NovelToon NovelToon
Cinta Di Silang Takdir

Cinta Di Silang Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Murni
Popularitas:453
Nilai: 5
Nama Author: Lovey Dovey

Putri, seorang mahasiswa semester 3 dengan pribadi yang tenang dan lembut, menyimpan rahasia kecil.
ia bekerja paruh waktu sebagai pelayan di sebuah kafe. Namun, yang seharusnya menjadi tanda ketangguhan dan tanggung jawab, menjadi sumber perundungan. Teman-temannya membuat dugaan bahwa Putri bekerja karena kekurangan ekonomi.

Situasi memburuk ketika Fabian menyebarkan berita bohong bahwa dia dan Putri pernah tidur bersama, sebuah tuduhan yang sepenuhnya tidak berdasar. Berita ini seperti api di tengah hutan kering, seketika Dia harus menghadapi masalah yang serius.

Meski demikian, Putri tetap tangguh, menahan semua kepedihan dengan anggun. Namun, di tengah kegelapan ini, ada cahaya yang mulai muncul dari sosok Rafiy, siapakah Rafiy ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovey Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

"Kita kabur dari sini"

"Ha? Kabur? Kamu mau bawa aku kemana?" Ucap Haira Panik

"Tempat yang jauh, yang gak ada seorang pun menyentuh atau menyakitimu"

"Turunkan aku" Haira berusaha membuka pintu mobil tapi pintunya dikunci Aza

"Kita turun sama-sama"

"Za, aku serius"

"Aku juga serius Ra, Pernikahannya dimajukan jadi Lusa"

"Lusa? Apa? Kamu yakin?"

"Yakin, orang tuaku yang mengatakannya"

"Kalau begitu, kenapa kamu malah kabur?"

"Aku kabur untuk menghindari itu, Aku gak mau nikah sama orang yang gak aku cinta, apa lagi itu adik kamu, lagipula adik kamu juga gak suka sama aku"

"Kalau Mama tau kita kabur, Mama akan benar bener menghabisiku" Haira menundukkan kepalanya

"Gak bakal, menyentuhmu saja gak akan bisa, Mereka gak akan menemukan kita"

"Mama akan semakin membenciku" Haira mulai menangis

Aza ikut sedih, tapi ia tidak mau melakukan sesuatu yang tidak keinginannya sendiri, apalagi menyakiti hati Haira, itu tidak akan pernah ia lakukan

***

Aza dan Haira kini telah sampai di Cirebon, Aza berencana Pergi ke Jogja tapi karena hari sudah malam jadi ia memutuskan untuk mengambil penginapan di Cirebon dan Besok Ia akan melanjutkan perjalanan, Sekarang mereka sudah berada di Kamar Hotel, Aza hanya memesan 1 kamar karena mengingat Uangnya mungkin tidaklah banyak, jadi dia harus hemat, dan dia tidak bisa menggunakan Kartu kredit nya dikarenakan kalau Farel mengetahui Hal ini pasti Farel akan memutus semua kartu kreditnya dan melacak dari kartu kredit itu.

"Kenapa kamu bisa membawa mobil kak Hesa" Tanya Haira yang sudah berada di kamar dan dalam posisi duduk di sofa

"Ah itu, Kalau aku bawa mobil ku, nanti papa bisa melacaknya dan juga aku gak bisa membawa kabur mobil papah ku, Aku udah crita semuanya sama Hesa dan ini adalah idenya, aku sama Hesa tu udah temenan lama banget, dah bestie banget aku sama dia, jadi dia minjamin mobilnya" Jelas Aza yang sedang berdiri di depan Cermin sambil membenarkan Pakaiannya

"Apa dia gak takut mobilnya gk dikembaliin"

"Kenapa takut, kita udah temenan, lama, lagipula dia masih punya mobil bnyak"

"beneran ?"

