Maria yang sejak kecil selalu di tindas oleh ibu tirinya. Akhirnya dia memilih untuk kabur dari rumah ayahnya. Dia berjuang demi bisa melanjutkan hidupnya yang keras dan penuh onak duri.
Ketika dia dewasa dia bertemu kembali dengan ibu tiri dan juga adik tirinya yang saat mereka masih kecil selalu menyiksa dirinya.
Kedua orang itu tampaknya tidak mengenali Maria lagi karena saat ini Maria sudah berganti penampilan dan juga memiliki nasib baik karena telah diangkat anak oleh orang Dermawan yang baik hati dan juga kaya raya.
Tidak disengaja Maria mendengarkan percakapan mereka berdua yang sedang mengincar seorang laki-laki untuk dijadikan calon suami adik tirinya.
Timbullah niat balas dendam dari Maria untuk bisa merampas laki-laki yang saat ini sedang dijadikan incaran oleh ibu tiri dan juga adik tirinya. Maria merasa sangat tertantang untuk bisa menaklukkan laki-laki yang sedang diincar oleh mereka berdua sebagai tambang emas bagi mereka menuju kekayaan dan juga kesuksesan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur hapidoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Rencana Kabur
Keesokan harinya keluarga kecil itu pun, berencana untuk pergi berjalan-jalan ke taman, area rekreasi dan juga berbelanja ke mall. Hal itulah yang sudah dirancang oleh Rossa semalaman. Ketika dia berpikir tentang ayah tirinya yang hanya datang ke Jakarta satu bulan sekali.
" Akan kubuat Maria tidak bisa ikut dengan kami bersenang- senang. Aku tidak senang kalau harus berbagi ayah dan ibuku dengan gadis tengil itu!" ucap Rossa sambil tersenyum dengan licik.
Setelah merasa puas dengan rencananya Rossa pun kemudian mencari ibunya yang sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan bekal mereka berempat pergi ke area rekreasi.
Hal itu memang biasa dilakukan oleh keluarga tersebut. Ketika Zainal pulang ke Jakarta. Setiap gajian pada minggu akhir bulan.
Rossa sangat senang sekali melihat ayah tirinya sudah bersiap untuk membawa mereka sekeluarga berjalan-jalan.
' Aku harus membuat Ayah tiriku tidak mengajak Maria bersama kami untuk kali ini. Aku tidak mau perempuan itu ikut bersama kami!' batin Rossa sambil mendekati Zainal yang sedang menemui Maria di dalam kamarnya.
" Selamat pagi Princess! Bagaimana dengan kesehatanmu sayang? Apakah demam kamu sudah sembuh?" tanya Zaenal ketika dia melihat Maria masih terbaring di kasurnya.
" Maafkan Maria Ayah. Kelihatannya Maria tidak bisa ikut dengan kalian. Maria masih merasa pusing sekali. Mungkin istirahat satu hari lagi akan membuat Maria bisa lebih baik!" ucap Maria dengan wajah memelas di hadapan ayahnya.
" Wah Kasihan sekali kamu Maria. Sudah sebaiknya kamu istirahat saja di rumah. Kan nanti bulan depan kita bisa berjalan-jalan bersama lagi ketika Ayah pulang lagi ke Jakarta!" ucap Rossa dengan sangat bahagia karena semuanya berjalan sesuai dengan rencananya yang tidak menginginkan Maria untuk ikut bersama dengan mereka.
" Kalau kau tidak sehat, sudah kita tidak usah jalan-jalan saja. Papa tidak tega kalau harus meninggalkanmu sendiri di rumah. Apalagi sekarang pembantu di rumah sedang pergi ke luar kota karena ada keperluan keluarga. Kau fix akan di rumah sendirian Sayang kalau tidak ikut dengan kami!" ucap Zainal dengan wajah cemasnya menatap Maria yang tampak berkaca-kaca.
" Terima kasih karena Ayah sangat menyayangi Maria. Akan tetapi tidak apa-apa kalau Ayah mau berjalan-jalan bersama mama dan juga Rossa. Mereka sudah menunggu hari ini Ayah. Biarkanlah Maria di rumah saja. Tidak apa-apa Ayah. Nanti Ayah tinggal membelikan oleh-oleh untuk Maria saja!" ucap Maria membujuk ayahnya agar tidak membatalkan rencana mereka untuk berjalan-jalan.
' Kalau mereka tidak jadi berjalan-jalan hari ini maka gagal sudah rencanaku tadi malam untuk kabur dari rumah ini! Aku tidak mau kalau harus selalu menjadi bahan olokan dan juga caci maki mama Andien dan Rossa. Aku tahu kalau mereka selama ini menganggapku sebagai benalu di dalam kehidupan mereka. Karena mereka ingin menguasai Ayahku untuk diri mereka sendiri! Maafkan Maria ayah. Akan tetapi ayah pun tidak bisa menolong Maria karena Ayah selalu sibuk dengan pekerjaanmu dan tidak mau membawa Maria bersamamu. Maria sudah lelah ayah, hidup dianiaya oleh mereka berdua." batin Maria dengan sedih karena berpikir akan kehilangan ayahnya ketika dia sudah berhasil kabur dari rumah.
