NovelToon NovelToon
Di Antara Sepasang Kembar

Di Antara Sepasang Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:405
Nilai: 5
Nama Author: HniHndyni

Cinta, sebuah anugerah yang tak selalu mudah didapatkan. Apalagi ketika harus memilih di antara dua hati yang begitu dekat, dua jiwa yang begitu mirip. Kisah mengharukan tentang cinta, pengorbanan, dan pencarian jati diri di tengah pusaran emosi yang membingungkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HniHndyni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecemburuan Bianca

Beberapa minggu berlalu. Anya dan Migo secara bertahap berhasil memperbaiki hubungan mereka dengan Kanaya. Permintaan maaf mereka, meskipun terlambat, diterima Kanaya dengan berat hati. Persahabatan mereka tidak kembali seperti semula, tetapi setidaknya, ketiganya mampu berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama tanpa beban ketegangan yang berat. Namun, kehadiran Bianca masih menjadi bayang-bayang yang membayangi hubungan mereka.

Suatu hari, Anya, Migo, dan Kanaya bertemu di kafe seperti biasa. Suasana masih sedikit canggung, tapi jauh lebih baik daripada beberapa minggu sebelumnya. Tiba-tiba, ponsel Migo berdering. Itu Bianca.

"Halo?" jawab Migo. Wajahnya terlihat sedikit tegang.

Setelah beberapa saat, Migo menutup telepon. Wajahnya terlihat lebih tegang dari sebelumnya.

"Bianca… dia ingin bertemu," kata Migo, suaranya pelan. "Dia bilang ada sesuatu yang penting ingin dia bicarakan."

Anya dan Kanaya saling berpandangan. Mereka bisa merasakan kegelisahan Migo.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Migo, kebingungan.

Anya berkata, "Migo, kamu harus jujur pada dirimu sendiri dan pada Bianca. Jangan sampai kamu menyakiti siapapun lagi."

Kanaya mengangguk setuju. "Anya benar. Bicara jujur dengan Bianca, tapi jangan lupa, perbaiki dulu hubunganmu dengan kami."

Migo menghela napas panjang. "Aku tahu… tapi aku bingung. Aku tidak ingin menyakiti siapapun."

"Tidak ada jalan mudah, Migo," kata Anya. "Tapi kamu harus memilih. Pilih jalan yang menurutmu benar, walaupun itu sulit."

Migo mengangguk, mencoba untuk tegar. Ia memutuskan untuk bertemu Bianca. Ia memilih tempat yang sepi di taman kota, tempat yang sama di mana ia dan Anya pernah bertengkar.

Bianca sudah menunggu di sana. Ia tampak cantik dengan gaun sederhana namun elegan. Ia tersenyum saat melihat Migo datang.

"Migo," kata Bianca, suaranya lembut. "Aku ingin kamu tahu… aku mencintaimu."

Migo terdiam. Ia tak menyangka Bianca akan mengungkapkan perasaannya secara langsung.

"Aku tahu kamu sedang melalui masa-masa sulit," lanjut Bianca. "Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu ada untukmu. Aku akan selalu mendukungmu, apapun keputusanmu."

Migo menatap Bianca dengan penuh pertimbangan. Ia melihat ketulusan di mata Bianca, tetapi ia juga teringat akan Anya dan Kanaya. Ia merasa terbebani oleh perasaannya sendiri.

"Bianca," kata Migo, suaranya pelan, "aku menghargai perasaanmu. Tapi aku… aku masih belum bisa memberikan jawaban kepadamu."

Bianca mengangguk mengerti. "Aku mengerti," katanya. "Aku akan menunggumu. Tapi aku harap, kamu akan segera menemukan jawabannya."

