Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.
Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25.
Hari pun beranjak sore, sekitar pukul 4 sore hari Laila pun ingin pulang ke apartemen dewa, karna sudah seharian Laila pergi dari apartemen Tampa memberitahukan suaminya itu. ,walau masih marah dengan dewa Laila masih ingat karna dirinya masih berstatus sebagai istri Dewa, bagaimana cara dewa memperlakukan nya ia harus izin keluar rumah sama sang suami walau tak ada tanggapa dari orangnya itu mah urusan diahnya. Yang penting sudah izin cuma hari ini saja Laila yang tidak izin, karna saking sakit hatinya karna peristiwa semalam yang mengoyak hati Laila membuat Laila sulit untuk melupan kejadian itu.
" Buk Laila pamit pulangnya dulu ya karna hari sudah semakin sore, takut kemalaman di jalan." pamit Laila sama buk Sumiati sambil mencium tangan wanita baru baya tersebut. namun sebelum itu Laila membuka tas selempang miliknya, dan mengeluarkan uang ratusan ribu, lalu menyelipkan ke tangan buk Sumiati, membuat wanita parubaya itu kaget atas uang yang Laila berikan pada dirinya.
" Nak apa ini, gak usah kamu sudah banyak bantu ibu dan anak anak yang ada di sini, nanti kamu butuh lagi buat kebutuhan pribadi kamu ,mendingan kamu simpan saja ibu masih ada uang yang dari donatur itu kok buat seminggu kedepan masih bisa." tolak buk Sumiati sambil mengembalika uang yang tadi Laila berikan pada nya." Buk gak papa laila ikhlas bantu ibu dan anak anak yang ada di sini, ini Laila kasih buat membeli keperluan yang lain aja. dan uang yang dari donatur itu ibu simpan saja siapa tau ada kebutuhan yang urgent jadi bisa ibu pakai sewaktu waktu. dan Laila sama sekali belum butuh kok uang ini insya Allah masih ada uang buat Laila sendiri, tapi yang ini buat ibu ya, Laila mohon Bu jangan menolak karena ini rezeki buat anak-anak di sini, nanti seumpama ibu ada kebutuhan yang lain ibu telepon aja laila, dan siapa tahu ada anak yang sakit atau apapun pokoknya ibu harus telepon Laila ya insya Allah Laila siap membantu ibu.".ujar Laila dengan senyum tulusnya di wajah teduh itu membuat buk Sumiati sangat bersyukur di pertemuan dengan perempuan sebaik laila ini. buk Sumiati bedoa semoga Laila diberikan banyak rezeki di mudahkan urusannya, dan selalu bahagia dengan rumah tangga yang saat ini di jalani.
Karena Laila selalu menceritakan apapun pada Bu Sumiati tentang rumah tangganya keluarganya, namun tidak dengan urusan suami istri Karena itu adalah aib ranjang, tidak boleh orang luar tau. Karena Laila selalu terbuka pada Bu sumiati dan meminta masukan dan untuk kebaikan apa saja yang akan ia lewati.
" Makasi ya nak, ibu doakan semoga rumah tangga kamu bahagia,sampai akhirat. Dan selaku diberikan kemudahan dan kebahagiaan, apapun masalahnya dan rintangannya selalu hadapi dengan kepala dingin, tanpa orang lain nggak tahu, dan satu yang paling penting yaitu komunikasi di antara pasangan kamu nak, itu adalah kunci keharmonisan dalam rumah tangga menjadi langgeng, karena tampa komunikasi dengan pasangan kita mereka selalu berpikir kalau kita lari dari masalah, bukan menyelesaikan masalah ingat kata kata ibu ya nak." Nasehat buk Sumiati, karna sudah merasakan bagaimana menjalani kehidupan berumah tangga itu adam manis pahit sudah pernah buk Sumiati lewati dengan pasangan hidupnya sampai sang suami dipanggil oleh Allah duluan untuk menghadap dirinya serta meninggalkan buk sumiati sendiri di dunia ini sendiri tanpa kehadiran anak di pernikahan mereka.
