Kisah seorang pemuda yang dikhianati tunangannya Lin Qionye yang lebih memilih pangeran mahkota Ming San , yang lebih tragisnya lagi, ia dipukul habis habisan oleh bawahan pangeran mahkota atas permintaan Lin Qionye
Xion Cen yang baru menginjak usia 15 tahun , tak kuasa menahan derita , berulang kali ia memohon ampun untuk di lepaskan namun tak satupun dari mereka yang mau mengampuninya, mereka baru berhenti menyiksanya, setelah melihat tubuh Xion Cen terluka hingga babak belur, tulang rusuknya banyak yang patah baik pergelangan tangannya bahkan tulang kakinya juga patah hingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri.
Tanpa belas kasihan Lin Qionye memerintahkan mereka semua untuk menghancurkan Meridian serta dantiannya akibat perbuatan mereka, tubuh Xion Cen langsung lumpuh seketika,gadis itu tampak tersenyum puas.Ia menatap Xion Cen dengan jijik dan meludahinya.
"Sampah sepertimu tak sadar diri , kau sungguh tak pantas bersanding denganku...!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghabisi Sekelompok Orang Tak Dikenal
Ia juga ikut memetik tanaman obat dengan hati hati, setelah semua tanaman obat terkumpul ia menyerahkannya ke pelayan , pelayan itu terlihat kaget melihat hasil petikan Xion Cen yang sesuai apa yang di inginkannya , ia mengira akan banyak yang rusak tapi setelah ia mengecek nya , tanaman itu tak ada yang rusak .
Selain untuk juga mengambil beberapa tanaman obat tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengobati segala jenis penyakit , ia juga menemukan teratai yang sama dengan paviliun
Harta Karun daun emas. Xion Cen juga mengambil rumput roh , ginseng dan jamur Lingzhi , setelah semua terkumpul, Pelayan itu membawa semua tumbuhan obat ke meja kasir,
"Berapa harga semua tanaman obat yang aku pesan .?" Penjaga kasir itu menghitung semua tanaman herbal yang telah Xion Cen ambil .
"Tuan muda total semua tanaman obat yang tuan beli seluruhnya 3000 koin emas ." Ucap pegawai kasir itu menatap ke Xion Chen , ia tampak ragu apakah Xion Cen memiliki uang sebanyak itu untuk membayar semuanya, karena baginya uang sebanyak itu sangat banyak sekali , ia memperhatikan wajah Xion Cen terlihat tenang saja , ia mengambil tiga kentong uang di dalam tas penyimpanannya lalu memberikan kepada petugas kasir tak lupa ia memberi tambahan beberapa koin emas untuk Tip pelayan yang melayaninya , pelayan itu terlihat seneng sekali , ia mengucapkan terimakasih kepada Xion Cen.
Setelah tak ada lagi yang ingin dibelinya ia memutuskan untuk pulang ke klan, Setibanya ia di jalan yang sepi tiba-tiba sekelompok orang berpakaian serba hitam mengenai penutup wajah yang juga berwarna hitam , mereka semua langsung mengelilingi Xion Cen.
"Siapa kalian.. kenapa kalian menghalangi jalanku, apa yang kalian inginkan .?" Xion Cen menatap semua orang yang mengenakan penutup wajah hingga matanya saja yang terlihat .
"Tak usah banyak tanya .! Kami semua menginginkan nyawamu, Aku tak menyangka kalau kepala sampah sepertimu memiliki harga yang mahal, terdengar suara pria dari balik topeng itu yang terdengar serak dan berat, ia aura kegelapan yang menyelubungi tubuhnya bukan di saja bahkan semua anggota kelompoknya , mungkin mereka sudah terlalu banyak membunuh orang pikir Xion Cen dalam hati .
Namun ia tak gentar atau takut sedikitpun karena ranah mereka masih jauh di bawahnya yang rata rata hanya berada di ranah raja, sedangkan ia sudah di ranah raja tingkat akhir hanya menunggu waktu saja ia melangkah ke ranah kaisar namun ia sengaja menahannya.
"Kalian semua .. bunuh cepat bocah itu, jangan tunggu lama lama, nanti keburu di tonton warga karna kita sekarang berada di tempat umum, itu akan memperburuk reportase kita karena menyerang sampah kultivasi seperti dia, Semakin cepat ia mati semakin cepat pula tugas kita .
Hiaaattt... !!!
Teriak seorang anggota mereka menyerang Xion Cen dengan beringas , dengan wajah datar , Xion Cen menghindarinya , gerakannya yang cepat seperti bayangan tiba tiba saja muncul di belakang pria itu satu pukulan keras langsung bersarang ke punggung pria itu membuat tulang tubuhnya berderak sepertinya mengalami patah tulang , tubuhnya langsung terpental menabrak tembok jalan, hingga membuat tembok itu roboh , ia terlihat menggelepar sesaat lalu tewas.
Semua temannya tampak terkejut setelah melihat kejadian itu, mereka tak menyangka bocah yang mereka anggap sampah bisa membunuh temannya yang kuat hanya dengan satu pukulan , dengan rasa tak percaya mereka semua menyerang Xion Cen dari berbagai arah , namun serangan mereka dapat dihindari Xion Cen dengan mudah, gerakanya yang cepat nyaris tak telihat membuat mereka semua bingung .
"Hati hati ..bocah ini ternyata bukan sampah , ia menyembunyikan kekuatannya ." Teriak salah satu pria memperingatkan temannya .
Boooooom..!!!
