Ha Yun adalah seorang dokter yang lahir dari keluarga kaya raya dan terpandang. Tepat di usianya yang ke 13 tahun ia harus kehilangan ibunya sehingga ia pun mengalami trauma berat yang membuatnya enggan membuka hati kepada seorang gadis.
Namun tiba-tiba datanglah seorang gadis sederhana nan lugu yang membuat hatinya luluh. Sayang seribu sayang, hubungan keduanya pun terhalang oleh masa lalu keluarga keduanya yang penuh polemik.
Akankah keduanya mampu menyatukan permus*Han keluarga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeyn Seyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6 (Andre cemburu)
Luka yang di alami cukup dalam sehingga Sheny harus di jahit. Sedangkan pihak kampus pun mengabari keluarga Sheny yaitu ibu Sarita tentang kabar yang menimpa Sheny.
Namun mendapat kabar itu Ibu Sarita bukannya khawatir ia justru marah-marah saat panggilannya di matikan. Hal itu di karena kan akan menambah pengeluaran mereka. Bahkan Ibu Sarita menganggap apa yang menimpa Sheny adalah kesalahan Sheny karena telah menolong alumni di kampusnya itu. Di situ Ibu Sarita pun melarang Ariana untuk datang ke rumah.
“Bunda jahat.” Dengus Ariana seraya berlari ke kamarnya.
“Kenapa Ariana selalu belain Sheny, dan kenapa anak muda sekarang kalau di bilangin lari ke kamarnya,” Keluh Ibu Sarita.
Di dalam kamar Ariana menangis dan mengkhawatirkan keadaan kakak perempuan nya itu,
Meski terkadang banyak teman-teman sekolahnya mengatakan jika Sheny dan dirinya berbeda. Ariana yang lebih fashionable meski dengan pakaian yang sederhana berbeda dengan Sheny yang terlihat culun, di tambah dengan rambut di atas bahu dan poni dengannya lengkap dengan kacamata nya membuat kesan semakin jauh antara mereka.
“Apa yang salah dengan penampilan Kak Sheny, dia cantik kok, kenapa orang-orang selalu menganggap dia beda, dan kenapa Bunda sekarang seperti itu, kenapa Bunda tidak sayang lagi sama Kak Sheny?” tanya Ariana pada dirinya sendiri.
Ia pun melihat ke arah ponselnya, ia pun segera mengambil ponsel yang berada di meja nya itu. Ia langsung mencari kontak yang bernama Andre di ponselnya. Tak butuh waktu lama, panggilannya langsung di jawab oleh Andre.
“Ada apa nelfone kangen ya? Baru aja pulang sekolah sudah nelfon tapi emang sih harusnya biasanya jam segini ini belum waktunya pulang.” Ujar Andre dari seberang sana.
“Andre....” ucap Ariana sambil menangis.
“Kamu kenapa?” tanya Andre panik.
Ariana pun menceritakan permasalahan yang ia hadapi kepada sang kekasih. Di situ Andre pun bersedia mengantar Ariana untuk menjenguk sang kakak. Namun Ariana meminta Andre untuk memarkirkan kendaraan sedikit jauh dari rumah mereka agar tidak diketahui oleh sang Ibu.
Sekitar lima belas menit Andre pun mengasih kabar kepada Ariana jika ia telah sampai. Ariana mulai membuka pintu kamarnya secara perlahan, menengok kanan-kiri untuk memastikan jika Ibu Sarita tidak akan melihatnya.
Ia pun berjalan perlahan mengintip ke belakang rumah, ya terlihat Ibu Sarita tengah mengangkat jemuran.
“Aku harus segera pergi.” Ucap Ariana seraya berlari dengan memelan kan suara langkah kakinya.
Sampai di luar sekitar 20 meter dari rumah, Ariana melihat ke sana ke mari mencari motor Andre. Hingga akhirnya ia tahu jika Andre tidak menggunakan motor, melainkan mobil.
“Mobil siapa ini?”
“Mobil Papa, ayo masuk nanti ketahuan Bunda kamu.” Jawab Andre.
“Kok tumben pinjem mobil papa kamu?”
“Motor aku tiba-tiba bocor ya udah aku pinjem punya Papa.” Terang Andre sambil melajukan mobilnya.
“Oh,”
Di perjalanan Ariana mencurahkan rasa kekecewaan yang ia rasakan kepada sang Ibunda yang menurut nya Ibu Sarita berubah 180° kepada Sheny, bahkan sang Ibunda kerap mempermasalahkan fisik Sheny dan cara penampilan Sheny. Andre pun meminta agar Ariana bersabar, memang cukup mengherankan karena sebagai orang tua itu bukankah seharusnya Ibu Sarita menjadi tempat bagi Sheny untuk berlindung tapi ini sebaliknya. Andre pun berpendapat jika Sheny sebenarnya cantik jika dia dapat merawat diri juga ia berpenampilan lebih dewasa, yaitu penampilan seusia Sheny.
