NovelToon NovelToon
My Doctor

My Doctor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: sereen

Menceritakan kisah cinta dua orang yang dijodohkan. Yang awalnya hanya terpaksa lama kelamaan cinta pun tumbuh dari keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sereen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Saat jam makan siang dokter el bersama wilona sedang menikmati makan siang dengan menu seadanya yaitu hanya nasi kotak dan sebotol air mineral saja.

"maaf ya kita cuma bisa makan nasi kotak aja? "... ucap dokter el

" gak masalah kok"... jawab wilona sambil tersenyum

Saat mereka berdua menikmati makan siang dibawah pohon, tiba tiba mona datang menghampiri dan hal itu membuat mood wilona jadi tidak baik.

"el? "... ucap mona

Wilona dan dokter el secara bersama menatap ke sumber suara. Dokter el yang terkejut saat melihat mona dihadapannya, tidak menyadari jika wilona meliriknya.

"kenapa kamu disini? bukankah seharusnya kamu merawat ibumu yang baru selesai operasi? ".... pertanyaan dokter el membuat wilona memutar kedua bola matanya dengan malas

"aku sedang mengurus saudaraku yang menjadi korban longsor. dan kebetulan ibuku dirawat oleh tanteku".... jawab mona dengan senyuman manisnya

"maaf ya aku mengganggu kalian? "... ucap mona lagi

"gak papa kok".... ucap dokter el

"aku seneng kamu bisa ikut serta disini! ya udah aku kesana dulu ya el? "... ucap mona yang langsung pergi

"kejar sana daripada dipandang terus! "... celetuk wilona yang membuat dokter el menoleh ke arahnya

"kamu bilang apa? "... tanya dokter el dengan lembut

"gak bilang apa apa! aku udah selesai makan".... ucap wilona yang langsung berdiri

"kamu mau kemana? ".... tanya dokter el

"mencari temanku! "... jawab wilona yang langsung berjalan meninggalkan dokter el

Wilona berjalan dengan cepat sambil menggerutu disepanjang jalan dan dengan kasar ia melepas sandalnya lalu masuk ke dalam tenda.

"bikin kaget aja kamu! "... celetuk bela yang sedang tiduran didalam tenda

Bela menatap wilona yang wajahnya tampak kesal dan saat ini wilona duduk sambil mulutnya menggerutu tak jelas.

"kamu ini kenapa sih wil? kesambet? ".... tanya bela mengubah posisinya menjadi duduk disamping wilona

"aku kesel banget ! perhatian banget sama mantan! mentang mentang punya mantan! ".... jawab wilona dengan kesal

"owhhh.... maksud kamu mereka baru saja bertemu? "

"iya! kalo masih ada perasaan kenapa gak balikan aja dan batalin perjodohan ini! "

"kamu cemburu ya? ".... ucap bela sambil tersenyum

"apa cemburu? sorry ya... aku cuma kesel aja! "

"iya iya cuma kesel aja. tapi kenapa wajah kamu jadi merah padam gini hah? "

"apaan sih kak bela! udah sana kerja aja "

"kamu ngusir aku nih? "

"aku pengen sendiri kak bela"

"oke oke! aku nanti kembalinya malem kamu gak papa kan sendiri dulu disini? apa biar aku suruh dokter el buat nemenin kamu? "

"kak bela????? ".... wilona menatap bela dengan melotot

"hati hati ntar jatuh tuh bola mata".... ucap bela yang langsung berjalan keluar dari tenda

Bela berjalan menuju ke tenda dimana para korban longsor dirawat dan didalam sana ada dokter el yang sedang memeriksa pasien yang lukanya sudah pulih.

"apa wilona baik baik saja? ".... tanya dokter el pada bela

"menurutmu? ".... ucap bela dengan jutek

"aku tau dia marah karna aku berbicara banyak dengan mona. tapi itu cuma interaksi biasa saja"

"wanita butuh kepastian dok! kalo suka ya bilang kalo gak ya silahkan pergi! "

Dokter el menatap bela yang berjalan meninggalkannya berdiri sendiri dan kemudian dokter el memikirkan ucapan bela padanya barusan.

Benar yang dikatakan oleh bela, jika memang dirinya menyukai wilona sebaiknya dikatakan saja daripada terus menggantungnya seperti saat ini. Mungkin kalo dirinya sudah memberikan kepastian, wilona tidak akan begini lagi kepadanya yang mudah marah.