Maka dari itu buk Sumiati sangat sayang kepada anak yang terlantar di panti ini, Tampa orang tau mereka. dan sangat di sayangkan mengapa masih ada seorang ibu yang membuang bayi mereka seperti itu, padahal banyak pandangan suami istri di luar sana yang sedang berjuang nenantikan kehadiran anak di tengah-tengah keluarga mereka.
" Yaudah buk,saya pergi dulu ya, assalamualaikum.” sambil mencium tangan buk Sumiati Laila pun berniat meninggalkan panti tersebut namun baru beberapa langkah,terdengar suara.
" Unda angan pegi ipa Icut.” suara tangisan ivankan yang berlari dengan kedua kaki nya yang masih terhuyung huyung menuju arah Laila berada. sedangkan Laila sendiri menjadi kaget atas kedatangan Humairah, balita yang selalu lengket dengan nyam yang berlari arah dirinya sambil menangis, dan dengan cepat Laila langsung menggendong tubuh mungil balita perempuan tersebut, lalu memeluknya dengan sambil mencium kepala dan pipi bayi tersebut, yang masih sesegukan karena habis menangis. karena tadinya Humaira sedang tidur jadi bisa Laila tinggalkan pulang dengan tenang, namun baru saja mau pergi tiba-tiba saja bocah itu menangis dan mencari dirinya yang tidak ada di sampingmu Laila yang tadi menemani ia tidur.
" Unda au ke ana ipa Icut unda ya." ucap balita tersebut,dengan suara cedal nya sambil mengalungkan tangannya di leher Laila, membuat Laila tidak tahan dengan balita yang berada di gendong dirinya itu. dengan cepat ia menciumi wajah ivankan yang memerah habis menangis.
" Enggak kok,tadi bunda cuma mau beli susu buat Humaira makanya bunda pergi." ujar laila pada balita tersebut yang belum terlalu mengerti apa yang ia bicarakan.
" Yang ener unda mau beli cucu buat ipaa." lontar balita itu dengan wajah yang gemes setta mata yang bulat berkedip kedip melihat Laila. sedangkan Laila pun tersenyum karna melihat kelucuan balita itu.
" Nak kayanya dia gak mau kamu tinggal deh, soalnya dia lengket banget sama kamu sampai gak mau melepaskan pelukannya dari tubuh mu." ujar buk Sumiati pada Laila. karna melihat dengan jelas kalo balita tersebut tidak mau di tinggal oleh Laila dengan lama lama.
" Trus saya harus bagaimana buk, soal nya saya harus pulang." jawab Laila pada buk Sumiati dengan khawatir karna Ivanka tidak mau melepaskan pelukannya. kalo di paksakan malah menangis dengan keras lagi,sambil melihat balita tersebut yang menyandarkan kepalanya di dada Laila dengan nyaman dengan pelukan tangan kecilnya di tubuh Laila.
" Nak kalau kamu tidak keberatan, kamu boleh membawa Ivanka vuman yang ibu khawatirkan apakah suami kamu aku bakal menerima anak itu dengan baik atau sebaliknya cuma itu yang ibu khawatirkan. cuma masalahnya dia yang tidak mau lepas dari kamu walaupun kita lepas dengan paksa pasti dia akan menangis nantinya, itu yang membuat ibu sedih melihat itu anak itu." kata Bu Sumiati pada Laila, namun yang ia khawatirkan apakah suami dari mau menerima anak itu apartemennya, takutnya malah ditolak mentah-mentah oleh suami dari Laila.
"Ya udah kalau ibu izinkan saya akan membawa ivanka, akan saya bawa pulang insya Allah Ivanka akan aman bersama saya, kalau seumpama suami saya tidak bisa menerima anak ini, saya yang akan pergi dari apartemen itu, dan akan kembali semula lagi." janji Laila pada buk Sumiati karna alasan lain juga Laila tidak bisa berpisah terlaku lama bila bertemu dengan balita gemas itu. seperti ada ikatan di antara laila dan balita tersebut.
.,...