NovelToon NovelToon
Ditikung Adik Tiri

Ditikung Adik Tiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Pengkhianatan / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Pengganti
Popularitas:24.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: husna_az

Jangan lupa like dan komennya setelah membaca. Terima kasih.

Menjadi tulang punggung keluarganya, tidak membuat Zayna merasa terbebani. Dia membantu sang Ayah bekerja untuk membiayai sekolah kedua adik tirinya hingga tamat kuliah.

Disaat dia akan menikah dengan sang kekasih, adiknya justru menggoda laki-laki itu dan membuat pernikahan Zayna berganti menjadi pernikahan Zanita.

Dihina dan digunjing sebagai gadis pembawa sial tidak menyurutkan langkahnya.
Akankah ada seseorang yang akan meminangnya atau dia akan hidup sendiri selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Tinggal di mana?

"Zayna!" Teriakan dari seorang pria membuat si empunya nama membeku. Siapa lagi kalau bukan Rahmat.

"Lihat putri Anda, Pak Rahmat. Dia sungguh tidak tahu sopan santun. Berani sekali dia menyiram kami yang datang ingin memberi restu pada anak Anda yang lain," ucap wanita tadi saat Rahmat sudah dekat dengan mereka.

"Maafkan putri saya, Bu," ucap Rahmat. "Apa yang kamu lakukan? Minta maaf!" murka Rahmat pada Zayna.

"Tidak! Mereka lebih dulu menghinaku, Pa," bela Zayna.

"Menghina apa? Pasti kamu cuma mengada-ada. Kamu hanya ingin menghancurkan pesta Zanita. Kamu iri karena Zanita menikah dengan Fahri dan menggelar pesta semewah ini. Benar, kan?" teriak Savina.

"Benar, Bu Savina. Kami tadi hanya mengagumi pesta ini, tapi dia malah datang dan marah-marah pada kami," timbal ibu tadi.

Zayna menggelengkan kepalanya. Jelas-jelas wanita itu menghinanya, tetapi dengan teganya dia memutar balikkan fakta. Sekeras apa pun gadis itu menjelaskan, tidak akan ada yang percaya padanya, termasuk papanya sendiri.

"Zayna, sebaiknya kamu jaga sikap. Papa memintamu datang ke sini agar orang lain tidak berpikir jelek tentang Papa yang menelantarkan kamu, tapi sepertinya keputusan Papa salah," ucap Rahmat membuat hati Zayna semakin sakit.

Seburuk itukah dirinya di mata sang papa? Apa tidak ada sedikit pun rasa percaya pada putrinya ini? Gadis itu sudah menjelaskannya.

"Aku sudah bilang berkali-kali, Pa. Tidak usah memintanya datang. Kehadirannya hanya akan menjadi masalah. Di mana pun dia berada, pasti di situ akan terjadi bencana," ketus Savina.

"Ma, aku tidak seperti itu. Aku sama sekali tidak membuat masalah. Mereka yang lebih dulu menghinaku. Mere—"

"Zayna!" bentak Rahmad. "Sebaiknya kamu pulang sekarang juga!"

Hening ... tidak ada seorang pun yang berbicara. Setetes air mata jatuh membasahi pipi Zayna, segera gadis itu menghapusnya. Dia tidak ingin terlihat lemah, apalagi di depan semua orang.

"Sejak awal aku tidak ingin datang ke sini, tapi Papa yang memaksa. Kalau aku datang hanya untuk diusir, seharusnya tidak usah menghubungiku dan memintaku untuk datang. Apalagi disaat semua keluarga memakai baju yang sama sedangkan aku tidak. Bukankah aku orang asing di dalam keluargaku sendiri?"

Zayna tertawa seolah yang dikatakan lucu, tetapi semua orang bisa melihat ada kesedihan yang teramat dalam yang gadis itu rasakan. Dia mengusap air matanya yang jatuh dan membenarkan penampilannya agar terlihat baik.

"Terima kasih atas undangannya. Saya mohon maaf karena datang sebagai tamu yang tidak diharapkan. Terima kasih minumannya, saya permisi." Zayna sedikit menundukkan kepalanya dan berlalu meninggalkan gedung itu.

Zayna mengendarai motornya dengan air mata yang tak hentinya mengalir. Gadis itu merutuki dirinya yang masih saja menangisi hal yang sudah menjadi makanannya sehari-hari. Akan tetapi, saat dipikirkan kembali, dia hanya manusia biasa yang memiliki kerapuhan di dalam dirinya.

Akhirnya, Zayna sampai di rumah. Gadis itu segera membersihkan diri di bawah guyuran air shower di kamar mandinya. Dia tidak tahu kapan ujian ini akan berakhir. Zayna juga ingin bahagia dan dicintai, tetapi setelah kegagalannya, apa masih ada pria yang mau dengannya? Apalagi dengan julukan yang selama ini dia terima sebagai gadis pembawa sial.

Sementara di gedung acara resepsi, Rahmat meminta maaf pada tamunya. Tadinya dia hanya tidak ingin orang-orang membicarakan keluarganya karena menganggap Zayna tidak menerima pernikahan ini. Itu juga atas desakan Savira agar anak tirinya hadir. Makanya pria itu meminta putrinya datang, meski sang istri tidak menyediakan seragam untuknya dengan alasan tidak cukup waktu bagi si penjahit.

