Ditikung Adik Tiri

Ditikung Adik Tiri

1. Merasakan sesuatu

Seorang wanita duduk di depan cermin dengan riasan yang sangat cantik, serta hiasan bunga melati di atas kepalanya. Dia adalah Zayna, yang sebentar lagi akan melangsungkan ijab qabul dengan kekasihnya. Sudah dua tahun mereka menjalin hubungan.

Zayna tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin. Wanita itu tidak menyangka dirinya bisa secantik ini. Dia jarang sekali berdandan. Setiap hari hanya menggunakan bedak bayi saja, tanpa sapuan alat make up lainnya.

"Cie ... yang bentar lagi sold out," goda Alifia—sahabat Zayna.

"Apa sih, kamu nggak usah godain aku," ucap Zayna yang pura-pura ketus.

Alifia menarik kursi di samping meja, yang biasa digunakan Zayna membaca dan membawanya mendekat ke arah calon pengantin. Gadis itu duduk di sebelah sahabatnya.

"Na, aku senang lihat kamu tersenyum seperti ini. Semoga setelah kamu menikah, kamu bisa bebas dari keluarga ini. Kamu juga berhak bahagia," ucap Alifia sambil menggenggam telapak tangan Zayna.

"Terima kasih, Al. Kamu dan Nisa adalah sahabat terbaikku. Sayang dia nggak bisa datang, tapi aku bahagia memiliki kalian yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka," ujar Zayna dengan mata berkaca-kaca.

"Aku juga senang memiliki sahabat sepertimu. Aku tidak akan melupakan kebersamaan kita," ujar Alifia yang diangguki Zayna. "Sudah, jangan nangis. Nanti malah merusak riasan kamu. Aku jadi kesal kalau ingat Nisa. Dia lebih mementingkan pekerjaannya daripada kita."

"Jangan seperti itu. Zaman sekarang cari pekerjaan susah. Aku mengerti keadaannya."

"Iya, sih, mana bosnya galak lagi," gumam Alifia.

"Huss ... malah jelekin orang," tegur Zayna.

Alifia cengengesan mendengar teguran Zayna. Memang benar apa yang Alifia katakan jika atasan Nisa memang suka seenaknya saja. Tidak jarang Nisa selalu curhat mengenai bosnya.

"Na, acara akad nikah kamu bukannya jam delapan, ya! Ini sudah hampir jam delapan, kenapa calon suami kamu belum datang?" tanya Alifia membuat Zayna mengalihkan pandangannya pada jam dinding.

Kurang lima menit lagi jam delapan, tetapi tidak ada tanda-tanda kedatangan Fahri—calon suami Zayna, sekaligus kekasihnya selama dua tahun ini. Wanita itu mulai khawatir, tanpa sadar dia menggigit bibir bawahnya, hal yang selalu dilakukannya disaat sedang gelisah dan gugup.

"Kamu jangan khawatir, sebentar lagi dia akan datang. Kita semua tahu betapa cintanya Fahri sama kamu." Alifia mencoba menenangkan sahabatnya. Meskipun sebenarnya dia sendiri sedang gelisah.

Zayna mengangguk. Dia mencoba untuk terlihat baik-baik, meski hatinya tidak. Sebelumnya wanita itu sudah memperingatkan Fahri jika pria itu harus datang lebih awal. Dalam hati Zayna tidak hentinya berdoa agar calon suaminya baik-baik saja dan selamat sampai tujuan.

Hingga jam setengah sembilan, calon pengantin pria tidak menunjukkan kehadirannya. Zayna semakin gelisah, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Pemikiran buruk tiba-tiba terlintas di depan mata, tetapi wanita itu tidak mau mengakuinya. Zayna yakin jika Fahri tidak apa-apa, dia akan datang dan menikahinya karena mereka saling mencintai.

Tidak berapa lama, masuklah keluarga Zayna, Fahri serta kedua orang tua calon pengantin pria. Zayna tersenyum melihat kedatangan calon suaminya. Dia tersenyum setelah sempat senam jantung beberapa saat yang lalu.

