Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penuh tanda tanya?
Seperti biasa setelah sarapan pagi Riri dan Samuel pun segera berangkat ke kantor, untuk melaksanakan aktifitasnya masing-masing sebagai seorang Direktur. Namun pagi ini Riri memutuskan untuk mengendarai mobil sendiri berangkat ke kantor tanpa di antarkan suaminya.
"Kamu berangkat hati-hati ya sayang." ucap Samuel sambil mencium kening sang istri.
"Iya mas, mas juga hati-hati ya di jalan."
'Iya sayang, ya sudah aku berangkat dulu ya." Samuel yang sudah masuk ke dalam mobil, dan mobil yang ia tumpangi pun sudah melaju keluar dari halaman rumah.
Riri yang melihat suaminya sudah pergi pun segera masuk ke dalam mobil mewahnya, Riri sudah melihat mobil Samuel keluar dari gerbang rumah, Riri seketika langsung tancap gas untuk mengikuti sang suami dari belakang.
Jarak mobil Samuel dan Riri cukup lumayan jauh, karena Riri tidak mau bahwa Samuel tau kalau dirinya sedang membuntuti nya dari belakang. Riri ikuti terus mobil suaminya, hingga ia sampai di perempatan jalan, Riri lihat suaminya ternyata belok ke kanan bukan ke kiri, berlawanan arah dengan jalan menuju ke kantor milik suaminya tersebut.
"Kenapa mas Sam belok ke kanan, bukankah seharusnya belok ke kiri kalau mau ke kantor?." Riri yang terus bertanya-tanya.
Mobil Samuel pun terus melaju cukup kencang, Riri pun juga semakin menambah laju kecepatan mobilnya agar tidak kehilangan jejak suaminya. Namun setelah perjalanan hampir 15 menit, mobil yang di kendarai Samuel masuk ke dalam perumahan Elit, Riri tidak asing dengan jalan perumahan tersebut, karena jalan itu adalah jalan menuju ke rumah temannya yaitu Alexsa.
"Bukankah ini? jalan menuju ke rumah.. ah.. tidak mungkin mas Sam akan pergi ke rumah Alexsa, mungkin mas Sam mau menemui rekan kerjanya, atau rekan bisnisnya yang sama mempunyai tempat tinggal dengan Alexsa."
Riri terus ikuti mobil suaminya, dan benar saja apa yang di takutkan Riri pun terjadi, Mobil Samuel tiba-tiba masuk ke dalam rumah Alexsa, bahkan dengan sigap dua security penjaga rumah Alexsa membukakan pintu gerbang untuk Samuel. Riri yang melihat suaminya masuk ke dalam rumah sahabatnya pun seketika tercengang, bagaimana bisa suaminya datang ke rumah sahabatnya.
Seketika badan Riri pun ber gemetar, bahkan jantungnya berdetak secara tak beraturan. Riri terus menatap rumah mewah namun tidak semewah rumahnya tersebut, Riri tidak bisa melihat apa yang di lakukan Samuel di dalam rumah itu, karena rumah terhalang oleh gerbang tinggi dan pepohonan yang cukup rindang, mau tidak mau Riri pun harus menunggu mobil suaminya untuk kembali keluar dari rumah tersebut.
Setelah Riri menunggu sekitar 10 menit mobil Samuel pun sudah keluar dari rumah Alexsa, di dalam mobil Riri bisa melihat bahwa terdapat Alexsa di mobil tersebut, yang sedang duduk di samping suaminya.
"Apa-apaan ini?." Riri yang kembali syok. "Apa mas Sam menjemput Alexsa, lalu mereka pergi ke kantor bersama, bukankah kemarin, Alexsa bilang dia sedang sakit." Riri benar-benar berfikir cukup keras.
Riri pun kembali melajukan mobilnya untuk mengikuti mobil suaminya, namun lagi-lagi mobil Samuel pergi ke lawan Arah, tidak ke arah kantor, di dalam mobil Riri mencoba tetap setenang mungkin, dan mencoba untuk tidak emosi.
