NovelToon NovelToon
Cinta Datang Sekali Lagi

Cinta Datang Sekali Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mia Riski

" aku takut untuk kembali patah setelah jatuh hati " ---


Ziva gadis cantik yang batal menikah karena suatu hal yang tak jelas. Lelaki yang ia percaya itu pergi meninggakkan dirinya sebelum hari pernikahan mereka dilangsungkan. menghancurkan segala mimpi setelah sekian lama di bangun bersama. Segala kesakitan itu membuat ziva sulit untuk kembali menjalin hubungan yang baru . Hingga kehadiran seorang lelaki aneh yang memberi warna baru dalam hidupnya. Namun banyak rahasia yang tersembunyi di balik kemunculannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mia Riski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalah

Linka dan lisa kini telah berada hampir 30 menit di dalam ruang rawat ziva . Mereka saling memandang dan tersenyum ketika melihat ziva menghabiskan sushi itu dengan lahap.

Ziva sedikit tenang menghilangkan presensi Gabriel dalam pikirannya. Membiarkan ia melupakan sejenak tanpa menahan sakit yang bergejolak . Meski tak bisa membuatnya benar benar keluar dari bayangan itu .

Kehadiran Gabriel mampu membuatnya merasakan damai. Memulihkan sesuatu yang sempat hilang. Meski ia tak mengetahui dengan jelas. Namun dapat di rasakannya , Gabriel membuatnya menemukan kembali memori lama yang terpisah darinya.

" Habiskan ziv, lihat badan lo. Kurus sekali.. " Linka menggeleng melihat kondisi ziva . Ia tidak bermaksud apa-apa , hanya mengkhawatirkan sahabatnya.

Bagaimana tidak, melihat pipi yang chubby mulai menampakkan lekukan tulangnya . Tidak ada polesan make up atau malah terkesan sedikit lusuh . Untung saja wanita ini memang sudah cantik sejak lahir . Jadi mau tidak mengurus diri berhari hari pun sepertinya akan tetap ada yang menyuka wanita ini.

" Lin..kayanya gue pamit pulang duluan ya. Ada urusan.. " lisa melihat pesan masuk di ponselnya.

" Lah Lo sama siapa? Kan tadi bareng mobil gue.. "

" Gpp suami gue otw jemput. Kebetulan kantornya Deket sini.. " mendengar ucapan lisa , Linka mengangguk. Karyawan ziva memang rata-rata sudah menikah. Hanya tersisa berapa orang saja yang masih sendiri. Walau begitu ziva dan Linka menganggap semua pekerja adalah teman. Sehingga status jabatan bukan masalah besar.

" Ziva , gue pamit . Cepat sembuh yaa . Jangan terlalu banyak pikiran .. " Lisa memegang pundak ziva dan tersenyum.

" Thank you Lisa, karena udah membantu linka selama gue gak ada di butik. Kalau Lo gak ada , butik gue mungkin udah kacau "

" Ahh itu masalah kecil, aku kan karyawan Lo ziv " ucapnya sambil terkekeh .

" Lebih tepatnya partner.. hati hati di jalan ya , salam rindu untuk laika .Pasti dia sudah semakin besar "

" Laika juga merindukan Tante cantiknya yang manja "goda lalisa, wanita 30 tahun itu langsung meninggalkan ruang rawat ziva.

Ziva meneruskan makannya, menghabiskan sushi tanpa tersisa sedikitpun. Ia meletakkan piring ke meja samping nya . Melirik dengan penuh tanya ke arah Linka. Sebab ia tampak tak seperti biasa . Lebih banyak diam dan tidak membuat kuping ziva sakit hari ini. Harusnyaziva bersyukur akan hal itu , namun ia merasa asing . Ini bukan Linka si cerewet yang selalu berbicara banyak tanpa ingin berhenti.

" Kesambet listrik ya waktu Datang kemari ? " Ziva meneguk minumannya . Nyatanya Linka yang bersandar pada kursi di samping ranjangnya itu masih menatap kosong .

" Lin.. " ziva menepuk pelan tangan mahalini. Ia melihat raut wajah yang berbeda pada sahabatnya.

" Ada apa? " Setelah Linka mengerjapkan matanya.

