Sugar Baby Om Polisi

Aku sangat tergila gila dengan apa yang dimiliki oleh gadis bernama Lea ini.Apalagi aku sudah merasakan dan merebut kesuaciannya.Bahkan aku tidak bisa lupa akan keindahan tubuh polos itu.

Awalnya aku hanya berniat menggodanya saja.Namun,entah kenapa aku menjadi ketagihan ingin meminta lebih.Hingga aku kembali menyentuh tubuh polosnya.

"Lepaskan sayang!!!".Ucapku lirih sambil menahan gejolak dari dalam tubuhku.

"Jangan sayang...!!!".Lirihnya ketika aku akan menurunkan kepalaku di area inti tubuhnya.

"Nikmati saja sayang!!!!".Jawabku santai.

"Saya...nggg".Lirihnya pelan.Akupun semakin bersemangat bermain dan menyusuri area intinya dengan mulutku.

Sampai aku benar benar tak bisa menahan diri lagi dan langsung mengarahkan senjataku memasuki tubuhnya.

Desehan dan erangan kembali memenuhi ruangan kamar kami.Bahkan aku melakukannya tidak hanya dengan satu gaya saja.Aku menggilai sensasi yang belum pernah aku rasakan senikmat ini.Walaupun dengan vivi istriku sendiri.Bahkan Gadis itu tidak protes dengan yang aku lakukan pada tubuhnya.

Membuatku semakin puas menikmati olah raga ranjang pagi ini.Aku terus menghentak hentakkan tubuhku.Memacu setiap gerakan untuk menikmatinya secara sempurna.Hingga tiba tiba otakku ingat dengan sesuatu.Dan aku pun meraih ponsel milikku yang ada di atas nakas.Tanpa menghentikan kegiatanku.

"Sial".Gumanku dan langsung melempar ponselku di atas ranjang.Dan aku pun kembali fokus pada kegiatanku saat ini.

"Kenapa???".Tanyanya dengan deru nafas tersengal sengal.

"Bukan apa apa sayang.Nikmati saja!!!".Sahutku sambil mempercepat hentakan tubuh ku.

Dan setelah satu jam lebih kami saling memadu kasih memuaskan diri masing masing.Aku pun telah mencapai klimaksku dengan rasa sangat puas.

"Terimakasih sayang".Ucapku tulus sambil mengecup kening dan bibirnya.

Dia hanya tersenyum padaku dan langsung memeluk erat tubuhku.Aku pun membalasnya dengan senang hati dan rasa bahagia yang tidak bisa aku ungkapkan lagi hanya dengan sebuah kata.

"Kenapa????.

"Aku lapar "Lirihnya sambil membenamkan wajahnya di dadaku.

Aku terkekeh kecil mendengar penuturannya."Baiklah ayo mandi dulu!!!.Baru kita turun untuk sarapan".Sahutku sambil tersenyum dan membelai lembut rambut panjang nya.

Ia pun langsung mengangguk kan kepalanya.Dan langsung beranjak dari ranjang.Dengan cepat masuk kedalam kamar mandi."Aku duluan ya sayang mandinya".Teriaknya sambil berlari entah sadar atau tidak ia berlari masih dengan keadaan polos dan sempat meraih handuknya yang tadi aku buang kelantai.

Aku kembali terkekeh melihat tingkah gadis itu.Dan saat Lea kembali membersihkan diri nya.Aku pun kembali menelpon ke telpon rumah.Dimana tadi aku yang ceroboh belum mematikan sambungan telepon dengan bik Tini asisiten rumah tangga kami.

📞:Halo...Bik.Apa Vivi masih belum bangun???".Tanyaku langsung ketika telponku sudah tersambung.

📞:"Ini Dadang tuan.Tini nya lagi beres beres di atas tuan".

📞:Oh,mang Dadang.Tolong panggilkan bik Tini sebentar mang".

📞:Baik tuan.Tunggu sebentar".Sahut mang Dadang dari seberang telpon.

Dan benar saja tak menunggu lama aku sudah mendengar suara bik Tini dari balik telpon.Dengan suara yang sedikit gugup.

📞:Ha..Lo tuan".Sapa bik Tini dengan suara tercekat.

📞:Apa bibik mendengar nya tadi???".Tanyaku tanpa basa basi lagi.

📞:Maaf tuan".

📞: Tolong Rahasiakan apa yang bibik dengar tadi dari siapapun!!!.Termasuk mang Dadang suami bibik".Ucapku tegas.

