AKU IBUNYA

Di rumah yang mirip istana tersebut Fira akan tinggal, di kamarnya sekarang sudah tersedia semua perlengkapannya, baik pakaian, sepatu, skin care, semua berharga mahal dan bermerek, bahkan limited edition, tapi Fira malah merasa bingung dengan semua ini, karena itu bukan gayanya.

Fira yang sederhana sekarang harus beradaptasi menjadi seorang nyonya. '' Ini pakaian apa? Kenapa semua sangat mahal..." gumam Fira. yang melihat lihat isi lemarinya. "Satu pakaian ini saja harganya setara dengan gajiku seminggu, MasyaAllah begini ternyata gaya hidup orang kaya, apa pakaian -pakaian ini tidak terlalu mencolok untukku?" Fira memutuskan untuk menemui Rayhan, karena semua pakaian yang berada di almari tersebut sungguh bukan gaya dia.

Fira memberanikan diri menemui Rayhan yang berada di ruang kerjanya, hari ini Rayhan cuti karena hari pernikahan dia. Tok tok tok. Fita mengetuk pintu besar tersebut dengan hati hati, takut Rayhan marah.

'' Masuk!" terdengar suara berat Rayhan, membuat bulu kuduk Fira merinding. Fira membuka pintu tersebut perlahan dan dengan perlahan, dia masuk ke dalam. Rayhan mendongakkan kepalanya, melihat istrinya masih belum berganti pakaian, masih memakai kebaya yang tadi.

''Kenapa belum ganti pakaian? " tanya Rayhan penasaran , bukannya desainer ternama kepercayaannya sudah menyiapkan pakaian untuknya. '' I- itu tuan pakaian di kamar saya, maaf saya tidak bisa memakainya, itu terlalu mewah dan terbuka, saya malu lebih baik saya memakai pakaian saya yang lama saja,'' jawab Fira dengan lirih.

Rayhan merasa heran dengan Fira, biasanya wanita akan senang dengan kemewahan, ini malah kebalikannya, dia malah menolak pakaian yang sudah di siapkan madam Melani. "Kenapa? pakaian itu branded dan limited edition, kau malah tidak suka," kesal Rayhan. Fira menjelaskan kalau pakaian pakaian itu terlalu terbuka, entah keberanian dari mana, tiba -tiba Fira menarik tangan besar Rayhan menuju ke kamarnya dan menunjukkan semua pakaian yang madam Melani siapkan untuknya.

'' Lihat tuan, anda lihat sendirikan , ini malah tidak ada lengannya, panjangnya sih pas, lalu yang ini, baju apa ini pendek sekali, dan yang ini tuan baju ini malah mirip saringan tahu, tipis dan kurang bahan, bagaimana saya memakainya?" tanya Fira dengan kesal pula. Bahkan dia menempelkan pakaian itu di badan dia yang mungil itu.

Rayhan malah tertawa terbahak- bahak melihat kepolosan istrinya tersebut. '' Wah baju yang terakhir itu sangat cocok untukmu, tapi untuk kegiatan bercocok tanam kita nanti malam," kata Rayhan dengan senyum misteriusnya.

Seketika Fira menutup dadanya dengan kedua tangannya, meski dia masih berpakaian lengkap. ''Tidak usah di tutupi, aku bahkan sudah melihat dan menikmati semuanya, buktinya sudah ada di rahim kamu," jawab Rayhan dan dia menatap Fira dari ujung kaki sampai ujung kepala, berbeda sekali dengan gadis seksi yang mengaku- ngaku sebagai dirinya, Fira yang asli lebih kurus dan tubuhnya tidak terawat.

Rayhan mendekati Fira yang masih berdiri didepan almari, lalu mengungkungnya di almari tersebut. '' Bagaimana kalau aku tidak mau mengganti semua pakaian ini, hem? " tanya Rayhan. Jarak mereka sangat dekat bahkan aroma parfum mahal Rayhan menusuk ke hidungnya, sama persis dengan aroma malam itu, Fira merapatkan tubuhnya ke almari dan memejamkan matanya dengan rapat.

