Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 06
Rania melakukan semua tugasnya dengan sangat baik. Dia berusaha melakukan yang terbaik untuk Randy dan Chessy. Dengan harapan sang sahabat bisa tenang di alam sana tanpa beban sama sekali. Seperti istri pada umumnya, di pagi hari dia sudah bergulat dengan alat masaknya di dapur. Tidak ada keluhan sama sekali dia melakukan semuanya dengan tulus.
Randy yang baru bangun dari tidurnya tiba-tiba mencium aroma masakan yang mengungah seleranya. Dia langsung berjalan ke dapur sambil tersenyum bahagia. Dia merasa jika aroma masakan itu berasal dari masakan sang istri yang tercinta.
"Sayang! kau masak apa pagi ini?" ucap Randy sambil menghampiri Rania.
Mendengar pangilan sayang dari Randy, Rania langsung terdiam. Dia menatap Randy yang berada di bekangnya dengan penuh kebingungan. Randy yang tersadar setelah melihat wajah Rania langsung melangkah mundur. Dia mengusap wajahnya kasar sambil membuang napasnya pelan.
"Maaf! aku kira kau tadi Tika istriku," ucap Randy gugup lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Rania.
"Aku juga sekarang adalah istrimu, Mas!" batin Rania lirih sambil menunduk sedih.
Dia tidak tau sampai kapan rumah tangganya akan di hantui sosok masa lalu. Randy selalu mengingat Tika dan tidak pernah menatap ke arahnya. Walaupun sebenarnya hatinya sangat sakit ketika suaminya menyebut nama wanita lain. Namun, dia hanya bisa diam dan tersenyum seperti sedang tidak terjadi apa-apa.
Rania dengan cepat menghapus air matanya lalu kembali melanjutkan masakannya. Setelah selesai memasak Rania menata masakannya di atas meja makan dengan rapi. Dia terus berusaha tersenyum untuk menutupi kesedihannya. Walaupun Randy sebenarnya tau apa yang di rasakan Rania saat ini, akan tetapi dia tetap diam dan menutup matanya.
"Kau tidak sarapan dulu, Mas?" tanya Rania ketika melihat Randy telah rapi dan siap untuk pergi ke rumah sakit.
"Maaf! aku buru-buru. Kau sarapan lah sendiri," ucap Randy dingin sambil terus melanjutkan langkahnya.
"Mas! kenapa kau tidak pernah mau memakan masakanku? apa kau tidak tau jika aku sudah sangat lelah menyiapkan ini untukmu. Bahkan aku mengorbankan jam istirahatku agar kau bisa bekerja dengan perut kenyang. Tapi ini balasanmu?" ucap Rania geram tidak tahan lagi melihat sikap Randy.
Selama mereka menikah, Randy tidak pernah mau memakan masakan Rania ataupun makan bersamanya. Awalnya dia hanya diam dan mencoba mengerti dengan keadaan Randy saat ini. Namun, kali ini Rania tidak bisa diam lagi.
"Aku tidak pernah memintamu untuk memasak untukku," ucap Randy singkat tanpa menatap Rania.
Mendengar ucapan Randy, Rania langsung mengepalkan tangannya geram. Dia menatap Randy dengan tatapan penuh kekecewaan. Dia merasa jika semua yang dia lakukan selama ini tidak ada artinya dimata Randy.
"Baiklah! mulai sekarang aku tidak akan pernah memasak untukmu lagi. Aku tidak akan perduli denganmu lagi," ucap Rania geram lalu meningalkan Randy penuh kemarahan.
Mendengar ucapan Rania, Randy hanya bisa terdiam. Dia menatap Rania yang berlari menaiki anak tangga menuju kamar mereka. Ntah mengapa ketika melihat Rania marah seperti tadi perasaan Randy menjadi tidak menentu.
Dia merasa bersalah karena terlalu dingin kepada Rania. Padahal Rania selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya dan juga Chessy. Bahkan Rania tidak pernah mengeluh walaupun Chessy selalu rewel di malam hari.
Randy berlahan berjalan mendekati meja makan. Dia menatap semua masakan Rania yang telah tersaji rapi di atas meja makan. Randy berlahan menarik kursi dan mengisi piringnya sendiri. Dia melahap masakan Rania dengan begitu lahapnya. Dia tau jika menyiapkan semua ini pasti tidak mudah untuk Rania.
