NovelToon NovelToon
Merebut Suami Sang Pelakor

Merebut Suami Sang Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Wanita Karir / Pelakor jahat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Nancy tak menyukai kala sang papa menjalin hubungan dengan Dania yang dikenalkan sebagai calon istrinya. Nancy mencari tahu latar belakang Dania hingga akhirnya ia mengetahui kalau Dania masih berstatus sebagai istri orang! Ketika kebusukannya terbongkar Dania berkilah akan segera bercerai dengan suaminya yang sekarang, Putra Wardhana namun Nancy tak memercayai itu hingga akhirnya Dania dan Putra benar-benar bercerai. Selepas bercerai, Nancy mulai mendekati Putra untuk misi membuat Dania cemburu karena sang mantan suami kini dekat dengannya. Akankah misi Nancy akan berhasil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Segera Menguasai

Dania nampak sudah menggenggam erat bantal dan ia ingin sekali membekap wajah pria tua yang ia anggap sudah melakukan hal yang sangat menjijikan padanya walau status mereka sudah menikah. Dania rasanya sudah tak bisa menahan dirinya lagi untuk tetap waras akibat ulah pria tua ini.

"Kamu harus aku singkirkan malam ini."

Dania perlahan mendekati Hanggono yang sedang lelap tidur dan ia mendekat dengan bantal dalam dekapannya bersiap untuk melakukannya namun secara mengejutkan ia sadar dengan apa yang hendak ia lakukan dan memutuskan untuk tidak jadi melakukannya.

"Kalau aku melakukannya sekarang maka aku bisa saja kena masalah, aku harus main cantik."

Dania kemudian memutuskan untuk tidak jadi melakukan aksinya dan tidur walau sebenarnya ia sendiri tak bisa memejamkan matanya akibat masih memikirkan rencana yang tepat untuk menghabisi nyawa Hanggono.

"Aku nggak bisa menunggu lebih lama lagi, aku harus segera mencari tahu bagaimana caranya supaya bisa segera menyingkirkan dia."

Dania tak bisa tidur dan kemudian hanya berjalan mondar-mandir di dalam kamar seraya memikirkan rencana yang cocok untuk menghabisi nyawa Hanggono namun ia belum menemukan caranya.

"Ayolah berpikir."

Namun Dania belum juga bisa berpikir bagaimana caranya supaya tidak terlihat kalau ia ingin menghabisi nyawa Hanggono namun posisinya tetap aman dan tak ada seorang pun yang curiga. Hingga pagi hari tiba, Dania masih belum memejamkan matanya karena terlalu sibuk dengan pemikirannya.

"Selamat pagi."

"Selamat pagi."

Seperti biasa Hanggono memberikan ciuman di pipi Dania saat pagi hari dan pria tua itu kemudian beranjak menuju kamar mandi. Saat pria itu ada di dalam kamar mandi maka Dania buru-buru menghapus bekas Hanggono di pipinya.

"Kalau bukan karena hartamu maka mustahil aku mau melakukan semua ini."

Kemudian Dania segera beranjak dari kamar mereka dan menuju dapur untuk mengambil minum namun dalam perjalanan menuju dapur ia lagi-lagi bertemu dengan Nancy dan Putra yang nampak bahagia dan mesra sekali pagi ini.

****

Dania memerhatikan pasangan berbahagia itu dan asa rasa iri dan cemburu pada kebahagiaan Nancy dan Putra. Selama dengannya sepertinya Putra tak pernah tertawa lepas atau tersenyum lebar seperti dengan Nancy saat ini. Satu hal yang Dania rasakan bahwa Putra nampak jujur saat mengekspresikan perasaannya dengan Nancy. Apakah selama ia dan Putra menikah dulu, ia tak pernah menyadari kalau Putra tak pernah seperti itu akibat tekanan darinya?

"Kalian pagi ini nampak bahagia sekali."

"Kenapa memangnya? Apakah ada masalah?" balas Nancy.

"Oh nggak kok, aku senang melihat kalian bahagia."

"Kamu sendiri bagaimana? Bukannya juga bahagia karena sudah menikah dengan papaku dan papaku nurut saja dengan apa yang kamu inginkan?"

Dania nampak membuang napasnya kasar saat mendengar ucapan Nancy barusan, setiap kali beradu argumen dengan Nancy pasti wanita itu bisa sekali membuatnya emosi dan kemudian mood-nya seketika memburuk seperti saat ini.

"Sayang, kita sarapannya di kantor saja, ini sudah terlambat."

"Baiklah, ayo."

Putra menggandeng tangan Nancy ketika mereka sama-sama berjalan keluar dari rumah ini dan Dania bisa melihat semua itu dengan mata kepalanya sendiri dan tentu saja semua itu membuatnya marah sekali. Ia iri dengan kebahagiaan mantan suaminya yang nampak menikmati pernikahan keduanya berbeda dengan dirinya yang sama sekali tak menikmatinya.