" Sudah Maria sayang kau jangan menangis ya? Baiklah kalau kau memang ingin beristirahat di rumah tidak apa-apa. Nanti ayah akan membelikan oleh-oleh untukmu dan juga memberikan pakaian yang cantik yang bisa kau gunakan ketika ulang tahunmu nanti!" ucap Zainal sambil mengelus pipi Maria dengan penuh kasih sayang.
Sejenak Maria memejamkan matanya meresapi kasih sayang sang ayah yang sebentar lagi akan hilang dalam hidupnya.
" Mas ayo kita segera berangkat. Waktu sudah siang kalau sampai jalanan macet kita pasti akan sampai di lokasi wisata dengan cuaca yang panas." ucap Andin sambil melirik sinis kepada Maria yang tidak berani menatapnya.
" Maria sedang sakit dan dia tidak ikut bersama dengan kita. Bisakah kau menelpon temanmu untuk menemani putriku di rumah? Karena aku sangat khawatir kalau sampai meninggalkan Maria sendirian saja di rumah dalam keadaan sakit!" ucap Zainal kepada Andien yang langsung cemberut mendengar perkataannya.
" Ini weekend Mas! Semua orang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing bersama dengan keluarganya. Apa kau tega untuk mengganggu acara keluarga orang lain?" ucap Andien protes kepada Zainal.
" Atau Mamah sama Rossa saja yang pergi berjalan-jalan. Biarlah Mas di rumah bersama dengan Maria?" ucap Zainal berusaha untuk bernegosiasi dengan istrinya agar dia bisa menjaga Putri kesayangannya yang saat ini sedang sakit.
" Mas ini kenapa sih? Dalam pikiran Mas hanya ada Maria saja. Apakah mama dan Rossa tidak termasuk menjadi bagian prioritas dalam kehidupanmu?" ucap Andien mulai kehilangan kesabaran melihat Zainal yang tampaknya keberatan sekali untuk meninggalkan Maria dan sejak tadi hanya bisa menyembunyikan wajahnya di dada sang ayah yang selama ini selalu menjadi tempat terbaik baginya meluahkan kesedihan yang tidak bisa diungkapkan kepada sang ayah.
" Ayah pergilah bersama dengan mereka. Maria benar-benar tidak apa-apa. Maria akan tidur saja. Nanti kalau bosan Maria akan bonton televisi. Nanti Maria akan mengunci semua pintu dan jendela jadi Maria bisa aman di rumah. Ayah tidak usah khawatir!" ucap Maria sambil menatap sang ayah yang sedang mempertimbangkan apa yang dikatakan oleh putrinya.
" Betul kau tidak apa-apa kalau Ayah meninggal kamu sayang!?" tanya Zainal sekali lagi mengkonfirmasi kesanggupan Sang Putri kesayangan untuk tinggal di rumah sendirian.
Dengan kemantapan hati Maria pun lalu menganggukkan kepalanya. Walaupun saat ini hatinya sangat hancur lebur. Karena berpikir akan segera berpisah dengan sang ayah tercinta. Maria memeluk tubuh ayahnya dengan sangat erat dan mencium pipi sang ayah dengan penuh kasih sayang.
' Maafkan Maria Ayah. Maria terpaksa meninggalkan Ayah. Maria sudah tidak sanggup lagi menjadi bahan pelampiasan emosi mereka berdua. Maria tahu kalau mama Andien tidak pernah menyukai Maria. Apalagi Rossa yang selalu menjadikan Maria bahan bully di sekolahan bersama dengan teman-teman gengnya yang sangat barbar! Maria tidak tahu apa yang akan terjadi dengan Maria ke depannya. Akan tetapi dengan keluar dari rumah ini semoga akan menjadi jalan terbaik untuk keluarga kita!' batin Mariahdengan menitikan air matanya penuh dengan kesedihan dan juga rasa sesak di hatinya yang sangat luar biasa.
Sungguh beban batin Maria saat ini sangat besar. Di usianya yang baru 10 tahun dia harus menghadapi siksaan lahir dan batin dari sang ibu tiri yang tidak pernah menyukainya. Apalagi ditambah dengan Rossa yang selalu mengajak teman-temannya untuk menyiksa dirinya ketika mereka berada di sekolahan.
Selama ini Maria selalu menahan semua rasa sakitnya dan tidak pernah menceritakan kepada siapapun kelakuan buruk Andien dan Rossa terhadap dirinya.
knp semua tokoh cowoknya mentalnya lemah....
huft takut miskin ya🤭🤭🤭🤭🤭🤭🙏🏻
tamate singkat nemen..
🤔🤔🤔🤔🤔🤔
kmaren" kmn ud nyakitin malah nuduh yg gk" gk ileng dy punya ustri tp kelonan ma jlang
dulu q suka ma dion krna syang keluarga tp stelah tau sifat ny yg sesungguh ny sungguh mmbuat il fil ......