pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5 : Berita Buruk Datang
“Cerah sekali bagi ini” ucap taurus sambil membuka tenda
“Yang gimana ini, kita makan dulu atau langsung beres-beres?” tanya Nisa
“hmmm, makanan masih ada apa gak Yang?” tanya taurus kembali
“masih ada sih Yang, tapi tinggal sosis nugget sama dua telur” ucap nisa
“beras kita gak ada lagi Yang?”
“habis sih Yang”
“ya sudah kamu goreng saja nugget sama sosis dan rebus kan saja telur buat kita makan di jalan, biar kau membereskan barang-barang’
“iya Yang.”
Taurus membereskan barang-barang sedangkan nisa memasak, untuk makan pagi ini dan siang di perjalanan, setelah selesai membereskan barang-barang dan makan mereka melanjutkan perjalanan turun ke dari puncak gunung S.
ditengah perjalanan taurus seperti mendengar orang minta tolong ‘suara apa itu sih, kayak suara bogel, tapi gak mungkin, pasti bogel sudah sampai di bawah’
‘mana aku gak bawa uang lebih untuk bayar denda, aku gadaikan saja alat-alat ku ini, nanti kau balik lagi untuk membayar dendanya, mudah-mudahan di terima’ ucap taurus di dalam hati
selama diperjalanan taurus terus mendengar suara-suara orang yang minta tolong, tapi dia melihat ke kanan dan kekiri tidak ada orang, sampailah mereka di pintu angin untuk beristirahat sejenak, mereka berdua makan telur yang direbus tadi.
“Yang nanti kita sampai di pos apa kena denda”
“hmmm, kena denda sih”
“kamu ada uangnya? tanya nisa
“ada aman itu”
“sudah kamu jangan bohong, kamu gak ada uang lagi kan?”
sambil garuk-garuk kepala “hehehe, emang gak ada sih, tapi kan bisa gadai alat-alat dulu Yang”
“sudah gak usah, pakai uangku saja Yang” sambil mengeluarkan uang dari tas kecil yang disandangnya
“sudah nanti di bawah saja kamu kasih ke aku Yang, kalau di jalan kayak gini takut jatuh dan hilang lagi”
“kamu simpan saja dulu Yang”
“iya Yang” jawab nisa, uang dimasukkan kembali kedalam tas kecil yang disandangnya
“gimana istirahatnya Yang?” tanya taurus
“hmmm, bentar lagi ya Yang, nisa masih capek ini, lagian kan masih jam dua belas kan”
“ya sudah, lima belas menit lagi ya kita jalan”
“oke Sayang” ucap nisa sambil tersenyum
setelah lima belas menit mereka melanjutkan perjalanan, nisa benar-benar tidak dikasih istirahat duduk, jadi mereka istirahatnya menyandar di pohon, sekitar jam 15.45 wib mereka keluar pintu rimba.
“Akhirnya sampai juga” ucap taurus
“lelah kali Yang, kamu gak kasih aku istirahat. tega kali kamu Yang”
“yah biar lebih cepat sampai, biar kita gak ditegur sama pengelola Yang”
“ya sudah ini uangnya, kamu urus aku mau istirahat disini sekalian bersih-bersih”
“iya Sayang”
taurus segera menuju ke pos registrasi “sora bang” ucap taurus
“memang kalian lah, buat khawatir saja”
taurus terkejut “kenapa gitu bang, emang Bogel gak bilang kalau aku naik lagi ke puncak karena keadaan yang gak memungkinkan”
“gila kau Rus, mana ada bogel semalam turus”
dengan mengucap dan panik “ah. yang benar Bang, soalnya semalam dia turun duluan, kami sempat berdebat”
“kau jangan main-main Rus?” tanya penjaga dengan cemas
“ihhh, iya Bang ngapain lah aku bohong bang, aku sempat berkelahi sama bogel karena aku ambil keputusan untuk naik ke puncak lagi, karena jalur gak nampak bang, sedangkan bogel langsung terobos”
sambil menepuk jidat “alamak, kok bisa Rus, Bogel dari semalam belum ada turun lo”
dengan raut wajah yang bingung dan cemas “yang benar Bang, Bogel juga belum turun”
muka penjaga sudah cemas “bener lo Rus ngapain Bang bohong, gak mungkin hal yang seperti ini kita candaan”
taurus lemas dan terduduk “astaga kok bisa, kau lah melanggar pulak”
“maksud kamu Rus,” ucap penjaga.
