NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. INFORMASI TENTANG LILI

Kertas dengan profil data gadis yang kini menarik perhatian seorang Rion terus pria itu tatapi dengan lekat. Pandangannya tak henti memandangi foto formal yang terlampir bersama kertas profil itu. Tak mengira kalau gadis bernama Liliana Larossa itu sungguh karyawannya yang telah bekerja di perusahan Lorenzo selama satu tahun lebih.

"Kau yakin kalau dia bukan mata-mata atau pun salah satu orang dari organisasi lain?" tanya Rion pada Dante.

"Aku sudah mencari tentang dirinya, dan semua tentangnya bersih tanpa cela. Mengejutkannya dia lulusan dari Massachusetts Institute Of Technology. Bisa dibilang dia cukup terbaik di bidang teknologi informasi dan komputer. Dia masuk ke perusahaan Lorenzo kurang lebih satu tahun lalu atas rekomendasi dari pimpinan departemen IT perusahaan. Dia sudah direkrut bahkan sebelum dia lulus. Dia hanya tinggal dengan ayahnya yang membuka restoran sederhana di Diego Street sejak lima belas tahun lalu dan aku tidak menemukan tentang ibunya," lapor Dante atas apa yang ia temukan tentang gadis tersebut.

"Kau yakin dia bersih? Tidak ada cela atau hal apa pun yang mencurigakan tentangnya?" Tampaknya Rion masih belum bisa memercayai gadis itu. Tentu dengan banyaknya hal yang terjadi selama ini, membuatnya sulit untuk percaya kalau ada orang yang mendekatinya dan keluarganya dengan niat tulus.

"Ada beberapa yang masih belum bisa kutemukan. Salah satunya kehidupannya sebelum kuliah, tidak ada data terkait dan pasti tentang gadis itu. Seolah apa pun mengenainya saat sebelum masuk masa kuliah tidak pernah ada datanya, bahkan sekolah dan orang-orang yang berhubungan dengan gadis itu. Dia juga tidak aktif di media sosial, dan jika ada hanya digunakan untuk melihat-lihat saja," kata Dante yang berhasil membuat Rion tertarik.

"Maksudnya semua tentang dia sebelum dia kuliah tidak pernah diketahui? Sekolah? Apa yang dia lakukan? Siapa saja temannya? Kekasihnya?" tuntut Rion.

"Benar. Bahkan aku meminta Fernando, hacker kita mencari data tentang gadis itu, tapi tidak ada jejak tentang kehidupannya sebelum masa kuliah. Tidak ada data, seolah dihapus dan tampak tidak pernah ada. Aku sendiri melihat ketika Fernando mencari data gadis itu dan tidak menemukan apa pun. Yang ditemukan hanya ketika ia berada pada masa kuliah." Jujur saja Dante pun tertarik akan hal ini. Belum pernah ia menemukan kasus tidak adanya data tentang diri seseorang sampai sesempurna ini.

"Kau bilang tadi dia lulusan MIT dan cukup baik di bidang teknologi dan komputer, bukankah artinya dia bisa melakukan hacking? Bagaimana jika semua data tentang gadis itu dihapus olehnya sendiri karena satu alasan yang tidak ingin ada orang melihatnya?" duga Rion, membuatnya semakin penasaran akan diri gadis itu.

Dante berpikir sebentar atas apa yang dikatakan oleh atasannya itu. "Kemungkinan besar benar dia melakukannya. Kau tahu, posisinya di perusahaan kita adalah wakil ketua di kelompok khusus untuk pembuatan sistem perusahaan dan juga untuk dijual ke perusahaan lain atas nama Lorenzo," katanya.

Rion terkejut luar biasa atas apa yang ia dapatkan dari diri seorang Liliana Larossa. Gadis ini berbahaya. Itulah yang ada dipikiran Rion setelah mendapatkan laporan tentang sang gadis. Tidak menyangka kalau seorang gadis yang ia kira sibuk memercantik diri layaknya para perempuan pada umumnya, justru memiliki posisi setara dengan pria di perusahaan tersebut. Bodoh sekali Rion tidak pernah mendengar tentangnya padahal ia karyawan yang telah lama berkerja untuk Lorenzo. Perusahan terbesar dan mendominasi di San Fransisco hingga ke dataran Amerika, dalam banyak bidang. Baik pusat perbelanjaan, importir barang, hotel, rumah sakit, hingga sekolah.

