NovelToon NovelToon
MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Kontras Takdir / Office Romance
Popularitas:834.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

ZUA CLAIRE, seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga sederhana.

Suatu hari mamanya meninggal dan dia harus menerima bahwa hidupnya sebatang kara. Siapa yang menyangka kalau gadis itu tiba-tiba menjadi istri seorang pewaris dari keluarga Barasta.

Zua tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam semalam. Tapi menjadi istri Ganra Barasta? Bukannya senang, Zua malah ketakutan. Apalagi pria itu jelas-jelas tidak menyukainya dan menganggapnya sebagai musuh. Belum lagi harus menghadapi anak kedua dari keluarga Barasta yang terkenal kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 25 Pakai sendiri atau aku pakaikan?

Zua berjalan mengikuti Ganra menuju kamar mandi, tetapi ia tetap menjaga jarak, merasa tidak nyaman dengan tangan pria itu yang menggenggamnya. Tidak nyaman karena malu sama teman-temannya Ganra yang melihat mereka berjalan bergandengan ke dalam toilet. Kalau orang-orang itu berpikir yang tidak-tidak bagaimana? Nama baiknya kan bisa tercoreng. Tidak peduli dengan nama baik Ganra, lagian pria itu juga sepertinya tidak peduli dengan pandangan orang lain tentang dirinya. Namun Zua peduli pandangan orang-orang itu tentangnya.

Sepanjang perjalanan, suasana di antara mereka canggung, Ganra tampak tenang seperti biasa. Hanya Zua yang merasa dadanya terus berdebar, tidak tahu kenapa sentuhan kecil pria ini bisa membuatnya gugup.

Setibanya di depan kamar mandi, Ganra melepaskan genggamannya. Ia menoleh ke arah Zua, matanya menatap lembut namun tetap tajam seperti biasa.

"Kau masuk ke sana," katanya sambil menunjuk salah satu pintu kamar mandi khusus perempuan.

"Aku di sebelah. Kalau butuh sesuatu, panggil saja. Kalau mau aku menggosok punggungmu juga tidak apa-apa."

Zua mendelik.

"Aku tidak butuh bantuanmu! Aku bisa sendiri."

Ganra tersenyum mengangkat bahu.

"Terserah padamu. Aku hanya menawarkan. Oh, Lucky pernah mengatakan sering ada suara-suara aneh di kamar mandi wanita, jangan kaget kalau kau mendengarkan sesuatu yang aneh. Tapi kalau kau takut ..."

"Aku tidak takut!" Zua menyela cepat. Nada suaranya terdengar penuh pertahanan , tetapi wajahnya yang merah justru membuatnya tampak lucu di mata Ganra.

"Baiklah." Ganra menyeringai tipis sebelum masuk ke kamar mandi sebelahnya. Zua hanya bisa mendecak kesal sambil masuk ke dalam kamar mandi khusus perempuan. Ia menutup pintu dengan sedikit kasar, lalu menyandarkan tubuhnya ke pintu, menghela napas panjang.

"Kenapa aku bisa terjebak dengan pria seperti dia sih?" gumam Zua pelan. Ia menggigit bibirnya, mencoba menghapus bayangan wajah Ganra yang terus terlintas di pikirannya. Tidak peduli seberapa keras ia berusaha menyangkal, ada sesuatu dalam diri pria itu yang membuatnya tidak bisa berpaling.

Aneh, kenapa dia jadi kepikiran laki-laki itu terus?