“Sudahlah fokus saja menyetir agar cepat sampai di kampusnya Kak Sheny.” Ucap Ariana kemudian.
Andre mengangguk, keduanya tidak langsung ke rumah sakit karena Ariana tidak tahu di mana Sheny di rawat. Sehingga ia butuh informasi dari pihak kampus.
Sesampai di sana, Ariana pun bertanya kepada salah seorang mahasiswi di sana.
“Oh jadi kamu adik dari gadis berkacamata yang pingsan itu?” Ucap mahasiswi itu balik bertanya.
“Ya di mana ke rumah sakit mana?”
“Sebenarnya aku juga tidak tahu, tapi di lihat-lihat kenapa kalian berbeda?”
“Maksud kamu apa bicara seperti itu?” sungut Ariana yang sudah emosi.
“Sabar,” Pinta Andre.
“Gimana mau sabar, ini anak kalau bicara suka seenaknya,"
“Ya tapi...”
Belum selesai Andre bicara, Ariana pun bergegas ke arah gedung. Ya karena menurut nya bertanya kepada mahasiswa ataupun mahasiswi di sana adalah hal yang sia-sia, untuk itu ia pun bergegas menuju gedung untuk bertanya kepada para Dosen di sana. Setelah berkeliling mencari informasi tempat Sheny di rawat, akhirnya usaha Ariana dan Andre pun tidak sia-sia. Mereka akhirnya mendapat jawabannya dan segera menuju rumah sakit.
Keduanya pun sampai di rumah sakit menanyakan ke salah seorang perawat di sana.
“Pasiennya itu di bawa Dokter dari rumah sakit ini katanya, nama Dokter nya itu Dokter Ha Yun.” Jelas Ariana.
“Oh pasien yang di bawa Dokter Ha Yun, ada di lantai dua, ada di ruangan VIP nomor 46.” Jelas perawat itu.
Ariana dan Andre saling bertatapan, keduanya tak menyangka jika Sheny berada di ruang VIP. Ariana dengan perasaan yang khawatir, ia juga merasa cemas akan pembayaran yang harus di tanggung Sheny, apalagi ruang VIP.
“Ayo cepat, katanya khawatir sama Kak Sheny.” Ajak Andre.
“Pasti bayarannya mahal.” Ucap Ariana tiba-tiba.
“Tidak perlu memikirkan hal itu, ayo cepat.” Ucap Andre menenangkan.
Saat keduanya mencari nomor 46, mereka pun bertemu dengan seorang Dokter yang keluar dari ruangan itu.
“Maaf, apa benar di sini ruangan pasien yang bernama Sheny Ardiansyah?” tanya Andre.
“Ya.” Jawab Dokter itu.
“Kami keluarganya.” Jelas Andre.
Andre menoleh ke arah Ariana karena dari tadi Ariana hanya diam dan tak memberi pertanyaan apa pun. Melihat ekspresi Ariana, Andre menjadi kesal, bagaimana tidak Ariana justru terlihat fokus menatap Dokter tinggi yang ada di depannya. Bahkan terlihat Ariana sampai mangap-mangap karena terlalu fokus pada Dokter di depannya.
“Oh ya, saya Dokter Ha Yun, sebelumnya saya mau berterima kasih sekaligus minta maaf karena saya Sheny jadi terluka.”
“Tidak apa-apa kok Dok, justru kami berterima kasih karena Dokter sudah membawanya ke rumah sakit.” Ujar Ariana sambil terus menatap wajah Dokter Ha Yun tanpa berkedip.
Dokter Ha Yun tersenyum.
“Tampan sekali,” Ucap Ariana.
Dokter Ha Yun dan Andre terkejut.
“Maksud saya pacar saya ini tampan kan Dok,” Ucap Ariana kembali.
“Dasar begok, lagian kenapa Dokter nya bisa setampan ini,” Gumam Ariana dalam hati.
“Dok... Boleh kan kita berdua dengan Kak Sheny?” tanya Andre.
“Boleh, kalian bisa masuk, saya akan menengok pasien yang lain, jika ada sesuatu kalian bisa panggil suster!” jelas Dokter Ha Yun.
Andre melihat ke arah Ariana yang pandangannya tidak bisa lepas dari Dokter Ha Yun.
“Terus.... Saja liatin kalau perlu ikut sana,” Gerutu Andre.
“Kenapa sih? Kamu cemburu?”
“He... Gimana aku tidak cemburu kamu lihat dokter nya tidak berkedip sama sekali,”
“Cie... Cemburu, tapi maaf deh, jangan marah ya,” pinta Ariana dengan manja sambil menggandeng lengan Andre.
ada yg ingin saya tanyakan tentang dialog apa itu ya aksi sama apa itu yg pernah saya bc dari komentar kk di karya orang lain 🙏🙏
🐠🐠 + 𝚞𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