"Mas, akhirnya kamu datang! Aku dari tadi khawatir sama kamu," ucap Zayna yang ingin mendekati Fahri. Namun, pria itu menolak untuk disentuhnya.

Zayna menyernyitkan keningnya. Dia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Fahri. Tidak biasanya pria itu bersikap acuh seperti ini. Jantung gadis itu kembali berdetak tak beraturan.

"Alifia, tolong keluar sebentar. Ada yang perlu kami bicarakan. Ini urusan keluarga," ucap Savina—ibu tiri Zayna.

Ibu kandung Zayna sudah meninggal sejak melahirkannya. Sejak saat itu banyak orang yang mengucilkannya dan mengaggap gadis itu pembawa sial. Sang papa yang harusnya bisa menjadi tameng untuk anaknya, tetapi pria itu lebih memilih diam. Banyak yang berspekulasi bahwa Rahmad—ayah Zayna membenarkan cibiran orang-orang.

Satu tahun setelah itu, papanya menikah lagi dengan wanita yang bernama Savina. Awalnya wanita itu perhatian pada Zayna. Namun, setelah dia memiliki anak sendiri, rasa sayangnya pada gadis itu pudar seiring berjalannya waktu. Bahkan kini lebih dikatakan benci.

Zayna tidak pernah memedulikan apa yang ibu tiri buat padanya, asal sang papa bahagia. Terkadang dia harus berpura-pura tersenyum, meski dalam hati dia terluka karena sering kali Rahmat berbuat tidak adil pada anak-anaknya. Pria paruh baya itu lebih menyayangi kedua anaknya dari Savira.

Rahmad bukannya tidak menyayangi Zayna, tetapi setiap kali melihat wajah gadis itu, dia selalu teringat pada almarhumah istrinya dan itu membuat hatinya terluka. Sampai detik ini pria itu tidak pernah melupakan almarhumah ibu Zayna. Hal itu juga yang membuat Savina semakin membenci anak tirinya itu.

Wanita paruh baya itu iri, bahkan sudah bertahun-tahun sang suami masih memikirkan orang yang sudah meninggal. Bagaimana Safina tahu? Tentu saja pada saat sang suami tidur pria itu sering menyebut nama Aisyah—ibu kandung Zayna.

Savina pernah menegur sang suami, kenapa sampai detik ini belum bisa melupakan almarhumah istrinya. Namun, Rahmat berkelit bahwa dia tidak pernah memikirkan Aisyah sama sekali. Kalau tidak memikirkan, bagaimana orang yang sedang tidur, memanggil nama orang yang sudah meninggal?

Rahmad pikir Savina anak kecil yang bisa dibodohi? Akan tetapi, wanita itu tidak mau berdebat, percuma saja menurutnya. Pria itu tidak akan pernah mengakui apa yang sudah dia dengar.

Kembali ke kamar pengantin, Alifia menatap sahabatnya seolah bertanya, apakah tidak apa-apa jika dia pergi? Zayna yang mengerti pun hanya mengangguk. Dia sendiri tidak tahu apa yang ingin dibicarakan keluarganya dan keluarga calon suaminya.

Alifia pun pergi dari kamar Zayna. Savina mengunci pintu agar tidak seorang pun masuk dan mendengar pembicaraan mereka. Rasa penasaran yang tinggi membuat calon pengantin wanita diam, menunggu seseorang dari mereka bersuara.

"Nak Fahri, katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan?" tanya Rahmat yang sudah tidak sabar. Dia juga tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba perasaannya tidak enak.

"Pa, sebaiknya duduk dulu. Masa tamu disuruh berdiri saja!" tegur Savina.

"Tidak apa-apa, Nyonya. Saya juga penasaran apa yang ingin dikatakan anak saya," sahut Ma'ruf—ayah Fahri.

Semua orang menatap pria itu, menunggu jawaban yang keluar dari bibirnya. Jantung Zayna kembali berdetak lebih cepat. Ditambah tatapan Fahri padanya yang sudah berbeda.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini," ucap Fahri dengan kepala menunduk.

Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut, kecuali Savina dan Zanita—adik pertama Zayna. Kedua wanita itu saling lirik dan tersenyum tanpa diketahui orang lain selain Zayna.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Sena Fiana

Sena Fiana

😀😃😃😄😄

2023-12-01

0

Icha Sabilla

Icha Sabilla

aku pembaca baru dan fiks gk suka vina dan nita hiiihhhhhhhhh

2023-11-05

1

gang jasad

gang jasad

bjmj

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Merasakan sesuatu
2 2. Pengantin pengganti
3 3. Dikurung
4 4. Kamu istrinya
5 5. Pesta Resepsi
6 6. Tinggal di mana?
7 7. Mencarikan calon suami
8 8. Ada tamu
9 9. Terimalah perjodohan itu
10 10. Lamaran.
11 11. Belum merestui
12 12. Tunggu aku
13 13. Persiapan pernikahan
14 14. Menuju halal
15 15. Sah
16 16. Suami Zayna
17 17. Jangan khianati aku
18 18. Pulang bersama
19 19. Zanita pindah
20 20. Telepon dari Mama
21 21. Belajar jadi Nyonya
22 22. Ingin pindah
23 23. Rumah kontrakan
24 24. Malu
25 25. Pergi jalan-jalan
26 26. Kebersamaan
27 27. Masalah di kantor
28 28. Kepergian Ayman
29 29. Ragu
30 30. Keluarga Ayman
31 31. Dua kali tersakiti
32 32. Mengatakan semuanya
33 33. Ingin ke rumah mertua
34 34. Makan siang di rumah papa
35 35. Siapa yang datang?
36 36. Tidak suka dibohongi
37 37. Memasak untuk keluarga
38 38. Sarapan
39 39. Belanja
40 40. Belajar make up
41 41. Air terjun
42 42. Tekanan
43 43. Senangnya liburan
44 44. Kedatangan Wina
45 45. Sifat lain Mama Aisyah
46 46. Air mata bahagia
47 47. Kembali kerja
48 48. Lusi kesal
49 49. Arisan
50 50. Jalan bersama mertua
51 51. Kepercayaan
52 52. Ke rumah Papa Rahmat
53 53. Berkata jujur
54 54. Masa lalu
55 55. Di rumah papa
56 56. Zanita ke kantor Ayman
57 57. Kecelakaan
58 58. Dia papamu
59 59. Tidur di rumah sakit
60 60. Masih di rumah sakit
61 61. Zanita pelakunya
62 62. Mengunjungi Zanita
63 63. Kedatangan besan
64 64. Fahri berkunjung
65 65. Minta maaflah
66 66. Membuka rahasia
67 67. Membuat malu keluarga
68 68. Meminta pertanggungjawaban
69 69. Rencana
70 70. Meninggal
71 71. Merasa tidak adil
72 72. Luka di hati
73 73. Luka masa lalu dan kini
74 74. Berikan dia waktu
75 75. Omelan dan rasa sayang
76 76. Album foto
77 77. Pergi bersama
78 78. Siapa Ayahku?
79 79. Kedatangan orangtua
80 80. Memaafkan
81 81. Ingin hamil
82 82. Belanja
83 83. Marah
84 84. Pergi ke klinik
85 85. Ingin memberi kejutan
86 86. Ke kantor suami
87 87. Hadiah terindah
88 88. Kecelakaan
89 89. Poligami
90 90. Alasan Indri
91 91. Penjelasan
92 92. Tamu Mama
93 93. Dijodohkan?
94 94. Hanif dan Kinan
95 95. Kebersamaan
96 96. Kondisi Wina
97 97. Terlihat berbeda
98 98. Bekal
99 99. Malu
100 100. Ajakan makan malam
101 101. Luka lama
102 102. Periksa baby
103 103. Foto
104 104. Dia tunangan saya
105 105. Tidak terpengaruh
106 106. Ingin bertunangan
107 107. Bimbang
108 108. Menerima
109 109. Kamu yakin?
110 110. Pergi bersama
111 111. Pembelaan
