🙏 Novel ini dalam revisi
Follow Ig Author: cinta terindah217c
Melihat sang pacar berselingkuh dengan keponakannya, membuat Alice gadis berusia 20 tahun berniat mengambil surat mobil pemberiannya di rumah sang pacar.
Namun, siapa sangka dia di fitnah berbuat mesum bersama calon mertuanya yang membuat mereka harus menikah.
Siapakah yang memfitnah mereka? Kenapa mereka di fitnah? Yuk simak kisahnya!
Selamat membaca.
Jangan lupa untuk dukung Author.
Caranya Like,Vote,Favorit,Komen,dan beri hadiah sebanyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cinta Terindah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 > Berusaha Menjadi istri yang baik
Kini Azi ingin ke luar. Namun, sebelum ia ke luar Bastian masuk ke dalam membuat pria itu dan Kenan langsung terdiam.
Ceklek!
"Maaf Om, Papa, apa aku mengganggu kalian?" tanya Bastian yang masih berada di depan pintu.
Azi tidak menjawab dia masih begitu kesal terhadap Bastian. Kenan melihat Azi yang menatap Bastian dengan tatapan sinis langsun memanggil Bastian.
"Masuklah Nak, ambillah tiket ini papa sudah membelikan untuk mu, dan cek ini cairkan lah untuk mu dan istri mu," ucap Kenan yang memberi cek dan tiket pesawat ke Kota B.
"Terimakasih Papa, Bastian berjanji akan bekerja sesudah pulang dari berbulan mandu," janji Bastian.
Bastian hendak pergi dan menyalami Kenan, kemudian dia mau menyalami Azi. Namun, pria itu tidak mau.
Bastian segera meninggalkan mereka. Namun, sesudah dia menutup pintu mendengarkan percakapan antara Azi dan Kenan.
"Untuk apa kau manjakan anak itu Ken, dia bukanlah darah daging mu, dia anak hasil perselingkuhan Amira dan pacarnya," ucap Azi dengan ketus.
Bastian yang mendengarnya langsung lemas ia tidak menyangka kalau ia bukan anak kandung Kenan.
"Tidak apa Zi, aku sangat menyayangi Amira dan juga Bastian, aku tidak masalah dia mengkhianati ku saat itu," ucap Kenan.
Sedangkan Azi yang mendengarkan itu sangatlah kesal, pasalnya Kenan sudah tau kalau Amira berselingkuh sampai hamil. Namun, Kenan tetap saja menikahi Amira.
Bastian masih mendengarkan percakapan mereka dari luar.
Ternyata aku hanyalah anak sambung, aku sungguh tidak percaya akan hal ini, Batin Bastian.
Bastian yang mendengarkan hal itu sangatlah sedih dia bergegas masuk ke dalam mobil yang di mana ada Kisya sedang menunggunya.
"Kenapa wajah mu bersedih sayang, apa ada masalah ayo katakanlah?" tanya Kisya sambil menatap wajah Bastian.
"Tidak ada, kita akan berbulan madu sayang, mana mungkin aku bersedih," jawab Bastian.
Mereka segera pergi menuju bandara, agar mereka bisa segera sampai di Kota B untuk berbulan madu.
.
.
Di dalam rumah Kenan ada Alice yang sedang merapikan barang-barangnya, karena kemarin ia belum sempat membereskannya. Sebab, ia pergi ke acara pernikahan Bastian dan Kisya.
Saat Alice sedang menyusun barang-barang ponselnya berdering, ternyata Kenan menelfon lewat video call dan gadis itu segera menekan tombol berwarna hijau.
📞Om Kenan.
Saat ia sudah mengangkat panggilan video dari Kenan, ia terkejut melihat sudut bibir Kenan terluka.
[Om, mengapa bibir Om terluka? ] tanya Alice ia terkejut melihat sudut bibir Kenan yang terluka.
[Tidak apa sayang, ini hanya luka kecil.] jawab Kenan.
