NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / One Night Stand / Roman-Angst Mafia
Popularitas:282k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.

Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.

Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.

Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?

Langsung baca aja kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16

“Vincent, semua gara-gara kamu. Aluna jadi seperti ini. Kamu harus bertanggung jawab dan membawanya ke dokter!” ucap Yasmin.

“K—kenapa harus aku? Dia sendiri yang bertingkah, tidak mau diam di kamarnya. Sekarang rasakan sendiri akibat kecerobohannya itu dan—”

“Dan dengan berani masuk ke kamar mandi ku tanpa izin, begitu?” sahut Noah melayangkan tatapan tajamnya pada Vincent. “Kamu tahu kan, jika aku tidak suka ada orang asing yang masuk dan menginjakkan kaki di wilayah pribadiku, Vincent?” imbuhnya.

Vincent hanya menganggukkan kepalanya. Jujur saja, ia sudah tidak bisa berucap apapun lagi kali ini. Salah bicara, bisa-bisa nyawanya melayang saat ini juga.

“Panggil Sandrina kemari. Suruh dia memeriksa keadaan gadis itu,” titah Noah.

Vincent mengiyakan dan keluar dari sana. Menyisakan Yasmin yang masih berada di samping Aluna.

“Bagaimana kalau kita pindahkan dia ke kamar belakang, Tuan. Saya tidak ingin istirahat anda terganggu juga—”

“Tidak perlu,” ucap Noah memotong kalimat Yasmin. “Biarkan saja di disini. Karena ada yang harus aku tanyakan saat gadis itu sadar nanti!”

Yasmin mengangguk mengerti. Ia yakin meski Noah selalu bersikap dingin, Noah tidak akan pernah berbuat sesuatu pada Aluna.

Tak berapa lama, Vincent kembali masuk bersama dengan Sandrina, dokter pribadinya. Sekaligus sepupunya sendiri.

“Malam, Noah. Tumben sekali kamu memanggilku?” Sandrina masuk dan hendak memeluk Noah, namun ditolak olehnya. “Ck! Kamu tetap sama seperti biasanya, tak tersentuh dan menyebalkan!”

“Periksa dia sekarang dan setelah selesai segeralah pergi!” ucap Noah tanpa berpaling dari Aluna.

Sandrina berdecak kesal. Setelah sekian lama tidak bertemu, ia pikir sikap dingin Noah itu akan berubah. Tapi, nyatanya tetap sama saja.

Pantas kalau sampai sekarang dia masih menjomblo. Pikirnya.

“Aku memintamu datang kemari bukan untuk mengumpat ku, Sandrina! Lakukan tugasmu dan selesaikan dengan cepat!” titahnya tak mau dibantah.

“Ya, ya sepupuku tercinta, aku akan melakukanya!” seru Sandrina mulai memeriksa keadaan Aluna. “Kalian bisa keluar, gadis ini butuh ruang untuk bernafas,” ucapnya, melirik Yasmin dan Vincent.

Mereka berdua mengangguk lalu keluar dari sana. Kecuali, Noah.

Setelah selesai memeriksa keadaan Aluna, Sandrina menuliskan resep obat dan memberikannya pada Noah, agar pria itu segera menebusnya.

“Dia demam, kurang cairan dan juga vitamin. Tubuhnya terlihat kurus, apa kamu tidak memberikan pacarmu ini makan?” sindir Sandrina menyerahkan satu lembar kertas pada Noah.

“Dia bukan kekasihku!” seru Noah dengan dingin.

“Haruskah aku memberitahu uncle Rein dan aunty Nayla?”

“Berhenti bicara aneh-aneh. Atau aku tidak akan segan untuk membungkam bibirmu yang cerewet itu!”

Sandrina terkekeh, menjahili Noa adalah hobi barunya mulai sekarang. “Gadis ini juga terus mengigau, sepertinya dia punya kenangan yang buruk dengan masa lalunya.”

“Maksudmu?” tanya Noah penasaran. Jangankan mengenalnya, ini adalah pertemuan mereka yang pertama tapi, entah kenapa rasanya Noah sangat ingin tahu tentang gadis itu.

“Trauma buruk yang membuatnya tidak bisa melupakan kejadian itu sampai sekarang. Apa aku harus menjelaskannya panjang lebar padamu, dasar tidak peka,” ketus Sandrina.

“Bagaimana bisa. Dia tadi kan hanya—” Noah tak melanjutkan kalimatnya.

