Aditya Wijaya prakasa(35 tahun), atau biasa dipanggil Aditya..adalah seorang CEO tampan dan juga duda kaya raya,memiliki kecerdasan diatas rata2, Aditya adalah seorang laki - laki yg baik dan penyayang, karena masa lalu nya bersama mantan istrinya yang dulu pernah selingkuh darinya.. kini Aditya menjadi seorang yang dingin, cuek, arogan, dan tidak percaya lagi akan cinta..
Nabila sanjaya(25 tahun) adalah seorang Janda muda yang memiliki 2 orang anak,memiliki paras cantik,sangat penyayang, humoris,tegas, pekerja keras, dan baik hati..
bagaimana jadinya ya kalau si duda tampan dan cuek itu bertemu dengan Nabila si janda muda yang sangat baik hati dan penyayang itu.. akankah Aditya berubah dan percaya akan cinta sejati..
stay tune ya teman..☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virsya eldina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Sumi,biar aku aja yang cuci piring nya kamu keluar sana gih"
"gak papa mbak,biar Sumi aja yang cuci piring bentar lagi kelar ni mbak"
"Udah biar aku aja,kamu keluar aja ya ad orang beli tuh",ucap Nabila memaksa dan segera mengambil alih kerjaan Sumi.
"Ia deh mbak", Sumi mencuci tangan nya dan berjalan menuju Ke teras rumah.
" Kenapa mbak tiba - tiba suruh aku keluar ya, jangan - jangan ada Bang Jono ni di luar " batin Sumi.
Ternyata yang di pikiran Sumi benar, ada Bang Jono diluar yang sedang celingak celinguk seperti mencari seseorang di dalam rumah.
" Lagi cari siapa Bang " ucap Sumi kepada Bang Jono yang membuat Bang Jono kembali kepada posisi duduk nya karena melihat Sumi datang.
" Mi, Neng Nabila nya mana kok gak keluar dari tadi "
" Oh mbak Nabila lagi cuci piring Bang, lagi sibuk di dalam "
" Panggil lah Mi sebentar, Abang kan mau bicara sebentar sama Nabila "
" Mbak Nabila lagi sibuk Bang, maksa banget nih Abang"
" Kalau ada yang mau di omongin, omongin aja sama Sumi Bang nanti Sumi sampaikan ke mbak Nabila nya "
" Ahh tidak jadi lah, ini itu pembicaraan orang dewasa kamu anak kecil gak mesti tau "
" Ya udah kalau gitu bang "
Tak lama kemudian, HP Bang Jono berbunyi.
Di layar HP Bang Jono tertera nama ISTRI KETIGA KU.
Hii..Hii.. banyak banget istri Bang Jono ya gaess..
" Ia mami, ada apa sayang ini Abang lagi di tempat kerjaan " ucap Bang Jono bohong kepada istri ketiga nya.
Bang Jono adalah lelaki tua yang sekarang sudah berumur hampir 60 tahun, walaupun tua tapi setelan Bang Jono seperti anak muda. Kemana - mana selalu memakai celana jeans dan baju kaos terus tidak pernah ketinggalan juga kacamata hitam nya itu loh gak pernah absen untuk di pakai kalau kemana - mana.
Bang Jono orang yang cukup terkenal di desa, karena bisa di bilang ia adalah orang terkaya di desa.
Memilki banyak tanah persawahan dan juga tambak ikan, Bang Jono sudah memilki tiga orang istri.
Tetapi Bang Jono masih merasa belum puas dan sekarang mulai mengejar - ngejar Nabila, dan Nabila selalu punya cara untuk menghindar dari Bang Jono.
" Dasar tua - tua keladi, padahal lagi ngopi dibilang di tempat kerja udah punya istri tiga aja masih aja ngejar - ngejar mbak Nabila juga "
" Amit - amit jangan sampe aku atau mbak Nabila nikah sama kakek tua ini " batin Nabila sambil merapikan botol - botol minuman di atas meja.
Sumi adalah orang kepercayaan Nabila di rumah, Sumi anak yatim piatu sama seperti Nabila.
Sekarang umur Sumi 18 tahun, ia tinggal bersama Nabila,Hafidz dan Zahira.
Karena merasa iba dengan Sumi, Nabila mengajak Sumi untuk tinggal bersama nya.
Sudah 2 tahun ini Sumi tinggal bersama Nabila, Sumi lah yang selalu membantu menjaga kedai Nabila jika Nabila sedang sibuk kuliah.
Tidak hanya sekedar menjaga toko, tetapi Sumi juga selalu membantu Nabila memasak dan menyiapkan perlengkapan dan bahan untuk di jual di kedai.
Sumi sudah menganggap Nabila seperti kakak nya sendiri, begitupun Nabila juga sudah menganggap Sumi seperti adiknya sendiri.