112 112. Cincinnya mana?
113 113. Pendapat
114 114. Pengganggu
115 115. Rencana pertunangan
116 116. Pandangan aneh
117 117. Ingin menjelekkannya
118 118. Di butik
119 119. Tamu yang angkuh
120 120. Siapa yang hamil?
121 121. Tadi ada tamu
122 122. Menjelaskan
123 123. Pertunangan
124 124. Mulai belajar
125 125. Aku masih mencintaimu
126 126. Pergi berdua
127 127. Menunggu
128 128. Tunangannya
129 129. Klien wanita
130 130. Ajakan menikah
131 131. Rencana pernikahan
132 132. Doa orangtua
133 133. Rencana kejutan
134 134. Kejutan ultah
135 135. Bersyukur
136 136. Villa keluarga
137 137. Gara-gara rambutan
138 138. Ke rumah calon mertua
139 139. Berkeliling
140 140. Seseorang yang berarti
141 141. Mengunjungi mantan
142 142. Pengganggu
143 143. Makan malam bersama
144 144. Kejutan dari orangtua
145 145. Hancurnya Nayla
146 146. Tentang Nayla
147 147. Makan bersama Papa
148 148. Menghubungi Zanita
149 149. Janji bertemu Nayla
150 150. Menuju hari H
151 151. Setelah Sah
152 152. Resepsi
153 153. Usai resepsi
154 154. Panggilan 'Sayang'
155 155. Sebelum pergi
156 156. Wina datang lagi
157 157. Acara tujuh bulanan
158 158. Pembuat masalah
159 159. Tidak bisa masak
160 160. Mengantar istri
161 161. Terasa sakit
162 162. Apa akan terulang?
163 163. Selamat
164 164. Laki-laki
165 165. Membeli hadiah
166 166. Menjenguk Baby Ars
167 167. Zayna pulang
168 168. Masakan pertama
169 169. Terlambat
170 170. Diusir
171 171. Dosen baru
172 172. Ingin menjenguk baby
173 173. Bisik-bisik
174 174. Tidak nyaman
175 175. Pergi ke pesta
176 176. Makan malam romantis
177 177. Rencana Aqiqah
178 178. Kelas pagi
179 179. Acara Aqiqah
180 180. Meminta maaf
181 181. Saling sindir
182 182. Menabrak
183 183. Amnesia
184 184. Mulai mencaari
185 185. Bertiga
186 186. Pulang ke rumah
187 187. Baby Ars demam
188 188. Demam
189 189. kejujuran
190 190. Akan diusahakan
191 191. Berkenalan dengan keluarga Kinan
192 192. Di rumah orangtua
193 193. Bertemu Niko lagi
194 194. Sudah mengetahui keluarganya
195 195. Rencana untuk Adam
196 196. Terjadi sesuatu
197 197. Kinan di rumah sakit
198 198. Akan jadi nenek
199 199. Berterima kasih
200 200. Masih khawatir
201 201. Ayman tidak tahu
202 202. Panggilan baru
203 203. Menceritakan semua
204 204. Masih di rumah sakit
205 205. Keinginan yang tidak mungkin
206 206. Kabar mengenai Kinan
207 207. Ingin menjenguk Kinan
208 208. Menjenguk Kinan
209 209. Melihat kejadian sebenarnya
210 210. Pulang ke rumah
211 211. Pindah kamar
212 212. Mencari penolong
213 213. Ucapan terima kasih
214 214. Pembicaraan dua pria
215 215. Istirahat total
216 216. Acara untuk Baby Ars
217 217. Rindu pada cucu
218 218. Keberadaan Adam
219 219. Menjaga Mama
220 220. Bersama menantu
221 221. Kalau hamil bagaimana?
222 222. Hamil kedua
223 223. Perawat
224 224. Tidak bisa mengaji
225 225. Pemeriksaan Zayna
226 226. Datang ke sekolah baru
227 227. Daftar sekolah
