NovelToon NovelToon
Pemilik Hati Eliza

Pemilik Hati Eliza

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: erulia

Eliza yang belum move on dari mantan tunangannya-Aizel- menikah karena dijebak oleh Raiyan yang merupakan ipar tiri Aizel , sedangkan Raiyan yang awalnya memiliki kesepakatan dengan adik tirinya yaitu Ardini, sengaja melanggar kesepakatan itu demi membalas dendam pada Ardini.

"Kesepakatan Kita hanya sebatas kau membuat nya jatuh cinta, lalu meninggalkannya setelah Aku dan Aizel menikah, Kau melanggar kesepakatan Kita Raiyan. " ~Ardini

"Tapi di surat perjanjian itu juga tidak ada larangan kalau Aku mau menikahinya."
~ Raiyan

akankah kisahnya berakhir indah? akankah Eliza kembali pada Aizel setelah mengetahui semua fakta yang selama ini Raiyan sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Dijebak Raiyan

"Akhirnya Tuhan mempertemukan Kita kembali." ucap Raiyan penuh syukur, ia tersenyum begitu saja.

'Aku tak kan melepas mu kali ini, Eliza.' Batin Raiyan dengan penuh semangat.

"Untuk apa Kau datang kemari?" tukas Eliza menajamkan pandangannya.

"Bukankah malam itu Kku berhutang penjelasan padamu, anggap saja kedatangan ku ini untuk menjelaskan sesuatu tentang malam itu." Eliza mendengus sebal.

"Aku sibuk, lagi pula itu sudah berlalu, selepas ini jangan pernah muncul di hadapanku lagi!" Sarkas Eliza hendak berlalu tapi Raiyan lebih cepat menahan tangannya.

"Dimana Kau tinggal sekarang?"

"Bukan urusanmu! " Hentak Eliza melepaskan cekelan tangan Raiyan.

'Baiklah, setidaknya sekarang Aku tahu Kau bekerja di sini.' Raiyan bergumam sendiri. Menghabiskan makanannya sambil sesekali memantau Eliza. Hal yang sama ia lakukan diawal perkenalannya dengan Eliza, bedanya dulu Eliza masih mau menyunggingkan sedikit senyum, sedangkan sekarang melihatnya pun Eliza tak mau.

Raiyan menanyakan alamat Eliza pada seorang waitres, barulah Raiyan tahu bahwa Eliza tinggal di sini karena pemilik rumah makan merupakan pamannya.

"Eliza, Aku perlu bicara denganmu sebentar, tolong jangan seperti ini.." pinta Raiyan di tengah kesibukan Eliza yang mengantarkan pesanan pelanggan.

"Apa Kau buta? Tidak bisa lihat kalau sekarang sedang ramai? Di luar sana masih banyak antrian yang menunggu pesanan mereka, jangan menghalangiku!" Raiyan menyingkir, Eliza benar, beberapa pria berseragam ojek online sedang mengantri pesanan mereka.

Raiyan berinsiatif membantu pekerjaan Eliza, Ia bahkan berani masuk ke dapur untuk minta di berikan tugas setelah berkenalan dengan paman Udi dan bibi Ema.

"Bibi jangan khawatir, Aku bisa membantu mengantarkan pesanan ini dengan cepat." ucapnya sambil menggulung lengan kemejanya.

"Benarkah? Tolong antar kan ini ke meja 23 ya, Rai." ucap bibi Ema. Urat-urat di lengan kekarnya membuat pria itu semakin tampil memesona. Di mana Ada Raiyan, di situ akan terdengar bisik-bisik kagum dari orang yang sedang ia layani. Raiyan melakukan pekerjaan nya dengan cepat di sertai aksi tebar pesona tentu saja. Beberapa kaum hawa bahkan ada yang mengajaknya selfie.

Eliza yang melihat kelakuan pria itu hanya memutar bola mata, sekejap saja Raiyan sudah Akrab dengan semua penduduk restoran, terutama dengan pemilik restoran ini.

Semakin malam restoran itu semakin ramai, sekarang Raiyan sudah resmi memakai apron yang sama dengan Eliza, ia berusaha mencuri waktu untuk mengajak Eliza bicara akan tetapi Eliza sengaja mematikan mode dengar kupingnya jika Raiyan yang berbicara.

Saat Restoran sudah tutup, hujan turun dengan derasnya, badai menumbangkan beberapa papan iklan yang ada di jalanan, rasanya tak mungkin pulang dalam keadaan seperti ini, apalgi misinya untuk berbicara dengan Eliza belum juga berhasil.