Tidak mungkin kan dia mengatakan pada Sandrina kalau gadis itu pingsan karena melihat belalai gajahnya yang gagah dan perkasa itu?

Bisa-bisa Sandrina akan meledeknya habis-habisan.

‘Baru juga melihat belalaiku yang lemas, dia sudah pingsan. Apalagi kalau berdiri, mungkin bisa mati dia!’ gumam Noah dalam hati dengan penuh percaya diri.

Tiba-tiba senyuman tipis terukir dari bibir Noah saat memikirkan kejadian tadi. Senyum yang begitu tipis sampai Sandrina tidak bisa melihatnya.

“Astaga, Noah! Apa yang baru saja kamu pikirkan? Kenapa aku jadi me sum begini.” lirihnya.

Sandrina mengernyit bingung melihat sikap Noah yang terlihat gelisah. Atau dugaannya benar kalau gadis ini adalah kekasih sepupunya?

“Kenapa? Apa kamu juga sakit melihatnya sakit seperti ini?” tanya Sandrina. Kemudian mendekati Noah dan menjatuhkan bokongnya di samping sepupunya itu.

“Pergilah. Tugasmu sudah selesai, bukan?!” usir Noah.

“Kamu mengusir sepupumu sendiri dan membiarkan gadis asing tetap tinggal. Apa kamu waras, Noah?” Sandrina menggelengkan kepalanya dan memilih pergi.

Karena ada urusan yang lebih penting daripada menunggu jawaban Noah.

“Ingat alergimu, Noah!” sahut Sandrina sebelum ia benar-benar menghilang di balik pintu.

“Hah…” Noah menghela nafas lega. “Kenapa harus gadis ini yang melihatnya untuk pertama kali. Sekarang aku harus bagaimana…”

Noah beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah balkon. Dengan setia menunggu Aluna bangun bahkan ia tidak membiarkan matanya terpejam meski rasa kantuk mulai menghampirinya.

Netra hitam kebiruan milik Noah selalu mengawasi setiap gerak gerik Aluna, bagaimana gadis itu tidur dan dengkuran halus yang keluar dari bibirnya.

Kemudian, ia memutuskan untuk mendekati Aluna. “Dia benar-benar jorok. Lihat saja air liurnya itu, iuhh menjijikan,” cicitnya kesal sambil memencet hidung Aluna agar tidak mendengkur lalu menuju ke ruangan pribadinya untuk mengambil sesuatu.

“Ayah... Ibu... Kakak...Queen kangen kalian…” gumam Aluna dalam tidurnya.

1
Ripah Ajha
GK bosen dong Thor, slalu kutunggu update nya🥰🥰🥰
Eva Karmita
sabar Noah pelan" aja jgn dipaksa biarkan Aluna merasa nyaman saat berada di dekat mu Okeeee 😁🥰
kyo
semangat upnya thor
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Siap kak, 🥰
total 1 replies
Sandra Sandra
aku selalu menunggu lanjutan nya kak, terima kasih
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Makasih kak semoga nggak bosen yahhh, mau kubuat panjang di satu novel ini doakan.... 😘
total 1 replies
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™
Makasih yang masih nunggu Noah dan Aluna up, sayang kalian banyak²😘 Semoga nggak bosen yaaaa
Eva Karmita
semangat otor 🔥💪🥰
Eva Karmita: aamiin 🤲🤲
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Makasih enakk😘 sehat dan lancar rezekinya yah🥰
total 2 replies
Dede Maesaroh
nex ka
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Udah kak😘
total 1 replies
Eva Karmita
benar banget yg dikatakan Dean nasib Noah memang malang 🤪🤣🤣🤣🤣
Riskiya ahmad
mana belalay nya thor
Desy Wulandari
suka banget sama ceritanya ka
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Makasih kak🥰
total 1 replies
Desy Wulandari
suka banget sama ceritanya thor
Itsme Ila
semangat kk nulisnya semoga cepat up nya ya❤️
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Hehe iya kak, ☺
total 1 replies
Dede Maesaroh
terima kasih up nya thor
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Sama2 kak😘
total 1 replies
ayu setyaningsih
Luar biasa
kyo
next thor
Ripah Ajha
aluna2🤣
Dede Maesaroh
nex thor😁
kyo
berasa cepat banget hbisnya thor
kyo: ga bosan si thor, malah bagus lagi hehee
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Mau tak panjangin tp nanti bosen kepanjangan katanya😅
total 2 replies
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™: Siap makkk
total 1 replies
Eva Karmita
❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!