228 228. Membeli perlengkapan
229 229. Menunggu
230 230. Zea
231 231. Keharuan
232 232. Saya Nyonya di rumah ini
233 233. Minta maaf
234 234. Melihat Dede Zea
235 235. Pulang
236 236. Permintaan bantuan
237 237. Ingin yang terbaik
238 238. Dua anak perempuan
239 239. Kebahagiaan keluarga
240 240. S2 - Lebih menyayangi Mama
241 241. S2 - Si kembar Ay
242 242. Ingin bertemu mereka
243 243. S2 - Yakin pada perasaan
244 244. S2 - Hadiah dari Tante
245 245. S2 - Datang ke rumah lama
246 246. S2 - Mengambil alih
247 247. S2 - Menemui sang kekasih
248 248. Pergi bersama kekasih
249 249. S2 - Izin menikah
250 250. S2 - Ingin berkata sesuatu
251 251. S2 - Gadis yang bersama Arslan
252 252. S2 - Ingin berbicara
253 253. S2 - Bukan kekasihku
254 254. S2 - Datang membawa sang kekasih
255 255. S2 - Mencuri
256 256. S2 - Papa Hanif tahu
257 257. S2 - Hukuman
258 258. S2 - Perjodohan
259 259. S2 - Hanya milikku
260 260. S2 - Bersaudara, tapi tak sedarah
261 261. S2 - Berpura-pura
262 262. S2 - Cinta yang sama
263 263. S2 - Ingin pulang
264 264. S2 - Keputusan
265 265. S2 - Luka
266 266. S2 - Ingin pergi
267 267. S2 - Pengkhianat
268 268. S2 - Pergi
269 269. S2 - Kepergian Zea
270 270. S2 - Cerita Adam
271 271. S2 - Meminta persetujuan
272 272. S2 - Rencana pernikahan Arslan
273 273. S2 - Tiga bersaudara
274 274. S2 - Arslan menuju halal
275 275. S2 - Pernikahan
276 276. S2 - Arslan dan Hira
277 277. S2 - Panggilan Zea
278 278. S2 - Adam dan Zea
279 279. S2 - Hadiah dari mertua
280 280. S2 - Oma Aida
281 281. S2 - Zea ingin tahu
282 282. S2 - Mengungkap kebenaran
283 283. S2 - Masalah di restoran
284 284. S2 - Keadaan Adam
285 245. S2 - Tidak apa-apa
286 286. S2 - Sengaja
287 287. S2 - Pelajaran
288 288. S2 - Menjenguk Adam
289 289. S2 - Isi hati Alin
290 290. S2 - Opa pingsan
291 291. S2 - Tidak melaksanakan
292 292. S2 - Hira dan Zea
293 293. S2 - Bertemu Imel
294 294. S2 - Pulang ke rumah
295 295. S2 - Menikah?
296 296. S2 - Wawancara keluarga
297 297. S2 - Berkunjung ke pondok
298 298. S2 - Bertemu Ustaz Ali
299 299. S2 - Akmal ingin bertemu
300 300. S2 - Bertemu Akmal
301 301. S2 - Tujuan si kembar
302 302. S2 - Alin kecelakaan
303 303. S2 - Cemburu pada Zea
304 304. S2 - Membangun bersama
305 305. S2 - Kak Hira
306 306. S2 - Ke rumah sakit
307 307. S2 - Baby Ica
308 308. S2 - Hira pulang
309 309. S2 - Hati dan perasaan
310 310. S2 - mengutarakan keinginan
311 311. S2 - Adam bisa berjalan
312 312. S2 - Restu yang terpaksa
313 313. S2 - Setuju
314 314. S2 - Dukungan keluarga
315 315. S2 - Ke rumah mertua
316 316. S2 - Mengulur waktu
317 317. S2 - Seperti pembantu
318 318. S2 - Dijelekkan
319 319. S2 - Aina juga pintar
320 320. S2 - Aina pingsan
321 321. S2 - Aina dirawat
322 322. S2 - Akan pulang
323 323. S2 - Mencari pekerjaan
324 324. S2 - Meminta maaf
325 325. S2 - Ingin menjemput
326 326. S2 - Positif
327 327. S2 - Pulang kampung
328 328. S2 - SELESAI
Episodes