Linka diam, ia tak ingin menambah pikiran ziva . Sebabnya ia tahu wanita ini sedang banyak masalah . Cindy telah menceritakannya pada Linka tentang Gabriel yang menemui wanita ini dan berujung pada tangisan keras ziva yang meraung Raung saat kepulangan lelaki itu . Tidak mungkin ia tega untuk membuat ziva semakin susah bergelut dengan permasalahan yang hampir sama . Ya , orang ketiga .

" Emm bukan apa apa.. " memaksakan sebuah senyuman di bibirnya.

Ziva mengangguk pelan seolah percaya . Nyatanya ia sangat mengenali Linka. Tapi tidak ingin memaksakannya untuk bercerita.

" Bagaimana Persiapan pernikahan kalian ? "

Ia sudah sangat yakin ziva akan menanyakan hal ini padanya.

" Mmhh.. b-baik " dustanya . Ia menatap layar handphone terdapat foto dirinya dan Rama. Wanita cantik itu sadar bahwa keputusannya untuk menikah dengan Rama itu terlalu terburu-buru . Karena mereka yang baru mengenal satu sama lain . Semakin mendekati hari pernikahan ia merasa banyak hal yang membuatnya ragu untuk melanjutkan sesuatu yang sakral ini .

 ***

Anton dan iren saling melirik ketika anak bungsu mereka , memutuskan untuk menerima perjodohan antara ia dengan Tasya . Ini seperti mendapatkan kejutan yang sangat besar . Sejak kapan Gabriel mau menuruti perkataan mereka ? Itu adalah Pertanyaan yang belum menemukan jawabannya.

" K-kamu yakin nak? Mama tidak akan memaksa untuk melanjutkannya lagi. " Iren menatap putranya yang terlihat serius pada ucapannya.

Lelaki itu memejamkan matanya berat . Lagi lagi presensi ziva memenuhi isi kepalanya . Senyum, tawa bahkan tangisnya masih melekat dalam setiap memori hidupnya . gabriel pikir setelah Tuhan mempertemukan mereka kembali tanpa sengaja , ia bisa memperbaikinya . Menyatukan kembali dua hati yang sempat terpisah lama .  

Namun nyatanya ia terlambat , wanita yang di cintainya tak mengingat dirinya . Yang lebih menyakitkan , ia tengah mencintai orang lain .

Gabriel tak mengerti , permainan apa yang telah Tuhan rancang untuk kehidupannya . Kenapa semua terasa begitu sulit untuk di perankan.

Kenapa ia harus berpisah dengan orang di cintainya dan di pertemukan dalam keadaan yang tak sama .

Kenapa ini begitu memilukan?

Mengapa semua terasa sulit untuk di satukan lagi?

Apa memang tidak memiliki kesempatan untuk bisa di cintai sekali lagi ?

" Argh.. Dunia benar benar ingin menghukum ku tanpa tahu salahku.."lelaki itu terus saja bergulat pada pikirannya . Tanpa sadar menggepalkan tangan dengan kuat hingga memerah .

Dan lagi Gabriel berusaha meyakininya , bahwa ziva tidak mencintainya. Wanita itu kini telah memiliki tambatan hati yang baru . Meski ingin rasanya menghantam lelaki yang berani merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya .

Tapi saat ziva tidak menjawab pernyataannya , terlebih melihat ziva sangat dekat dengan Samuel pada hari itu membuatnya tak ingin menghalangi apa yang menjadi keputusan wanita itu .

Ia berhak hidup bahagia , namun pada kenyataanya Gabriel yang harus menahan lukanya sendiri .

Gabriel tersadar dari lamunan panjangnya , ia menatap kedua orangtuanya dan mengangguk mantap. Toh untuk apa ia menolak lagi , ziva saja tidak mau kembali padanya. Mungkin lebih baik menerima Tasya yang mencintainya  dari pada mencintai seseorang yang sudah tidak mengingat sedikit pun kenangannya.

" Mama dan papa urus saja pernikahan kami . " Gabriel memandang ke arah Tasya yang berada di sebelahnya . Wanita cantik itu cukup terkejut dengan pernyataan Gabriel . Ia seolah olah menutupi rasa bahagia itu dengan tetap bersikap tenang dan santai .

"Terimakasih Gabriel " Tasya memegang tangan lelaki itu , tidak ada penolakan . Ia hanya mengukir seutai senyum disana .