Di kamar mandi sebelah, Ganra berdiri di bawah pancuran air hangat, membiarkan air membasahi tubuhnya. Matanya tertutup, tetapi pikirannya tidak pernah benar-benar tenang. Bayangan Zua terus muncul di kepalanya, terutama saat insiden di kolam tadi. Ganra tersenyum kecil, mengingat betapa malu dan gugupnya Zua saat itu. Siapa yang tidak malu coba kalau di goda seperti itu? L

Dia benar-benar berbeda saat bersama gadis itu, pikir Ganra. Biasanya, ia tidak peduli pada perempuan mana pun. Bukan berarti ia membenci perempuan, tetapi ia selalu merasa mereka membosankan dan terlalu mudah diprediksi. Namun, Zua adalah pengecualian. Gadis itu keras kepala, suka membantah namun tidak menyebalkan, dan memiliki caranya sendiri untuk membuat Ganra tertarik kepadanya.

Ganra tersenyum tipis. Ia tahu dirinya sudah mulai jatuh hati pada gadis itu. Meski perjodohan mereka adalah keputusan kakeknya, dan pada awalnya dia sulit menerima keputusan itu, kini ia merasa tidak keberatan sama sekali. Bahkan, ia mulai berpikir bahwa pernikahan ini mungkin adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidupnya.

Namun, di balik semua itu, Ganra masih merasa ragu. Apakah Zua benar-benar akan menerima dirinya? Karena ia tahu gadis itu pun hanya terpaksa menjalani perjodohan ini demi karena paksaan dari sang kakek. Pertanyaan-pertanyaan itu terus terpikirkan dalam benaknya, membuatnya sadar bahwa perjalanan mereka masih panjang. Belum lagi mamanya yang jelas-jelas tidak suka dengan Zua.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa menit kemudian, Zua selesai mandi. Ia keluar dari kamar mandi dengan pakaian kering. Gadis itu merasa lebih segar. Saat ia melangkah keluar, ia mendapati Ganra sudah berdiri di dekat pintu, menunggunya dengan tenang. Pria itu sudah mengenakan pakaian kasual, tetapi tetap tampak rapi dan menawan.

"Sudah selesai?" tanya Ganra, menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Gadis itu mengenakan kaos miliknya. Kaos itu sampai sepahanya membuat Zua terlihat seksi. Seksi sekali. Ganra merasa keberatan kalau paha terekspos Zua di lihat oleh yang lain juga.

"Tunggu sebentar di sini, jangan berani kemana-mana." ucap Ganra.

Zua bingung namun tetap mendengarkan apa kata pria itu.

Tak lama kemudian pria itu kembali sambil mengulurkan celana panjang miliknya ke Zua.

"Pakai ini."

"Nggak usah, aku lebih nyaman dengan ini. Aku nggak mau keliatan jadi badut pakai itu. Kau tinggi sekali, kau pikir celana itu akan pas padaku?" tolak Zua. Bahkan hanya sekali lihat saja Zua sudah tahu celana itu tidak pas. Ada-ada saja laki-laki ini."

"Pahamu terekspos Claire. Di sini dingin. Kau mau menggigil kedinginan? Aku ada peniti. Kalau tidak pas pakai peniti saja, panjangnya bisa di gulung. Cepat pakai." ucap Ganra mendominasi. Zua menatapnya dengan wajah tercengang.

"Nggak mau ah, jelek tahu. Nanti teman-teman kamu menertawaiku semua." balas Zua dengan nada setengah merengek, membuat Ganra yang mendengarnya merasa gemas.

"Mau pakai sendiri atau aku pakaikan?"

Hufft ...

Percuma melawan. Dengan terpaksa Zua mengambil celana dari tangan Ganra dan berbalik masuk ke kamar mandi wanita untuk memakai celana. Begitu ia keluar, ia melihat Ganra menahan tawanya.

"Kau pasti sengaja kan?!" Semprotnya dongkol.

"Aku hanya tidak ingin ada yang menikmati paha mulusmu Claire." perkataan tersebut membuat Zua tersipu malu, sejenak ia tidak tahu mau mengatakan apa.