Setelah perjalanan cukup panjang, Riri kembali terkejut, saat Samuel dan Alexsa pergi ke sebuah Apartemen yang biasanya Riri kunjungi bersama Alexsa, yaitu Apartemen Adel sahabat Riri juga.
Di sini Riri semakin bingung, apa yang sebenarnya mereka sembunyikan, Riri juga berfikir sejak kapan suaminya sedekat itu dengan Alexsa, bahkan sejak kapan Samuel tau kediaman Alexsa dan Adel, bukankah itu hal tidak wajar, Riri tahu benar, Samuel tidak pernah bertanya apapun tentang sahabatnya, apa lagi alamat rumahnya.
Riri pun seketika memberhentikan mobilnya di parkiran besmen Apartemen yang letaknya cukup jauh dari mobil Samuel, Riri melihat Samuel turun dari mobil lalu di ikuti oleh Alexsa, Riri melihat tidak ada yang aneh dari gerak-gerik mereka berdua, seperti layaknya seorang kekasih, bahkan Riri bisa melihat Alexsa terus berjalan di belakang Samuel, selayaknya atasan dan bawahan saja.
Riri melihat, mereka berdua sudah masuk ke dalam Apartemen, dan seketika membuat Riri semakin penasaran dan ingin ikut masuk ke dalam Apartemen tersebut. Namun saat Riri baru saja akan turun dari mobil, Tiba-tiba ponsel berdering, Riri pun sontak menoleh ke arah ponsel ternyata itu telefon dari Mita sekretarisnya.
"Iya mit?." Riri yang sudah mengangkat telfonannya.
"Maaf buk, ibu di mana? ini pak Aleksander sudah tiba di kantor, dan sedang menunggu ibu." ucap Mita.
Riri yang mendengar ucapan Mita pun seketika sadar bahwa pagi ini ia ada meeting pagi bersama perusahaan Alexsander, mau tidak mau Riri pun harus segera pergi dari Apartemen tersebut.
"Iya, aku sebentar lagi akan tiba di kantor." jawab Riri.
"Baik buk."
Sambungan telfon pun lalu terputus begitu saja, sebenarnya Riri masih penasaran apa yang di lakukan suaminya bersama Alexsa, dan untuk apa mereka berdua datang di Apartemen Adel.
Riri pun kembali melajukan mobilnya untuk pergi dari Apartemen tersebut, untuk menuju ke kantor, karena hari juga semakin siang, pasti Alex sudah menunggunya cukup lama di kantor. Namun di dalam perjalanan Riri teringat sesuatu, Riri ingin sekali mencoba untuk menelfon Alexsa, Riri penasaran apakah Alexsa akan jujur jika pergi bersama suaminya.
"Tut.. Tut.." tidak pake lama telfon pun langsung di angkat begitu saja.
"Iya Ri, ada apa?." tanya Alexsa di dalam telfon.
Riri masih bisa mendengar bahwa suara Alexsa masih sedikit berat. "Ah tidak Sa, kamu sedang di mana, apa kamu di kantor?." tanya Riri.
"Iya.. ini aku baru saja tiba di kantor, apa ada masalah?. "
"Tidak Sa, bukankah kamu masih sakit, kenapa sudah bekerja?."
"Ini sudah lumayan membaik Ri, lagi pula nanti suamimu juga marah jika karyawannya suka ijin bekerja." jawab Alexsa.
"Ah.. iya benar, ya sudah aku tutup ya telfonya, selamat bekerja, maaf mengganggu."
"No problom say."
"Bay.." Riri yang langsung mematikan telfon begitu saja.
Riri kembali fokus melajukan mobilnya dengan hati yang gemuruh di penuhi dengan tanda tanya.
"Mainan apa yang sedang mereka mainkan di belakangku." ucap Riri dengan raut wajah emosi.
begitu ketahuan menangis 🤪🤣🤣
GK Akan bahagia kalo dri hasil nyolong, apalgi nyolong suami temen sendiri 😜🤪
sakitnya GK kira"