NovelToon NovelToon
Dosenku, Tamu Pertamaku

Dosenku, Tamu Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: By.dyy

Alysa seorang gadis muda, cantik serta penuh talenta yang kini tengah menempuh studynya di bangku kuliah. Namun, selama dua semester ia memutuskan untuk cuti, demi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tengah bangkrut.

Dalam perjalananya, Alysa harus mendapatkan uang sebanyak 300 juta dalam semalam untuk biaya operasi jantung orang tuanya. Dalam keadaan mendesak, Alysa memutuskan menjadi wanita panggilan. Mengikuti saran sahabatnya, Tika.

Sialnya, pelanggan pertamanya adalah dosen ia sendiri. Hal itu membuat Alysa malu, kesal sekaligus bingung bagaimana harus melayani sang Dosen. Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? serta bagaimana hubungan Alysa dengan kekasihnya, Rian. Akankah setelah mengetahui fakta sebenarnya ia akan tetap bersama Alysa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By.dyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama Menjadi Calon Istri

Reyhan mendesah berat kala pertama kali melihat pakaian yang dikenakan oleh Alysa.

"Selamat Sore, Pak Reyhan!" sapa Alysa ramah. "Ayo berangkat!" Ajak Alysa antusias.

Tangan Reyhan mencekal pergelangan tangan Alysa. "Tunggu dulu."

"Ada apa? Oh... Pak Reyhan mau pamit sama orang tua saya, ya!" Sela Alysa.

Itu juga merupakan salah satu alasan Reyhan menahan Alysa pergi. "Gak perlu, Pak. Orang tua saya lagi ada acara syukuran di tetangga komplek sebelah, baru aja berangkat. Jadi, kita bisa langsung pergi!" kembali Alysa mengajak.

"Bukan itu Alysa." tahan Reyhan.

"Terus apa?" tanya Alysa jengkel.

"Baju kamu."

Alysa melihat pakaian yang ia kenakan dari ujung kaki hingga bagian dadanya. "Kenapa?"

Reyhan memijat keningnya. "Alysa, kamu cantik dengan pakaian itu. Tapi, tidak diwaktu sekarang kamu pakai." tegur Reyhan.

"Kenapa? Karna baju saya murah? Begitu?" Alysa menginterupsi tidak suka.

"Bukan. Tapi, saya rasa baju kamu lebih cocok untuk dipakai didalam rumah saja. Saya ajak kamu untuk makan malam, bukan bermalam." ucap Reyhan.

Mata Alysa menghunus tidak suka. "Kita sudah bersepakat tidak akan membahas ini lagi." tegur Alysa.

"Oke." Reyhan angkat tangan. "Tapi, boleh saya minta kamu untuk berganti pakaian dengan lebih baik ..." pinta Reyhan.

Alysa mengulum senyum. Batinnya bersorak senang, tujuannya berhasil membuat Reyhan tidak nyaman. Semoga saja laki-laki didepannya ini akan cepat memutus perjanjian tidak berguna dengan Alysa. Dengan begitu, Alysa bisa cepat menyelesaikan masalah hidupnya yang makin hari, makin rumit saja.

Alysa berdehem. "Ini baju bagus yang saya punya." bohong Alysa.

"Saya tahu kamu bohong Alysa."

"Gini aja deh, setuju atau tidak saya tidak akan berganti pakaian. Jadi, terserah Pak Reyhan, kita jadi pergi atau tidak, kalau saya sih sudah siap, ya." pancing Alysa.

Reyhan beberapa detik diam. "Ayo berangkat."

Alysa mengulas senyum lebar, ia cepat keluar dari rumah, disusul Reyhan yang masih diam membisu. Walaupun dengan wajah masam, Reyhan tidak lupa membuka pintu mobil untuknya.

"Makasi calon tunangan." goda Alysa.

Reyhan mendesah berat. "Iya."

Sudah memasuki mobil. Reyhan segera membuka jas yang melekat pada tubuhnya.

"Pak Reyhan ngapain?" tanya Alysa panik.