"Nak Raiy, terimakasih banyak atas bantuanmu tadi, bibi senang banyak pelanggan yang bahagia Kamu jadi pelayan di sini. Besok-besok Kamu main ke sini lagi ya." Bibi Ema mencetuskan ide gila dengan menyuruh Raiyan menjadi karyawannya, padahal tanpa bekerja keras pun uang akan mengalir deras lewat usaha bengkelnya yang sudah tersebar di mana-mana.

"Tapi sebaiknya jangan pulang dulu,bahaya pulang dalam keadaan badai seperti ini." Bibi Ema menyuguhi kopi panas dan brownis, ia dan suaminya-paman Udi, memanggil Eliza untuk menemani Raiyan di ruang tamu sembari menunggu hujan reda karena mereka harus membuat list bahan belanja besok. Tempat tinggal mereka di lantai dua, sementara restoran letaknya di lantai satu.

"Sebelumnya Aku benar-benar minta maaf Eliza, Aku memang salah karena mendekatimu atas permintaan Ardini. Dia yang memintaku untuk membuatmu jatuh cinta agar Aizel segera menikahinya. Aku mengaku salah, tapi tolong jangan menjauhiku. Dan tolong maafkan Aku Eliza." Raiyan menangkup kedua tangannya di depan dagu.

"Bukankah misimu telah selesai? Kenapa masih mencariku? "Eliza melipat tangannya di dada dan duduk menyilangkan kaki.

"Selain minta maaf, Aku ingin menawarkan kerjasama denganmu, bukankah Kau masih menyukai mantanmu itu? Sebenarnya hubunganku dengan Ardini tidak begitu baik, ada sesuatu yang sudah ia rebut dariku, dan saat tahu bahwa ia terintimidasi atas kehadiranmu, Aku jadi tertarik untuk masuk dalam persaingan kalian." Wajah lelah Eliza seketika keruh mendengar pembahasan tentang mantannya itu.

"Kurasa Aizel juga masih menyukaimu Eliza, Aku selalu mendengar perdebatan kecil mereka tentang Aizel yang masih tak mau menyentuh Ardini."

"Bukan urusanku! Kalau kau hanya ingin membuka lukaku yang hampir sembuh, sebaiknya kau angkat kaki sekarang juga!" bentak Eliza menunjuk pintu.

"Bagaimana jika kau tahu kalau sebenarnya Aizel tidak memutuskan mu karena cinta lokasi? Bagaimana jika Aizel masih mengharapkan mu? Aku bisa membuatmu lebih dekat dengan Aizel, Kau bisa masuk ke rumah utama keluarga Wiradana melalui peranku, Eliza." Aizel masih tak menyerah dan mencoba terus memberondong Eliza dengan segala kemungkinan.

"Pikirkan lagi Eliza, tidak ada salahnya kalau kau mau memperjuangkan cintamu, bukankah Ardini menggunakan cara licik untuk merebut Aizel? Lakukanlah sesuatu untuk meraih kebahagiaanmu dengan Aizel."

Jelas Raiyan berapi-api, dinginnya udara tak membuatnya berhenti memanas-manasi Eliza.

"Menikahlah denganku Eliza, agar Kau bisa masuk ke rumah utama dan lebih dekat dengan Aizel, maka Kau akan melihat seperti apa hubungan yang selalu membawa nama mu di setiap perdebatan mereka."

"Ternyata Kau lebih buruk dari Aizel! Setelah misimu berhasil, sekarang Kau ingin merusak kebahagiaan mereka dengan memperalatku sebagai orang ketiganya?"Raiyan sudah berpikir sebelumnya, Ia akan minta kesepakatan dengan Eliza untuk bekerjasama, tapi jika Eliza menolak ia terpaksa menggunakan cara kedua.

Ternyata negosiasi panjangnya tak membuahkan hasil, Eliza meninggalkan Raiyan seorang diri dan Raiyan bertekad melakukan cara kedua agar Eliza menikah dengannya.

...****************...

Eliza menyuruk kan wajahnya ke dalam sebuah pelukan yang ia pikir guling, cuaca sejuk yang menjalar ke tubuhnya seketika hilang saat kulitnya menyentuh sesuatu yang terasa hangat.

"Liz.. Kamu tidak mau ikut Bibi ke pasar? " bibi Ema mengetuk pintu kamar Eliza, jam dinding menunjukkan pukul 03.00 dini hari, di luar hanya tinggal rintik-rintik kecil. Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, bibi Ema membuka pintu kamar Eliza yang tak di kunci, begitu melihat pemandangan di dalam, bibi Ema beristighfar panjang dan berteriak-teriak memanggil suaminya.