"Maafkan aku! maafkan aku yang belum bisa menerima kehadiranmu," batin Randy sambil menyantap makanannya.
Rania yang ingin mengambil susu untuk Chessy tiba-tiba mengurungkan niatnya. Dia menatap Randy yang makan begitu lahan di ruang makan seorang diri. Berlahan penyesalan muncul di hati Rania, dia menyesal karena telah berbicara kasar kepada Randy.
Oe... Oe....
Karena Rania terlalu lama menatap Randy, akhirnya Chessy yang sedang haus langsung menangis. Dengan cepat Rania mengalihkan perhatiannya dan berusaha mendiamkan Chessy.
"Sayang! kau haus? sebentar ya. Mama akan buatkan susumu," ucap Rania sambil berlari kecil menuruni anak tangga.
"Chessy haus?" tanya Randy dengan cepat menyelesaikan makannya.
"Ia, Mas. Susunya yang ada di kamar telah habis,"
"Sini botol susunya. Biar aku buatkan," ucap Randy mengambil botol susu yang ada di tangan Rania.
"Ssstt! sayang mama, kenapa nanggis? Kau haus ya? sabar ya sayang. Papa sedang buatkan susu untuk Chessy," ucap Rania tersenyum sambil membujuk Chessy.
Melihat kasih sayang Rania kepada putrinya, hati Randy langsung tersentuh. Dia merasa jika Rania tulus menyayangi Chessy. Namun, hatinya telah tertutup sehingga dia belum bisa menerima kehadiran Rania di sisinya.
"Ini susunya," ucap Randy tersenyum sambil menatap bayi munggilnya.
"Terima kasih, Mas!" ucap Rania menerima botol susu itu dan memberikannya kepada Chessy.
"Aku lihat stok susu Chessy sudah mau habis. Nanti aku akan membelinya setelah pulang dari rumah sakit," ucap Randy sedikit canggung.
"Biar aku saja yang membelinya, Mas. Aku juga mau membeli keperluan dapur dan juga keperluan pribadiku,"
"Apa tidak terlalu repot. Bagaimana dengan Chessy?"
"Tidak, Mas! aku bisa kok,"
"Apa perlu aku mencari asisten rumah tangga untuk membantumu?"
"Jika kau menyewa asisten rumah tangga, lalu apa gunanya aku di sini?" ucap Rania sedikit memelankan suaranya.
"Aku hanya tidak ingin kau kelelahan. Kau sudah sangat repot untuk mengurus Chessy,"
"Tidak apa-apa. Aku bisa mengurus semuanya sendiri. Kau tenang saja,"
"Baiklah! nanti ketika aku pulang kerja aku akan menjaga Chessy,"
Mendengar ucapan Randy, Rania hanya tersenyum mengangguk. Karena jam sudah mulai siang Randy langsung bergegas untuk berangkat ke rumah sakit.
"Aku berangkat kerja dulu," ucap Randy tersenyum canggung lalu melangkahkan kakinya.
"Mas!" ucap Rania seketika sehingga Randy menghentikan langkahnya.
"Apa boleh aku mencium tanganmu? aku tau kau tidak mau mengangapku sebagai istrimu. Tapi izinkan aku melakukan kewajibanku sebagai istri," ucap Rania menatap Randy dengan lekat.
"Baiklah!" ucap Randy memberikan tangannya.
Melihat itu dengan cepat Rania menerima uluran tangan Randy. Dia menncium punggung tangan Randy sambil memejamkan matanya. Randy bisa merasakan tangan Rania yang basah karena keringat. Walaupun Randy tidak tau itu keringat karena lelah atau karena kegugupan Rania. Karena selama mereka menikah baru kali ini mereka melakukan sentuhan fisik. Tentu saja ada rasa canggung di antara keduanya.
"Saat Chessy tidur kau istrirahatlah. Kau juga butuh istirahat yang cukup. Soal pekerjaan rumah aku bisa membantumu," ucap Randy tersenyum tipis lalu kembali melangkahkan kakinya.
Mendengar ucapan Randy, Rania hanya terdiam melongo sambil menatap punggung Randy yang belahan menjauh. Dia tidak menyangka jika dengan sikap kasarnya tadi Randy bisa langsung berubah. Walaupun Rania tidak tau jika Randy sedang bersandiwara atau benar-benar tulus mengucapkannya.
Bersambung.....
rania jadi randy.. 😂😂