••Bijak lah dalam memilih bacaan ya guys. ••
Ini sebagian cerita dari that my baby
😾😈
Malam yang di penuhi oleh hujan lebat, hingga membuat suasana di jalan sangat dingin dan menyeramkan dengan diiringi petir yang tersambar kemana-mana. Begitu dingin suasana malam ini namun tidak bisa mendinginkan suasana panas yang sedang di lalu oleh gadis yang tengah menggeliat tidak karuan ini.
Sensasi yang tidak pernah ia rasakan kini menyeruak seakan mendorong tubuhnya untuk mencari rasa dingin yang ia inginkan.
Seorang pria masuk dengan tubuh tegap nan gagah. Membuatnya seketika terpaku dan terhipnotis.
"Sentuh aku, tolong.... " Ucapnya dengan mata sayu.
"Kau akan menyesali ini Tantri.... "
Kesalahan malam itu membuatnya kini semakin membenci pria yang sudah pernah merusak hidupnya. Namun bagaimana jika kehadiran seseorang yang tak seharusnya ada kini semakin menjerat keduanya dalam hubungan yang serius.
Jangan lupa terus dukung author ya guys, thankyou?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tr_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
...Happy Reading✨...
"Cantik, meski mataku masih sembab. Tidak apa! ayo kak-"
Prang!
Kaca yang ia pegang terjatuh ke lantai dan pecah. Matanya melotot menatap pria yang ada di pintu itu. Bahkan tubuhnya menegang seketika, bibirnya kelu seketika tidak bisa bicara.
Para MUA keluar saat ada interupsi dari pria itu dengan tangannya. Tantri yang melihat semuanya keluar kini menatap para wanita itu dengan tatapan yang bicara. Tolong seret aku keluar, kakiku kaku!
Namun semua ucapan itu hanya ada di dalam hatinya. Ia belum siap bertemu dengan pria tersebut, kini malah di hadapkan dengannya dan satu ruangan pula! Takdir mana lagi yang kau dustakan Tantri.
Jantungnya berdebar kencang, ia mengingat setiap adegan yang ia lakukan bersama itu kemarin. Sialnya otaknya itu tidak mau sama sekali berhenti berfikir hal itu. Bahkan ucapan, kecupan dan adegannya masih terukir sangat jelas.
Pria itu berjalan mendekat ke arah gadis yang masih mematung tersebut. Wajahnya menujukan aura gelap yang mana sudah seperti perkiraan gelapnya jalan hidup Tantri saat ini.
"Kenapa kau disini?" Tanya Tantri saat sudah bisa menetralkan sedikit debaran jantungnya. Gadis itu bicara berusaha lebih seram tapi malah terdengar lucu. Karena suaranya bergetar saat menanyakan itu.
"Apa tidak boleh aku melakukan tugasku?" Ucap pria itu dengan masih tanpa ekspresi sama sekali. Bahkan semakin membuat Tantri gugup.
Pertanyaan mu salah Tantri! Ganti yang lain! Batin gadis itu.
"Ka-kalau begitu, aku permisi!" Saat Tantri hendak berjalan, pria itu menghalangi dan tanpa di duga pria itu memindahkannya dengan tangan kekarnya ke sebelah kanan.
"Berani sekali kau menyentuhku!" Pekik Tantri tak terima, ia sudah bisa kembali menetralkan dirinya dengan amarah.
"Pakaianmu terlalu besar!" Pria itu menarik ujung dress yang ada di dada Tantri hingga membuat gadis itu melotot. Karena selain menaikan dress itu agar tidak memperlihatkan buah dadanya, pria itu juga bersentuhan lagi dengan si kembar.
"Tuan Kevin yang terhormat! Berani sekali kau menyentuhku!" Teriak Tantri dengan memegangi dadanya.
Kevin memasukan tangannya ke dalam saku celana dan berdiri dengan tegap di depan Tantri.
"Aku hanya menyapa MILIKU apa tidak boleh?" Tanya pria itu santai dengan tatapan elangnya.
"Apa yang jadi milikmu! Enak saja!"
"Setelah kabur dari kamar itu kau juga berusaha untuk berbohong sekarang?"
Tantri menjadi ciut jika di bahas malam itu, wanita ini kini bicara dengan tenang. Ia tidak boleh terkecoh dan malah jatuh dalam ucapan pria ini.
"Maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti!" Sahut Tantri sembari mengembalikan dressnya semula agar memperlihatkan sebagian dadanya. Siapa pria ini yang berani memerintahku! Punya apa dia sampai bisa membuatku harus menurut.
Melihat itu Kevin hanya menatap semakin tajam, matanya sekarang seperti sedang menguliti tubuh Tantri.