"Anak seperti itu harus dididik dengan benar, Pak Rahmat. Jangan sampai mempermalukan keluarga seperti tadi," ucap ibu tadi dengan ketus.

"Iya, Bu. Mohon maafkan putri saya," sahut Rahmad dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Kedua wanita tadi segera pergi meninggalkan acara. Tidak mungkin mereka masih di sana dalam keadaan basah. Savina benar-benar marah pada anak tirinya itu karena sudah membuat keributan.

"Putrimu itu suka sekali cari masalah. Aku sudah sering mengatakan, jangan terlalu lemah padanya."

"Kamu jangan selalu menyalahkannya. Kamu sendiri, kan, yang meminta dia untuk datang!" geram Rahmat.

"Aku memintanya datang karena aku tidak mau orang-orang menggunjing kita karena pilih kasih terhadap anak," kilah wanita itu.

Savina memang sengaja meminta sang suami untuk meminta Zayna datang. Dia ingin menunjukkan pada putri tirinya itu, jika Fahri sudah sangat mencintai Zanita dengan memberikan pesta semewah ini. Namun, tidak menyangka akan terjadi seperti ini.

Acara dilanjutkan kembali oleh seorang pembawa acara dan seorang penyanyi. Ada beberapa tamu juga yang menyumbang suara dengan bernyanyi, membuat suasana semakin meriah.

Hingga tidak terasa acara pun selesai. Semua orang memutuskan untuk menginap di hotel di dekat gedung itu. Sebelum istirahat, mereka makan malam bersama lebih dulu. Semua keluarga belum sempat menikmati makanan karena terlalu sibuk dengan tamu undangan.

"Kalian akan tinggal di mana setelah menikah? Sudah ada rencana, kah?" tanya Lusi.

"Sebelum menikah aku sudah janji akan tinggal di rumah orang tuaku jadi, aku harap Zanita tidak keberatan," jawab Fahri yang diangguki Lusi.

"Mohon maaf, Bu. Di keluarga saya ada tradisi, setiap pengantin baru harus tinggal di rumah saya sebagai orang tuanya, selama satu Minggu terlebih dahulu. Setelah itu terserah mereka mau tinggal di mana," sela Rahmat.

"Silakan saja kalau itu memang tradisi keluarga Anda. Saya juga bukan orang tua yang akan menghalangi ke mana pun anak pergi," sahut Lusi.

Zanita sebenarnya ingin protes pada sang suami. Dia tidak ingin tinggal di rumah orang tua Fahri. Wanita itu ingin punya rumah sendiri atau apartemen. Banyak dia mendengar dari teman-temannya yang sering ditindas oleh sang mertua. Maka dari itu lebih baik punya rumah sendiri.

Fahri orang kaya, Zanita yakin pria itu sangat mampu membeli rumah sendiri. Lebih baik nanti dia bicarakan saat berdua saja, wanita itu tidak ingin membuat citra buruk di depan mertuanya. Apalagi jika melihat Ma'ruf yang bersikap dingin pada Zanita.

Usai makan malam, semuanya kembali ke kamar yang sudah disiapkan sebelumnya. Pasangan pengantin itu memasuki sebuah ruangan yang sudah dihias dengan taburan kelopak bunga mawar merah. Ada juga beberapa lilin aromatherapy membuat suasana menjadi romantis.

Zanita sangat senang melihatnya. Segera wanita itu menghadap sang suami dan mengalungkan tangannya di leher pria itu. Fahri yang sangat mengerti kode yang diberikan sang istri pun, segera memulai aksinya. Wanita itu menikmati apa yang dilakukan suaminya, hingga tanpa sadar mengeluarkan desah*nnya.

.

.

.

1
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Erina Munir
tq othoor critanyaa
Erina Munir
semoga ga ada drama2 lgi deeh yaaa
Erina Munir
kesian juga ali..
Erina Munir
baru deh luh mendusin klo udh kaya gituh...hadeehhh
Erina Munir
karana maknya ali stress...jdi ali yg kena bogem mentah dri mertua...biarin aja srmoga maknya ali nyadar mau nyuruh2 aina mikiir 10x
Erina Munir
besan gendeng...stresss...
Erina Munir
mang biasanya aina pake makeup tebel ya thor....othor kadang ngetiknya suka bingungin...
Erina Munir
waaduuhh ini mah mertua songoong...blom tau ya klo aynan udh marah...anak kesayangannya udh d jadiian pembokat...wah wah...siap2 luh mertuaa....gw doain aynan cepet tau...
Erina Munir
mang enaak..d omelin teruss..dri hari pertama...
Erina Munir
ya ampuun.aina maksain kehendak banget..jng atuh biasanya klo maksa kays gitu efeknya atau hasilmya ga baik
Erina Munir
sediih hatiku d cuekin ustadz Ali.../Facepalm//Facepalm/
Erina Munir
aina udh ilfil duluan...sabaar
Erina Munir
yaahh...sepet lgi deh matanya aina...ustadz Ali pulang...😄😄😄
Erina Munir
untung s kembar cergep
Erina Munir
adam klo cemburu ngomongnya jdi jutek banget
Erina Munir
jodohin...sama sodaranya hira yg no 2...ajaa
Erina Munir
ayman n zayna ngedidik anak2nya bagus banget...dunua akhirat..jdi seimbang..
Erina Munir
ya ampuun dasar wartawaan...hadeehh
Erina Munir
menyenangkan hati oramg2 d sekeliling kita adalah sangat baik n berpahala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!