NovelToon NovelToon
Dosenku, Tamu Pertamaku

Dosenku, Tamu Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: By.dyy

Alysa seorang gadis muda, cantik serta penuh talenta yang kini tengah menempuh studynya di bangku kuliah. Namun, selama dua semester ia memutuskan untuk cuti, demi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tengah bangkrut.

Dalam perjalananya, Alysa harus mendapatkan uang sebanyak 300 juta dalam semalam untuk biaya operasi jantung orang tuanya. Dalam keadaan mendesak, Alysa memutuskan menjadi wanita panggilan. Mengikuti saran sahabatnya, Tika.

Sialnya, pelanggan pertamanya adalah dosen ia sendiri. Hal itu membuat Alysa malu, kesal sekaligus bingung bagaimana harus melayani sang Dosen. Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? serta bagaimana hubungan Alysa dengan kekasihnya, Rian. Akankah setelah mengetahui fakta sebenarnya ia akan tetap bersama Alysa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By.dyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu teman lama

Alysa duduk menunggu tidak sabaran kedatangan Tika. Pagi ini Alysa sudah berada di kafe tempat kemarin keduanya bertemu.

Alysa akan membicarakan prihal kejadian kemarin antara dirinya, Reyhan, dan Rian. Kepala Alysa mencoba jalan mencari jalan keluar dari apa yang sedang ia alami, tapi tetap saja otaknya tidak mendapat hasil apapun. Sedangkan, waktu menjelang siang semakin beranjak.

"Saa," panggil Tika dari arah belakang tubuh Alysa.

"Tika..." Alysa cepat memeluk sahabatnya, ia menangis dipelukan Tika.

"Saa, lo kenapa?" tanya Tika.

"Gue takut Tik, gue gak mau tidur sama dia," keluh Alysa.

"Maksudnya?" tanya Tika. "Lo tenang dulu, kita bicara baik-baik ya." Tika membawa tubuh ringkih Alysa kembali duduk.

"Bentar," Tika memainkan gawai miliknya kemudian menyimpan diatas meja. Fokusnya kembali pada Alysa. "Lo kenapa, Saa?" tanya Tika.

"Tika hari ini Pak Reyhan ngajak gue ketemu, dia bener-bener serius sama omongannya." tutur Alysa.

Tika mencoba mengerti apa yang tengah diucapkan Alysa. "Ya kenapa? dia mau pake lo lagi?" tanya Tika.

Alysa mengangkat kepalanya menatap Tika. Bahasa yang diucapkan begitu menyakitkan terdengar. Alysa tahu ini adalah salahsatu resiko yang diambil karna keputusannya yang salah. Tapi, haruskah Alysa mendengarnya langsung? Dirinya bahkan belum pernah tersentuh oleh siapapun, kecuali ciuman.

"Saa?" panggil Tika.

Alysa menghapus air matanya cepat. "Gue gak pernah disentuh sama sekali sama Pak Reyhan." ucap Alysa membuat Tika kaget.

"Lo serius?" tanya Tika meminta keyakinan.

"Gue serius. Kita gak pernah lakuin apapun di hotel itu, gue bilang kalau gue lagi pms, beruntung pak Reyhan percaya." ucap Alysa.

"Jadi?"

"Jadi selama ini gue gak pernah lakuin apapun yang di inginkan Pak Reyhan," jeda Alysa. "Tapi, siang ini Pak Reyhan mau gue melayaninya. Gue bingung, gue harus kasih alasan apalagi," tambah Alysa.

"Uang 300 juta itu?" tanya Tika.

"Iya, dia kasih uang itu secara cuma-cuma," ucap Alysa. "Tapi, semalem dia mendadak minta uang itu harus kembali hari ini. Dia sengaja nagih malam-malam, datang langsung ke rumah, pas gue pulang kerja," terang Alysa.

"Lah, bukanya lo semalem pulang sama Rian?"

Alysa mengerutkan alis. "Ko lo bisa tau?"

"Gue nebak aja, biasannya lo kan pulang sama dia."

"Gue emang pulang sama Rian, itupun ga sengaja, kita ketemu di warung nasi goreng biasa kita berdua makan, kebetulan kemarin Reyhan nemenin gue siaran. Abis itu gue milih pulang bareng Rian, karna gue gak mau Rian marah karna Reyhan nemenin gue, Tik." keluh Alysa.

"Terus?" tanya Tika penasaran.

"Ya gue pulang sama Rian," sahut Alysa.

"Hmm... Pantes Reyhan marah."

"Maksudnya?" tanya Alysa bingung.

"Saa, cowok tuh ga suka berbagi, apalagi ini soal cewe. Wajar Reyhan marah." ucap Tika.