Taurus menceritakan semua apa yang terjadi selama di atas
sambil memukul tembok pos registrasi “hmmm, kan sudah dibilang jangan yang aneh-aneh kalau di atas”
“maaf bang aku juga salah” ucap taurus
“ya sudah kamu gak salah Rus, karena kamu selamat, pasti kamu gak melakukan pelanggaran”
“terus gimana ini Bang” tanya taurus
“hmmm, gini saja. Kamu pulang dulu bawa cewek mu, lalu kembali lagi kemari. Biar cewek mu gak trauma, anggap saja ini gak terjadi. Masalah pencarian biar bang kabari komunitas Ticong, kalau sampai malam ini gak turun juga mereka, terpaksa bang panggil SAR.”
“ya sudah Bang kalau gitu, bang masalah denda kami gimana?” Tanya Taurus
“kalau masalah itu gak usah kamu pikirkan, kau pegang saja uangmu, untuk kembali kemari lagi”
“siap Bang.”
Taurus menghampiri nisa yang sedang bersih-bersih
“Yang gimana masalahnya?” tanya nisa
“aman kok, ayo kita segera pulang biar enak kita istirahatnya” ucap taurus
“ kamu gak ganti baju?”
“ganti baju apa lagi kan baju kita sudah habis basah semua”
“oh iya-iya”
taurus dan nisa pulang mereka diantar ke ke jalan raya dengan teman-teman yang ada di pos
dengan memberi kode “oke siap kan”
“iya, makasih ya”
taurus sudah mengerti apa kodenya diberikan kepada anggota di pos.
“siap bang, kami pulang dulu ya”
“iya, hati-hati kalian”
“iya Bang.”
sedangkan di pos registrasi semua cemas, kepala penjaga mengabari ticong yang berada di sekret
keadaan sekret lagi santai-santai sambil bercanda “cong hpmu bunyi tu” ucap kalem
“siapa sih sore-sore yang nelpon” sambil berjalan keluar
saat itu hp ticong lagi di charger di dalam, sedangkan mereka lagi di luar semua
ticong melihat Hpnya ‘kok pos nelpon aku, ada apa ini. Pasti bogel cari masalah lagi’ ucap di dalam hati ticong
“iya Bang, ada apa” jawab ticong dari saluran hpnya
“cong maaf aku ngasih kabar buruk ini, dari semalam bogel sama rini belum turun juga, sementara taurus sama nisa sudah baru saja turun”
“kok bisa gitu bang”
“gini ceritanya” kepala penjaga pos menceritakan semuanya
“astaga Gelgel” air matanya mulai menetes
“oke ya cong sudah aku kabari, aku mau ngabari SAR lagi ini”
“oke Bang, kami siap meluncur”
saluran telepon langsung dimatikan sama ticong, ticong melempar hpnya suara terdengar sampai keluar.
“cermai, coba kau lihat ticong sana, kayaknya serius tuh” ucap bolang
“siap Bang” ucap cermai
cemai dan kalem masuk “cong kenapa?” tanya cermai
sambil memegang keningnya “Bogel, mei sudah dua hari dia belum turun juga dari gunung S”
“terus cong” sahut kalem
cermai memberi kode dengan kalem “iya mei”
kalem langsung keluar dan memberi tahu ke bolang, soram dan teman-teman lainya yang duduk disitu.
“Mustang, Lem, Rim. Packing hari ini juga berangkat”
“siap bang” mereka langsung packing untuk berangkat ke gunung S, bolang masuk kedalam
“cong kau gak usah ikut ya?” ucap bolang
dengan emosi dan sedih “gak bisa bang aku harus ikut, aku gak mau tau aku harus iku”
“sudah bang biar aku yang atur masalah ticong” ucap cermai
“ya sudah, packing lah kalian”
“siap bang” ucap ticong, sambil menegarkan dirinya
sambil memberi kode “Mei”
“iya bang”
tiga puluh menit berlalu “bang sudah siap, sudah bisa kita gerak” ucap kalem
“oke, kesini dulu kau Lem” ucap soram
sambil berbisik di telinga kalem “sudah tau kan siapa yang harus kau ajak”
dengan sedikit gelisah “siap bang, aku tau bag”
setelah selesai semua mereka berangkat naik mobil menuju gunung S malam itu juga, sedangkan kalem tidak ikut berangkat dia harus menjumpai salah satu taman mereka yang sangat mengerti dengan gunung S.