" Udah dulu ya Mami, nanti Papi telpon lagi " ucap Bang Jono mengakhiri panggilan nya.
" Sumi, berapa kopinya ini "
" 5000 Bang "
" Ni Mi uangnya" ucap Bang Jono sambil menyodorkan uang seratus ribu selembar.
" Kembaliannya biar saja Mi, buat Neng Nabila " ucap Bang Jono sambil mengedipkan mata sebelah kanan nya kepada Sumi "
" Ia Bang terima kasih " jawab Sumi yang sebenarnya sudah ingin muntah melihat Bang Jono yang juga menggoda nya.
" Sama - sama Sumi cantik " ucap Bang Jono menggoda Sumi.
Bang Jono bergegas meninggalkan kedai Nabila dengan menggunakan sepeda motor nya.
Setelah kepergian Bang Jono, Sumi yang tidak tahan dengan rayuan Bang Jono tadi langsung menggeliat kegelian.
" Sumi kamu ngapain kok joget - joget gitu " tanya Nabila yang segera keluar ketika melihat Bang Jono sudah tidak ada lagi.
" Ehh Mbak, ini bukan joget mbak aku tu lagi geli aja soal nya ada buaya tadi mbak"
" HaH buaya, dimana Mi " ucap Nabila kaget sambil menengok ke kanan dan kekiri "
" Sudah pergi buaya nya tadi mbak, udah gak papa kok mbak " ucap Sumi tiba - tiba.
Padahal yang di maksud Sumi buaya itu Bang Jono ya gaess...
" Oh ia mbak, ini uang Bang Jono tadi bayar kopi katanya kembalian nya buat Mbak Nabila " ucap Sumi sambil memberikan uang seratus ribu kepada Nabila.
" Buat kamu aja Mi kembaliannya "
" Beneran ni mbak " ucap Sumi antusias.
" Ia Mi ambil aja "
" Wah Mbak, makasih ya. Mbak memang yang terbaik "
ucap Sumi sambil memeluk Nabila.
" Ia Sumi sayang, lumayan kan buat kamu jajan " ucap Nabila membalas pelukan Sumi.
" Ya sudah Mbak mau lanjut ke dalam ya mau kasih makan Hafidz dulu "
" Ia Mbak siap "
Perusahaan Prakasa group..
" Terima kasih Pak Aditya, saya senang bisa bekerja sama dengan anda " ucap Pak Albert sambil berjabat tangan dengan Aditya "
" Oh ia kapan - kapan bisa kan makan malam di rumah saya pak Aditya sekalian ajak istri nya ", ucap Pak Albert yang memang tidak tau kalau Aditya belum menikah atau sudah cerai dengan istri nya yang dulu.
" Oh ia Pak nanti kapan - kapan saya kerumah bapak " jawab Aditya tanpa menjelaskan kalau dirinya sebenarnya belum menikah lagi atau dulu sudah pernah menikah namun sudah bercerai.
Itu dikarenakan Aditya memang tidak biasa menceritakan kehidupan pribadinya kepada orang lain.
"Tak apa lah gak perlu aku jelasin gak penting juga " batin Aditya.
" Dan terima kasih kembali Pak, saya juga senang bisa bekerja sama dengan Bapak " balas Aditya.
" Baiklah kalau begitu saya permisi dulu Pak Aditya "
" Baiklah Pak hati - hati di jalan Pak "
" Ia Pak Aditya Terima kasih "
Setelah kepergian rekan bisnis nya itu, Aditya kembali menuju ke ruang kerja nya itu.
" Apa jadwal ku setelah ini Har " tanya Aditya.
" Akan ada meeting lagi bersama perusahaan konveksi milik Pak Agung jam 4 sore ini Tuan ", jawab Haris
" Kalau begitu aku mau istirahat sebentar Har "
" Baiklah Tuan "
Aditya bangkit dari duduk nya menuju ke kamar pribadi yang memang ia miliki khusus di ruang kerja nya itu.
Ruang kerja Aditya di kantor memang sangat besar, bernuansa elegan berwarna hitam dan putih.
Kamar pribadi Aditya pun tidak kalah mewah, terdapat ranjang king size yang mewah, kamar mandi, lengkap dengan pakaian dan peralatan - peralatan yang Aditya butuhkan.
Di dalam kamar, Aditya langsung membaringkan tubuh nya dan tak lama kemudian Aditya tertidur.
*Bersambung...
Stay tune ya para readers kuhh, jangan lupa like dan jadikan novel aku dalam favorit kalian... 😍*
Semngat baru komen di bab ini soalny keasikan baca😅
Smga saja semakin kebelakang semakin bagus dlm penulisannya🙏