Reyhan tidak menjawab, tapi tangannya cepat bergerak menutup paha Alysa. "Apasih pak?" tanya Alysa.

"Tutup Alysa, saya tidak bisa konsentrasi nyetir kalau dress kamu sependek ini." tegur Reyhan.

Alysa memanyunkan bibirnya lebih maju. "Kenapa?" goda Alysa.

Reyhan menggelengkan kepala jengah. Sedangkan Alysa terkekeh tidak merasa bersalah.

...***...

Sebuah Restoran bintang lima kini kembali di datangi oleh Alysa. Sudah hampir dua tahun, Alysa tidak merasakan suasana semacam ini. "Ayo masuk."

Alysa berjalan disamping tubuh tinggi Reyhan. Tangan Reyhan melingkar dipinggang kecil Alysa. Sesaat Alysa menghela nafas kala mencium aroma parfum Reyhan begitu kuat disekitar penciumannya kala tubuhnya berdekatan dengan Reyhan.

"Jadilah tunangan yang baik." Reyhan mengingatkan.

Alysa diam saja. Ia lebih suka memandang wajah Reyhan kala banyak mengingatkan dirinya agar menjaga sikap. Bagaimana pesona Dosen muda dihadapannya sekarang, cukup membuat perhatian Alysa hanya berfokus pada Reyhan.

Acara makan malam ini, membuat Reyhan tampak lebih rapi dan tampan dari biasanya. Boleh, kan kalau untuk malam ini saja Alysa begitu terkagum ketampanan Reyhan? Laki-laki yang matang, penuh pesona, penuh wibawa dan tampan. Cukup mambuat Alysa lupa kalau Reyhan juga bagian dari laki-laki brengsek yang sudah memesannya.

"Pak," panggil Alysa.

"Kenapa?" tanya Reyhan.

"Jas Pak Reyhan." Alysa mengingatkan kala jas Reyhan masih tersampir dipundaknya.

"Kamu pakai aja."

"Kenapa?"

"Pakai saja." Setelah itu Reyhan tidak bicara lagi. Ia cepat membawa tubuh Alysa kedalam sebuah ruangan khusus VVIP di restoran tersebut.

Pintu terbuka, Alysa mendapati enam orang manusia yang sedang duduk berbincang hangat disebuah meja yang sudah terhidang banyak makanan jepang.

Dari keenam orang itu, Alysa kembali mendapati Ibu dari Reyhan. Beliau cantik dan ramah menyambut kedatangan kami berdua.

"Malam Mah, Pah, Oma." Reyhan berjalan lebih dulu. Ia menciumi Ibunya, Ayahnya, dan Omanya. Sedangkan tiga orang lainnya, ia berikan tos.

"Akhirnya," komentar salah satu dari kedua laki-laki sebaya dengan Reyhan.

"Kenalin ini Alysa, calon tunangan Reyhan." kata Reyhan.

"Sastradinata. Panggil saja Nata." Ayah Reyhan memperkenalkan diri.

Alysa tersenyum sambil menyambut tangan Nata. Bergeser, Alysa menyalami tangan Renata. Ibu dari Reyhan, Kepala Alysa bergerak ikut bercipika-cipiki. "Apa kabar?" tanya Renata.

"Baik tante."

Kemudian Alysa sedikit menunduk mendekati perempuan cukup berumur yang duduk dikursi roda. "Salam kenal Oma, saya Alysa."

"Oma Yanti, oma Reyhan dari pihak Ibu." Renata menjelaskan.

"Cantik." puji Yanti.

"Terima kasih Oma."

Selanjutnya Alysa bersalam dengan tiga orang pemuda. "Harry." Sepupu Reyhan.

"Angga." Keponakan Reyhan.

"David." Adik dari Pak Reyhan.

Alysa tersenyum menanggapi. "Tidak mengecewakan." Komentar Harry pada Reyhan.

Reyhan diam. Ia menarik kursi untuk Alysa.

"Makasih."

"Sama-sama sayang."