[Kenapa Om bisa terluka seperti itu Om?] tanya Alice.
[Oh, ini pukulan dari ayah mertua, om tidak apa hanya luka kecil saja,] ucap Kenan. Namum, Alice tidak menyadari yang di maksud kenan adalah Azi.
[Mengapa mertua Om memukul Om?] tanya Alice langsung teringat ayah mertua pikirnya barulah ia teringat.
[Ya ampun, kenapa ayah memukul wajah Om ada apa Om?] tanya Alice sambil memukul dahinya bisa-bisanya, dia lupa kalau mereka sudah menikah.
Kenan melihat tingkah Alice hanya bisa tersenyum.
[Em, ayahmu mengatakan kalau om ingkar janji telah memberi tau mu tentang ibumu,] ucap Kenan dan ia tersenyum melihat Alice.
[Hu, ayah keterlaluan bisa-bisanya dia memukuli suami Alice!]
ucap Alice tanda sadar, lalu ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia keceplosan menyebut Kenan suaminya dan Kenan tersenyum seperti ABG yang baru jatuh cinta.
[Sudahlah ini bukan perkara besar suamimu ini tidak apa.]
ucap Kenan yang tertawa ia merasa lucu menyebut dirinya suami didepan Alice.
Kenan yang mengasuh Alice dari kecil merasa lucu kalau sekarang mereka menjadi suami istri.
Alice merasa malu mendengar Kenan menyebut dirinya sebagai suami Alice.
[Alice akan datang ya Om, untuk mengobati luka di bibir s e k s i Om! ]
Alice keceplosan ia sangat malu mengatakan bibir Kenan s e k s i dan Kenan yang mendengarkannya menaikkan sebelah alisnya.
[Ha, apa yang kamu katakan tadi? Om tidak jelas mendengarnya coba ulangi lagi.]
ucap Kenan ia mendengarnya dengan kelas namun ia berbohong karena ia ingin mendengarnya lagi.
[Euum, tadi Alice bilang kalau Alice akan datang ke kantor Om untuk mengobati luka Om. ]
Jawab Alice ia tidak ingin mengulangi kata-katanya tadi, karena ia merasa sangat malu kepada Kenan.
[Tidak usah sayang, makan siang lah dan beristirahat om akan pulang cepat hari ini. ] ucap Kenan, sambil tersenyum manis kepada Alice.
[Baik Om, Alice tutup dulu telfonnya ya? ] ucap Alice menekan tombol berwarna merah dan telfon terputus.
"Aduh gimana ni? Entar om Kenan mengira aku mesum lagi, semoga saja si tidak dengar tadi," ucap Alice, yang menyesali ucapannya tadi, dan ia segera meyelesaikan pekerjaannya tadi.
Setelah selesai, ia ke luar dari kamar untuk makan siang, dan ia melihat Bik Iyem sedang memasak makan siang dan ia langsung menghampirinya.
"Bi, sedang masak apa? Alice ingin membantu boleh?" tanya Alice berdiri di samping Bik Iyem.
Gadis itu juga melihat Bik Iyem sedang memasak.
"Tidak usah Non, bibi bisa sendiri, Non duduk saja di meja, ini sudah selesai kok," jawab Bik Iyem.
Sambil meletakan berbagai macam makanan, di meja makan dan Alice menghampirinya.
"Bi, Alice boleh bertanya tidak tentang om Kenan tidak?" tanya Alice, dan Bik Iyem tersenyum menoleh.
"Mau tanya apa Non, bibi pasti jawab," jawab Bi Iyem singkat.
"Apa om Kenan sering membawa wanita ke rumah ini Bi?" tanya Alice.
Dengan sangat penasaran entah apa yang membuatnya sangat penasaran. Bi Iyem tersenyum mendengarnya.
"Selama Bibi bekerja di sini tidak ada Non, eh, tetapi beberapa waktu lalu ada si Non, wanita yang s e k s i kalau pakai baju kayak kurang bahan," jawab Bik Iyem.
