NovelToon NovelToon
Hutan Gamelan

Hutan Gamelan

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Keluarga / Hantu / Tumbal
Popularitas:806
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[Complete] Diantara dua desa, ada sebuah hutan yang berada ditengah kedua desa tersebut, konon jika mendengar suara gamelan maka dialam gaib lain sedang ada pesta hajat.

Suaranya begitu membuat merinding sampai membuat tidur kadang terbangun karena bercampur dengan suara lolongan anjing hutan.

Menurut warga desa sekitar saat ditanya mengenai suara gamelan tengah malam, dikira dari desa sebelah, desa sebelah mengira sebaliknya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Ikuti kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Perkenalan

Selama hampir sebulan setelah kejadian Arhan dan kawan-kawan pergi ke ladang itu, semua terasa baik-baik saja, tidak ada kejadian aneh. Semua beraktivitas seperti biasa.

Namun tengah malam ini tepat satu bulan setelah Arhan ngebolang, sebuah keanehan datang begitu saja dari kejauhan, terdengar seperti alunan gamelan yang digelar oleh orang desa untuk acara hiburan. Sudah bertahun-tahun didesa manapun belum pernah ada orang yang bikin acara sinden.

Hasan sedang terlelap tidur, namun seketika kupingnya mendengar alunan gamelan tengah malam ini. Seketika terbangun dan terus fokuskan pendengaran untuk memastikan apakah benar itu suara gamelan atau hanya orang iseng memutar kaset CD. Hasan beranjak keluar kamar menuju ke arah keluar rumah, gamelan itu masih terdengar diarah belakang rumah.

Dalam hati Hasan "Mungkin Desa Barat yang menyelenggarakan Gamelan itu." Hasan lekas kembali masuk kerumah dan melanjutkan tidur.

Pagi datang_

Ketika Hasan akan berangkat ke sekolah, saat makan bersama tanya pada ke dua orang tuanya apakah tengah malam tadi dengar suara Lantunan Gamelan. Jawaban Ibu sama Bapak tidak dengar, Arhan dan adik-nya juga tidak dengar.

Masih terngiang-ngiang suara gamelan itu saat dalam perjalanan mengantar Arhan dan Mila. Sesampainya dikelas Hasan juga masih memikirkannya. Tapi pikirannya itu ditepis dengan keputusan mungkin memang dari Desa sebelah.

Saat siangnya ketika pulang sekolah, didepan gerbang Rona menepuk pundak Hasan, lalu berkata "Kau tidak apa-apa, kelihatan melamun terus tadi."

"Nggak apa-apa Ron." Jawab Hasan senyum tipis pada Rona.

"Kalo ada apa-apa curhat aja ya. Siapa tahu aku bisa kasih solusi." Ungkap Rona yang peduli pada sahabatnya itu.

Hasan pun pulang mengayun sepedanya dengan cepat.

-

Hari ini dilalui begitu cepat, malam kini datang lagi dengan sunyinya. Aktivitas hari ini membuat badan Hasan capek, saatnya untuk merebahkan diri ditempat terindah kasur dan menutup mata.

Tengah malam kini datang pukul satu dini hari, suara gamelan itu terdengar kembali membuat Hasan terbangun. Sudah dua kali ini masih terdengar di arah barat. Hasan lalu beranjak keluar kamar, menuju ke arah dapur untuk keluar ke halaman belakang. Dihalaman belakang yang gelap remang-remang, diarah barat suara gamelan itu terdengar semakin menjauh.

Hasan yang masih fokus mendengar suara gamelan itu, tiba-tiba suara dering Hp Jadul N berbunyi nyaring, telepon dari teman sekelasnya namanya Ana yang rumahnya didesa barat untuk menanyakan perihal tugas besok. Sontak Hasan menanyakan sesuatu hal tentang suara gamelan itu.

"Ana, aku mau nanya sesuatu hal penting." Ucap Hasan yang tubuhnya mulai merinding, matanya menatap kearah gelapnya kebon didepan matanya.

"Boleh San, nanya apa?" Jawab Ana.

"Didesamu saat ini dengar nggak suara gamelan. Aku disini dengar suara gamelan itu." Ungkap Hasan.

