EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
Dea, adalah salah satu anggota mafia yang paling setia.
sayangnya ia di fitnah oleh rekannya mengatakan jika Dea bekerja sama dengan musuh membuat ia diam-diam di tangkap dan di bunuh oleh ketua mafia itu yang menganggap dia adalah pengkhianat.
Ia di gantung dengan rantai besi di bawah api yang membara membuat ia mati terbakar.
Namun takdir berkata lain. Tubuhnya malah pindah ke tubuh seorang Nona yang bunuh diri karena ia ingin di nikahkan dengan pria tua.
Yang ia cintai adalah seorang pria sang idolanya, tapi cintanya malah di tolak oleh pria itu.
Dirinya sendiri banyak di benci oleh orang-orang, baik dari keluarganya mau pun dari fans si pria tersebut karena sifatnya yang jelek.
Karena frustasi, Gealeksa menerima perjodohan itu meskipun ia tak ingin, tapi ia malah bunuh diri saat sebelum pernikahannya.
Sifatnya mendadak berubah menjadi wanita bar-bar dan tak kenal ampun dan ia juga bertekad memba
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
"Heh! Kau ingin memanggil pengawal mu? Sebelum itu terjadi aku buat kau lumpuh dulu," ucap Gealeksa.
Plak! Plak!
Plak! Plak!
"Aduuuuuh! Kau beraninya menampar ku!" teriak pria itu memegang pipinya yang sudah bonyok itu.
Pria tua itu melayangkan tinjunya ke arah Gealeksa, tapi Gealeksa menangkapnya lalu memutarnya kebelakang.
Ia mengaitkan kakinya ke kali pria tua itu membuat pria tua itu terjatuh dan ia pun menginjak kaki pria itu dengan kuat.
Krakk!
"Aaaaaaaaaaaaa, sakiiiiiiiiittttt!" terak pria itu memegang kakinya.
"Cih! Dasar pria tua bangkotan, saking tuanya kau, tulang mu saja sudah lapuk. Gitu kau ingin menikah lagi, tidak sadar umur," ucap Gealeksa.
Gealeksa menuju baju pria tersebut dan ia memeriksanya, ia mendapati sebuah dompet yang berisi beberapa kartu.
Kealeksa pun mengambil kartu tersebut dan berjongkok di dekat pria tua itu.
"Beri tahu sandinya!" perintah Gealeksa.
"Ti-tidak a-akan beri tahu!" jawab pria itu dengan meringis kesakitan.
"Katakan kalau kau tidak mau aku patahkan kaki mu sebelahnya lagi!" bentak Gealeksa.
"I-iya. Sandinya ... Sandinya 272727," jawab pria itu ketakutan.
"Benar ini!" bentak Gealeksa.
"I-iya be-benar," jawab pria itu mengangguk manggut-manggut.
"Kalau kau berniat berbohong aku akan mencari mu di rumah sakit lagi dan mematahkan leher mu!" ancam Gealeksa.
"I-iya, ti-tidak bohong," jawab pria itu mengangguk-angguk.
"Bagus kalau begitu," ucap Gealeksa memasukan kartu itu masuk ke dalam saku roknya.
Duaakk!
Pintu hotel itu jebol karena di tendang Gealeksa.
Gealeksa keluar dari kamar hotel tersebut, ia melihat ke kiri dan kanan lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.
Dari kejauhan seorang pria menatapnya saat menjebolkan pintu hotel itu. Ia menatap Gealeksa hingga pergi jauh.
Gealeksa berhenti di pinggir jalan raya sambil melihat taksi.
"Hm ... di mana alamat rumahnya ya, sudahlah, tapi aku ingat jalan pulangnya. Yang penting aku arahkan saja supirnya nanti," ucap Gealeksa.
Gealeksa memberhentikan sebuah taksi. Taksi itu pun berhenti di dekat Gealeksa.
Gealeksa pun mengetuk pintu tepat pengemudi taksi itu.
"Pak, bisakah aku yang mengendarai mobilnya, karena aku tidak bisa katakan arah jalan pulang ku," ucap Gealeksa memberikan senyum termanisnya.
"Eng ...." Supir taksi itu tampak ragu-ragu.
"Tenang saja, aku baya 2x lipat," ucap Gealeksa.
"Baiklah," jawab supir taksi itu terpaksa.
Supir taksi itu pindah ke kursi sebelahnya dan Gealeksa duduk di kursi pengemudi.
Gealeksa pun mengemudi mobil tersebut dengan kecepatan tinggi. Yang tadinya pria itu ingin memegang paha Gealeksa tapi keburu mobil bergerak secepat kilat dan ia terpaksa harus memegang pegangan.
Bruuuuuummmmmmmmmm!
Bruuuuuummmmmmmmmm!
Perjalanan yang memakan waktu 10 menit itu pun sampai di rumah keluarga Will yang seharusnya berjarak 30 menit itu.
"Huf huf huf huf!" supir taksi itu memegang dadanya merasa lega setelah seperti di terjang badai.
Gealeksa keluar dari mobil tersebut.
"Hey Neng, bayar dulu ongkosnya baru pergi!" panggil supir taksi tak terima.
"Heh! Bukannya aku tidak tahu kalau kau tadi ingin memegang pahaku, kalau aku lapor ke polisi atas dasar pelecehan berapa kali lipat yang harus kau bayar," ucap Gealeksa.
"Eh, anu itu tadi ... ya udah aku ikhlas Nona," jawab supir taksi itu cengengesan.
...❤️❤️❤️❤️❤️...
wooohhhh😲