arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
ibu dan bapak anis setelah makan langsung menuju ke rumah bude anis. anis sendiri duduk di depan tv sambil melihat email dari Sinta.
tok
tok
tok
"bentar. siapa lagi. apa ibu nitip ikan ke tetangga" gumam anis sambil berjalan. biasanya ibu zahro sering menitip belanja ke tetangga sebelah
ceklek.
"bunda.. kenzi kangen" teriak kenzi langsung memeluk kaki anis. membuat anis hampir tidak menjaga keseimbangan sakit kaget nya. sedangkan firman mematung melihat penampilan anis.
"apa kami boleh masuk " tanya arif. ia takut orang orang melihat penampilan anis
"aaa boleh silahkan juragan." sungkan anis
mereka duduk di ruang tamu, pintu di biarkan terbuka karena mereka belum sah menjadi suami istri. kenzin duduk di pangkuan anis sedangkan firma duduk si kursi sebelah.
"kenapa kamu pakai pakaian seperti itu? " tanya arif menatap anis.
"emangnya kenapa juragan. gak ada salah nya kan pakaian ini" ucap santai arif
"tapi saya tidak suka. lihat paha mu kelihatan kemana mana" ucap tegas arif
"ihh apaansih. lagi pula cuman makai di rumah aja" kesal anis
"awas saja jika nanti sudah jadi istri saya. akan saya kurung kamu kalau makai pakaian seperti itu" ucap dalam hati arif
"huf Yasudah. saya mau cek ladang. titip kenzi " kata arif
"iya juragan. kenzi aman bersama saya" kata anis
"bisa tidak jangan manggil juragan saya ini calon suami kamu" pinta arif menatap wajah cantik anis
"terus manggil apa dong? " tanya anis bingung
"terserah. yang penting jangan manggil juragan" ucap arif
"Mmm yaudah deh nantik bisa di pikirin" ucap santai anis yang kembali asik bermain dengan kenzi.
"kalau gitu aku pamit. kenzi ayah kerja dulu" ucap arif
"sayang ayah mu mau berangkat kerja. sana cium tangan dulu" pinta anis . ia ingin mengajar kevin sopan santun terhadap yang lebih tua. arif tersenyum samar di buat nya. ia tidak salah dengan keputusan untuk menikahi anis.
"siap bunda. " ucap kenzi langsung menghampiri ayah nya dan mencium tangan arif
"aku berangkat dek" pamit arif . anis menatap calon suami nya
"iya mas" kata anis. membuat arif yang ingin melangkahkan keluar berhenti
"kamu manggil aku apa dek? " tanya arif
"mas. kenapa gak suka dengan panggilan nya. yaudah kalau gitu ub-" ucapan anis terpotong oleh arif
"jangan. aku suka dengan panggilan itu" ucap cepat arif
arif meninggalkan rumah anis dengan senyuman yang mengembang. ia sungguh senang hari ini karena panggilan mas dari anis. ia juga sudah mendapati nomer handphone nya ketika berbincang bincang.
Sedangkan anis di rumah menemani kenzi bermain.
"bunda. kenzi lapal hehehe" ucap kenzi dengan wajah memerah
"hahaha. kenzi lapar hem. emang nya belum sarapan pagi kenzi? " tanya anis
"sudah bun. ayah tadi beli bubul tapi sekalang pelut kenzi lapal lagi" celetuk kenzi
"yaudah yuk ke dapur. kayak nya masih ada lauk" ajak anis
anis dan kenzi berada di dapur tepat nya anis menemani kenzi makan.
"ini enak bun. ini bunda yang masak" ucap kenzi
"iya sayang bunda sama uti yang massk.kalau enak, dihabisin ya sayang" kata anis
"siap bunda. nanti kalau bunda sudah tinggal baleng kenzi. masakin kenzi makanan yang enak ya bun.. kenzi bosan setiap hali ayah beli di walung. ucap polos kenzi