Kejadian yang tidak terduga, seorang agen rahasia yang baru menyelesaikan misi nya.
Namun dia dijebak oleh rekannya sendiri yang memang ingin menyingkirkan dirinya. Sehingga dia harus tidur bersama seorang pria asing.
Olivia namanya, sebagai agen rahasia yang selalu sukses dalam menjalankan misinya. Namun hal itu menimbulkan kecemburuan pada rekannya sendiri.
Sehingga Olivia harus melahirkan tiga anak kembar yang super jenius. Dan mereka pun mengasingkan diri di sebuah desa. Delapan tahun kemudian, mereka kembali ke kota.
Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran baca yuk!
Cerita ini hanyalah fiksi semata. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Seluruh cerita di dalamnya hanya imajinasi penulisnya semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21
Pemilik warung makan menyambut mereka dengan ramah ketika mereka baru masuk. Karena pengunjung di sini tidak ada yang menggunakan mobil mewah.
Jadi kedatangan mereka terlihat menonjol dari yang lainnya. Olivia, walaupun terlihat sederhana, namun harga pakaiannya tidak murah.
"Silakan Tuan, Nyonya," ucap pemilik warung makan sambil menunduk hormat.
"Jangan terlalu formal, Pak," kata Olivia.
Pria itu mengangguk dan tersenyum. Kemudian menawarkan minuman dan makanan yang ada di menu yang terpampang di dinding.
"Kalian mau makan apa?" tanya Dewa kepada triple A.
"Ikut Mama saja," jawab Arden.
"Mama belum pesan makanan," kata Olivia.
"Pesan saja Ma, samain saja," kata Arjun.
Triple A tidak pilih-pilih soal makanan. Mungkin karena mereka tinggal di desa sebelumnya.
Olivia pun memesan makanan untuk dirinya dan anaknya. Ternyata Dewa juga ikut-ikutan memesan makanan yang sama.
"Mohon tunggu sebentar Tuan, Nyonya," ucap pria itu.
Olivia dan Dewa pun mengangguk mengiyakan. Sedangkan triple A dengan santai duduk tanpa menghiraukan para pengunjung yang kagum melihat mereka.
Di dalam mobil, anak buah Mister Black masih mengawasi mereka. Mereka belum bertindak karena merasa tidak ada celah untuk menangkap anak itu.
"Tob, sampai kapan kita membuntuti mereka?" tanya rekannya yang sudah tidak sabar untuk menangkap anak itu.
"Kamu tidak lihat, kita tidak punya celah untuk menangkap mereka," jawab Toby.
"Alah, bilang saja kamu takut dengan Olivia," kata rekannya yang lain.
"Biar bagaimanapun, Olivia adalah yang terkuat di tim kita. Lagipula, Olivia pernah menolongku. Tapi ini perintah dari si bos, jadi kita tidak bisa apa-apa," ujar Toby.
Rekan-rekan Toby terdiam. Olivia juga pernah membantu mereka. Tapi mereka juga menjalankan perintah dari bos mereka.
Mereka tetap menunggu waktu yang tepat untuk menangkap anak kecil yang menurut mereka adalah kelemahan bagi Olivia.
Dewa dan keluarga kecilnya sedang asyik makan. Mereka tetap bersikap biasa saja tanpa menimbulkan kecurigaan pada orang yang mengincar mereka.
Setelah selesai makan, Dewa pun membayarnya. Dewa terkejut dengan harga makanannya.
Harganya tiga kali lipat dari restoran mewah. Satu porsinya juga sangat banyak dan rasanya tidak kalah enak dari restoran mewah.
"Murah banget," ucap Dewa pada Olivia setelah selesai melakukan pembayaran.
"Memang seperti itu. Jika di jual mahal. Penjualnya takut tidak ada yang beli. Biar untung sedikit yang penting bagi penjualnya bisa berkah," kata Olivia.
Dewa menoleh ke ketiga putranya. Ternyata pemikiran triple A lebih luas darinya. Dewa sendiri tidak berpikir sampai ke situ.
Karena menurutnya, makan di pinggir jalan tidak menjamin kebersihan. Tapi pendapat Dewa bertentangan dengan triple A.
Dewa pun mengajak Olivia dan triple A untuk pulang. Karena hari sudah malam ketika ini. Besok triple A akan ke sekolah.
Mobil Dewa melaju melewati mobil Toby yang masih terparkir tidak jauh dari mobil mereka tadi.
Kemudian mobil Toby pun langsung mengejar mobil Dewa. Kali ini Toby akan nekat, karena jika tidak, mereka yang akan menerima hukuman dari bos mereka.