Aza selesai benerin bajunya yang berantakan

"Bener dong, dia itu kaya banget, Mobilnya 5 tau" tadi lalu menghadap ke arah Haira sambil jarinya membentuk angka 5

"Woohh, Sekaya itukah?" Haira berdiri dan berjalan menuju Ranjang

"Iya, makanya dia cuma cuma aja nih kasih pinjam mobilnya"

"Suatu hari nanti kamu harus membalas kebaikannya " Kata Haira yang sudah berada di Ranjang

"Pastilah"

"Kamu belum ngantuk?" Aza tiba2 naik ke ranjang dan tiduran di samping Haira

"Aku mau tidur" Jawab Haira

"Tidurlah" Aza membaringkan Badannya di Ranjang

Haira lalu meraih satu bantal di belakangnya dan membawa nya ke sofa yang ada disana. Aza yang melihatnya merasa heran, kenapa dia pindah sofa?

"Ra, kenapa pindah ke sofa?"

"Aku tidur sini, Kamu tidurlah disana" Haira membenarkan bantalnya dan telah membaringkan badannya

Aza lalu turun dari Ranjang berjalan ke arah sofa dan menggendong Haira ke ranjang

"Kamu ngapain?"

Aza menurunkan Haira ke Ranjang

"Tidurlah disini, aku akan tidur di sofa" Aza kini berjalan menuju sofa dan tiduran disana.

Haira merasa tidak enak, bagaimanapun juga, Kamar ini disewa menggunakan uang Aza

"Aza? Kamu udah tidur?" Tanya Haira dalam posisi duduk di ranjang

"Hm? Belum" Aza telah memejamkan kedua matanya tapi dia masih sadar dan belum sepenuhnya tidur

"Tidurlah disini"

"Kamu yang tidur disana" Aza masih memejamkan matanya

"Nggak, maksud aku, Tidurlah disebelahku"

Aza yang tadi memejamkan mata kini membalakan matanya, ia bangun dari sana membawa bantalnya dan berjalan menuju ranjang dan ia sudah mendapati ranjang itu

"Kamu serius?" Tanya Aza saat sudah duduk ranjang

Haira mengangguk, sebenarnya ia merasa ragu karena ia dan Aza kan udah putus

"Okee, ayo kita tidur" Aza lalu membaringkan tubuhnya dan meraih selimut dibawah untuk menyelimuti tubuhnya dan Haira, Haira tidur membelakangi Aza dan Aza memeluk Haira dari belakang, Haira terkejut, jantungnya rasanya mau copot

"Haira masih cinta kan sama Aza?"

Haira mengangguk, entah reflek atau apa tapi dengan jelas ia tampak mengangguk

"Kalau gitu, kita balikan ya?"

"Tapi.."

"Takut Mama? udahlah, Jangan dipikirin"

"Kalau gitu, okee, Kita Balikan"

"Nice, Sekarang hadaplah kesini"

Haira mengubah posisinya dari membelakangi Aza kini ia sedang berhadapan dengan Aza

"Bolehkah aku?" Tanya Aza

"Hm? Mau ngapain?"

"dikit aja"

Haira sedikit merasa was was dengan sikap Aza terlebih lagi tangannya kini memasuki selimut yang keduanya pakai, ia menyentuh lengan Haira dan semakin turun kebawah, Haira menggunakan celanak pendek, tangan Aza kini turun ke paha Haira, dan ia mengelusnya.

Haira merasa geli, lalu tangannya menabok tangan Aza "Jangan"

Aza terkekeh dan melepaskan tangannya dari sana

"Okey, sudah cukup, sekarang tidurlah"

***

Pagi pun telah tiba, Aza dan Haira telah bangun dan telah rapi, Mereka sudah rapi padahal masih sangat pagi, bisa dibilang masih jam 4 pagi

"Huuahh" Haira menguap sambil duduk di tepi ranjang menghadap ke jendela yang masih tertutup selambu

"Apa harus sepagi ini?" Lanjut Haira yang terlihat masih mengantuk

" kamu masih ngantuk? " Aza sedang mengancingkan bajunya

"Hm" Haira mengangguk

Aza lalu berjalan ke arah Haira dan kini ia telah berdiri tepat di depan Haira yang masih duduk di tepi Ranjang

"Bisa bantu aku mengancingkan ini?"