Kemudian ia melihat Ganra berlutut di kakinya dan membantunya menggulung kaki celana yang kepanjangan. Ia memeriksa pinggang, sesudah itu membantu memakaikan peniti yang kebetulan ada di ranselnya. Ganra sudah lupa kenapa dia ada peniti, yang pasti benda itu seperti membantunya agar Zua bisa mengenakan celananya. Ganra tertawa dalam hati. Tidak pernah dia mengijinkan ada orang lain yang mengenakan barang apalagi pakaian miliknya. Zua adalah yang pertama.

"Cantik." kata Ganra dengan tawa lucu.

Zua hanya menatapnya dengan wajah dongkol.

Cantik, cantik, apaan gaya begini di bilang cantik.

Gerutunya dalam hati. Ganra mengulurkan tangan, memberi isyarat agar Zua berjalan lebih dulu.

"Silahkan nona Claire,"

Zua tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya berjalan melewati Ganra dengan langkah cepat, mencoba mengabaikan tatapan pria itu yang seolah tidak pernah berhenti mengawasinya. Namun, sebelum mereka sampai ke area kolam, Ganra tiba-tiba menarik tangan Zua, membuat gadis itu berhenti.

"Ada apa lagi?" tanya Zua, mencoba menyembunyikan kegugupannya.

Ganra tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Zua dengan serius, membuat gadis itu merasa sedikit tidak nyaman.

"Kau tidak perlu merasa gugup atau canggung setiap kali berada di dekatku," katanya akhirnya. "Kita akan menikah. Cepat atau lambat, kau harus terbiasa."

Zua menatap Ganra dengan mata membelalak.

"Itu bukan alasan untuk terus menggoda dan mempermalukanku!"

Ganra tersenyum kecil.

"Aku tidak bermaksud mempermalukanmu. Aku hanya ingin kau merasa nyaman denganku."

"Caramu membuatku nyaman benar-benar aneh," balas Zua, nada suaranya terdengar kesal. Ganra hanya tertawa.

1
Galih Pratama Zhaqi
mulai baca thor baru buka2 terlalu fokus dg kisah Yara dan kawan2,, entah hanya aku mgkin ya thor tiap bca novelmu serasa masuk kedunia novelmu loh apa aku terlalu menjiwai ya 🤣🤭
anonim
kakek Barasta bakal punya cicit pasti senang.

Author nulisnya diulang-ulang.
Nanik Arifin
tahu dipecat, ntar Bunga makin g tahu diri, ngamuk" & menjadikan Zua sasaran tembak
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
cepet jaga zua baik" dri bunga itu
Apthiana Devi
Luar biasa
Hafifah Hafifah
tebakan si kakek bener banget
Sleepyhead
Kabar gembira kehamilan Zua membawa kebahagiaan dan perubahan yg positif bagi keluarga Barasta.
mengubah semua menjadi kisah bahagia, dinsing - dinding yg beku kini sedikit mencair. membuka lembaran baru dalam sejarah Dinasti Barasta..
Sleepyhead
Kedatangan Zua Claire ke dalam keluarga Barasta membawa perubahan yg signifikan. mengubah pandangan negatif terhadapnya menjadi Kebaikan. Dan secara perlahan membuka tabir rahasia dibalik kemelut nya Dinding keluargaBarasta.
Sleepyhead
exactly.. that's the point mostly people's tend to believe comforting lies rather than painful truths...
Sleepyhead
Sekeras apapun usaha lu tapi Tuhan berkendak lain, ini Takdir cuy..
What's yours will return, unless God has other plans... that's the point dragonnaily 😎
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sleepyhead
spooky 😝
Bunga🌞
Luar biasa
azka myson28
bunga mau main2 g tau apa kalo mata kakek barasta ada dimana2..habislah riwayatmu bunga ditangan kakek barasta
off
Semoga Dian senang karena bentar lagi dipanggil oma 😚
off
Belum tau mereka, Narin dan Zua dah bestie an ☺
off
Benar tante Laya 😚
Wiwik Emy
lanjut thor
off
Nahh dah plong kan Narin 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!