Tapi dokter el sangat takut jika wilona belum ada perasaan dengannya . Tetapi dokter el memang harus memberirahukan soal perasaannya kepada wilona daripada dirinya terlambat untuk mengatakannya.

...****************...

Diruang makan keluarga Cakradinata sedang menikmati makan malam sambil mengobrolkan hal apa saja yang terjadi ditempat kerja mereka.

"gimana tadi meeting kamu dengan pak bram wil? "... tanya bu cakra

"lancar mah. awalnya pak bram ragu untuk menandatanganinya tapi untung saja sekretarisku bisa meyakinkannya".... jawab william

"bagus! gitu dong kerjanya harus semangat"... ucap bu cakra

"kalo papah gimana kerjanya hari ini lancar? ".... tanya bu cakra pada suaminya

"mobat mabit mah! "... jawabn pak cakra membuat anak dan istrinya menatapnya

" karna sebagian sedang ada tugas dibandung jadi yang ada dirumah sakit tidak terkendali"... lanjut pak cakra

"bukankah sudah ada beberapa pegawai baru pah? ".... ucap bu cakra

"ya, ada tapi mereka masih muda muda semua dan belum begitu mahir mah"

"sabar dulu pah "

"papah sabar kok mah. oh iya gimana kabar adik kamu disana wil? "... pak cakra menatap putranya yang sedang menikmati makanannya

"dia baik pah. kan ada elang yang menjaganya".... jawab william

Setelah selesai makan mereka masuk ke dalam kamar masing masing untuk istirahat, karena mereka lelah seharian bekerja.

Pukul 9 malam wilona berjalan entah kemana dan tak berapa lama dirinya menyadari jika saat ini dirinya berada jauh dari tempat pengungsian.

"ya ampun! kenapa kakiku berjalan sejauh ini sih? ".... ucapnya

"disini juga sepi dan gelap"

Wilona memutar balik badannya lalu melangkahkan kakinya untuk kembali ke tempat pengungsian . Saat dirinya berjalan beberapa langkah tiba tiba ada suara hewan yang membuat wilona ketakutan.

Dengan cepat wilona berlari sampai tidak menyadari jika didepannya ada beberapa kayu yang tumbang dan belum sempat dibereskan. Hal itu membuat wilona tersandung dan tersungkur.

"aduhhhh! "

Wilona mencoba berdiri tetapi kakinya terasa sangat sakit dan perih. Wilona mendekatkan senter ponselnya ke kakinya dan wilona terkejut saat melihat kakinya mengeluarkan banyak darah.

"aduhhh! gimana ini? darahnya banyak dan kakiku gak bisa berdiri"

Kaki wilona terkilir dan dibagian telapak kakinya juga terkena kayu yang lancip. Jadi membuat darah banyak keluar.

Dokter el mencari wilona yang dari tadi belum kembali ke tendanya dan dokter el khawatir dengan wilona saat ini.

"wilona??? wilona??? "

Dokter el terus mencari sambil memanggil nama wilona. Karena semua orang tidak ada yang melihat wilona pergi kemana.

Wilona yang samar samar mendengar suara yang memanggilnya, ia mencoba untuk menyahutnya dengan suara keras.

"aku disini!!!!! ".... teriak wilona

Dokter el yang mendengar suara wilona segera berlari ke sumber suara dan betapa kagetnya ia melihat wilona yang duduk sambil merintih.

"wilona? kamu kenapa? ".... ucap dokter el sambil jongkok disamping wilona

"kakiku terkilir dan juga banyak darah yang keluar".... jawab wilona dengan lemas

"kamu masih bisa berdiri? "... tanya dokter el lalu wilona menggelangkan kepalanya

"kamu pegang ini".... dokter el memberikan senternya kepada wilona

"kamu mau ngapain? ".... tanya wilona

Dokter el tidak menjawabnya dan kemudian dokter el menggendong tubuh wilona . hal itu membuat wilona terkejut.

"kenapa kamu bisa berada disini? "... tanya dokter el sambil berjalan menggendong wilona

"tadinya aku ingin sekedar jalan jalan saja tapi gak taunya malah jauh dari pengungsian".... jawab wilona

"lain kali kalo mau jalan jalan cari aku atau ajak bela ya? ".... dokter el menatap wilona yang juga menatapnya

Wilona hanya menganggukkan kepalanya dan dokter el tersenyum lalu kembali menatap kedepan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!