Alysa membuka jas yang tersampir dipundaknya. "Sayang..." Reyhan segera mencegatnya. "Kamu ngapain?" tanya Reyhan.

"Aku mau buka, aku gak nyaman pake jas kamu yang besar, gak masalah, kan?" tanya Alysa melirik semua orang yang ada disana, seolah memintan persetujuan.

"It's oke, senyaman kamu." ucap Renata.

Alysa tersenyum penuh kemenangan. Ia segera membuka jas, memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang terbuka, cukup membuat mata Reyhan mendelik tidak suka.

Ketika Jas yang dipakai Alysa sudah terbuka, disitu David, Angga dan Harry berdehem bersamaan. Reyhan tahu betul apa yang ada dipikiran ketiganya.

"Panas ya." Komentar Harry.

"Sampe haus." Angga menambahkan, kemudian cepat minum.

"Pantes gak mau dikenalin sama kita duluan." ucap David.

"Sudah-sudah." tegur Nata.

Reyhan bisa bernafas dengan lega, tanpa Nata, tiga cecunguk dihadapannya sudah pasti akan terus mengoceh menggoda Alysa.

"Kamu mau pesan yang lain?" tanya Reyhan.

"Nasi padang. Aku mau nasi padang." ucap Alysa.

Sontak jawabannya membuat tawa Harry, Angga dan David terpingkal menahan tawa.

"Rey...Rey... Selera yang bagus." komentar Herry.

"Unik." tambah Angga.

"Beda itu istimewa." David ikut nimbrung.

Alysa tersenyum memandang wajah Reyhan yang sudah memerah. Itu artinya, Alysa berhasil membuat Reyhan tidak nyaman dan malu dihadapan saudara- saudaranya.

"Disini gak ada nasi padang, ya?" tanya Alysa.

"Sayang... Kamu mau nasi padang ya? Nanti ya, kamu pilih menu yang ada disini aja. Kamu mau apa? Biar aku yang pesan." ucap Reyhan menahan malu dari ketiga saudaranya.

Alysa menggeleng. "Aku mau nasi padang, tapi gak apa-apa aku temenin kamu makan," ucap Alysa.

Dengan cepat, tangan Reyhan yang berada dibawah meja, mencengkram paha Alysa yang terbuka, hal itu membuat Alysa terperanjat, Alysa cepat menatap mata Reyhan. Meskipun tanpa bicara, mata Reyhan seolah berbicara agar Alysa tidak bicara apapun lagi.

"Sayang..." tegur Reyhan.

"Iya... Aku mau." lanjut Alysa.

Reyhan tersenyum kecil. Sebuah ciuman singkat mendarat dipipi Alysa.

"Makan yang banyak." ucap Reyhan perhatian.

Sontak sikap Reyhan yang tiba-tiba menciumnya membuat Alysa terkejut. Sebelumnya, Reyhan tidak berbicara kalau akan sejauh ini meyakinkan Alysa sebagai calon tunangan, sampai ia harus menciumnya didepan keluarganya langsung, tanpa persetujuan Alysa sebelumnya.

"Mmm... Karna ini pertemuan pertama bersama calon kaka ipar, biar saya yang memesankan makanan." ucap David.

Alysa mengulas senyum. "Terima kasih, tapi gak perlu repot."

"Mas Reyhan bisa ambilkan sendiri buat Alysa." sahut Reyhan jutek.

"Posesif nihhh." Ledek Harry.

"Maklum, calon pertama yang langsung Acc." sahut Angga.

Melalui sorot mata, Alysa seakan bertanya. "Jadi, saya adalah perempuan pertama yang Pak Reyhan kenalkan sama keluarga pada keluarga pak Reyhan?"

1
Muhamad Ezar raditya
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
By.dyy: siappp, stayyy yaaa
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!
By.dyy: Ditunggu yaa. Terima kasih sudah membaca
total 1 replies
Blue Persona
Thor, saya ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya!
By.dyy: Hai ka, saya sudah up ya. Selamat membaca:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!