📞:Baik tuan".Sahut bik Tini pelan.Dan akupun langsung menutup telpon tanpa kembali bertanya tentang Vivi lagi.Karena Lea pun sudah keluar dari dalam kamar mandi dan masuk kedalam ruang walk in closet.

Tanpa berniat kembali menggoda Lea aku segera masuk kedalam kamar mandi.Untuk membersihkan diri kembali dan kami pun sudah mandi dua kali pagi ini.

Setelah sama sama rapi aku dan Vivi turun ke lantai bawah untuk sarapan yang sudah sangat kesiangan karena jam saja sudah menunjukkan pukul 10.30 wib.

"Siapa yang udah siapin makanan????".Tanya Lea bingung.

"Revan tadi yang siapin.Ayo dimakan!!!.Katanya udah laper".Ajakku sambil menarik satu kursi dan menyuruhnya duduk.

Ia pun langsung duduk dikursi yang telah aku pilih.Dan memakan bubur ayam itu dengan lahap.Aku hanya tersenyum melihatnya yang selalu saja tak ada jaim jaimnya ketika sedang makan di hadapanku.

"Segeralah pindah kerumah ini,ajak ibumu juga!!!".Ucapku sambil menikmati bubur Ayam di mangkukku.

"Beri aku waktu sayang.Aku akan bicara dulu sama ibu.Biar ibu tidak curiga karena tiba tiba aku sudah punya rumah semewah ini".Sahut Lea pelan dan menggenggam punggung tangan ku.

"Baiklah jika itu maumu.Kalian bisa pindah kapan saja.Rumah ini sudah sah jadi milik kamu sayang.Dan jangan mengecewakan aku!!!".

"Terimakasih sayang.Aku janji tidak akan lama".Jawabnya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk kan kepalaku tanda setuju dan kembali fokus dengan sarapanku lagi.

"Apa kita akan menghabiskan waktu seharian dirumah ini sayang????". Tanya Lea tiba tiba.

"Jika itu yang kamu mau.Aku tidak akan keberatan sayang.Malah aku sangat senang untuk melayanimu seharian".Jawabku santai.

"Is...Kamu itu.Dasar om om mesum".Sahutnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Sebentar lagi jam makan siang.Apa disini ada bahan makanan???". Tanyanya lagi.

"Semua sudah disiapkan oleh Revan.Dan jika kamu sudah tinggal dirumah ini akan ada pelayan yang akan bekerja juga disini.Kamu dan ibu tidak perlu repot repot untuk melakukan pekerjaan rumah".

"Apa itu tidak terlalu berlebihan untuk seorang sugar baby seperti aku ini????".Ucapnya lirih

"Hussttt...Jangan banyak protes oke!!!.Nikmati saja apa yang aku berikan!!!.Kamu pantas menerima nya.Dan berjanjilah padaku!!!".

"Janji????.Apa????".

"Jangan pernah berniat pergi dariku apapun yang terjadi nanti!!!".

"Maksud nya???.Bukankah disurat perjanjian itu hanya.....".

"Aku bisa menambah waktu kontraknya.Atau aku juga bisa memperpanjang nya seumur hidup".Jawabku santai

"Apa???.Jadi Om berniat memelihara ku seumur hidup tanpa ada ikatan yang jelas dan hanya menjadikanku sugar baby saja???.Egois sekali".Serunya sedikit mendelik tak percaya.

"Hahhaha...Apa kamu mau aku jadikan istri keduaku????".Tanyaku

"Aku tidak mau disebut pelakor.Tidak...tidak...Itu tidak mungkin".Sahutnya menolak.

"Pasti Om bercanda kan????".Tambahnya sambil terkekeh.

"Berhenti memanggilku Om Lea!!!.Dan untuk ucapnku barusan aku sama sekali tidak bercanda.Itu sebuah tawaran serius untukmu Alea Savitri".Ucapku tegas.

Dia hanya diam mematung tanpa menjawab ucapanku kembali.Dan bahkan ia terlihat sangat terkejut dengan apa yang aku katakan padanya.Aku memang egois saat ini,Aku bahkan menyampingkan perasaan Vivi nantinya.Jika tahu apa yang aku lakukan dibelakang nya.Tapi,saat ini bagiku menjaga,melindungi dan memliki Lea seutuhnya menjadi tujuanku juga.

Entahlah rasanya tidak rela jika suatu saat aku akan kehilangan gadis ini.Apalagi sampai melihatnya bersama laki laki lain.Sungguh perasaan yang benar benar membuatku gila.

🌿

🌿

🌿

**TBC

Dua bab dulu ya gengsss 🙏🙏🙏

Sok atuh like dan votee nya yang banyak😘😘😘🤗🤗🤗**