Karena ditinggalkan oleh kekasihnya dalam keadaan hamil, Felinova terpaksa setuju menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya untuk menutupi aib keluarga.
Faisal Ramadhan, lelaki pekerja keras yang hidup sebatang kara dan pernah diasuh oleh keluarga Handoko pada akhirnya menikah dengan putri tunggal keluarga konglomerat itu sebagai bentuk balas budinya.
Kehidupan pernikahan yang dingin dan tanpa cinta membuat Feli tersiksa, terlebih setelah ia diasingkan di desa kecil bersama suaminya yang lebih tua 15 tahun darinya.
Sanggupkah Feli bertahan dan jatuh hati pada ketulusan Faisal? Atau pernikahan itu akan usai setelah si bayi lahir seperti kesepakatan di awal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiLovi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan dibalik Senyuman
Krik krik krik krik ...
"Fiuuuuh ..."
Suara jangkrik saling bersahutan di luar kamar, bergantian dengan hembusan napas Feli yang tengah berelaksasi sembari bersila di atas ranjang. Suara detak jam dalam hitungan konstan seolah menjadi musik latar bagi terapi relaksasi Felinova.
Tok tok tok.
Ck!
Feli mendengus, ia tahu benar siapa yang sedang mengetuk pintu itu di jam makan malam seperti ini.
"Non, waktunya makan malam." Suara Bik Sum memanggil dari luar kamar.
Feli menoleh pada jam dinding di atas kamar mandi. Jam 8 malam. Tumben Bik Sum baru menyelesaikan masaknya selarut ini?
Dengan malas, Feli turun dari ranjang dan melangkah keluar dari kamar.
Di meja makan sederhana yang hanya berisi 4 kursi, Feli mengawasi menu makan malam yang telah dimasak oleh Bik Sum. Ayam goreng lengkap dengan sambal dan sayur lalapan.
Seporsi nasi dan segelas air kemudian Bik Sum letakkan di depan Nona Mudanya. Feli menatap nasi itu cukup lama sebelum kemudian ia mencomot sepotong ayam dan menyendok sambal.
"Bibik nggak makan?" tanya Feli saat menyadari Bik Sum hanya berdiri mengawasinya.
"Bibik belum laper, Non. Daritadi Bibik udah nyemilin kue yang dikasi tetangga depan!"
"Emang ada acara apa kok ngasi kue segala?" tukas Feli tak suka. "Lain kali jangan sembarangan nerima kue atau kiriman dari orang asing, Bik!"
"Anu , Non. Tadi katanya ada acara tasyakuran 7 bulanan, karena Tuan Faisal nggak datang kenduren jadi mereka ngirim nasi kotaknya ke sini."
Feli tak menyahut, ia menguyah makanan di mulutnya sembari berpikir. Masyarakat di desa ini masih sering melakukan kenduren-kenduren semacam itu, tempo hari pas ada orang meninggal pun di kirimi kotak nasi. Apakah mereka nggak rugi? Udah kena musibah, masih harus bagi-bagi nasi ke tetangga.
"Nanti pas 7 bulanan, Non Feli mau dibikinin acara kenduren juga nggak?"
"Nggak!" Feli memotong dengan ketus. Ia tak ingin kandungannya dijadikan alasan untuk sok kenal dengan orang-orang di desa ini.
Bik Sum mengusap bibirnya dengan keki. Ia merasa bersalah sudah keceplosan, padahal ia tahu benar kehamilan itu tidak pernah diinginkan oleh Nona Mudanya.
Usai menyelesaikan makan malamnya, Feli bangkit dan kembali masuk ke kamar.
Brak.
Bik Sum bergidik ketakutan, ia mengawasi pintu kamar majikannya. Kasihan pintu itu, sudah kayunya tua, warnanya kusam, eh malah jadi selalu korban amarah Non Felinya. Bik Sum berpikir sejenak, ia jadi merasa senasib dengan pintu itu. Sama-sama tua dan selalu jadi pelampiasan amarah majikannya.
Sementara itu di kamar, Feli membuka tirai jendela kamar Faisal dengan lebar. Pemandangan gelap pepohonan di luar sana tak membuat Feli takut sedikitpun. Feli rindu rumahnya, Feli merindukan kota besar tempatnya dibesarkan.
Sekelebat bayangan Faisal saat tadi sore Feli kembali melihatnya keluar dari rumah besar itu kembali menghantui pikirannya. Setiap kali Feli memergokinya, wajah Faisal selalu nampak sangat sumringah. Berbeda sekali tiap pulang ke rumah! Wajahnya selalu dingin, kaku dan tak bersahabat.
Cih, dasar pria aneh!
Dulu Feli kecil sangat menyukai Faisal karena dia adalah sosok kakak yang baik yang selalu mau diajak bermain di rumah mereka yang besar. Namun semenjak Feli masuk SMP, dan Faisal memutuskan untuk tinggal di desa terpencil ini, sejak itulah hubungan mereka merenggang. Tiap kali Faisal pulang ke kota, dia selalu menolak setiap Feli mengajaknya bermain monopoli atau nonton film. Imej Faisal yang humble mendadak berubah menjadi pria dingin yang menyebalkan di mata Feli remaja. Dan sejak itu pulalah Feli mulai menjaga jarak dengan kakak lelakinya itu. Belakangan Feli tahu, bila ternyata Faisal bukanlah Kakak kandungnya. Dan hal itu membuat Feli semakin tak menyukainya. Hanya itulah kenangan yang Feli ingat tentang Kakak sekaligus suaminya.
Tapi, melihat sosok dingin dan jarang tersenyum itu keluar dari rumah orang dengan begitu sumringah mau tak mau membuat Feli mulai kepo. Ia pun memutuskan untuk menunggu Faisal pulang dan mengetahui alasan di balik senyuman itu.
...****************...
wahh sumpah y kak ical jd knytaan mlh lgsung nikah y jg ma kak ical bkn dgn yg mirip sma dia🤣🤣🤣
ku fkir jonas mw bicara klo dia ga akn bw feli k amerika degh krn dia jg ga tega misahin feli n love dr haikal