Ana terdiam sejenak untuk memastikan suara gamelan itu ada atau tidak. Lalu Ana menjawabnya "Aku tidak mendengar suara apapun, tidak ada suara gamelan disini."

Mata Hasan melebar, jantungnya berdetak kencang. Apakah suara gamelan itu hanya Hasan yang mendengarnya.

"San, kau harus hati-hati. Yang aku pernah dengar jika suara Lantunan Gamelan itu dekat maka yang goib menjauh, tapi kalau suaranya menjauh berarti ia mendekat." Ucap Ana untuk memberi tahu mengenai suara gamelan itu.

Tambah kaget dan Panik Hasan. "Sudah ya, aku mau kembali tidur." Ucap Hasan, lalu menutup telepon.

Hasan lekas berlari masuk kerumah, mengunci pintu dengan rasa panik dan ketakutan. Ini kali pertama Hasan merasakan ketakutan yang hebat. Kembali tidur dan menutup telinga agar tidak mendengar suara gamelan itu.

-

Paginya, saat Hasan bantu-bantu Ibu didapur, Hasan bertanya kembali soal suara Lantunan Gamelan tengah malam itu.

"Buk, tadi malam Hasan mendengar suara gamelan itu lagi. Sudah dua kali Buk, apa ini suatu peringatan." Hasan menatap Ibunya yang sedang mencuci piring.

Sejenak Ibunya berhenti dan memandang Hasan. Lalu berkata "Kau harus banyak baca doa, mungkin itu desa sebelah yang hajatan."

"Tapi Buk." Ketika Hasan akan mencoba menyakinkan Ibunya, perkataannya dipotong.

"Udah. Positifkan pikiranmu ke hal-hal yang baik ya Nak. Sudah mau jam 7 cepat antar adik-adikmu sekolah. Kalian nggak boleh telat." Ucap Ibu sambil senyum.

Lalu Ibu melanjutkan cuci piring.

Sementara Hasan lalu lekas mengantar Adik-adiknya sekolah sekaligus berangkat.

Disekolah Hasan banyak melamun, saat pelajaran dimulai hilang konsentrasi belajar. Saat istirahat makan tidak enak rasanya. Lalu Rona menghampiri Hasan dan berkata.

"San, kamu kenapa si hari ini murung. Coba cerita biar aku kasih solusi atau pendapat." Rona tersenyum tipis, menunggu respon jawaban Hasan.

"Aku dua hari ini tengah malam mendengar suara alunan gamelan. Tapi setelah aku tanya Ana didesa barat tidak ada hajatan atau acara gamelan. Aku penasaran dan bingung, merasa terganggu sekali." Ungkap Hasan yang merasa tak enak perasaan walau sudah dicurahkan pada Rona.

"Tapi yang aku tau, acara gamelan itu bisa satu sampai tiga hari Dan, baru selesai. Soalnya saudaraku pernah ada acara itu. Jadi saat ini kau jangan berpikir aneh-aneh lagi ya. Makan yang banyak biar nggak sakit." Rona mencoba menenangkan Hasan dengan jawaban yang realistis.

Hasan hanya diam, lalu melanjutkan makan.

Saat Hasan fokus makan dan Rona melihat Hasan, datanglah Ana dengan menyiapkan berbagai pertanyaan. Namun Rona mematahkan niat Ana itu dengan tatapan judes. Alhasil Ana nggak jadi duduk disamping Rona, Ana lekas pergi menjauh menuju ke ruang kelas.

-

Malam ketiga telah datang. Kali ini tidak terdengar suara gamelan itu lagi. Namun, Hasan terngigau oleh suara burung gagak yang berada dipohon samping rumah dekat jendela kamarnya. Suaranya begitu menganggu tidurnya. Hasan terbangun kembali. Saat Hasan akan mengusir gagak itu dan membuka jendela, tiba-tiba ada suara langkah kaki dari luar rumah, tepat dibawah pohon itu. Hasan melihat dari celah jendela yang sedikit terbuka. Sontak terkejut, metannya melebar melihat sosok Wanita Berkebaya Hitam, muka gelap rata dan berdiri menatap ke arah jendela kamar Hasan.