****

Marita datang ke meja makan untuk sarapan dan menemukan Dania dan Hanggono sedang sarapan, Marita sendiri menyapa Hanggono kemudian bergabung dengan mereka di meja makan. Marita bisa melihat bahwa suasana hati Dania sedang tidak baik dan tentu saja Marita penasaran dengan apa yang terjadi pada Dania. Selepas sarapan, Dania mengajak sang mama untuk pergi shoping ke mall dan tentu saja Marita sama sekali tak keberatan kalau diajak shoping.

"Mas, aku dan Mama mau ke mall buat shoping, aku akan segera kembali."

"Iya, hati-hati di jalan."

Dania nampak mencium pipi suaminya dan Hanggono membalas itu, setelah menunjukan kemesraan satu sama lain maka Dania pun gegas menuju mobil yang sudah siap di halaman rumah. Untuk perjalanan kali ini, Dania sengaja tak membawa sopir dan ia mengemudikan mobilnya sendiri. Dania duduk di kursi pengemudi dan mengenakan sabuk pengaman sebelum melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah.

"Ehem, Mama perhatikan kalau saat ini kamu sepertinya sedang ada masalah."

"Memang, aku saat ini sedang memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan Hanggono secepatnya."

Marita sontak menoleh pada Dania, ia tak habis pikir dengan apa yang barusan Dania katakan.

"Tanpa kamu melakukan apa pun, usia pria itu juga nggak akan lama lagi. Sabar saja."

"Mama enak sekali meminta aku untuk sabar."

****

Tujuan Dania saat ini pertama kali bukanlah mall melainkan kantor pengacara Hanggono. Marita nampak heran kenapa Dania membawanya ke sini namun Dania sama sekali tak menjelaskan apa pun pada Marita dan ia langsung saja masuk ke kantor tersebut.

"Ada yang dapat kami bantu?" tanya seorang wanita di meja penerima tamu menyambut Marita.

"Saya ingin bertemu dengan pak Hermanto."

"Maaf apakah sebelumnya anda sudah buat janji dulu dengan beliau?"

"Untuk apa saya harus buat janji kalau mau bertemu dengan dia? Bilang saja saya istrinya Hanggono."

Wanita itu nampak kemudian menelpon seseorang dan sesekali melirik ke arah Dania yang menatapnya dengan raut wajah galak.

"Kenapa kita ke sini?" bisik Marita.

"Mama nggak perlu banyak tanya," jawab Dania galak.

Marita nampak menghela napasnya panjang dengan jawaban Dania barusan.

"Anda boleh bertemu dengan pak Hermanto, beliau ada di lantai dua."

Dania yang mendengar itu langsung saja pergi ke lantai dua seperti yang dikatakan oleh wanita itu barusan. Dania tiba di lantai dua dan sudah berada di depan ruangan kerja Hermanto di mana sekretarisnya membukakan pintu untuk Dania dan Marita bisa masuk ke dalam ruangan.

"Silakan masuk."

Dania dan Marita gegas masuk ke dalam ruangan tersebut yang mana Hermanto sudah menunggu kedatangan mereka.

****

Dania tak mau membuang waktu lebih lama lagi, ia langsung bicara pada pengacara Hanggono bahwa ia mau melihat surat wasiat yang dibuat oleh Hanggono jika dirinya sudah meninggal dunia.

"Maaf kenapa anda menanyakan hal itu?"

"Memangnya apa salah saya? Saya berhak tahu surat wasiat itu seperti apa."

"Maaf namun saya tak bisa menunjukannya pada anda."

"Dengar, kalau kamu mau bekerja sama denganku untuk memperlihatkan surat wasiat itu setelah Hanggono meninggal dunia maka aku akan memberikan banyak uang padamu."

"Ini bukan soal uang tapi ini soal kepercayaan. Saya dan pak Hanggono sudah lama saling kenal dan beliau sudah membantu saya dulu hingga bisa sampai seperti sekarang. Tak mungkin saya menghianati kepercayaannya."

"Jadi kamu menolak permintaanku?!"

1
martina melati
pengacara hermanto sdh pengalaman... berani mnindas ... jangan2 kamu yg sdh dcerai hanggono
martina melati
laporkn jika dania ingin menyuap pengacara
martina melati
tuhkn akhirny malah dpermalukn...
martina melati
tak perlu dpertanyakn... hrsny dperlihatkn saja jika nancy berhs hamil dan melahirkn itulah hasilny
Yuli Yuliawati
Luar biasa
Yuli Yuliawati
Lumayan
Mika Su
lanjutkan kak. suka sekali ceritanya
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!