" Mungkin aku memang harus mengubur perasaan ini padamu . " Gabriel membatin , ia menghela nafas pelan . Meneguk salivanya dengan susah payah .

                        ********

Gabriel kembali melangkahkan kakinya memasuki sebuah makam. Ia duduk di pinggir makam meletakkan bucket bunga di sampingnya . Memegang nisan disana dengan wajah tampak memikul beban yang cukup dalam . Menundukkan wajahnya dan terisak kuat .

" Aku kalah.. "

" Aku menyerah.. "

Kata-kata itu keluar dari sela tangisan Gabriel . Ini begitu menyakitkan . Tangisannya mampu mengoyakkan rongga dada berkali kali lipat terasa sakitnya .

" A-aku.. " ia seakan sulit untuk kembali meneruskan Kalimatnya . Ya, ia merasa tak bisa mengubah apa apa .

" A-aku akan menikahi orang lain.. " air mata itu kembali jatuh namun dengan cepat Gabriel menyeka menggunakan sikunya , terlihat sedikit kasar

" Maaf untuk janji yang tak bisa aku tepati.. " meneruskan kalimatnya . Ia begitu malu untuk mengatakan ini pada seseorang yang telah mempercai dirinya sejak lama . Menyerahkan kepercayaan untuk bisa membawa ziva kembali .

Namun apa yang bisa Gabriel lakukan? Wanita itu terang-terangan menolaknya . Ia bahkan melihat lelaki lain hadir dalam kehidupannya. Lalu jelaskan bagaimana Gabriel bisa dengan keras merebut sesuatu yang bahkan telah melupakan dirinya.

Sudah..

Sudah cukup untuk pergolakan batin yang menyiksanya selama bertahun-tahun . Dunia seakan begitu bahagia membuatnya menjerit dan meraung dalam diamnya .

Lelaki itu tidak pernah membayangkan bahwa mencintai harus sesulit ini . melewati ujian yang tak pernah berhenti menghujam hidupnya .

Mungkin memilih hidup dengan orang lain akan membuatnya merasakan sedikit kebahagiaan . Itu adalah secercah harapannya kini .

" Aku telah kehilangan kamu dan bukankah aku juga telah lama kehilangan dirinya .  Kalian memang seperti langit yang sulit untuk aku gapai .. " Gabriel kembali menunduk , mengusap tengkuknya kasar . Terasa Urat lehernya begitu menegang . Menahan setiap beban yang begitu berat saat di jinjing .

Ia kini tengah melajukan mobilnya melesat meninggalkan pemakaman . Terlihat jalan raya ibu kota sangat ramai di sore hari . Meski cuaca sedikit mendung , kota ini tetap terlihat indah dengan gedung yang menjulang tinggi . Lampu lampu yang berdiri di sudut kota .

Gabriel terlihat beberapa kali memukul stir mobil . Ia terus melajukan mobilnya tanpa tujuan yang jelas . Tak pasti arahnya , yang jelas ia ingin menghilangkan sedikit beban yang sangat terasa hingga membuatnya sulit bernapas .

Setiap kali ingin menghilangkan wajah wanita itu , berkali kali senyum candu milik ziva hadir memenuhi isi kepalanya .

Gabriel semakin mempercepat kemudinya , ia sudah tersulut emosi yang menyala dari dalam dadanya . Terlihat jelas dari kerutan pada dahi dan rahang yang mulai mengeras . Tangannya mengepal , ia kini tak bisa berpikir jernih .

" Kenapa sulit sekali untuk kita bersama " lirihnya , menambah kecepatannya . Gabriel mengendarai mobil seenak jidatnya , ia bahkan tidak memperdulikan beberapa mobil yang mengklakson memarahinya karena membawa mobil seperti orang kesetanan .

" Keparat dengan semua ini ! " Semua membuatnya gila . Lelaki itu seperti kehilangan akal . Padahal sebelumnya ia sudah mencoba untuk menerima kenyataan .

Dimana Ziva tidak mengharapkannya kembali .

"TETTTTTTTTTT"

" STTTTTTTTTT"

" BRAKKKKKKK"

1
Aliyana Angela Bara Bere
cerita yg plg tidak bisa ku hayati😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!