"Ya terus gue harus gimana? Gue udah pasti milih Rian dibanding Reyhan."

"Sorry saa... Tapi, setelah apa yang terjadi sama kalian berdua akhir-akhir ini, lo ga mau ada niatan buat mutusin Rian?" tanya Tika.

"Lo nanya apasih, Tik? Jelas enggak, dua tahun gue sama dia, gak segampang itu gue buat mutusin semuanya. Lagian gak ada alesan gue buat mutusin Rian, kecuali Rian tahu masalah ini," ucap Alysa yakin.

"Sorry, gue cuma nanya." ucap Tika.

Ditengah keduanya mengobrol, suara ketukan sepatu dari pintu utama kafe, terdengar nyaring memasuki telinga Alysa. Sahabatnya, Eca memasuki kafe.

Alysa berdiri, ia berniat untuk mendekati Eca. Hanya saja tertahan oleh tubuh Reyhan dibelakang Eca yang juga ikut masuk.

Alysa menarik nafas kuat. Dua manusia yang kini bermasalah dengannya berada diruangan yang sama dengannya. Bisa Alysa tebak, Eca tidak akan menyiakan kesempatan pertemuan keduanya.

"Berani juga lo masuk lingkungan kampus," tutur Eca.

"Gue ada urusan sama Tika," sahut Alysa.

"Kenapa? Karna Rian udah gak punya waktu buat lo?" pancing Eca.

Alysa mengeratkan buku-buku tangannya. "Kenapa? Lo ga terima?" tanya Eca.

Alysa angkat suara. "Jaga omongan lo, sebelum air minum ini gue siram dimuka busuk lo itu," tekan Alysa marah.

Ancaman Alysa pada Eca tentu saja tidak benar-benar ia lakukan, ia masih punya malu untuk tidak melakukan hal gila dilingkungan kampus. Alysa tidak ingin namanya ramai menjadi bahan gosip orang-orang.

Sudah cukup kemiskinan, kebangkrutan perusahaan keluarga, hutangnya, serta hubungan perselingkuhannya dengan Rian dulu yang menjadi momok pembahasan. Sekarang, tugas Alysa menghapuskan berita-berita itu dari pikiran orang-orang.

"Alysa, yang harus lo ingat, sebelum itu terjadi, gue akan lebih dulu melakukan itu..." ucap Eca berbarengan ia berani mengambil air minum dari tangan Alysa, segera menumpahkan minuman itu pada wajah Alysa.

Byurrr...

Tak ayal, semua orang yang ada di kafe tersebut, khususnya perempuan menjerit kaget atas prilaku Eca. "Lo gak usah nunjukkin taring lo lagi, karna hal itu udah gak mempan, lebih baik lo urus hidup lo yang berantakan itu, dan menjauh dari Rian, pelacur." tekan Eca diujung kalimatnya membuat Alysa mengangkat wajah marah, hendak menampar Eca.

Belum semua itu terjadi, suara Reyhan menengahi perkelahiannya. "Alysa... Eca..." tegur Reyhan.

Eca memandang Reyhan, setelah berani mendorong Alysa hampir terjungkal kebelakang jika tidak cepat ditahan oleh Reyhan yang berlari mendekati Alysa.

Layaknya adegan dalam FTV, untuk beberapa saat ia juga tampak terkejut akan kehadiran Reyhan yang menolongnya secara cepat. "Kamu gak papa?" tanya Reyhan.

Alysa mengerjap cepat, ia berdiri tegak kemudian memandang Eca yang sudah berlalu dari kafe. Alysa berniat mengejar Eca, pergelangan tangannya kembali ditahan oleh Reyhan. "Gak perlu." tegur Reyhan.

Alysa kembali duduk, ia mengibasi rambut dan baju nya yang basah karna tumpahan Eca. "Saa, lo baik-baik aja, kan?" tanya Tika cemas.

"Gue baik-baik aja. Gue mau pulang." Alysa membawa tasnya dari meja, berjalan melewati Reyhan.

"Saya antar," ucap Reyhan menyela cepat.

"Gak perlu."

Meskipun Alysa menahan Reyhan untuk tidak mengantarnya. Reyhan keras kepala ikut menyusul Alysa.

"Saya antar, akan lama lagi kamu menunggu ojol." kata Reyhan.

Alysa membalikkan badan menghadap Reyhan. "Fine."

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
By.dyy: siappp, stayyy yaaa
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!
By.dyy: Ditunggu yaa. Terima kasih sudah membaca
total 1 replies
Blue Persona
Thor, saya ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya!
By.dyy: Hai ka, saya sudah up ya. Selamat membaca:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!