NovelToon NovelToon
Mencintaimu Bu, Dokter!

Mencintaimu Bu, Dokter!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Dendam Kesumat
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Naga Rahsyafi

Fariq Atlas Renandra seorang pria yang berprofesi sebagai mandor bangunan sekaligus arsitektur yang sudah memiliki jam terbang kemana-mana. Bertemu dengan seorang dokter muda bernama Rachel Diandra yang memiliki paras cantik rupawan. Keduanya dijodohkan oleh orangtuanya masing-masing, mengingat Fariq dan Rachel sama-sama sendiri.

Pernikahan mereka berjalan seperti yang diharapkan oleh orang tua mereka. Walaupun ada saja tantangan yang mereka hadapi. Mulai dari mantan Fariq hingga saudara tiri Rachel yang mencoba menghancurkan hubungan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naga Rahsyafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Puluh Lima

Hingga siang hari, Alda masih berada di dalam rumah itu. Hari libur ini benar-benar ia manfaatkan dengan baik untuk bersama saudaranya itu.

Terlihat Alda dan Desi sedang memasak di dapur. Sebagai menantu yang baik, sudah pas Rachel merasa segan jika tidak menolong keluarga suaminya.

"Mami sama Alda masak apa?"

"Seperti yang kamu liat sayang," jawab Desi.

"Rachel perlu bantu apa, Mi?"

"Nggak boleh ... Kamu nggak boleh kerja," ucap Alda tiba-tiba.

"Lho ... Kan nggak ada salahnya."

"Kamu menantu di sini, jadi nggak boleh kerja."

"Tapi nggak apa-apa kok Alda. Biar cepat selesai."

"Rachel ... Tugas kamu masuk ke dalam keluarga kami cuma melayani Ariq. Mami nggak masalah kalau kamu nggak bantuin Mami melakukan pekerjaan rumah. Asalkan jangan pernah mengabaikan anak Mami."

Rachel tersentuh dengan perkataan mertuanya, ia merasa beruntung mendapatkan keluarga baru seperti itu.

"Ariq mana?"

"Di kamar, Mi. Lagi desain gambar bangunan. Kayaknya ada proyek baru."

"Dari pada kamu di sini. Mending kamu temenin anak Mami biar dia semangat kerjanya."

Sebelum Rachel pergi, ia menyiapkan minuman dan cemilan kepada suaminya untuk dibawa ke dalam kamar mereka.

Perlahan pintu mulai terbuka memperlihatkan seorang pria tengah sibuk dihadapan laptopnya. Rachel meletakkan minuman itu didamping laptop suaminya.

"Makasih sayang."

"Sama-sama, Mas." Ucap Rachel dan mulai duduk di samping lelaki itu.

[] [] []

Setelah beberapa saat, sekarang Rachel tengah memandangi suaminya yang tertidur. Ide Rachel muncul untuk mengganggu tidur Fariq. Wanita itu malah menjepit hidup Fariq dengan jari-jarinya membuat pria itu susah bernapas.

"Rachel ... Jangan ganggu Mas tidur."

"Makan siang dulu baru tidur."

"Nggak mau. Mas ngantuk."

Kembali Rachel melakukan hal yang sama. Tidur Fariq benar-benar terganggu karena ulah istrinya.

"Suaminya Rachel bangun yuk. Kita makan."

"Enggak mau." Tolak lelaki itu lagi.

Fariq malah membelakangi Rachel namun wanita itu tidak mau kalah. Dengan isengnya ia meniup tengkuk Fariq.

"Geli Rachel, jangan di pancing."

"Ayo bangun."

"Mas ngantuk. Kan tadi udah makan cemilan.

"Iya ... Tapi sekarang makan nasi dulu."

Kembali Rachel meniup leher pria itu. Merasa kesal dengan kelakuan istrinya, Fariq langsung menatap Rachel.

"Mas."

"Jangan ya, Mas beneran ngantuk ini."

Rachel pun mengusap pelan wajah suaminya. Akhirnya wanita itu membiarkan Fariq untuk tertidur sejenak.

"Fariq!"

Tok! Tok! Tok!

"Iya, Mi."

"Kalian nggak makan?" tanya seorang wanita dari luar kamar.

"Nanti, Mi. Ariq mau tidur dulu."

[] [] []

Pembangunan hotel terus saja berlanjut, tiada hari tanpa kedatangan Fariq. Dia selalu menyempatkan dirinya untuk melihat hotel tersebut. Ditengah-tengah sekarang ia harus mengurus proyek lain.