Terdengar suara hantaman mengenai tubuh pria yang barusan berteriak sebelumnya.
"Berisik...!!" Sebuah tinju mengenai pria itu, membuat dadanya remuk jantungnya seketika itu juga hancur , ia langsung tewas seketika.
Ia mengambil pedang pria itu, dengan gerakan cepat ia membabat habis semua orang yang mengeroyoknya hingga tewas tanpa satupun dari mereka yang dapat melawan , semuanya mati dengan kepala terpenggal karena tak mampu menghindari serangan Xion Cen yang cepat , tiba tiba saja Xion Cen sudah muncul di samping pria yang merupakan ketua dari kelompok itu, pria itu tampak terkejut, merasakan mata pedang yang ada di tangan Xion Cen telah berada di lehernya .
Dengan kekuatanmu yang masih lemah, tapi gayamu sok seperti seorang jagoan yang hebat... yang tak terkalahkan, siapa yang memerintahkan mu.!!?"
"tak akan.. aku tidak akan mengatakannya, walaupun kau bunuh aku." ucap pria itu bersikeras tak mau menjawab pertanyaan Xion Cen.
"Baiklah kau boleh mengadu kepada raja yama di neraka, aku juga tak butuh jawabanmu.
Srettttttttzz.....!!!!
Sebuah kepala langsung terbang , ketika Xion Cen menarik pedangnya, dengan gerakan cepat ia menghindari cipratan darah yang hampir mengenai dirinya, setelah pria itu tewas ia dengan cepat memeriksa tubuh pria itu ia tak menemukan apa apa , apa lagi bukti yang menunjukan siapa yang .memerintahkan mereka , baik organisasinya dsn orang yang membayar mereka .
Xion Cen dengan cepat meninggalkan tempat itu ketika merasakan beberapa aura yang mendekati tempat itu, sesampainya ditempat kejadian mereka semua hd ya melihat banyaknya mayat yang tergeletak tampak mengenaskan.
"Apa yang terjadi... Siapakah yang melakukan ini semua . ?" ucap salah satu warga kota petir bertanya kepada temannya ketika melihat mayat yang bergelimpangan di jalan, ia terlihat merinding.
"kau bertanya padaku , lalu aku harus bertanya kepada siapa ..bukannya dari tadi kau tau kita selalu bersama , memangnya aku ahli nujum." pria itu tampak kesal karna ia juga bingung melihat apa yang terjadi .
Setelah berjalan kabur dari tempat itu , Xion Cen kembali berjalan santai , karena tak jauh lagi ia akan tiba di klannya , jika ia menggunakan keahliannya mungkin semua orang akan mengetahui kalau ia sudah dapat berkultivasi.
"Selamat datang tuan muda ." sambut dua orang pemuda penjaga gerbang sambil tersenyum dengan hormat menyambut kedatangan Xion Cen, ia hanya mengangguk sambil tersenyum , lalu pamit masuk klan.
"Syukurlah tuan muda Cen pulang dalam keadaan baik baik saja , padahal aku sudah mencemaskan dirinya." ucap pengawal gerbang itu sambil mengelus elus dadanya .
"aku juga mengkuatirkan tuan muda, ternyata tuan muda kembali dengan selamat ." ucap tersenyum senang .
"Tuan muda kemana saja .?" seorang pemuda mendatanginya ketika melihat Xion Cen tiba .
"Aku dari pasar ada yang ingin aku beli." Xion Cen tersenyum menatap pemuda itu .
"kenapa tak mengajak kami .?"
"kalian tengah tidur , jadi aku tak ingin menganggu kalian." Sebagai hewan kontrak mereka merasa terharu dengan sikap Xion Cen yang begitu memperhatikan mereka berdua .
"lain kali jika tuan muda pergi , ajaklah kami serta , walaupun kami tengah tertidur." Hai long terlihat tak enak hati .
"tak apa apa , aku hanya membeli tungku dan tanaman herbal saja untuk meracik obat, apakah kalian sudah makan .?" Xion Cen menatap mereka berdua.
"Apa tuan muda menyuruh kami tidur lagi .?" tatap mereka berdua mengarah ke Xion Cen , mereka semua saling tatap tak lama kemudian tertawa .
"apa yang kalian tertawakan , sepertinya asik sekali .?" seorang wanita cantik tiba tiba datang menghampiri mereka .
"salam ibu ... Tidak apa apa ..menertawakan gak yang lucu . " Xion Cen tersenyum menata wanita cantik itu.
"Apakah kau sudah mendapatkan apa yang kau cari..?" tatap Su yin ke arah putranya.
"Sudah ibu, ibu... sepertinya Cen'er akan pergi kehutan kembali untuk berlatih, apakah boleh .
"ibu tak melarang mu, itu untuk kemajuanmu , ibu akan selalu mendukung , kau mintalah izin sama ayahmu terlebih dahulu sebelum pergi."
"baik ibu .. " mereka semua beranjak menuju ke aula klan.
Di sebuah Paviliun yang ada di klan Xion , tampak seorang tetua terlihat marah, setelah mendengar semua orang yang mereka bayar tewas begitu saja tanpa mereka tau apa yang jadi penyebabnya , sedangkan kabar tentang kepulangan Xion Cen ke klan dalam keadaan baik baik saja mereka terlihat kesal .
"Anak itu tetap saja beruntung , tapi siapa yang menolongnya .?" ucap tetua Xion Zun , menatap putranya Xion Zan dan dan Xion Zen .