Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 02
Setelah menceritakan segalanya pada sahabat dan juga karyawannya ini. Dira pun sedikit tenang. Setidaknya masalah yang menjadi beban pikiran nya sudah terbagi. Dea yang juga tidak tahu harus memberi saran apa, hanya bisa menguatkan sahabatnya.
" Sebaiknya, kamu minta petunjuk pada Allah, aku yakin, kamu pasti bisa menghadapi ini semua."
Ucap Dea, seraya memeluk sahabat baiknya ini.
" Makasih ya De, kamu selalu mau mendengarkan ceritaku."
Balas Dira,seraya merenggangkan pelukan.
" Aku ke bawah dulu ya, biar nanti aku aja yang mencatat semua daftar belanjaan pelanggan."
Dea berkata sambil mengambil kertas yang berisi daftar belanja para pelanggan setia ol shop mereka.
...****************...
Waktu terus bergulir, saat ini, sedang diadakan acara pernikahan antara Dira dan Alby. Setelah tiga bulan lalu, kedua orang tua mereka bertemu. Dan kini pernikahan itu sudah di depan mata. Acara ini hanya ijab kabul saja. Baik Dira maupun Alby tak menginginkan di adakan resepsi.
Kedua orang tua mereka tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya menurut apa yang Dira dan Alby inginkan. Kini Dira sudah cantik dengan kebaya putih dan make up yang menghiasi wajahnya. Para tamu yang hadir pun hanya dari kalangan saudara dan tetangga dekat. Dira hanya mengundang Dea, dan 3 orang karyawan yang membantu di toko on line nya.
Pukul sembilan pagi, ikrar itu terucap. Alby dengan sekali tarikan nafas, telah sah menjadi suami Dira. Dan kini Nadira, telah sah menjadi istri seorang Alby Rafadian. Acara berlangsung sangat sederhana. Tapi kesan sakral tetap terasa. Nadira memeluk Bunda dan menangis haru. Begitu pun pada sang Ayah. Tangis haru mewarnai acara pernikahan antara Nadira Sofia dan Alby Rafadian.
Setelah semua selesai. Baik para tamu dan keluarga dekat sudah pulang. Kini kedua pengantin baru itu, memasuki kamar. Kamar yang akan menjadi saksi malam pertama mereka. Dira tengah membuka hiasan di kepalanya, ketika Alby membuka suaranya.
" Besok, kita akan pindah."
Perkataan Alby, membuat Dira menghentikan aktifitasnya.
" Besok? Kenapa secepat itu? "
Nadira sedikit keberatan dengan keputusan Alby.
" Lebih cepat, lebih baik."
Balas Alby dingin.
" Dan, setelah ini, kamu masih bisa melakukan kegiatan sebelum kita menikah, aku tidak akan melarang mu."
Ucapnya sambil berlalu ke kamar mandi dan membawa pakaian ganti.
Nadira terpaku sejenak, pernikahan seperti apa yang akan dia jalani saat ini. Pernikahan hasil perjodohan kedua orang tua angkatnya. Nadira menerima ini semua sebagai tanda baktinya kepada kedua orang tua yang telah berjasa padanya. Setelah Nadira selesai membuka hiasan di kepalanya, saat Nadira ingin membuka hijab yang menutup kepalanya. Alby pun keluar dari kamar mandi dan menatapnya sejenak. Lalu melangkah ke arah pintu.
" Kamu tidur lah lebih dulu, aku akan keluar. Tak perlu menungguku."
Alby berkata sebelum membuka pintu kamar. Nadira terpaku menatap kepergian Alby. Tak terasa air matanya menetes. Laki - laki yang tadi pagi telah sah menjadi suaminya itu, bersikap sedingin itu padanya. Nadira tak menyangka, akan sesakit ini.
Nadira belum juga bisa memejamkan matanya. Padahal waktu telah menunjukan lewat tengah malam. Belum ada tanda-tanda Alby akan pulang. Setelah lelah menunggu, akhirnya Nadira ketiduran. Nadira tersentak bangun ketika suara adzan subuh menggema. Ia tak menemukan Alby berada di sampingnya. Tapi hatinya kembali berdenyut nyeri, melihat Alby tidur di sofa. Alby tak ingin berada di dekatnya.
salam kenal yah 🙏 🌹