Beberapa orang tidak percaya adanya reinkarnasi. Tetapi inilah yang di alami seorang Angel Zhao. Bukan! lebih tepatnya perpindahan jiwa.
Angel Zhao mendapati dirinya bangun di tubuh wanita bernama Julia Brasco. Gadis polos dan lemah yang juga meninggal akibat kecelakaan. Gadis yang ada di mobil yang menjadi lawannya.
Angel dan Julia yang sama-sama menjadi korban keserakahan, sama-sama korban penghianatan, dan sama-sama menjadi korban penjebakan.
Angel yang bodoh dan naif membuat seluruh keluarganya menanggung penderitaan. Penyesalan yang begitu besar membuat Angel meminta pada yang kuasa untuk memberikannya kesempatan sekali lagi.
Angel yang menginginkan kehidupannya lagi, menempati tubuh Julia yang sudah menyerah dengan hidupnya sendiri.
Angel berusaha untuk memperbaiki hidupnya lewat tubuh Julia.
Dia akan melakukan semua, meski harus menjadi boneka dari pria kaya yang menjadi suami kontraknya. Pria inilah yang mengantarkan Angel kepada pembalasan dendamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanggar Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Baru
BAB 6
**Julia Yang Aneh **
Julia memasuki rumahnya. matanya mengitari sekeliling rumah itu. Langkah kakinya mengarah ke dapur karena dia merasa haus. Dia buka lemari es nya, lalu mengambil air mineral dingin untuk mengatasi dahaga nya. Tidak lama kemudian, dia melihat salah satu maid rumah itu. Lalu Julia pun berkata "hei kamu, kumpulkan semua orang yang ada di rumah ini. Aku tunggu di ruang keluarga. Sekarang!"
Pelayan itu mengangguk dan segera memenuhi perintahnya. Kemudian Julia menaiki tangga rumahnya untuk menuju kamar tidurnya. Sampai di depan pintu kamarnya, dia memutar knop pintu untuk membuka kamarnya. Julia masuk dan mengedarkan pandangannya di sekeliling kamarnya. Betapa kagetnya julia dengan kondisi kamarnya saat ini. Teramat buruk apalagi saat Julia menjadi Angel dulu, dia selalu dikelilingi dengan segala kemewahan. Sangat aneh baginya saat melihat kondisi kamar Julia yang seorang pewaris keluarga kaya untuk memiliki kamar tidur seperti ini. Sangat sederhana tidak sebanding dengan keadaan rumah mewahnya. Apalagi saat Angel membuka lemari pakaian Julia, dia melihat berjejeran baju Julia yang dianggapnya sangat tidak layak untuk seorang nona muda Brasco. "Julia, seperti apa kehidupan yang kau lalui? ya tuhan,,kenapa semua pakaian ini ketinggalan jaman. ini hanya pantas digunakan wanita yang lanjut usia."
Angel tak mendapati satu pakaian pun yang layak dia pakai di lemari Julia. Kemudian dia merebahkan tubuhnya di kasur. Dia menatap langit-langit kamar sambil berpikir. Seorang Julia yang sudah berusia 21 tahun belum menyelesaikan pendidikannya. Padahal di masa hidup seorang Angel, usia 21 tahun sudah mendapatkan gelar sarjananya. Angel bukan hanya baik dalam karir keartisannya, namun Angel juga baik dalam pendidikannya. Angel selalu menjadi siswa berprestasi semenjak kecil, bahkan menamatkan gelar sarjananya dalam waktu yang singkat. Angel adalah sosok wanita cerdas, cantik, dan supel dalam bergaul. Namun sayang tidak memiliki kisah cinta yang baik. Orang-orang mendekatinya hanya untuk memanfaatkannya saja.
Julia dan Angel adalah dua wanita yang memiliki nasib yang sama. Angel mendesah dan menutup matanya dengan lengannya. Bibirnya berucap, "Julia telah mati, tetapi aku Angel tidak akan semudah itu menyerah. Aku tidak bisa membiarkan mereka terus menindasku. Aku tidak akan tinggal diam saat mereka merebut hak ku. Jadi Julia...tuhan sudah memercayakan tubuh ini untukku. Akan kugunakan tubuhmu untuk tujuan kita bersama. Aku akan berjuang untuk hak-hak mu yang sudah dicuri darimu. Aku akan buat membuatmu tenang di alam sana. Akan kuperbaiki semua penyesalanmu."