Updated 328 Episodes

1
1. Merasakan sesuatu
2
2. Pengantin pengganti
3
3. Dikurung
4
4. Kamu istrinya
5
5. Pesta Resepsi
6
6. Tinggal di mana?
7
7. Mencarikan calon suami
8
8. Ada tamu
9
9. Terimalah perjodohan itu
10
10. Lamaran.
11
11. Belum merestui
12
12. Tunggu aku
13
13. Persiapan pernikahan
14
14. Menuju halal
15
15. Sah
16
16. Suami Zayna
17
17. Jangan khianati aku
18
18. Pulang bersama
19
19. Zanita pindah
20
20. Telepon dari Mama
21
21. Belajar jadi Nyonya
22
22. Ingin pindah
23
23. Rumah kontrakan
24
24. Malu
25
25. Pergi jalan-jalan
26
26. Kebersamaan
27
27. Masalah di kantor
28
28. Kepergian Ayman
29
29. Ragu
30
30. Keluarga Ayman
31
31. Dua kali tersakiti
32
32. Mengatakan semuanya
33
33. Ingin ke rumah mertua
34
34. Makan siang di rumah papa
35
35. Siapa yang datang?
36
36. Tidak suka dibohongi
37
37. Memasak untuk keluarga
38
38. Sarapan
39
39. Belanja
40
40. Belajar make up
41
41. Air terjun
42
42. Tekanan
43
43. Senangnya liburan
44
44. Kedatangan Wina
45
45. Sifat lain Mama Aisyah
46
46. Air mata bahagia
47
47. Kembali kerja
48
48. Lusi kesal
49
49. Arisan
50
50. Jalan bersama mertua
51
51. Kepercayaan
52
52. Ke rumah Papa Rahmat
53
53. Berkata jujur
54
54. Masa lalu
55
55. Di rumah papa
56
56. Zanita ke kantor Ayman
57
57. Kecelakaan
58
58. Dia papamu
59
59. Tidur di rumah sakit
60
60. Masih di rumah sakit
61
61. Zanita pelakunya
62
62. Mengunjungi Zanita
63
63. Kedatangan besan
64
64. Fahri berkunjung
65
65. Minta maaflah
66
66. Membuka rahasia
67
67. Membuat malu keluarga
68
68. Meminta pertanggungjawaban
69
69. Rencana
70
70. Meninggal
71
71. Merasa tidak adil
72
72. Luka di hati
73
73. Luka masa lalu dan kini
74
74. Berikan dia waktu
75
75. Omelan dan rasa sayang
76
76. Album foto
77
77. Pergi bersama
78
78. Siapa Ayahku?
79
79. Kedatangan orangtua
80
80. Memaafkan
81
81. Ingin hamil
82
82. Belanja
83
83. Marah
84
84. Pergi ke klinik
85
85. Ingin memberi kejutan
86
86. Ke kantor suami
87
87. Hadiah terindah
88
88. Kecelakaan
89
89. Poligami
90
90. Alasan Indri
91
91. Penjelasan
92
92. Tamu Mama
93
93. Dijodohkan?
94
94. Hanif dan Kinan
95
95. Kebersamaan
96
96. Kondisi Wina
97
97. Terlihat berbeda
98
98. Bekal
99
99. Malu
100
100. Ajakan makan malam
101
101. Luka lama
102
102. Periksa baby
103
103. Foto
104
104. Dia tunangan saya
105
105. Tidak terpengaruh
106
106. Ingin bertunangan
107
107. Bimbang
108
108. Menerima
109
109. Kamu yakin?
110
110. Pergi bersama
111
111. Pembelaan
112
112. Cincinnya mana?
113
113. Pendapat
114
114. Pengganggu
115
115. Rencana pertunangan
116
116. Pandangan aneh
117
117. Ingin menjelekkannya
118
118. Di butik
119
119. Tamu yang angkuh
120
120. Siapa yang hamil?
121
121. Tadi ada tamu
122
122. Menjelaskan
123
123. Pertunangan
124
124. Mulai belajar
125
