Lanjutan Kings and Queens.
Amira Léopold, putri kesayangan Raja Arsyanendra Léopold adalah pemberontak sejati. Opa dan ayahnya sudah pusing dengan kelakuan putri Badung itu hingga suatu hari Amira nekad terbang ke New York dan ingin berkeliling Amerika dengan mobil ... sendirian. Tentu saja Arsya dan Sean ngereog hingga mengirimkan kepala keamanan kedutaan Belgia buat mengawal Amira. Putri Badung itu mengeyel tidak mau ada pengawal tapi Grady Daughetry adalah pengawal terlatih dan tetap mengawal kemana Amira pergi. Hingga keduanya sadar sama-sama saling jatuh cinta
8th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Pennsylvania
Pennsylvania
Azzam dan Azurra hanya menatap sebal ke sepupunya yang main datang seenaknya, main kabur seenaknya, tanpa mikir bahwa dirinya adalah seorang putri dari kerajaan Belgia yang wajahnya dikenal di Eropa tapi mungkin tidak di Amerika.
"Pernahkah kamu berpikir bahwa kelakuan kamu bikin pening Oom Arsya dan Opa Sean?" pendelik Azzam yang mengambil kuliah di Kedokteran.
"Bokap? Opa? Biarkan saja mereka ngereog," ucap Amira sambil ngupil membuat Azurra menggelengkan kepalanya karena sepupunya sangat serampangan!
"Astaghfirullah demi semua pohon yang ditangisi Idefix! Amira!" hardik Azzam yang sebaya dengan Amira. "Jorok amat kamu jadi putri!"
Azurra menatap Grady yang tetap memasang wajah lempeng seolah tidak mau ikut campur. "Kamu perlu aspirin berapa banyak?"
"Saya sudah ada Signora Bianchi."
Azurra menggelengkan kepalanya. "Kamu harus sedia yang banyak, Grady. Bukan apa-apa, Amira adalah biang kerok dan bukan gadis yang bisa kalem !"
"Memangnya kamu kalem, Zurra?" ejek Amira. "Kamu juga sama saja !"
"Bedanya adalah aku bukan putri kerajaan, Amira. Aku bukan gadis macam kamu yang harus mengikuti semua aturan dan protokoler istana!" balas Azurra judes.
Amira hanya mengedikkan bahunya. "Aku menginap disini ya?"
Dua saudara kembar itu mendelik. "Whaaattt?"
***
Azzam beruntung karena apartemen yang berada di sebelah unitnya kosong karena penghuni sebelumnya tidak memperpanjang sewanya dan pemiliknya memberikan ijin ke putra Alano dan Aaliyah Bianchi itu untuk menyewa dua hari karena Amira ingin menikmati acara jalan-jalan di Pennsylvania.
"Apakah kamu tidak apa-apa kita tidur diatas futon? Karena tahu sendiri, apartemen ini sangat kosong," ucap Azzam sambil menata futonnya ke Grady.
"Saya malah tidak enak karena harus membawa anda keluar dari tempat nyaman anda, Signor Bianchi." Grady menata barang bawaannya di dekat futonnya. "Saya pernah di militer dan ini tidak ada apa-apanya dibanding di barak saya dulu.
"Tidak usah formal, Grady. Kita santai saja. Sekarang, apa Amira sudah membuat kamu naik tensinya?" senyum Azzam.
"Lumayan ... Sampai-sampai aku takut kena stroke di usia muda."
Azzam terbahak. "Sebagai dokter ... Calon dokter .... Aku sarankan kamu untuk memakai smartwatch kamu yang bisa memeriksa tensi kamu. Bukan apa-apa, kamu sangat membutuhkan itu!!"
"You have no idea what I've been through ( kamu tidak tahu apa yang sudah aku alami )," jawab Grady.
"Aku bisa membayangkan. Hanya saja ... Jangan sampai kamu jatuh cinta pada Amira karena kamu akan mengalami serangan migrain setiap hari!"
Grady mengangguk. Siapa juga yang berani jatuh cinta dengan princess amburadul begitu.
