NovelToon NovelToon
Cahaya Yang Tak Pernah Sampai

Cahaya Yang Tak Pernah Sampai

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Pembantu / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Trauma masa lalu
Popularitas:945
Nilai: 5
Nama Author: Queen Jessi

Rara Maharani Putri, seorang wanita muda yang tumbuh dalam keluarga miskin dan penuh tekanan, hidup di bawah bayang-bayang ayahnya, Rendra Wijaya, yang keras dan egois. Rendra menjual Rara kepada seorang pengusaha kaya untuk melunasi utangnya, namun Rara melarikan diri dan bertemu dengan Bayu Aditya Kusuma, seorang pria muda yang ceria dan penuh semangat, yang menjadi cahaya dalam hidupnya yang gelap.

Namun Cahaya tersebut kembali hilang ketika rara bertemu Arga Dwijaya Kusuma kakak dari Bayu yang memiliki sifat dingin dan tertutup. Meskipun Arga tampak tak peduli pada dunia sekitarnya, sebuah kecelakaan yang melibatkan Rara mempertemukan mereka lebih dekat. Arga membawa Rara ke rumah sakit, dan meskipun sikapnya tetap dingin, mereka mulai saling memahami luka masing-masing.

Bagaimana kisah rara selanjutnya? yuk simak ceritanya 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Jessi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sisi Lain Arga 1

Hari-hari Rara berlalu dengan bahagia, seolah-olah ia hampir bisa menggapai cahaya yang selama ini ia nantikan. Namun, cahaya tersebut tak kunjung juga sampai. Arga Mahendra Kusuma, suami Rara saat ini, memang sudah mulai berubah. Ia mulai memperhatikan hal-hal kecil bahkan ia sangat menyayangi Rara, namun Rara masih merasakan bahwa Arga belum sepenuhnya mencintai dirinya.

Mungkin memang benar belum sepenuhnya, sebab setiap kali Arga bertanya apakah Rara mencintainya, Rara masih ragu dengan hatinya. Bukan karena ia tidak menyukai Arga—siapa wanita di negara ini yang tidak menyukai pria setampan Arga—namun di benak Rara, Arga belum sepenuhnya mencintai dirinya. Seperti ada yang disembunyikan oleh Arga.

Semakin dekat Rara dengan Arga setiap hari, semakin nampak perbedaan Arga setiap hari. Contohnya seperti malam ini. Saat makan malam, telepon Arga berbunyi. Ia pun beranjak dari duduknya dan pergi mengangkat telepon tersebut menjauh dari Rara.

Rara merasa ada sesuatu yang ganjil. Ketika Arga kembali, Rara mencoba untuk menanyakan hal itu. "Arga, siapa yang menelepon tadi?"

Arga tampak ragu sejenak, lalu menjawab, "Hanya urusan pekerjaan, Rara. Tidak perlu khawatir."

Namun, Rara tidak puas dengan jawaban itu. "Kenapa kamu harus menjauh untuk mengangkat telepon? Apakah ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?"

Arga menghela napas. "Tidak, Rara. Aku hanya tidak ingin mengganggu makan malam kita dengan urusan pekerjaan."

Rara merasakan keraguan dalam hati Arga. "Arga, aku ingin kita saling terbuka. Jika ada sesuatu yang mengganggu, katakan padaku."

Arga menatap Rara dengan pandangan yang sulit diartikan. "Rara, aku minta maaf jika aku membuatmu merasa tidak nyaman. Tapi, tolong percayalah padaku."

Rara mengangguk perlahan, meski dalam hatinya masih tersimpan keraguan. Ia bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun ia juga ingin memberikan waktu kepada Arga untuk membuka diri.

Hari-hari berikutnya, Rara mencoba lebih banyak berbicara dengan Arga tentang perasaannya. Ia berharap, dengan waktu dan kesabaran, mereka bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain. Namun, pertanyaan tentang siapa yang menelepon malam itu tetap menghantui pikirannya.

Keesokan harinya di perusahaan, Arga tampak sibuk bersama Nanda, asistennya. Bahkan saat jam istirahat, mereka masih saja fokus bekerja. Rara yang merasa dicueki oleh Arga pun mulai kesal. Ia merasa ada sesuatu yang Arga sembunyikan darinya.

Rara mengintip dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. "Nanti malam jam 11 kita bertemu di dermaga. Jangan sampai telat dan ajak yang lain," kata Arga memerintahkan Nanda.

"Jam 11 di dermaga?" pikir Rara. "Ada apa ini?" Semua pertanyaan timbul di benak Rara.

Ketika Arga pulang, Rara mencoba menanyakan hal itu, namun Arga menjawab dengan singkat, "Itu hanya urusan bisnis, Rara. Tidak perlu khawatir."

Malam itu, rasa penasaran Rara semakin besar. Ia memutuskan untuk mengikuti Arga secara diam-diam. Saat jam menunjukkan pukul 11 malam, Arga berpamitan untuk pergi dengan alasan ada pekerjaan mendadak. Rara kemudian mengikuti Arga dari kejauhan hingga mereka tiba di dermaga.

