Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 02
Pagi ini suami istri itu harus balik ke Jakarta sekarang juga, padahal niatnya mereka akan pulang sore hari, tapi karna ada meeting penting akhirnya mau tak mau mereka harus pulang saat ini juga agar bisa sampe Jakarta sebelum makan siang karna Diki akan melakukan rapat tepat setelah makan siang di kantornya.
.
"Mas, gak bisa apa meeting nya di tunda saja, aku masih mau disini mas," ucap Clarisa merajuk karna tak ingin pulang sekarang.
"Gak bisa sayang, nanti siang mas harus meeting, nanti kita kesini lagi ya kalo kerjaan mas gak gitu sibuk ya." rayu Diki karna ia tak tega saat melihat wajah merajuk istrinya.
"Janji ya mas." ucap Clarisa
"Iya sayang, apa sih yang gak buat kamu, semuanya mas kasih karna mas sangat mencintai kamu." ucap Diki sambil memeluk Clarisa dari belakang, Diki memang selalu mengalah dan memberikan apa saja yang di mau Clarisa, bahkan sampe pindah rumah pun ia turuti meski ia tau keluarganya tak setuju tapi ia tetap pergi dari rumah utama hanya ingin membahagiakan istri nya itu.
Semenjak usia pernikahannya berumur dua tahun dan ia masih belum juga di berikan momongan sikap Clarisa jadi berubah, ia tak mau lagi tinggal dengan keluarga Diki, ia juga suka boros dan suka pergi entah kemana saat suaminya sudah berangkat ke kantor.
Meski Diki tau kemana pun Clarisa pergi tapi ia tak pernah menegurnya, tak pernah mempermasalahkan apa pun yang di lakukan Clarisa. Cinta Diki terlalu besar sehingga ia buta dengan apa yang di lakukan istrinya di belakangnya, padahal tak jarang ia menemukan ada yang janggal dengan sikap dan juga tingkah laku istrinya tapi Diki terus berpikir positif dan yakin kalo istrinya itu hanya mencari hiburan di luar dan sangat yakin kalo istrinya itu sangat setia padanya.
.
Setelah beberapa jam, akhirnya pasangan suami istri itu sampai di rumah mereka yang tempatnya tak jauh dari kediaman keluarga Diki, Diki memang sengaja membeli rumah di dekat kediaman orang tuanya, karna sejujurnya Diki tidak bisa jauh dari mama nadi. dan juga ke empat ponaanya itu, tapi kembali lagi ia tak ingin membuat istrinya sedih dengan terpaksa ia mengalah mengorbankan perasaannya demi ke baikan istrinya itu.
"Sayang mas berangkat ya, nanti kayaknya mas pulang malam, tapi mas usahain pulang cepat." ucap Diki berpamitan pada Clarisa.
"Iya mas, nanti agak sorean aku mau pulang ke rumah mama mau ngasih oleh oleh" ucap Clarisa.
"Ya sudah, salam saja sama mama dan papa ya, ya udah mas berangkat ya." ucap Diki mencium bibir Clarisa sekilas setelah itu ia berjalan menuju pintu rumahnya karna saat Ina ia berada dalam kamarnya, dan Clarisa tak pernah sekali pun mengantarkan Diki kerja sampe pintu rumahnya, ia hanya melakukan itu waktu masih tinggal dengan mertuanya saja tapi setelah pindah ke rumahnya ia seolah melupakan semuanya itu, bahkan sarapan saja ia tak mau membuatkan dan Diki sendiri lah yang membuat sarapan serta menyiapkan susu untuk Clarisa yang seharusnya Clarisa lah yang melayaninya bukan dia yang melayani istrinya.
Maka tak jarang ia kadang merasa itu dengan kakaknya karna Kiara begitu telaten melayani kakaknya, bahkan Kiara dengan suka rela membawakan makan siang ke kantor agar Dika tak telat makan siang di saat tau suaminya sibuk, sedangkan dirinya, kadang ia meminta Clarisa membawakan makan siang tak apa bukan masakan istrinya karna Diki tau Clarisa tak pernah mau masak tapi tetap saja Clarisa menolak dengan banyak alsan yang berakhir membuatnya kecewa, tapi untungnya kakak iparnya itu tak jarang juga mengirimkan makan siang untuknya lewat supir keluarganya yang di suruh mengantarkan makanan buat dirinya.
.
.
Bersambung.....
Mak othor tunggu ya kunjungan nya..