Kalau tidak suka dengan cerita nya bisa langsung SKİP saja 🙏
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil khayalan si Othor gabut.
Menyambung dengan cerita Menikah Muda, Othor mau cerita soal bocil yang punya sifat saiko tapi manja yaitu Kanfa Putra Mahardika.
Anak bungsu Abian Kemal Mahardika dengan Kirani Adzkia.Tak beda dengan ayahnya Kanfa yang terjebak dengan pernikahan masa SMA.
Beda dengan nasib ayahnya yang menikahi Kiran setelah melewatkan malam panas sedangkan Kanfa harus menikahi gadis yang merupakan anak dari orang yang dia tolong saat kecelakaan.
Pernikahan tanpa cita, harus kucing-kucingan dengan semua orang untuk menutupi status mereka sebagai pasangan suami istri.
Sebuah perjanjian pun Kanfa lakukan demi melindungi perempuan itu sebagai istri nya.
Kehidupan Kanfa memang beresiko dan banyak musuh yang mengancam keselamatan keluarga nya.Namun, siapa sangka istri yang dia anggap lemah ternyata banyak kelebihan yang dia sembunyikan.
Apakah Kanfa akan mencintai Shanum?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah Rumah ( Revisi )
Satu minggu sudah kepergian Sualaiman.Namun, masih sangat kentara sekali kesedihan di wajah Shanum.
Apalagi saat ini dia tak punya siapa-siapa kecuali keluarga suaminya.
Suami dadakan yang tentunya karena wasiat dari Sulaiman.
"Shanum, Kanfa, daddy sama mama mau bicara sama kalian." ucap Abi pada anak dan menantu barunya.
Kanfa dan Shanum pun duduk di depan Abi dan Kiran.Keduanya sama-sama menunggu apa yang akan kedua orang tua Kanfa bicarakan.
"Afa,Shanum, malam ini sudah selesai tujuh harian pak Sulaiman. Jadi , Daddy harap kalian kembali melanjutkan rutinitas kalian seperti biasa." ucap Abi membuat Kanfa dan Shanum saling pandang dan mengangguk.
"Daddy tahu, mungkin kalian belum memikirkan soal ini semua.Shanum, bagaimanapun sekarang kamu adalah istri anak Daddy yaitu Kanfa. Maka dari itu Kanfa harus menjaga kamu dan kalian harus tinggal satu atap. Shanum akan bersekolah di Mahardika High School satu sekolah dengan Kanfa."terang Abi .
Shanum menatap mertuanya dan juga suaminya."Tapi, bagaimana dengan rumah ini? Rumah ini memang bukan milik bapak atau di bilang kami mengontrak tahunan.Apa sebaiknya Shanum untuk sementara waktu tinggal di sini dan sampai kontrak rumah selesai baru Shanum pindah." ujar Shanum berusaha mengutarakan keinginannya.
Abi dan Kiran saling pandang dan Kiran pun akhirnya membuka suara.
"Shanum, kalau untuk rumah ini kamu jangan khawatir. Rumah ini sudah jadi hak milik kamu.Kami memutuskan untuk sementara bu Murni yang akan membersihkan rumah ini dan kamu sesekali bisa datang dan menginap disini." ungkap Kiran pada menantunya.
Shanum menatap suaminya namun Kanfa memilih diam dan menatap sang istri dengan tatapan datar.
"Maksud mama rumah ini milik Shanum itu gimana ya?' tanya Shanum bingung.
Abi pun menjelaskan jika rumah yang di kontrak oleh Sulaiman akhirnya di beli oleh Abi untuk seserahan pernikahan Shanum.
Bagaimana pun rumah itu terlalu banyak kenangan nya dengan ayahnya.Shanum mendengar nya pun merasa haru.Ternyata keluarga suaminya begitu baik padanya.
Shanum berpikir sejenak dan mengiyakan permintaan sang mertua untuk pindah dan bersekolah di sekolahan yang sama dengan suaminya walaupun memang di hatinya masih ragu namun, itu akan lebih baik dari pada harus di anggap durhaka dengan suaminya.
...----------------...
Keesokan harinya setelah sarapan mereka pun akhirnya berpamitan dengan Murni dan suaminya serta menitipkan rumah Shanum juga untuk di rawat.
Perjalanan dari rumah Shanum ke rumah Kanfa memang lumayan jauh.Shanum bertempat di daerah pinggiran Jakarta. Sedangkan untuk lokasi Rumah pribadi Mahardika ada di daerah perumahan elit di tengah kota.
Kanfa satu mobil dengan Shanum sedangkan Abi dan Kiran serta Ayaz dan Bia satu mobil lain.
Selama perjalanan Kanfa dan Shanum masih saling diam.