Di dermaga, Rara melihat Arga bertemu dengan beberapa orang. Mereka terlihat serius berbicara tentang sesuatu yang penting. Rara mencoba mendekat untuk mendengar percakapan mereka, namun ia tidak dapat mendengar dengan jelas.

Rasa penasaran dan kecemasan semakin menguasai diri Rara. Ia takut ada sesuatu yang buruk sedang terjadi. Setelah pertemuan selesai, Rara kembali ke rumah sebelum Arga tiba.

Ketika Arga pulang, Rara mencoba bersikap biasa, namun hatinya penuh dengan tanda tanya. "Apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa Arga tidak bisa jujur padaku?"

Hari-hari berikutnya, Rara berusaha mencari tahu lebih banyak tentang pertemuan rahasia itu. Ia mengamati setiap gerak-gerik Arga dan mencoba mencari petunjuk. Namun, setiap kali ia mendekati jawaban, Arga selalu berhasil menghindar dan membuat Rara semakin bingung.

Sejak hari itu, Rara terus merasa gelisah. Setiap malam, Arga pergi tanpa memberi penjelasan, meninggalkan dirinya dalam kebingungan. Rara, yang penasaran dengan kebiasaan suaminya, memutuskan untuk mencari tahu.

Sore itu, rara berbicara dengan salah satu pembantu di kediaman mereka.

"bibi saya mau nanya, Apakah sebelum kami menikah, Arga sering pergi malam-malam?" tanya Rara dengan nada ragu.

Pembantu itu tampak gugup. "Maaf, Nyonya saya tidak tahu. Tuan melarang kami melakukan aktivitas apapun setelah pukul sepuluh malam. Jadi, kami tidak tahu mengenai kebiasaan beliau."

Rara terkejut. Baru kali ini ia mengetahui adanya peraturan seperti itu di rumah mereka. Namun, rasa ingin tahunya semakin besar. Malam itu, dengan langkah hati-hati, ia mengikuti Arga yang diam-diam keluar dari rumah.

Arga mengendarai mobil menuju area terpencil di pinggiran kota. Setelah hampir satu jam perjalanan, ia berhenti di sebuah gubuk kecil yang terlihat tua dan kumuh. Rara, yang mengikutinya dari jarak jauh, memarkir mobilnya di balik semak-semak dan mengintip dengan hati-hati.

Di sekitar gubuk, banyak pria berpakaian serba hitam berdiri dengan sikap tunduk saat Arga berjalan melewati mereka. Sosok Arga tampak begitu berwibawa, berbeda dari biasanya. Rara bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?

Saat pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan, tiba-tiba suara tembakan keras terdengar dari dalam gubuk. Rara terkejut, tubuhnya gemetar, dan kakinya terasa lemah. "Apa yang terjadi di dalam sana?" pikirnya panik.

Tak lama kemudian, pintu gubuk terbuka. Arga keluar dengan langkah tenang, tetapi ada noda merah di wajah tampannya. Darah. Salah satu pria berpakaian hitam segera memberikan kain kepada Arga. Dengan ekspresi dingin dan tatapan mematikan, ia membersihkan bercak darah itu tanpa sedikit pun rasa terganggu.

"Bereskan sisanya. Buang mayatnya ke penangkaran buaya," ucap Arga dingin, sebelum berjalan menuju mobilnya.

Rara, yang melihat semua itu dari kejauhan, merasa jantungnya hampir berhenti. Nafasnya memburu, dan ia memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu sebelum Arga menyadari kehadirannya. Dengan langkah gemetar, ia berlari kembali ke mobilnya, lalu melaju secepat mungkin menuju rumah.

Sepanjang perjalanan pulang, air mata Rara mengalir. Ia tidak tahu siapa sebenarnya pria yang telah menikah dengannya. Apa yang disembunyikan Arga selama ini? Dan yang lebih menakutkan, apa peran Arga di balik kejadian mengerikan itu?

Malam itu, Rara tidak bisa tidur. Suara tembakan, noda darah, dan kata-kata dingin Arga terus terngiang di kepalanya. Kini, ia tahu bahwa suaminya menyimpan rahasia besar yang bisa mengubah hidup mereka selamanya. Namun, ia juga sadar bahwa bertanya langsung kepada Arga bisa menjadi langkah yang sangat berbahaya.

Rara hanya bisa berharap bahwa ia tidak akan menjadi saksi terakhir dari kegelapan yang menyelimuti Arga Mahendra Kusuma.

1
Tomat _ merah
semangat thor cerita nya bagus, mmpir juga ya ke cerita aku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Kelly Andrade
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Luna de queso🌙🧀
Bawa pergi dalam imajinasi. ✨
Queen: Semoga suka ya kak sama alur ceritanya 🤗🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!