125. Aku masih mencintaimu
126
126. Pergi berdua
127
127. Menunggu
128
128. Tunangannya
129
129. Klien wanita
130
130. Ajakan menikah
131
131. Rencana pernikahan
132
132. Doa orangtua
133
133. Rencana kejutan
134
134. Kejutan ultah
135
135. Bersyukur
136
136. Villa keluarga
137
137. Gara-gara rambutan
138
138. Ke rumah calon mertua
139
139. Berkeliling
140
140. Seseorang yang berarti
141
141. Mengunjungi mantan
142
142. Pengganggu
143
143. Makan malam bersama
144
144. Kejutan dari orangtua
145
145. Hancurnya Nayla
146
146. Tentang Nayla
147
147. Makan bersama Papa
148
148. Menghubungi Zanita
149
149. Janji bertemu Nayla
150
150. Menuju hari H
151
151. Setelah Sah
152
152. Resepsi
153
153. Usai resepsi
154
154. Panggilan 'Sayang'
155
155. Sebelum pergi
156
156. Wina datang lagi
157
157. Acara tujuh bulanan
158
158. Pembuat masalah
159
159. Tidak bisa masak
160
160. Mengantar istri
161
161. Terasa sakit
162
162. Apa akan terulang?
163
163. Selamat
164
164. Laki-laki
165
165. Membeli hadiah
166
166. Menjenguk Baby Ars
167
167. Zayna pulang
168
168. Masakan pertama
169
169. Terlambat
170
170. Diusir
171
171. Dosen baru
172
172. Ingin menjenguk baby
173
173. Bisik-bisik
174
174. Tidak nyaman
175
175. Pergi ke pesta
176
176. Makan malam romantis
177
177. Rencana Aqiqah
178
178. Kelas pagi
179
179. Acara Aqiqah
180
180. Meminta maaf
181
181. Saling sindir
182
182. Menabrak
183
183. Amnesia
184
184. Mulai mencaari
185
185. Bertiga
186
186. Pulang ke rumah
187
187. Baby Ars demam
188
188. Demam
189
189. kejujuran
190
190. Akan diusahakan
191
191. Berkenalan dengan keluarga Kinan
192
192. Di rumah orangtua
193
193. Bertemu Niko lagi
194
194. Sudah mengetahui keluarganya
195
195. Rencana untuk Adam
196
196. Terjadi sesuatu
197
197. Kinan di rumah sakit
198
198. Akan jadi nenek
199
199. Berterima kasih
200
200. Masih khawatir
201
201. Ayman tidak tahu
202
202. Panggilan baru
203
203. Menceritakan semua
204
204. Masih di rumah sakit
205
205. Keinginan yang tidak mungkin
206
206. Kabar mengenai Kinan
207
207. Ingin menjenguk Kinan
208
208. Menjenguk Kinan
209
209. Melihat kejadian sebenarnya
210
210. Pulang ke rumah
211
211. Pindah kamar
212
212. Mencari penolong
213
213. Ucapan terima kasih
214
214. Pembicaraan dua pria
215
215. Istirahat total
216
216. Acara untuk Baby Ars
217
217. Rindu pada cucu
218
218. Keberadaan Adam
219
219. Menjaga Mama
220
220. Bersama menantu
221
221. Kalau hamil bagaimana?
222
222. Hamil kedua
223
223. Perawat
224
224. Tidak bisa mengaji
225
225. Pemeriksaan Zayna
226
226. Datang ke sekolah baru
227
227. Daftar sekolah
228
228. Membeli perlengkapan
229
229. Menunggu
230
230. Zea
231
231. Keharuan
232
232. Saya Nyonya di rumah ini
233
233. Minta maaf
234
234. Melihat Dede Zea
235
235. Pulang
236