Migo dan Bianca berpisah dengan perasaan yang rumit. Migo kembali kepada Anya dan Kanaya, menceritakan semuanya. Ketiga sahabat itu menyadari bahwa perjalanan mereka masih panjang dan penuh tantangan. Mereka harus menghadapi pilihan-pilihan sulit, dan konsekuensi dari setiap pilihan tersebut. Namun, mereka bertekad untuk tetap bersama, sebagai sahabat, walaupun hubungan mereka telah berubah selamanya. Cinta segitiga telah berakhir, tetapi sebuah babak baru telah dimulai, babak baru yang penuh dengan pelajaran berharga tentang persahabatan, cinta, dan pengorbanan. Masa depan mereka masih belum pasti, tetapi mereka akan menghadapinya bersama, satu langkah demi satu langkah.

Kecemburuan Bianca tumbuh menjadi api yang membakar hatinya. Melihat kedekatan Anya dan Kanaya yang mulai pulih, serta keengganan Migo untuk membalas perasaannya, Bianca merasa dikalahkan. Ia tidak lagi menginginkan cinta Migo, tetapi ia ingin menghancurkan kebahagiaan Anya dan Kanaya. Ia merencanakan sebuah aksi balas dendam yang licik.

Bianca mulai menyebarkan gosip tentang Anya dan Kanaya. Ia menciptakan cerita-cerita palsu yang dapat merusak reputasi mereka di kampus. Ia dengan licik memanipulasi informasi dan menyebarkannya melalui pesan singkat dan media sosial. Ia bahkan memalsukan beberapa bukti untuk memperkuat gosip yang ia sebarkan.

Gosip-gosip tersebut mulai tersebar luas di kampus. Anya dan Kanaya menjadi sasaran cibiran dan cemoohan dari beberapa mahasiswa. Mereka merasa sangat terluka dan dikhianati. Mereka tidak mengerti siapa dalang di balik semua ini.

Suatu hari, Anya dan Kanaya bertemu di perpustakaan. Mereka terlihat sangat sedih dan kecewa.

"Aku tidak mengerti," kata Anya, suaranya bergetar. "Kenapa semua ini terjadi?"

"Aku juga tidak tahu," jawab Kanaya, matanya berkaca-kaca. "Aku merasa sangat terluka."

"Kita harus mencari tahu siapa yang menyebarkan gosip ini," kata Anya, tegas. "Kita tidak boleh membiarkan orang ini lolos begitu saja."

Mereka berdua kemudian memutuskan untuk menyelidiki siapa dalang di balik semua ini. Mereka mengumpulkan informasi dan bukti-bukti yang ada. Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, mereka menemukan bukti-bukti yang mengarah kepada Bianca. Mereka terkejut dan merasa sangat kecewa. Mereka tidak pernah menyangka Bianca akan melakukan hal seperti ini.

Anya dan Kanaya kemudian memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada pihak kampus. Mereka berharap pihak kampus dapat memberikan sanksi yang setimpal kepada Bianca. Mereka juga berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang untuk tidak mudah percaya pada gosip dan untuk selalu bersikap baik kepada sesama.

Pihak kampus merespon laporan Anya dan Kanaya dengan serius. Mereka melakukan investigasi dan menemukan bukti-bukti yang cukup untuk membuktikan kesalahan Bianca. Bianca akhirnya dikenai sanksi skorsing selama beberapa semester. Ia juga harus meminta maaf kepada Anya dan Kanaya secara terbuka.

Bianca sangat menyesali perbuatannya. Ia menyadari bahwa perbuatannya telah menyakiti banyak orang dan merusak reputasinya sendiri. Ia berjanji untuk tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Ia juga meminta maaf kepada Anya dan Kanaya atas semua yang telah ia lakukan.

Anya dan Kanaya memaafkan Bianca, meskipun hati mereka masih sedikit terluka. Mereka berharap Bianca dapat belajar dari kesalahannya dan menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka juga berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang untuk selalu bersikap baik dan bijaksana dalam menghadapi masalah. Mereka menyadari bahwa persahabatan dan reputasi adalah hal yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik. Kejadian ini menjadi pengingat bagi mereka untuk selalu berhati-hati dan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang lain.

1
Jiwa Samudera
Karyanya lumayan bagus
HniHndyni: THANKYOu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!