"Tentu" Haira lalu berdiri dan meraih baju Aza yang belum sepenuhnya dikancingkan

"Mau lihat Absku?" Goda Aza yang melihat Haira yang menahan kantuknya sambil mengancingkan bajunya

"Hm?, Gaklah.." Haira sedikit terbelalak saat Aza mengatakan itu tapi rasa kantuknya masih cukup kuat padahal ia sudah mandi dan cuci muka tapi rasanya masih mengantuk sekali

"Mau tau gimana caranya biar gak ngantuk?"

"Gimana caranya?"

"Kayak gini..." Aza mendekatkan wajahnya ke arah Haira yang masih mengancingkan bajunya, ia tangkup pipi Haira menggunakan kedua tangannya lalu mencium bibirnya

Seketika Mata Haira yang tadi mengantuk sekarang jadi terbelalak karena tingkah Aza, Aza melumat bibir Manis itu lalu tangan kanan nya yang tadi menangkup pipi Haira kini beralih ke bawah memegang tangan kanan Haira yang masih berada di Bajunya dan menuntunnya untuk masuk ke dalam baju Aza dan mengeluskan Tangan Haira ke perutnya, Haira bisa merasakan dengan jelas sesuatu berbentuk kotak kotak di area perut Aza, Haira takut Aza mungkin menyuruhnya lebih jadi Haira berusaha melepaskan tangannya yang berada di perut Aza sambil bibirnya yang masih tertaut dengan Aza, tapi Tangan Aza menghalaunya

Tangan Aza kini menuntun tangan Haira agar semakin naik dan disentuhnya dada Aza, Haira kaget, ia bisa merasakan dada Aza berdebar sangat kencang sama kencangnya seperti hatinya

Aza melepaskan ciumannya, Tangannya masih menekan Tangan Haira di dalam sana

"Gimana? Kamu merasakannya?" Kata Aza

"Itu berdebar" Haira menatap dada Aza yang terbalut pakaian dan di mana tangannya masih berada di dalam sana

"Kyak gitulah Rasanya saat berada disampingmu, aku gak bisa ngontrol nya" Aza melepaskan tangan Haira dari dadanya

Haira memegang tangannya sendiri dan mengelusnya

"Apa sudah gak ngantuk?" Tanya Aza

Haira menggeleng

"Terus, gimana dengan Abs ku?" Aza bertanya lagi

"Ahh, Baa-guus?" Jawab Haira kurang yakin, karena ia hanya bisa merasakannya dan belum pernah melihatnya jadi ia tidak tau

Aza tersenyum

"Lain kali akan kutunjukan ya"

", gak usah, "

"Gakpapa, akan kutunjukan padamu, tapi gak sekarang ya, karena kita harus pergi"

Haira mengangguk

"Iya"

***

Aza dan Haira kini telah berada di dalam Mobil dan melakukan perjalanan, Sengaja sepagi ini karena perjalanannya tidaklah dekat

"Jika kita kabur, bagaimana dengan pekerjaan mu?" Haira memulai pembicaraan

"Aku pasti udah mikirin soal itu, Tenang aja, Pekerjaan kan bisa dicari" Jawab Aza santai sambil mengemudi

"Meskipun begitu, Tapi mencari pekerjaan itu kan gak mudah"

"Aku tau itu kok, Semuanya udah aku pikirin, So calm down" Aza coba menenangkan Haira

"Terus bagaimana dengan tempat tinggal?, kalau sudah sampai disana, Mau tinggal dimana?"

"Masalah itu aku juga udah pikirin, Aku sama Hesa sudah merencanakan ini, Kebetulan Hesa berasal dari jogja, dan Mama nya Hesa itu punya apartemen nanti kita nyewa disana" Jelas Aza

"Apa uangnya Cukup?"

"Cukup kok, lagian mama nya Hesa memberikan diskon, hahahaha, itu karena aku bestienya Hesa, Hahaha" Aza sedikit tertawa

"gimana kalau kita kembali aja"

"Gak mungkin lah, Kita udah sejauh ini, Mana mungkin kembali, gak akan pernah" Tolak Aza

***

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!