Perfect Ketos

" Bunda udah makan belum?" Shani duduk di depan sang bunda setelah membersihkan apartemen nya, " Udah, kamu udah makan?" Shani mengangguk sambil tersenyum lega jika mendengar sang bunda sudah makan.

" gimana sekolah nya?" bunda mengelus kepala Shani, " seperti biasanya, hari ini aku nanganin MPLS dan banyak hal tak terduga lainnya," Shani menatap mata teduh sang bunda yang selalu menghangatkan hatinya.

" bunda lagi keinget Abang terus," Shani paham bahwa bunda sangat menyesali banyak hal salah satunya kematian sang Abang, " coba aja kalau misalnya ayah kamu itu bener, dia bisa bantu bunda buat biayain Abang berobat."

" udah Bun jangan di jadikan penyesalan, Abang udah sembuh sekarang pasti dia lagi bahagia karena ga rasain sakit lagi, " Shani menggenggam tangan sang bunda, " maaf ya ci, bunda belum bisa bahagiain kamu."

" bunda ngomong apasih harusnya Cici yang minta maaf karena belum bisa bahagiain bunda, Cici liat bunda sehat aja udah bahagia pake banget," Shani memeluk bunda nya sangat erat.

" selalu tumbuh dengan baik ya, bunda cuma punya Cici," Shani mengangguk, tenang rasanya jika memeluk sang bunda seperti ini di tengah kacaunya dunia yang harus Shani hadapi.

" dah, bunda istirahat ya," Shani berdiri membiarkan sang bunda untuk istirahat sedangkan Shani masuk ke kamarnya, " Capek juga," Monolog Shani sambil meletakan tasnya di meja belajar.

Shani mengambil baju santai nya lalu masuk ke kamar mandi, Shani menyalahkan shower dan membiarkan tubuhnya di basahi oleh air dingin, segar sekali rasanya bisa mengguyur badannya.

Di sela sela suara air terdengar Isak tangis, Shani menangis melepaskan rasa sakitnya di hati yang hanya bisa ia luapkan jika sedang seorang diri, Shani yang terlihat kuat itu semuanya bohong.

Dia tetaplah seorang anak perempuan yang haus kasih sayang dan laki laki yang katanya seorang ayah, Shani juga ingin rasanya di cintai oleh laki laki tapi entah kenapa rasanya sulit sekali.

Antara takut terluka dan tidak ingin kehilangan kesekian kalinya, semua bercampur dalam hati Shani. " Cici," Shani mematikan shower saat pintu kamar mandi di ketuk.

" Kenapa bunda?" tanya Shani dari dalam kamar mandi, " Cici masih lama ga? Bunda mau minta tolong," Shani mengambil handuk kimono miliknya dan menggunakannya, " minta tolong apa bunda?" Shani membuka sedikit pintu kamar mandi.

" bunda baru inget kalau bunda harus buat pesenan cookies untuk tim di kantor tapi coklat nya abis, bisa tolong beliin di minimarket bawah ga?" Shani tersenyum dan mengangguk, " iya nanti Shani beliin ga, Shani selesain mandi dulu oke Bun."

" iya," Shani masuk kamar mandi lagi, Shani langsung menyelesaikan mandinya agar sang bunda tidak kelamaan menunggu, " beli berapa bunda?" Shani melihat sang bunda yang sibuk di dapur minimalis.

" choco chip nya 2 bungkus cukup kok, kamu mau buat yang soft ga? Buat besok sekali kasih temen temen kamu," bunda memang sangat baik suka menyuruh Shani untuk membawakan cake cake yang di buatnya untuk dibagikan ke teman teman Shani.

" kalau bunda ga capek gapapa," Shani mengganti sendalnya, " ga kok, biar sekali aja," Shani mengangguk lalu Shani keluar apartemen dan menuju ke minimarket yang ada di lantai 1.

Shani mengambil 2 bungkus choco chip dan 2 batang milk chocolate lalu Shani membayarnya.

......................