Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 024
Muzzammil? Anak kembar ustadz Fachry yang amat sangat religius? Viera tak ingin menjadi orang yang tidak tahu diri dengan menikahi laki-laki sebaik itu.
Alasan Daddy Sky memang bagus. Daddy Sky ingin keturunan Viera nanti menjadi bagian dari keluarga Rain, setidaknya Muzzammil lahir dari rahim Alice Rain.
Muzzammil memang laki-laki idaman semua wanita muslim di dunia. Namun, bagaimana dengan kekurangan yang menempel pada diri Viera saat ini? Insecure? Yah, ia insecure.
Sore ini, Viera sengaja tiba ke kediaman keluarga Muzzammil demi menanyakan langsung pada pihak terkait. Viera yakin, Muzzammil pun tidak menerima perjodohan yang dilangsungkan secara tiba-tiba.
Kebetulan, laki-laki dengan kalung sorban itu baru tiba bersama motor besar. Muzzammil memarkirkan kendaraan kemudian membuka helm sebelum akhirnya menyatroni Viera.
"Kau di sini?" Muzzammil sempat menoleh ke kanan dan kiri. Memastikan dengan siapa Viera datang. "Sendirian?"
Viera mengangguk, kemudian mengikuti langkah kaki Muzzamil menuju kursi taman dan mempersilahkannya, "duduk."
Viera menurut duduk, walaupun sebenarnya Viera kikuk bersitatap dengan laki-laki seperti Muzzammil yang jarang-jarang bercengkrama dengan perempuan.
"Mau minum apa?"
Viera menggeleng, cepat. "Kamu pasti tahu, aku ke sini untuk apa..."
"Untuk apa memangnya?" Dari raut mukanya, Muzzammil benar-benar tidak tahu maksud tujuan Viera tiba di kediaman keluarganya.
"Kamu dengar perjodohan kita?"
"Dengar."
Mendengar itu, Viera menyela. "Aku tidak mau menikah dengan mu, Muzzammil."
Muzzammil sempat terdiam. Sebenarnya, kabar ini cukup mengecewakan nya.
"Apa pun keputusan mu. Aku hargai. Tapi, aku sendiri tidak tahu caranya menolak titah Opa Sky dan Abi Fachry," katanya kemudian.
"Percayalah, aku lebih tidak punya daya, Muzzammil. Kamu laki-laki. Aku harap kamu akan lebih berani menolak perjodohan kita."
"Kalau ternyata aku memang menginginkan perjodohan ini, bagaimana?" Datar, tapi, Viera tak melihat raut bercanda di wajah pria itu.
"Aku tidak menolaknya. Jadi, untuk apa aku menolaknya?"
Viera mengernyit untuk kalimat Muzzammil barusan. Tidak menolak? Sejak kapan Muzzammil menginginkannya?
"Kalau kau menolak. Silahkan. Tapi, aku rasa perjodohan ini tidak salah. Aku tidak akan menolaknya selagi aku setuju menikahi mu."
Viera menutup wajah frustrasi. Entah lah, sejak tragedi di Berlin, hidupnya mulai terasa tidak ada yang mudah. "Dengar, Muzzammil. Aku bukan wanita yang pantas untuk mu."
"Atas dasar apa kau bilang kau tidak pantas untuk ku?" sela Muzzammil. "Bukan kamu yang menentukan pantas atau tidak."
"Aku sudah tidak perawan lagi," aku Viera.
...∆{/+--__--+}∆...
Allasca frustrasi? Yah, akhir-akhir ini, Allasca merasakan kebingungan di tengah-tengah gugatan perceraian yang sudah berjalan dua kali persidangan.
Malam ini, Allasca sudah berada di sebuah pulau ... Pulau seribu, tempat di mana Allasca dan Pingkan melakukan one night stand di satu bulan sebelum menikah.
Married by accident, memalukan, tapi, pernikahan mereka memang diawali dengan cinta satu malam, tepatnya di malam perayaan pernikahan Akhkas sahabatnya.
Kala itu, Akhkas mengundang seluruh anggota keluarga dan kerabat. Dan malam itu, Allasca ikut-ikutan tergiur menenggak koktail langka dari negeri China yang Nick tawarkan.
Andai saja waktu bisa diputar, Allasca akan memilih tidak tergoda meminum minuman yang Nick suguhkan, dan mungkin, Allasca tidak akan terburu-buru menikahi Pingkan hanya karena takut hamil sebelum menikah.
"Silahkan, Tuan."
Allasca hanya melewati pedagang ikan bakar di tepian jalan yang dia tapaki. Ini pertama kalinya, Allasca pergi berjalan-jalan tanpa didampingi siapa pun selain sarung tangan dan sanitizer spray miliknya.
Allasca yakin, ia akan memerlukan suntikan penangkal alergi setelah ini. Tapi, persetan dengan semua itu, akhir-akhir ini, Allasca merindukan tempat di mana dia melakukan kesalahan satu malam bersama Pingkan.
Allasca sendiri tak tahu apa hubungan tempat ini dengan Viera. Tapi, kerinduannya pada tempat ini bermula dari desah dan rintihan Viera satu minggu yang lalu.
"Hey, Tuan sanitizer!"
Nick membungkuk setelah berlari dari resort tempat mereka menginap, menerjang pasir-pasir, angin malam pantai dan berhenti di hadapan Allasca.
"Kau tidak takut alergi hah?" Nick tak mau repot sendirian di sini. Sebab, kepergian Allasca kali ini benar-benar tidak membawa asisten atau siapa pun selain dirinya.
Pun, Nick yang memaksa menyusul karena tak tega membiarkan sahabatnya mengalami hal yang tidak-tidak di pulau ini.
Allasca terkekeh kecil, seolah-olah tahu kegelisahan seorang Nick. "Kau boleh pulang kalau takut direpotkan."
"Kau ini kenapa?" Andai boleh jujur, Nick ingin membiarkan atasan sekaligus sahabatnya sendiri, tapi, tidak pernah bisa setega itu.
"Ada masalah kah? Bukannya sidang sudah berjalan sesuai mau mu?" imbuhnya.
"Ini tidak ada hubungannya dengan perceraian ku. Aku ke sini hanya mau mengecek kondisi resort yang pertama kali aku tinggali bersama Pingkan."
"Untuk apa?"
"Aku mau mengingat masa lalu yang aku rasa akrab akhir-akhir ini," sahut Allasca.
Nick sempat terkekeh samar, bukankah kata-kata boss satu ini lucu? "Kalau masih cinta. Untuk apa kekeuh menceraikannya?"
"Ini urusan ku," tampik Allasca lagi.
Nick menghela napas. "Aku semakin tidak paham dengan mu. Andai gajinya tidak besar. Mungkin aku sudah pamit undur diri dari jabatan ku yang sekarang."
Mata Allasca sempat mengerling Nick yang masih merutuk tak jelas. "Kau boleh ikuti aku. Tapi berhenti bersikap seperti gadis."
"Oya?!" Nick sengaja mengecilkan suara demi menyerupai wanita. Bahkan menyematkan rambut di telinga layaknya gadis. "Apa Tuan kira, ada gadis sekekar aku?? Kalau begitu, bagaimana kalau kita chek in?"
Lirikan tajam Allasca disusul dengan edikan bahu geli. "Setelah ini. Aku tidak menyalahkan kenapa Karina kabur darimu."
...Hanya mengingatkan vote barang kali nganggur....
yg ada nanti bingung 🤣🤣
mo nunggu tamat ko gak tahan..
kangen ama Alaska ama neng Viera niih/Drool//Drool//Drool//Drool/