Hasan menutup mulutnya dengan tangan kanannya, sementara tangan kiri mengepal dengan menahan ketakutan. Hasan lalu kembali ke tempat tidurnya, ia berdoa sebanyak mungkin untuk melindunginya dari gangguan jin dan setan. Lalu kembali tidur untuk melupakan kejadian malam ini.

Keesokkan paginya, saat dikelas. Hasan menemui Ana dan duduk disampingnya.

"Ana, aku tadi malam tidak mendengar suara gamelan itu lagi, tapi aku melihat sosok Wanita Berkebaya Hitam. Raut wajahnya rata hitam. Sungguh menakutkan." Ungkap kejadian tadi malam.

"Jika suara gamelan itu semakin jauh, jauh dan tidak terdengar lagi. Maka yang goib dekat dengan kita." Jawab Ana yang memang mengetahui semacam hal goib ini.

"Lalu aku harus apa?" Tanya kembali Hasan.

"Jika sesuatu kesalahan telah dibuka, maka siap untuk menerima setiap resikonya sampai ada dititip penutupan."  Ucap Ana, matanya menatap tajam Hasan.

Hasan bingung dan terdiam saling tatap mata tajam.

"Kau yang tahu masalahnya_

Udah dulu ya aku mau makan dikantin sama geng cewek ku." Ucap Ana, lalu pergi melangkah meninggalkan Hasan.

Hasan baru ingat kejadian bolang adiknya. Apakah ini ada sangkut pautnya. Keluarganya harus tau hal ini untuk segera diselesaikan.

-

Setelah pulang dari sekolah, saat makan malam bersama ditempat meja makan. Semua keluarga telah berkumpul. Hasan kala itu ingin menceritakan kejadian yang dialaminya setelah makan malam selesai.

Setelah selesai makan, Hasan lalu berkata pada Bapak dan Ibunya.

"Bapak Ibu, aku sudah 2 kali mendengar suara gamelan, dan dihari ketiga aku melihat sosok Goib Wanita kebaya Hitam di bawah pohon dekat jendela kamarku.

INI PASTI ADA HUBUNGAN DENGAN ARHAN." Hasan menatap lekat mata kedua orang tuanya dan mata Arhan.

Bapak mendengar ucapan Hasan, lekas menyuruh Ibu untuk membawa Arhan, Mila dan Tia ke kamar. Setelah Ibu membawa ketiga adik Hasan, kini hanya ada Bapak dan Hasan.

"Bapak juga mendengarnya. Tapi Bapak tidak mau dikuasi rasa penasaran, jika perasaan kita penasaran maka semakin goib itu tertarik mendekati kita.

Bapak kira cuma Bapak yang dengar." Ungkap Bapak yang tambah membuat Hasan kaget.

"Lalu apa yang harus kita lakukan Pak." Tanya Hasan yang mulai mempertanyakan peran Bapaknya.

"Tunggu beberapa hari kedepan, jika terdengar suara gamelan itu, Bapak sama kamu akan telusuri suara itu pakai motor sampai ketemu. Untuk memastikan suara itu Goib atau nyata.

Kita tidak bisa menyimpulkan hal ini kalo tidak ada pembuktian. Nanti kita ajak Mbak Siman juga karena dia juru kunci didesa ini.

Kau yang tenang saja, banyak ngaji, doa, Ibadahnya jangan sampe putus ya." Bapak menepuk pundak Hasan agar lebih lega.

"Baik Pak." Ucap Hasan.

"Bapak ngantuk mau tidur dikamar." Bapak lekas berdiri dan menuju ke kamarnya untuk istirahat.

Hasan masih terdiam dan sudah lumayan lega dengan ucapan Bapaknya.

-

...Kita sebagai manusia, juga harus percaya yang goib untuk saling menghargai satu sama lain....

1
Evi Sirajuddin
Ceritanya menarik
Yowilly: lanjut ke tabur pasir kak. 🥰
Yowilly: terima kasih kak sudah membaca sampai akhir.
total 2 replies
Evi Sirajuddin
Semangat yahh author 💪
Yowilly: makasi kak. terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!