***
"Kamu tidur bersama Grady?" seru Azurra saat menata tempat tidurnya untuk dipakai Amira sementara dirinya akan tidur di kamar Azzam. Apartemen kembar A memang hanya ada dua kamar tidur.
"Tidur dengan harafiah, Zurra. Tapi dia badannya enak lho dipeluk. Mana badannya wangi lho," jawab Amira cuek.
Azurra hanya memegang pelipisnya. "Ya masa pengawal badannya bau ! Bisa pingsan kamunya !"
"Aku suka pria wangi, gigi bagus dan tegas. Sepertinya aku suka sama pengawal aku itu. Apalagi kalau buat dia pusing," senyum Amira.
"Astaghfirullah ... Amiraaaa!"
***
Istana Brussels Belgia
"Amira di apartemen double A?" tanya Arsyanendra saat Akira melaporkan keberadaan adiknya ke ayahnya.
"Mereka disana. Azzam sampai harus menyewa apartemen kosong di sebelahnya karena Azurra tidak mau tidur bersama Amira. Daddy tahu sendiri kan Amira kalau tidur macam penjelajah?" senyum Akira yang heran bagaimana bisa adiknya yang seorang princess tidur macam gasingan hingga dewasa !
"Oh ya ampun!" Sean memegang pelipisnya. Dirinya tidak menyangka jika cucunya hampir mirip dengan Zinnia yang sering berbuat spontanitas.
"Daddy baik-baik saja?" tanya Arsyanendra.
"Daddy akan baik-baik saja kalau sudah mendengar Amira pulang ! Ampun deh cucuku satu itu ! Amira, Brayden dan Anette ... Kalian sama saja!" gerutu Sean yang tidak habis pikir, bagaimana dua anak Alisha juga tidak lebih baik dari Amira. Sama-sama kacaunya!
"Salah Opa hobi ngereog jadi cucunya tukang reog deh!" sindir Akira membuat Sean mendelik.
"Akira Hadiyanto van Bummel Léopold!"
Akira pun kabur dari Opanya yang sudah emosi. Mending ke rumah Amina deh!
***
Pennsylvania
"Kamu serius mau ambil master matematika?" tanya Amira. "Macam Tante Karina yang ambil kuliah itu juga?"
Karina Ramadhan adalah tante mereka yang sebaya karena Stefan Ramadhan, ayah Karina, memang terlambat menikah. Jadi usia Karina tidak berbeda jauh dengan keponakannya. Karina tinggal di Swedia bersama ayahnya Stefan Ramadhan yang menjadi CEO Koenigsegg dan Irina yang seorang pejabat duta besar Inggris. ( Baca Jodoh Pilihan Orang Tuaku ).
"Tante Karina hanya kuliah di jurusan matematika karena mau menantang otaknya. Kita tahu Tante Karina cerdas tapi kuliah dengan tujuan menantang otaknya ... Benar-benar kacau!" kekeh Azurra.
"Ini keluarga yang dimana?" tanya Grady.
"Swedia."
Grady mengangguk karena keluarga Kerajaan Belgia memiliki saudara di Swedia yang bekerja di perusahaan super car Koenigsegg.
"So, Grady, setelah ini kalian akan lanjutkan ke Los Angeles?" tanya Azzam. Keempatnya sedang makan malam di apartemen double A dan mereka memilih delivery.
"Sesuai permintaan princess," jawab Grady.
"Kalian itu harus hati-hati, karena ada paparazi yang pasti tahu kalau princess Belgia sedang jalan-jalan di Amerika tanpa pengawalan ketat. Kamu itu tidak seperti kita-kita, Amira." Azzam menatap serius ke Amira.
"Wajah aku kan tidak terlalu familiar dibandingkan Anette atau Brayden yang sering jadi topik pemberitaan di media massa ataupun media sosial," jawab Amira yang memang tidak terlalu suka publisitas.
"Tapi Amira .... "
"Aku berdandan ala Amerika dan wajah aku itu pasaran di kalangan model. Jadi, kenapa harus pusing?" eyel Amira membuat double A saling berpandangan.