"Ya Allah Pak! Lihat ini Pak... Eliza dan Raiyan Pak!!" Sang suami yang sama terkejutnya langsung memisahkan dua orang yang sedang tidur berpelukan di atas ranjang.

Akibatnya tidur pulas mereka langsung terhenti sebab paman yang menyeret Raiyan ke lantai. Hidung mancungnya mencium ubin kamar yang dingin disambut dengan pukulan di wajahnya, Raiyan yang sudah siap dengan keadaan ini hanya menerima pukulan itu tanpa melawan sedikitpun, sedangkan Eliza yang masih terduduk di ranjang menutup mulutnya dengan sebelah tangan.

Plak!

Giliran Eliza yang mendapat tamparan dari bibinya.

"Berani-beraninya berbuat maksiat di rumah ini!" Dada bibi naik turun menahan amarah.

"Aku tidak tahu apapun Bj! Aku," plak!

Tamparan kedua mendarat dengan selamat di pipi kiri Eliza.

"Aku yang meniduri Eliza tadi malam." ujar Raiyan membuat ketiganya panik dan tak percaya.

"Berani-beraninya Kau!" paman yang makin naik pitam tak mampu lagi membendung amarahnya.

Bugh!

"Aku akan bertanggungjawab!" Sela Raiyan di tengah pukulan paman Udi yang membabi buta, kedua tangannya ia gunakan untuk melindungi area wajah agar tak terkena amukan paman Udi.

"Aku akan menikahi Eliza secara terhormat."

Akhirnya Paman Udi berhenti dengan aksi heroiknya memukuli Raiyan, sekarang mereka berempat duduk di ruang tamu.

'Benarkah Dia sudah meniduri ku? Tapi kenapa tidak ada tanda-tanda aneh di tubuhku? Semacam pecah perawan misalnya, kasurku saja bersih, lagipula kami bangun dalam keadaan masih berpakaian lengkap'

batin Eliza meragukan pengakuan Raiyan.

"Aku menyukai Eliza, tapi Dia menolakku. Jadi Aku terpaksa menidurinya agar Kami terikat dengan pernikahan, maafkan Aku." Paman Udi menggeleng-gelengkan kepala menyesal karena lalai menjaga Eliza sedangkan Raiyan tertunduk, membuat pengakuan seperti ini akan lebih masuk akal, pikir Raiyan.

Eliza menganga tak percaya, ternyata Raiyan memikirkan cara sejauh ini untuk mengajaknya menikah, Eliza tak bisa membaca sisi licik Raiyan. Tadi malam Raiyan mengajaknya menikah agar bisa merebut Aizel kembali, tapi pagi ini dia mengakui hal yang berbeda.

"Aku tidak bisa membiarkan Eliza menikah dengan sembarang pria. Dia adalah tanggung jawabku, membiarkannya menikah berarti Aku menyerahkan tanggungjawab pada suaminya kelak." Wajah dingin paman mengalahkan cuaca selepas hujan di subuh hari, Eliza jadi takut angkat bicara tentang penawaran Raiyan tadi malam. Tapi Eliza juga takut kalau tiba-tiba ia hamil jika Raiyan benar-benar menidurinya.

"Tapi Kau orang yang sudah menodainya, jika tidak denganmu, Aku takut tak ada lelaki yang akan menikah dengannya. Ingin melaporkanmu ke polisi juga rasanya tak mungkin, dalam hal ini citra baik keluarga di pertaruhkan." Paman Udi mengusap dada dan menarik napas dalam-dalam.

"Baiklah. Aku sendiri yang akan menikahkan kalian, tapi jika Eliza tak bahagia ketika bersamamu, Aku juga yang akan menyiapkan liang kubur untukmu!"

"Tapi paman..." Eliza ingin protes.

"Terimalah jodohmu Eliza. Jangan lagi berkutat dengan masa lalu mu yang sudah selesai. Mungkin Raiyan benar-benar mencintaimu sampai harus menempuh langkah seperti ini."

Raiyan bersorak dalam hati, tak sia-sia dia memutar otak, awalnya Raiyan berencana menjebak Eliza dengan memberinya obat tidur atau semacamnya. Tapi alam seakan mendukungnya untuk melancarkan rencana kedua, hujan lebat di sertai petir membuatnya harus menginap disini. Keputusannya, Aizel akan menikah dengan Eliza secepat mungkin.

1
Wayan Sucani
Gebrakan yg mantap
Mưa buồn
Masukin ke list favorite aku deh, seru banget pokoknya.
erulia: terimakasih sudah membaca novel ini,tunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
Its_PurpleColor
Endingnya puas. 🎉
erulia: halo kak,masih banyak konflik yang seru di novel ini,tunggu kelanjutannya ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!