Mobil Dewa mengerem mendadak. Karena mobil Toby menghadang mobilnya. Belum sempat Dewa keluar dari mobil. Tiba-tiba ada mobil lain yang datang berhenti di dekat mobil Dewa.
"Siapa mereka?" tanya Dewa.
"Itu anak buah Mister Black. Dan mobil satunya kemungkinan anak buahnya Luna," jawab Olivia.
"Bukannya anak buah Luna sudah di habisi waktu itu?" tanya Dewa.
"Luna itu licik, jadi tidak heran jika dia bisa mempengaruhi orang lain," jawab Olivia.
Triple A hanya terdiam. Tapi mereka menyiapkan senjata rahasia dan menyimpannya di saku celana mereka. Sementara tas milik mereka di biarkan di dalam mobil.
"Kalian jangan keluar. Biar Papa dan mama yang melawan mereka," kata Dewa.
Triple A hanya mengangguk patuh. Tapi mereka tidak akan tinggal diam jika kedua orang tuanya tidak bisa mengatasi musuhnya.
"Arden, apa kita mau duduk diam di dalam mobil saja?" tanya Arjun.
"Sst.... Tunggu papa dan mama melawan mereka, baru setelah itu kita juga ikut membantu," bisik Arden.
Dewa dan Olivia sudah berhadapan dengan anak buah Mister Black. Toby dan rekannya ragu untuk menyerang.
"Toby, kita tidak punya urusan. Jadi jangan halangi kami," kata Olivia.
"Maaf Olivia, kami hanya menjalankan perintah," kata Toby.
Kemudian Toby memberikan kode kepada rekannya untuk menyerang Olivia dan Dewa. Sedangkan anak buah Luna menunggu dan akan melihat pertarungan mereka.
"Toby, jangan salahkan aku jika aku bertindak lebih jauh," kata Olivia lagi.
Tapi Toby tetap menjalankan perintah dari bos nya. Kemudian mereka pun mengepung Dewa dan Olivia.
Mereka menyerang Olivia dan Dewa secara bersamaan. Tidak ada pilihan lain, Olivia dan Dewa pun melawan mereka.
Walaupun Toby tahu jika Olivia adalah yang terkuat, tapi demi menjalankan perintah, Toby dan rekannya pun tidak punya pilihan lain.
Mereka yang berjumlah empat orang pun melawan Olivia dan Dewa. Dewa dan Olivia berpencar agar mudah melawan mereka.
Dua lawan satu memang tidak seimbang. Tapi bagi Dewa dan Olivia, itu bukan hal yang sulit.
Olivia menghindar saat salah satu menyerangnya dengan cara menendang. Kemudian menangkis tendangan yang satunya.
Begitu juga dengan Dewa. Dia melawan dua orang sekaligus. Pertarungan antara mereka cukup sengit. Sehingga kesempatan itu di gunakan oleh anak buah Luna untuk menculik triple A.
"Lepaskan!" Triple A memberontak karena berhasil ditarik keluar dari mobil oleh anak buah Luna.
Olivia dan Dewa tetap melawan anak buah Mister Black. Karena mereka yakin, triple A bisa mengatasi semuanya.
Saat triple A hendak dimasukkan ke dalam mobil. Ketiganya mengeluarkan senjata rahasia mereka, yaitu setrum listrik yang berbentuk pulpen.
"Aaaaaa...!" Tiga orang anak buah Luna kesetrum oleh senjata milik triple A. Kemudian mereka pun berhasil melepaskan diri.
Tiga anak buah Luna yang kesetrum pun terkulai lemah bersandar di mobil. Kemudian yang lain pun maju dan hendak menangkap triple A.
"Ayo maju," kata Arden. Ditangannya memegang alat setrum listrik yang bisa membuat orang lemah sementara waktu.
"Maju kalian semuanya," kata Archer. Mereka yang tersisa tiga orang pun ragu untuk maju. Melihat kondisi rekannya yang tidak berdaya.
"Tangkap mereka!" perintah salah satu dari anak buah Luna yang masih bersandar di mobil.
Mereka pun maju hendak menangkap triple A. Mereka pikir, hanya anak kecil bisa dengan mudah menangkap ketiganya.
Triple A menyimpan alat setrum listrik mereka. Kemudian menantang tiga anak buah Luna untuk bertarung dengan tangan kosong.
"Hahaha, kalian cuma anak kecil bisa apa?" Salah satu dari mereka mengejek triple A.
Namun triple A hanya tersenyum tipis. Mereka saling pandang satu sama lain. Kemudian berpencar untuk mengecoh lawannya.