Sarah Maulina di anggap pembawa sial dalam keluarganya.
Karena sewaktu melahirkan Sarah Ibunya Meninggal dunia.
Membuat dia harus dibenci oleh papa kandung dan kakaknya sendiri.
Tak sampai disitu, Sarah juga tidak di akui keberadaanya oleh keluarganya,
Suatu hari gadis berusia 25 tahun itu Harus Ter usir dari rumahnya sendiri.
Di sinilah perjuangan sarah berjuang untuk hidup dan bertahan.
Bagaimana kelanjutan kisahnya, simak kisah Berikut,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Ardhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Karina Sudah duduk di taman belakang, menjauhi dirinya dari teman teman yang semakin membuat dia Bete, Karina Sudah merasa tidak bersemangat lagi untuk terus berada di tengah tengah pesta itu.
Karina juga ingin menghilangkan kekesalannya saat ini.
Baru saja karina merasa lega, tiba tiba ponselnya berbunyi...
Karina merogoh ponselnya dari dalam Dompet dan melihat Siapa yang menelponnya, Ternyata Cici yang Menelponnya, sebenarnya karina malas mengangkat telpon temannya itu, Akhirnya dia angkat juga walau masih kesal dengan temanya.
"Karina, Lo dimana sih?". Tanya di seberang telpon bernama cici
"Untuk apa, Kalian cari Gue". Jawab karina ketus
"Ya ampun, Lo masih marah ya sama kita, Udah dong merajuknya Kar"
"Aku dan anak anak yang lainnya, khawatir Sama lo, Kita mintak maaf ya kar"
"hm"
"Udah dong kar, jangan kayak anak kecil gitu ah"
"Iya iya, Resek banget sih kalian"
"Hahaha, Ya udah lo kasih tau dulu, lagi dimana?"
"Gue ada di taman belakang Hotel ni"
"Ya udah, Aku sama yang lainnya kesana ya?".
"Iya Udah Buruan kesini".jawabnya sambil mengakhiri telponnya dengan cici, dan memasukan ponselnya ke dalam dompet yang ia bawa dari tadi.
*******
Cici dan juga temannya sampai di tempat Karina. lalu duduk dan mengobrol.
"Kar, Cerita dong?, Kok segitunya lo marah sama kita kita, Ya gak guys". Ucap"" cici dan di sambut barengan teman yang lainnya.
"Iyaa"
"Hm" sahut Karina bete
Sebenarnya Karina tidak marah kepada teman temanya, cuma lagi kesel terhadap mereka yang mengolok olokan karina sejak di tempat pesta utama. Melihat Karina yang diam Saja tidak ada tanda tanda akan menjelaskan apa yang terjadi kepadanya . Lalu mereka mengalah tak ingin lagi menanyakan yang akan membuat karina semakin kesal kepada mereka semua.
Hening...
"Ya Sudah kalau lo gak mau cerita ,gak apa apa kok". ucap cici kemudian tidak ingin memaksa kan karina untuk bercerita, mungkin saat ini karina masih kesal dengan mereka semua pikir cici. Tidak mau melihat temannya kesal sekaligus sedih Cici bersama teman teman yang lainnya mengajak Karina kembali kedalam pesta utama. dan Karina Setuju mereka meninggalkan taman tersebut dan kembali di pesta utama.
"Biar lo gak kesal lagi sma kita, gimana kita minum terus cirs bersama sama". Ucap cici memberi ide.
"Wah, Boleh juga tuh, Aku setuju
"Iya kami juga setuju". Ucap yang lainnya bersamaan
"Lo gimana kar?", tanya cici
"Okelah, Setuju".
Kalian tunggu disini, biar aku yang ambilkan minuman buat klian semuanya, Oke, Cici melangkah meninggalkan mereka berempat.
Tak lama kemudian cici datang membawa lima gelas minuman yang berbeda beda.
"Nah ini guys, minumannya". Ucapnya menaruh dulang di atas meja dekat mereka. kemudian cici duduk di samping karina.
"Ayo kita bersulang dulu untuk kita semua". Ucap cici memandu mereka semua, dan mengangkat gelas setinggi tangan lalu mereka bersulang berlima.
Karina telah melupakan kekesalannya kini dia merasa bahagia memiliki teman yang begitu peduli padanya.
Karina tersenyum bahagia malam itu,
"Acaranya berjalan lancar seperti yang aku inginkan, *untung gadis cupu dan gendut itu Aku kurung ,Kalau pun dia hadir sebagai pembantuku tetap saja Aku malu mengakuinya"
"Hahahha*"
Sarah tersenyum , sangat sulit mengartikan senyumannya itu.
Apa kabar dengan Sarah, bahkan dia benar benar di lupakan papanya juga kak karina
Bersambung....
Jangan lupa setelah membaca tinggalkan
jejak Like, Komen, Love, serta dukungan kalian buat Author ya, Terima kasih.
maaf ya atas tidak kenyamanan para reader's karena Author mau revisi lagi,
Selamat membaca ,🙏🙏