"Apakah kita perlu menurunkan orang untuk mengawasinya?" tanya Dante, tahu kalau atasannya itu telah menandai seorang Liliana Larossa sebagai salah satu ancamannya.

"Yah, lakukan. Pastikan untuk terus mengikutinya, dan lapor padaku kalau dia bertemu dengan seseorang di luar kantor, khususnya yang berhubungan dengan musuh dan saingan kita," perintah Rion.

"Lalu bagaimana dengan Lucas? Tampaknya dia begitu menyukai gadis ini," Dante bertanya setelah melihat kedekatan sang tuan mudah dengan Liliana.

"Kita akan menjauhkan mereka sementara ini. Aku tidak ingin apa yang terjadi pada Lucas dulu terulang lagi," ujar Rion ketika ia mengingat bagaimana anaknya itu untuk pertama kalinya mau dekat dengan seseorang setelah insiden mengerikan dulu yang terjadi pada bocah lugu itu.

"Bukankah itu akan membuat Lucas sedih dan terpuruk jika tahu kalau kau tidak mengizinkan dia untuk bertemu dengan Lili?" Dante cemas sebenarnya kalau-kalau Lucas akan tantrum jika bocah itu dilarang bertemu dengan Lili.

Bagi mereka berdua entah sudah berapa lama sejak terakhir kali melihat Lucas tersenyum dengan rona di wajahnya. Antusias terhadap orang lain dan tidak takut. Untuk Rion hal itu adalah yang paling ingin ia lihat sejak bertahun-tahun berusaha mengembalikan masa anak-anak Lucas yang sempat terenggut karena kejahatan satu orang. Tapi Rion juga tidak ingin menempatkan Lucas dalam bahaya dengan memercayakan ia pada orang yang tak dikenal. Terlebih lagi, setelah mendengar kalau ada yang tidak beres tentang Liliana.

"Lucas akan lupa dengan gadis itu jika lama tidak melihatnya. Jadi biarkan saja dan beritahu kalau gadis itu berbahaya dan tidak baik untuknya," jawab Rion atas pertanyaan Dante tadi.

Tepat ketika Rion mengatakan hal itu, pintu ruang kerjanya terbuka. Menampilkan sosok bocah lima tahun bermata biru bulat besar dalam balutan piyama.

"Dad?"

"Lucas, kau belum tidur?" Air muka Rion melembut ketika melihat anak laki-lakinya datang, menyuruhnya untuk datang kepadanya dengan gestur tangan.

Dengan langkah kecil menggemaskannya, Lucas berlari ke sang ayah. Memeluk pria itu dan duduk di pangkuan Rion.

"Aku mimpi buruk," jawab Lucas, menyenderkan tubuhnya ke Rion dengan santai. Bisa dilihat kalau bocah itu masih mengantuk, dan ketika melihat jam, waktu menunjukan jam dua belas malam.

"Bermimpi apa?" tanya Rion seraya memberikan sinyal kepada Dante untuk membuatkan susu hangat.

"Ada banyak orang mengerumuniku dan mereka semua memakai topeng seram," jawab Lucas, menyembunyikan wajahnya ke dada sang ayah, tak ingin mengingat mimpi yang membuatnya terbangun dalam keadaan takut. Beruntung ia tidak menangis.

"Tidak perlu takut, mereka tidak akan bisa menyakitimu. Mereka hanya mimpi." Rion mengelus kepala dan punggung Lucas, berusaha mengenyahkan ketakutan bocah itu karena mimpi buruk.

Lucas mengangguk, kemudian berkata, "Aku kangen Lili."

Rion terdiam mendengar penuturan Lucas. Tampaknya anak laki-lakinya itu telah menemukan orang yang membuatnya nyaman. Tapi untuk Rion gadis itu masih belum diketahui apakah baik atau tidak. Ia tidak ingin menempatkan Lucas kembali pada orang yang salah hingga membuat bocah itu dalam ruang ketakutan lagi untuk waktu lama. Rion tidak ingin itu terjadi.

Dante masuk kembali ke ruangan bersama dengan susu hangat. Ia memberikannya kepada Rion, kemudian kembali duduk di tempatnya semula yang berseberangan dengan sang atasan di sofa.