''Hahaha kau lucu sekali Safira, aku jadi kepengen memakan kamu sekarang juga.'' kata Ray, lalu dia mundur satu langkah lalu membuka lemari pakaian Fira mengambil satu pakaian yang lebih tertutup.

'' Pakai ini dan setelah ini kita akan belanja pakaian untukmu serta keperluan mu.'' Rayhan meminta Fira memakai pakaian yang dia pilihkan, dan dia melangkah keluar dari ruang ganti tersebut.

'' Tapi tuan...'' elak fira.

'' Ada apa lagi? " tanya Rayhan.

''pakaian pakaian ini diapakan tuan, lihat harganya saja sangat mahal? " Fira kepo, semua pakaian itu akan Ray apakan kalau di buang kan sayang, lebih baik kan bisa di jual lagi, bisa mendapatkan uang.

'' Nanti akan di kembalikan ke Madam Melani, dan akan di ganti dengan yang sesuai pilihan kamu," jawab Rayhan sambil berlalu, dia akan menunggu Fira di ruang kerjanya. Baru kali ini Rayhan bicara panjang lebar dengan makhluk tuhan yang bernama wanita.

Setelah Fira berganti pakaian serta memoles tipis wajahnya dengan skin care yang ada di meja rias kamarnya, dia kembali menemui Rayhan. Sekilas Rayhan terpana dengan penampilan istrinya yang polos dan natural tersebut. Tapi lamunannya buyar ketika Fira memanggilnya lagi.

'' Ayo, aku sudah menghubungi Madam Melani! " Ajak Ray. Pasangan pengantin baru tersebut segera ke butik Melani, hari ini bukan Rudi yang menyopiri mobil Ray, tapi sopir Mansion.

Di butik, mata Fira di manjakan dengan berbagai model fashion yang sangat cantik cantik, dia sampai bingung untuk memilihnya. Fira hanya memilih beberapa set pakaian saja, karena beberapa bulan lagi, pakaian pakaian tersebut tidak akan muat lagi di badannya.

Rayhan mengerutkan keningnya, dia heran kenapa Fira hanya memilih beberapa pakaian saja, dan kebanyakan itu adalah pakaian rumahan.'' Cuma ini ? " tanya Rayhan penasaran.

'' Iya tuan, kalau banyak-banyak akan mubasir, beberapa bulan lagi pakaian- pakaian ini tidak akan muat lagi di tubuh saya, kan sayang uangnya.'' jawab Fira dengan jujur.

Rayhan hanya tersenyum geli, dia mengacak rambut Fira dengan gemes, mereka pergi ke kasir, membayar semuanya. Setelah itu Rayhan membawa Fira ke super market, membeli keperluan dia Mulai dari susu dan beberapa camilan, untuk mengurangi rasa mual yang Fira rasakan, karena tadi pagi sebelum ke KUA, dia masih muntah muntah dan sangat lemah, sampai Ray tidak tega melihat hal itu.

Tanpa mereka sadari Nadira kakak kembar Fira melihat moment tersebut, dis melihat Fira berbelanja bersama Rayhan. '' Wah sialan, bagaimana bisa si bodoh itu bersama dengan tuan Rayhan, ini tidak boleh di biarkan," gumam Nadira. Dia mengikuti kemana mereka pergi setelah itu, Dira mengikuti mereka sampai di komplek Mansion Wijaya, tapi Dira tidak bisa masuk ke sana karena di depan komplek saja, di jaga dengan ketat.

'' Sial, gue kalah start, bagaimana ini dong, tambang uangku sudah jauh, apalagi menjadi istri mr Rayhan.'' Dira memukul mukul stir mobilnya dengan kesal sebelum dia berlalu dari tempat tersebut.