Drrrttt Drrrrrttt
Ponsel Kanfa yang memang baru saja dia aktifkan kembali selama seminggu ini dia tak bisa memegang ponselnya karena mengurus semuanya tentang keluarga sang istri dan semalam dia baru bisa mengaktifkan kembali ponselnya.
"Cyra Call.."
"Hemmm.." jawab Kanfa saat menekan tombol earphone nya untuk melakukan panggilan telepon.
"Kanfa, akhirnya lo aktif juga. Dimana Lo sih, seminggu nggak ada disekolah juga di rumah.Daddy sama mama lo juga kayanya lagi sibuk keluar kota mulu selama seminggu ini. Si twins bilang umma sama abi nya juga lagi sibuk.Sebenarnya ada apa si Fa?"
Kanfa menghembuskan nafas kasarnya sebelum menjawab pertanyaan gadis yang membuat hatinya patah berkali-kali.
"Apa penting buat lo,yang jelas gue baik-baik saja.Nggak perlu lebay atau bahkan khawatir sama gue." jawab Kanfa sinis.
"Lo marah sama gue,Fa lo tahu benar apa yang gue rasain dan apa yang terjadi antara kita.Gue nggak mungkin..
"Gue bahkan nggak peduli apa yang jadi alasannya dari penolakan lo selama ini Ra. Tapi mulai detik ini, gue bilang sama lo kalau gue bebasin lo. Terserah Lo mau jadian sama siapapun aku ikhlas.Aku menyerah." ucap Kanfa dan langsung mematikan panggilan dalam ponselnya.
Click..
Bugh..
Bugh ..
Bugh..
Kanfa melampiaskan rasa kesalnya dengan memukul stir mobil beberapa kali.
"Argggghhh...!!" teriak Kanfa dengan tanpa sadar membiarkan Shanum melihat sisi lain dari dirinya.
Sementara Shanum sedikit terkejut dengan tindakan Kanfa namun, saat selesai Kanfa mengeluarkan sebuah teriakan Shanum baru paham jika Kanfa sedang menghadapi sebuah masalah.
Kanga tersadar saat ini bukan hanya dirinya yang ada di dalam mobil tersebut. Dia pun menoleh pada Shanum dengan tersenyum getir. "Sorry lo harus lihat gue yang kayak gini." ucap Kanfa dengan mata yang masih fokus menatap jalanan depannya.
Shanum mendengar ucapan Kanfa pun menoleh ke arah suaminya itu dengan singkat.
"Nggak masalah,setiap orang punya caranya masing-masing untuk mengekspresikan perasaan nya atau dibilang sebagai pelampiasan perasaannya.Kalau itu buat kakak lebih baik nggak masalah buat aku." ucap Shanum
Kanfa menangguk dan mengernyitkan dahinya.Dia baru sadar jika istrinya itu baru pertama kalinya bicara dengannya dengan ucapan yang lumayan panjang .
"Nanti di rumah,jangan kaget kalau ada dua perusuh.Anggap itu hiburan buat lo," ucap Kanfa.
"Dua perusuh?" tanya Shanum membeo dan merasa bingung dengan ucapan Kanfa.
"Maksudnya ponakan gue. Mereka anak-anak kak Bia. Mereka kembar dan paling suka huru hara. Dari kecil mama sama Daddy merawat mereka.
"Kamu ada kakak atau adik lagi kak ?"tanya Shanum.
"Nggak ada. Gue punya kakak satu aja itu adalah kak Bia. Umur gue emang beda 15th sama kak Bia itu karena semasa dulu mama sama Daddy sempat terpisah.Baru bertemu lagi setelah kak Bia mau masuk usia lima belas tahun."terang Kanfa.
Tak terasa satu setengah jam mereka menempuh perjalanan dan mobil itu pun masuk ke dalam area perumahan elit yang terlihat tembok-tembok tinggi dan pilar kokoh menjulang saling berderet.
Shanum menatap kagum pemandangan yang ada di depan matanya. Sepanjang jalan masuk ke dalam komplek tersebut, jantung Shanum tiba-tiba saja berdebar lebih kencang. Sungguh dia tak menyangka jika keluarga suaminya mempunyai kehidupan mewah seperti ini. Rasanya dia berpikir jika tembok antara dirinya dengan suaminya terlalu tinggi.
Shanum yang awalnya menganggap keluarga suaminya itu sebagaimana orang kaya pada umumnya namun, saat mobil yang di tumpangi Shanum masuk ke sebuah unit rumah dengan halaman yang sangat luas dan bangunan yang megah membuat jiwa misquen nya meronta.
Shanum menghirup udara sedalam-dalamnya. Rasanya sangat berbeda dengan lingkungan perkotaan pada umumnya. Perumahan yang di bangun oleh Mahardika mampu membuat nyaman para penghuni nya. Jadilah hunian disana juga punya harga yang fantastis.
Bersambung
👍👍👍👍👍
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
10jete. barusan afa belanja buat keperluan seminggu doank 16 keteng.