"Minum ini dulu. Kau akan lebih tenang setelah meminumnya," suruh Rion seraya memberikan segelas susu hangat kepada sang anak.

Lucas menuruti ucapan Rion. Pelan-pelan ia menyesap susu hangat tersebut.

"Ayah ini bertanya sesuatu? Bagaimana kau bisa bertemu dengan Liliana?" tanya Rion akhirnya setelah ia menahan diri untuk tidak bertanya karena takut mengguncang mental sang anak hari Lucas bertemu dengan Lili adalah hari yang sama bocah itu diculik.

"Saat itu hujan, aku jalan jauh sekali. Lalu karena lelah aku duduk, lalu Lili datang dengan payung dan membawaku ke rumahnya. Dia sangat baik, bahkan menemaniku tidur sambil memelukku," jawab Lucas dengan keluguannya.

"Dia sungguh baik? Dia tidak marah atau melakukan sesuatu kepadamu?" tanya Rion lagi.

Lucas menggelengkan kepalanya. "Tidak. Dia selalu menemaniku, bahkan kami nonton televisi dan bermain game bersama. Dia selalu tersenyum setiap kali bicara denganku. Dia suka menggendongku dan membelikanku pakaian. Dia tidak marah saat aku menangis tapi justru memelukku seperti yang ayah lakukan," ucap Lucas ketika ia mengingat dengan jelas bagaimana sikap Lili kepadanya.

Netra Rion melihat ke arah Dante, mendengar dengan baik informasi tambahan dari Lucas langsung. Anak kecil tidak akan berbohong dengan apa yang ia katakan.

Mungkinkah kalau gadis tersebut sebaik itu? pikir Rion.

"Boleh aku bertemu dengan Lili lagi?" tanya Lucas.

"Tidak. Untuk sekarang kau tidak boleh bertemu dengannya dulu. Ayah harap kau mau mendengarkan ucapan ayah ini, mengerti?" jawab Rion dengan nada sedikit tegas.

"Kenapa?" Lucas tidak senang mendengar jawaban tersebut.

"Bagaimana kalau ayah bilang Liliana itu orang jahat?" tantang Rion.

Namun siapa sangka, satu kalimat itu mampu mengubah air muka Lucas. Bocah itu tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang ayah. Dengan cepat ia turun dari pangkuan Rion, menatap Rion dengan mata berkaca-kaca dan marah.

"Lili tidak jahat! Pokonya Lilipad tidak jahat!" seru Lucas yang kemudian berlari pergi dari ruangan. Ngambek.

"Lilipad?" Sebelah alis Rion bertaut ketika mendengar Lucas menyebut Lili dengan sebutan tersebut.

Namun Rion tidak pernah tahu kalau kalimat yang ia lontarkan sebagai larangan Lucas bertemu dengan Lili justru berdampak fatal kepada sang anak. Hingga membuat pria berusia tiga puluh dua tahun itu kelabakan setengah mati. Dan mau tak mau menelan ludahnya sendiri dan menemui gadis itu langsung.

1
Mawar Berdury
mantap mantap sangat bagus alur ceritanya Thor👍👍👍👍
Mawar Berdury
ada,,sjh km Rion
Mawar Berdury
mampir Thor jlan cerita nya bagus
Yhunie Arthi: terima kasih udah baca dan suka sama ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Mawar Berdury
aduhhh maksa deh
Mawar Berdury
aduhhh knp di pecat sih ap slahnya coba.../Smug//Smug/
Mawar Berdury
semoga sjh mereka berjodoh ..ngk ad slahnya kan🤭🤭🤭
Mawar Berdury
duuhhhh salah paham kan jadinya
Aerik_chan
1 iklan buatmu kak...semangat
Aerik_chan
little nggak tuh
Mawar Berdury: suka banget
total 1 replies
Aerik_chan
1 bunga mendarat dengan sempurna untukmu
Aerik_chan
li lu bisa tidur ditatap cogan?
Aerik_chan
ayo temui lilipad
Aerik_chan
woy salah paham pak Rion!!!
Aerik_chan
1 iklan untukmu kak
Aerik_chan
tuan kecil, dicariin papah. pulang yok
Aerik_chan
kak yuk saling support
Aerik_chan
anakmu selamat kok bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!