Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
...~Happy Reading~...
Siang hari nya, sesuai perkataan Fayya semalam. Gadis itu mengajak Kiano untuk bertemu dan makan siang bersama.
Ada yang berbeda dari raut wajah laki laki di depan Fayya saat ini. Kemarin, wajah itu masih terlihat begitu teduh dan hangat. Namun hari ini, wajah itu terkesan sangat dingin dan datar. Persis seperti saat pertama mereka bertemu dulu.
"Kamu kenapa?" tanya Fayya mengerutkan dahi nya.
Makanan sudah terhidang di meja sejak beberapa saat yang lalu. Namun, laki laki itu belum menyentuh nya sama sekali.
"Tidak! Aku harus kembali ke Jakarta sore ini! Karena besok pagi aku akan ada operasi!" jawab Kiano sedikit menghela napas berat, namun ia masih tetap memasang wajah datar nya.
"Kamu marah sama aku?" tanya Fayya lagi begitu sedih.
Bohong bila ia tidak merasa bersalah. Ia sangat merasa bersalah, namun ia juga tidak tau harus berbuat apa. Pekerjaan nya kemarin benar benar sangat darurat. Ada pasien kecelakaan yang mengharuskan nya operasi, sedangkan dokter yang shift malam juga sedang menangani pasien lain.. Jadilah mau tak mau Fayya yang mengambil alih, karena pekerjaan Fayya sudah selesai.
Bukankah itu memang resiko seorang dokter. Harus mengutamakan pasien dan nyawa seseorang.
"Tidak! Mungkin kamu yang akan marah padaku nanti," ujar Kiano menatap Fayya dengan tatapan yang sulit di mengerti.
"Aku tidak akan marah. Aku cukup. mengerti pekerjaan kamu, tidak apa. Nanti, kalau pekerjaan ku sudah longgar, aku yang akan ke Jakarta," ucap Fayya tersenyum hangat walaupun sejak tadi Kiano terus menatap nya dingin.
"Aku datang kesini, saat ini karena aku ingin meminta maaf!" ujar Kiano seketika membuat senyuman Fayya sirna, "Aku minta maaf jika aku menyerah dengan semua ini. Kamu berhak mendapatkan laki laki yang lebih baik dari ku. Aku tidak akan berharap lagi sama kamu, dan mulai sekarang, aku membebaskan mu untuk memilih laki laki lain. Maafkan aku Fay, tapi aku yakin ini lah yang terbaik," imbuh Kiano panjang lebar.
Bagai tersambar petir di siang bolong. Fayya langsung menyentuh dada nya yang terasa begitu perih dan sesak. Sekuat tenaga, ia menahan air mata nya agar tidak jatuh. Ia menarik napas panjang lalu menghembuskan nya perlahan.
Bukan ini yang ia harapkan. Bukan ini yang ia inginkan. Ia berharap bahwa pertemuan nya kali ini dengan Kiano akan membawa kabar baik untuk para keluarga dan sahabat nya. Namun ternyata sangat berbanding terbalik dari yang ia harapkan.
"K—kamu serius?" tanya Fayya dengan suara bergetar menahan tangis.
Ingin rasanya Kiano langsung bangkit dari tempat duduk nya dan menghampiri Fayya. Memeluk hya dengan begitu erat lalu membisikkan kata 'Prank' seraya memberikan sebuah cincin yang sudah ia siapkan sejak jauh hari.
Namun itu tidak mungkin. Mengingat bahwa dirinya sudah menodai gadis lain.. Merenggut mahkota yang begitu berharga dari anak gadis orang, membuat Kiano tidak akan bisa hidup dalam kedamaian.
Itulah sebab nya, Kiano memilih mengalah dan mengakhiri hubungan nya dengan Fayya yang belum sempat terjalin.
Kiano tidak ingin menyakiti atau memberikan harapan palsu kepada Fayya bila suatu saat gadis yang sudah ia renggut mahkota nya itu datang dan menuntut nya.
Walaupun, kemungkinan gadis itu akan kembali. mencari nya sangat kecil. Namun, Kiano tidak mau mengambil resiko terlalu jauh.
Biarlah Takdir yang menjawab semuanya. Jika memang dirinya dan Fayya berjodoh, maka kelak Tuhan akan kembali mempersatukan mereka. Dan jika memang mereka tidak berjodoh, maka ia yakin bahwa Tuhan sudah menyiapkan pasangan untuk nya dan Fayya yang terbaik.
...~To be continue......