Angel bangun kemudian menuju meja riasnya. "Oh tuhan...apa ini, cuma ada bedak bayi dan lip glos. pakaian yang ketinggalan jaman, bedak bayi sebagai peralatan make up nya, lengkap sudah." Angel geram. Lalu Angel melihat foto-foto koleksi Julia berjejeran. foto dirinya dan kedua orangtuanya. Dia meraih foto itu sambil meneteskan air mata. Ingatan dari tubuh yang ia tempati membuatnya meneteskan air mata tanpa sadar. Rasa rindu yang membuncah, rasa kehilangan, dan kesepian yang dirasa, meninggalkan keputusasaan.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. Tok..tok..tok! "nona, tuan memanggil nona turun"
Ketukan pintu yang diiringi kata-kata keras didengar Angel. Dia merasa di rumah ini tidak ada seorang pun yang menghargai keberadaannya sebagai nona muda Brasco. Kemudian dia keluar dari kamarnya, turun ke lantai bawah untuk menemui pamannya. Angel ,menuruni tangga dengan pelan diiringi tatapan sinis dari semua penghuni rumah ini. Dia menuju ruang utama untuk bertemu keluarga pamannya.
"kau sudah sadar?" sapaan dingin terdengar dari mulut seorang pria berumur lima puluh tahunan. Angel menoleh dan menatapnya dari atas ke bawah. Angel ingat kalau pria itu adalah paman dari pihak ayahnya Julia, Hendri Brasco. "Kupikir kau sudah mati, benar-benar beruntung." kata-kata ini berasal dari seorang wanita yang berdiri di sebelah pamannya. Wanita ini bernama Janeta Brasco, sepupunya, putri dari pamannya Hendri Brasco. Angel mengamati Janet dengan tersenyum tipis. Angel berpikir, Janet tidak lebih cantik dibandingkan dengan dirinya saat menjadi Angel.
"Untuk apa kau membuat keributan di rumah? dan apa tujuanmu mengumpulkan semua orang di rumah ini. Tidak berguna!" Lalu Hendri beranjak pergi meninggalkan Angel begitu saja. "Tunggu paman! Aku cuma mau bilang agar paman dan keluarga paman segera keluar dari rumahku." Janet tersenyum mengejek dan mendekatinya. Sedangkan Hendri tertahan dan membalikkan tubuhnya menghadap Angel dengan kemarahan. "Apa maksudmu Julia?" Janet bertanya
"Apa kurang jelas perintahku? Apa kurang cukup aku menampung dan memelihara kalian?"
Julia!!! Hendri berteriak.
"Aku mau kalian semua keluar dari rumahku sekarang juga." Angel menatap Hendri dan Janet dengan lantang. Tidak ada keraguan dan ketakutan terlihat di matanya.
"Hahahahahaha.." Terdengar tawa dari semua orang di sana. Hendri menatap kesal dan berjalan mendekatinya. "Apa sebegitu kerasnya kepalamu itu terbentur?" Plakk!! tamparan dari Janet membuatnya terkejut. Angel memegang pipinya yang terasa panas dan perih akibat tamparan Janet. Amarahnya mulai keluar, matanya memicing menatap Janet. Angel menyunggingkan senyum sinisnya. "kau menamparku? menampar orang yang memberimu makan?" Janet tertegun, merasakan keanehan pada Julia. Sikap Julia tidak seperti biasanya. Entah apa yang mengakibatkan Julia berubah seperti ini.
Namun detik selanjutnya terdengar suara tamparan lagi. Plakk!! Janet terkejut, Hendri terpaku saat melihat tangan keponakannya itu menampar pipi Janet. Suasana menjadi hening, bahkan para pelayan yang selalu mengejeknya sangat terkejut dengan tindakan Julia. "Kauuu!!" teriak janet. "Mata untuk mata, tamparan juga sama." ujar Angel. Hendri tertegun. Berpikir sejak kapan keponakannya ini menjadi sangat berani. Hendri menyadari sikap yang berbeda dari keponakannya, Julia. Bahkan para pelayan hanya bisa diam dan menundukkan kepala mereka.
Rekomen banget buat jadi Bacaan yg menarik disimak 👍👍👍👍🤩🤩🤩🤩🤩
Sampah memang harus cepat disingkirkan ketempat nya 😏