Sembari mencuci piring, dan Alice langsung mengingat wajah wanita yang selama ini ia benci.
Pasti wanita ular itu, wanita jadi-jadian awas saja kalau dia berani datang kemari lagi. Batin Alice.
Setelah Alice selesai makan ia masuk ke dalam kamar kembali, lalu ia tertidur pulas di tempat tidur Kenan yang sangat empuk.
Setelah beberapa jam tertidur ia terbangun dan melihat jam sudah menunjukan pukul empat sore.
"Ya ampun, aku harus mandi ini masa nyambut suami pulang bauk asem sih," ucap Alice.
Gadis itu bergegas masuk ke dalam kamar mandi setelah beberapa saat, Alice selesai mandi dan kini ia mengambil dress mini langsung mengenakannya. Gadis itu juga memoles sedikit makeup di wajahnya.
Setelah selesai, Alice ke luar ia menunggu Kenan di depan rumah duduk sambil memainkan ponselnya, tak berselang lama Kenan pulang yang di hantarkan oleh supir.
Kenan tersenyum melihat Alice menunggunya pulang didepan rumah. Kenan langsung menghampiri Alice dan sang istri mencium tangannya dan mengambil tas kerjanya juga.
Manis sekali. Batin Kenan.
"Kenapa kamu, menuggu om pulang sayang?" tanya Kenan sambil berjalan.
Mereka telah masuk ke dalam rumah, dan berhenti sejenak.
"Alice sedang belajar menjadi istri yang baik Om," jawab polos Alice.
Kenan yang mendengarnya tersenyum ia teringat mamanya Bastian dulu tidak pernah menyambut ia saat pulang bekerja.
Mereka masuk ke dalam kamar, dan Kenan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Sedangkan Alice menyiapkan pakaian untuk Kenan, saat ia mengambil pakaian dalam milik Kenan ia tertawa karena merasa lucu.
"Ya ampun, ini kali pertamaku menyentuh benda ini, lucu saja deh," ucap Alice, lalu ia mencari kotak p 3 k untuk mengobati luka Kenan.
Setelah selesai mandi, Kenan ke luar dan melihat baju yang sudah disiapkan oleh Alice, ia sangat bahagia. Sebab, selama ia menikahi mamanya Bastian tidak pernah menyiapkan baju untuknya.
"Terimakasih sayang, kamu sudah menyiapkan baju untuk Om," ucap Kenan.
Sambil mengambil baju tersebut lalu ia masuk ke dalam ruang ganti, setelah selesai memakai baju langsung ke luar.
"Om, sini duduk Alice obatin lukanya!" ucap Alice, yang mengambil alkohol untuk membersikan luka pada susut bibir Kenan.
Perlahan Alice membersihkan luka dibibir Kenan menggunakan alkohol.
"Aahhkk sakit sayang!" teriak Kenan.
Karena, ia tidak tahan lukanya sangat perih ketika Alice membersihkannya menggunakan alkohol.
"Tahan Om, ini hanya sedikit saja percayalah," ucap Alice, sambil mengoleskan betadine ke susut bibir Kenan.
"Terimakasih Alice, kamu sangat baik kepada om," ucap Kenan.
Mereka saling memandang satu sama lainnya, dan tersenyum manis.
"Sama-sama Om, Alice akan berusaha menjadi istri yang baik buat Om," sahut Alice sambil menaruh kotak p 3 k di tempat semula.
"Alice apa om boleh bertanya?" tanya Kenan sambil menarik tangan Alice dan kini mereka duduk dengan jarak yang begitu dekat.
Glek.
Alice menelan salivanya dalam-dalam, saat dirinya menatap wajah Kenan dengan jarak yang begitu dekat.
...****************...
Bersambung.
Hay, teman-teman jangan lupa untuk Like Vote Favorit Komentar jika ada saran dan kritikan komen saja.
Author sangat berterimakasih atas dukungan dari kalian semu.
Salam manis untuk kalian semuanya.😘