"Signor dan Signora Bianchi, saya akan melindungi Princess Amira. Jangan khawatir," ucap Grady yang tidak mau ada pertengkaran antar saudara itu.
Meskipun aku juga meragukan ucapan princess Amira sih.
***
"Kamu asli Belgia, Grady?" tanya Azzam saat mereka hendak tidur.
"Tidak juga. Ayahku campuran Amerika dan Belgia dan ibuku Belgia Belanda. Ayahku memang warga negara Amerika tapi ibuku tetap warga negara Belgia. Aku pegang dual citizenship, Amerika dan Belgia. Jadi aku bisa masuk ke US Army dan keluar setelah lima tahun mengabdi."
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa meninggalkan ibuku yang sedang berjuang melawan kanker payu*dara dan aku memilih mundur. Aku tidak mau ada penyesalan...."
Azzam mengangguk. "Kamu anak yang baik. Bagaimana dengan ibumu?"
"Puji Tuhan ibuku mendapatkan remisi dan sekarang mereka tinggal di Colorado menikmati masa pensiun. Lalu aku mendapatkan tawaran pekerjaan di konsulat jenderal Belgia, dan aku ambil. Setidaknya aku bekerja kantoran dan bisa pulang ke rumah lebih mudah ijinnya daripada di militer bukan?" jawab Grady.
"Alhamdulillah ... ibumu sehat kembali."
"Sì Signor Bianchi."
"Semoga perjalanan kamu ke Los Angeles berjalan lancar. Jangan ragu untuk beristirahat kalau kamu capek. Aku jamin, kamu tidak akan capek fisik, tapi lebih ke mental!" kekeh Azzam.
"Itu yang jauh lebih menyeramkan."
***
Grady terbangun saat mendengar suara getaran ponselnya dan mengambilnya. Wajah pria itu tersenyum saat tahu siapa yang menghubungi dirinya.
"Pagi Lisa. Tumben pagi-pagi sudah menelpon aku," senyum Grady membuat Azzam yang selesai melakukan ibadah subuhnya, tahu jika pengawal sepupunya sudah punya kekasih.
"Aku harus pergi keluar kota karena pekerjaan, Lisa. Jadi aku tidak bisa kembali ke New York dalam waktu dekat ini," ucap Grady penuh sesal. "Iya ... Aku tahu ... Kamu sudah berusaha bisa pulang dari acara syuting di Toronto tapi aku mungkin baru bisa pulang Minggu depan ... " Grady tampak melamun. "Oke, Minggu depan hari Sabtu, kita kencan. Kamu kan tahu sendiri jika pekerjaan aku cukup padat."
Azzam tertegun. Lisa? Apakah kekasih Grady adalah Lisa Christopher? Artis yang selalu main di film televisi dari stasiun Hallmark? Yang ceritanya macam roman novel Mills and Bloom. Azzam tahu karena Azurra suka nonton film-film televisi itu kalau sedang pusing kuliah.
"Oke Lisa. Love you," pamit Grady.
Azzam lalu menghampiri Grady. "Apakah kekasihmu adalah Lisa Christopher?"
Grady menatap Azzam. "Bagaimana anda tahu?"
"Azurra suka nonton film-filmnya. Berapa lama kalian berpacaran?" tanya Azzam.
"Baru enam bulan dan Lisa harus ke Toronto tiga bulan lalu untuk syuting."
Azzam mengangguk. "Semoga kalian cocok."
"Terimakasih."
Note
Nama pacar Grady aku revisi biar tidak rancu dengan nama penjahat yang ada di Rylee and Naradipta. Thanks.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
mas arsya ga pkir2 dlu buat jmput amira????kl dia ga mau plang gmna????
bakalan mulus nih jalan Grady sama princess Amira, kalo yang ngomong queen mother pasti raja Arsya nggak bakal pikir pikir dulu 😅😅😅
yg sok jd phlwan....bknnya dpt pnghrgaan,mlah cma dpt malu doang kn....mna pnjra mnnti....
sokoooorrr.....
makanya mau melakukan apapun itu pikir pikir dulu seperti raja Arsya, padahal kebanyakan gedubrakan dulu pikir belakangan😅😅🤭