Hari ini pria itu sedang berada di sebuah rumah mewah yang sedang di bangun pada salah satu kompleks elit. Saat sedang memperhatikan bangunan dari seberang jalan. Pandangan Fariq mengarah pada seorang wanita berjas putih yang sedang berjalan kearahnya.

"Hai." Wanita itu tersenyum manis kepada Fariq.

"Hai ..."

"Rumah baru Mas?"

"Bukan ... Ini proyek yang sedang saya kerjakan."

"Bagus ya rumahnya. Hasil desain Mas?"

"Iya ..."

"Keren ... Sama kayak orang yang buat desain rumah ini."

"Terima kasih ..."

"Sorry," ucap Vina dan langsung mengusap dahi Fariq yang berkeringat. "Keringatan."

"Iya ... Panas."

"Mampir dulu, Mas. Rumah saya nggak jauh dari sini."

"Nggak usah ... Mbak siapa ya namanya? Soalnya belum pernah kenalan."

"Vina ... Rekan kerja istri, Mas."

"Oh, iya Vina ... Baru pulang Mbak?"

"Iya saya baru pulang. Nggak usah panggil Mbak, Mas lebih tua di atas saya. Panggil Vina aja."

Vina menoleh kearah jam tangannya, ia melihat jam-jam seperti ini pasti kedua orangtuanya belum pulang ke rumah.

"Mampir dulu yuk. Kayaknya Mas capek banget."

"Nggak usah, Vina. Bentar lagi saya pulang, pasti Rachel juga udah di rumah."

"Enggak, Mas ... Tadi Vina liat, Rachel masih ada jadwal operasi."

"Oh, begitu."

"Keringatan banget tau," ucap Vina mengusap lengan pria itu. "Ayo, mampir dulu."

Fariq terdiam sejenak, cuacanya begitu panas. Ingin pulang pun istrinya tidak ada di rumah. Padahal Fariq sudah dibohongi oleh saudara tiri Rachel.

"Ayo." Rachel menarik lengan Fariq hingga pria itu terpaksa mengikuti langkahnya.

[] [] []

Dengan penuh perhatian, Vina melayani Fariq dengan sangat baik. Dia memberikan pria itu minuman dan beberapa cemilan ringan untuk tamunya tersebut.

"Tumben Mas nggak pernah ke rumah sakit lagi. Banyak kerjaan ya?"

"Sepertinya kamu yang banyak kerjaan. Karena itu kita tidak bertemu. Padahal saya sering temui Rachel ke rumah sakit."

"Kayaknya Rachel mencoba menjauhkan Mas Ariq. Tapi nggak apa-apa, aku akan mulai sekarang," batin Vina.

"Minum dulu, Mas."

"Iya ... Terima kasih ..."

Saat Fariq sedang fokus minum, diam-diam Vina mengambil foto pria itu. Bahkan ia tidak segan-segan untuk mengirimkannya pada Rachel.

"Semoga setelah ini kalian bertengkar," batin Vina.

Vina sungguh terpesona dengan Fariq, ia sangat berharap untuk mendapatkan lelaki itu sebagai pendamping hidupnya.

"Mau mandi dulu di sini nggak Mas? Keringatan banget itu."

"Mandi ... Enggak-enggak, ini bentar lagi saya juga pulang."

"Buru-buru banget."

"Biasa, Vin ... Pengantin baru. Saya nggak bisa jauh-jauh dari sahabat kamu itu. Pengen nempel terus."

Ucapan Fariq membuat Vina mengepalkan tangannya. Dia tidak rela jika Rachel yang mengandung anak Fariq karena sejatinya wanita itu benar-benar tergila akan pesona yang dimiliki oleh suami saudara tirinya

1
ay Susie
kenapa gak bilang lgsg kl dia sodara tiri , bikin mulek
Khusnul Khotimah
ayah yg goblok,,,,,
Buaya Darat: kak🥲 mohon bersabar
total 1 replies
Khusnul Khotimah
pria bertanggung jwb apaan,,,,,KLO tahu batasan ada perempuan disampingmu za biarin yg nolong calonmulah toh cuman jatuh doang,,,,,,bilang aja tebar pesona,,,,,g masuk akal bgt
Naga Rahsyafi: sabar kak🥲 kena ke penulisnya lagi
total 1 replies
Naga Rahsyafi
Jangan lupa tinggalkan jejak jari sebelum pergi
Buaya Darat
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!