236. Permintaan bantuan
237
237. Ingin yang terbaik
238
238. Dua anak perempuan
239
239. Kebahagiaan keluarga
240
240. S2 - Lebih menyayangi Mama
241
241. S2 - Si kembar Ay
242
242. Ingin bertemu mereka
243
243. S2 - Yakin pada perasaan
244
244. S2 - Hadiah dari Tante
245
245. S2 - Datang ke rumah lama
246
246. S2 - Mengambil alih
247
247. S2 - Menemui sang kekasih
248
248. Pergi bersama kekasih
249
249. S2 - Izin menikah
250
250. S2 - Ingin berkata sesuatu
251
251. S2 - Gadis yang bersama Arslan
252
252. S2 - Ingin berbicara
253
253. S2 - Bukan kekasihku
254
254. S2 - Datang membawa sang kekasih
255
255. S2 - Mencuri
256
256. S2 - Papa Hanif tahu
257
257. S2 - Hukuman
258
258. S2 - Perjodohan
259
259. S2 - Hanya milikku
260
260. S2 - Bersaudara, tapi tak sedarah
261
261. S2 - Berpura-pura
262
262. S2 - Cinta yang sama
263
263. S2 - Ingin pulang
264
264. S2 - Keputusan
265
265. S2 - Luka
266
266. S2 - Ingin pergi
267
267. S2 - Pengkhianat
268
268. S2 - Pergi
269
269. S2 - Kepergian Zea
270
270. S2 - Cerita Adam
271
271. S2 - Meminta persetujuan
272
272. S2 - Rencana pernikahan Arslan
273
273. S2 - Tiga bersaudara
274
274. S2 - Arslan menuju halal
275
275. S2 - Pernikahan
276
276. S2 - Arslan dan Hira
277
277. S2 - Panggilan Zea
278
278. S2 - Adam dan Zea
279
279. S2 - Hadiah dari mertua
280
280. S2 - Oma Aida
281
281. S2 - Zea ingin tahu
282
282. S2 - Mengungkap kebenaran
283
283. S2 - Masalah di restoran
284
284. S2 - Keadaan Adam
285
245. S2 - Tidak apa-apa
286
286. S2 - Sengaja
287
287. S2 - Pelajaran
288
288. S2 - Menjenguk Adam
289
289. S2 - Isi hati Alin
290
290. S2 - Opa pingsan
291
291. S2 - Tidak melaksanakan
292
292. S2 - Hira dan Zea
293
293. S2 - Bertemu Imel
294
294. S2 - Pulang ke rumah
295
295. S2 - Menikah?
296
296. S2 - Wawancara keluarga
297
297. S2 - Berkunjung ke pondok
298
298. S2 - Bertemu Ustaz Ali
299
299. S2 - Akmal ingin bertemu
300
300. S2 - Bertemu Akmal
301
301. S2 - Tujuan si kembar
302
302. S2 - Alin kecelakaan
303
303. S2 - Cemburu pada Zea
304
304. S2 - Membangun bersama
305
305. S2 - Kak Hira
306
306. S2 - Ke rumah sakit
307
307. S2 - Baby Ica
308
308. S2 - Hira pulang
309
309. S2 - Hati dan perasaan
310
310. S2 - mengutarakan keinginan
311
311. S2 - Adam bisa berjalan
312
312. S2 - Restu yang terpaksa
313
313. S2 - Setuju
314
314. S2 - Dukungan keluarga
315
315. S2 - Ke rumah mertua
316
316. S2 - Mengulur waktu
317
317. S2 - Seperti pembantu
318
318. S2 - Dijelekkan
319
319. S2 - Aina juga pintar
320
320. S2 - Aina pingsan
321
321. S2 - Aina dirawat
322
322. S2 - Akan pulang
323
323. S2 - Mencari pekerjaan
324
324. S2 - Meminta maaf
325
325. S2 - Ingin menjemput
326
326. S2 - Positif
327
327. S2 - Pulang kampung
328
328. S2 - SELESAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!