"Kau ingin ku ingatkan lagi apa yang sudah kita lakukan kemarin malam?" Pria itu berucap sembari memajukan langkahnya mendekat, gadis yang di dekati diam agar tidak terintimidasi.
"Kemarin malam yang mana? Aku hanya tidur di rumah ku!"
"Berarti kau sedang memintaku untuk menyentuhmu lagi begitu?"
"Hey tuan! Kau pikir aku mau? Tentu saja tidak! Itu hanya kesalahan semalam! Jadi lupakan itu dan jalani hidupmu seperti biasanya! Aku akan pergi, kau lakukan saja tugasmu!" Ucap Tantri dengan berusaha terlihat emosi dan keluar dengan menjinjing dressnya.
Kevin hanya nenatap punggung gadis itu dengan diam. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, yang pasti hanya dia yang tau. Pria itu segera menatap pecahan kaca yang hampir di injak oleh Tantri dan meminta salah seorang pelayan untuk membersihkan nya.
Di luar ruangan Tantri sudah bersandar di tembok mengkilap itu dengan mengelus dadanya. Ia hampir saja mati lemas di dalam sana. Pria itu memang sangat meresahkan.
Tantri bahkan rela melupakan semua hal yang ingin ia lakukan pada Zakira karena gadis itu sudah dikirim jauh oleh Arsenio. Sial sekali kan! Ia bahkan belum menamparnya sekali lagi!
...****************...
Sepulang dari acara pernikahan Zara, Tantri sudah selesai mandi dan menggunakan tangtop dan celana pendek nya. Karena jika sudah di rumahnya sendiri, sudah menjadi kebiasaannya untuk tidur dengan pakaian yang hanya menutupi sebagian tubuhnya saja.
Di rebahkannya badannya yang sangat lelah itu lalu menatap langit-langit kamar. Hanya diam tanpa memikirkan apapun adalah hal yang paling indah di dunia ini.
Helaan nafas ia keluarkan beberapa kali untuk menunjukan betapa lelahnya ia saat ini.
Ting!
Sebuah pesan masuk dari arah ponselnya yang ada di nakas. Gadis itu dengan enggan menyeret tubuhnya untuk menggapai gawai tersebut.
📩 Selamat anda di Terima untuk menjadi manager di restauran kami. Hanya saja bisa kita bahas untuk perihal selanjutnya masalah pekerjaan ini besok? Kami tunggu kedatangannya di restauran R untuk lebih lanjut.
Tantri menatap pesan itu dengan perasaan senang dan sedih. Senang karena dapat perkejaan baru dan sedih karena harus beradaptasi lagi. Segera ia balas untuk masalah jam yang mana ia bisa di jam 11 siang.
"Jika bukan karena pria itu aku tidak akan di pecat! Pria itu memang sangat menyebalkan dan seperti iblis! Dasar Lucifer!" Umpat gadis itu sembari memukul dan mengomel pada guling yang ia anggap itu adalah Kevin. Pria yang membuatnya di pecat karena pria itu kehilangan uang 100 m dan investor terbesar.
"Kenapa dia bersikap begitu kejam? Aku saat itu hanya ingin mencuri mobil nya sebentar dan menemui Zara yang di culik oleh Arsenio! Kenapa malah membuatku kehilangan pekerjaan hah!"
Bugh
Tantri memukul guling itu untuk melupakan amarahnya. Kevin pernah ia berikan obat bius lewat bibirnya hingga membuat pria itu pingsan hingga esok hari. Tantri yang tidak tau bahwa saat itu Kevin akan menjemput investor malah membuat Kevin pingsan hingga kehilangan uang dan kerjasamanya.
"Sudahlah! Aku tidak akan mau berurusan ataupun bertemu denganmu lagi! Dengar itu tuan Lucifer!"
Keesokan paginya, Tantri benar-benar datang ke restauran itu karena tak ada yang menerima dirinya karena ia yang tidak kuliah. Mungkin menurut banyak perusahaan mengira kalau CV dari Tantri hanya main-main jadi tak ada yang memanggilnya.
Setelah bertemu dengan pemilik restauran itu, Tantri hanya bisa menghela nafas. Gajinya memang lumayan besar tapi pekerjaannya tidak hanya sebagai manajer tapi juga harus ikut membantu karyawan restauran itu jika sedang ramai pelanggan.
Tapi pemiliknya bilang tidak setiap hari akan ramai jadi ia bisa bersantai sejenak. Yang Tantri kesalkan adalah kenapa pemiliknya malah hanya memiliki 5 pegawai yang mana ke-4 adalah bar dan kitchen dan waitress hanya 1. Apa bisa ia bekerja dengan sedikit orang seperti itu?
Tantri yang sudah tidak ada pilihan lain hanya bisa menerima pekerjaan itu untuk sebagai batu loncatan. Yang mana nanti dirinya bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dan pergi dari sana.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