Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Kenyataan Yang Menyakitkan.
Selama di perjalanan ke kantor Jasmin terlihat banyak diam di dalam mobil dia duduk di samping Cantika, yang sedang menyetir mobil sedikit heran kenapa tiba-tiba Jasmin jadi diam setelah berbicara berdua bersama Bima, sebenarnya dia ingin bertanya apakah ada masalah serius cuma akan memberikan waktu sementara buat Jasmin, nanti kalau usah sampai kantor dia akan bertanya pelan-pelan dengan Jasmin. Sampai lah mereka berdua di depan kantor Cantika, lalu keduanya langsung masuk ke ruangan masing-masing.
" Tika, aku masuk ke dalam dulu ya, ada yang harus aku kerjakan tiba-tiba inget ada yang belum selesai kerjaan ku," Ucap Jasmin pada Cantika yang berjalan di sampingnya.
" Iya Jas, nanti makan siang di ruangan ku ya, ? Tadi aku udah pesen makanan kesukaan kita berdua pokoknya kamu harus mau aku tunggu nanti Jas, " Ajak Cantika pada Jasmin, lalu meraka berdua masuk ke ruangan masing masing.
" Iya Tika, jawab Jasmin."
Sesampainya di ruangnya Jasmin langsung mengunci pintunya dia lalu berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan dirinya di sana dia menangis dalam diam menumpahkan segala emosi, sakit, kecewa, dan marahnya. Apa yang dia takutkan akhirnya terjadi juga setelah dia mengetahui siapa benarnya Daddy kandung kembar, banyak sekali pertanyaan dan ketakutan di pikirannya saat ini, sepertinya dia butuh waktu dan mendinginkan pikirannya agar bisa menghadapi dengan kepala dingin dan tidak salah dalam mengambil keputusan. Setalah di rasa cukup lama dia menangis Jasmin, lalu berjalan ke arah kamar mandi dia buru-buru cuci muka dan menata kembali tampilannya agar tidak terlihat dirinya habis menangis.
"Tok....tok....tok ....Tika ini aku Jasmin, boleh masuk tidak ? Ini udah waktunya makan siang ayo kita makan dulu " Ucap Jasmin setelah dia membuka pintu ruangan Cantika.
" Masuk Jas, baru mau aku menelfon kamu, eh kamunya udah sampai sini" Jawab Cantika yang berjalan ke arah sofa bergabung dengan Jasmin, yang sedang membuka makana siang meraka berdua.
" Banyak banget kamu pesannya Tika, ....." Apa kamu yakin kita bisa menghabiskannya ? Tanya Jasmin setalah membuka dan menata makanan yang di pesan Cantika.
"Habis lah coba nanti kita lihat pasti semua habis masuk ke perut mungil kita Jas, " Canda Cantika dengan sedikit tertawa.
" Awas saja kalau tidak habis Tika, dosa kita mubazir itu tidak baik " Ujar Jasmin sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya itu.
" Habis tenang saja Jas, ..... Ayo kita makan nanti setelah makan aku mau bicara sesuatu sama kamu ya," Ucap Cantika pada Jasmin, dirinya sedikit kaget melihat wajah Jasmin, seperti habis menangis.
" Iya Tika, ..... Aku juga mau minta saran dan pendapatmu ..... Lama-lama aku bisa stres kalau tidak membaginya denganmu Tika sayang" Ucap Jasmin dengan bercanda lalu keduanya melanjutkan makanan siangnya dengan diam.
Disinilah meraka duduk berdua di balkon ruang Cantika di temani dengan 2 gelas es kopi yang di pesan Cantika tadi, meraka berdua duduk bersampingan dan memandang awan di depannya.
"Tika, tebakanmu ternya benar Pak Bima, ternyata Daddy, kandung kembar ...... Lucu ya, Tika tiba-tiba takdir mempertemukan kami kenapa baru sekarang.....? Kenapa tidak dari dulu saat anakku di hina dan di caci sebagai anak haram kenapa takdir tidak mempertemukan nya dulu ....!!! Aku seperti di permainan oleh takdir hidupku sendiri ..... Aku senang saat tau siapa Daddy kandung meraka masih hidup dan anakku bisa bertemu seperti ke inginan meraka selama ini ...... Tapi di sisi lain aku ada rasa benci, kecewa, takut, terluka, sakit, yang selama ini aku coba menyimpannya dan menahannya ..... Aku harus gimana Tika, aku lelah sekali terbanyak pertanyaan dipikiran" Ucap Jasmin panjang lebar sambil menahan tangisnya dan mencoba meredam emosinya.
" Apa jadi benar tebakan ku Pak Bima Daddy kandung Tripel ?" Ujar Cantika dengan muka syok dan kagetnya.
" Kalau menurutku kamu pikirkan ini semua dengan baik-baik jangan terlalu buru-buru mengambil keputusan Jas, ..... Redam emosimu dinginkan kepalamu agar kamu bisa menyikapi semuanya dengan bijak ..... Aku sangat percaya Jasmin, yang aku kenal aku memikirkan dan mempertimbangkan semuanya dengan baik-baik..... Kesampingkan egoismu itu ada Tripel yang membutuhkan sosok kalian berdua..... Aku memang belum punya anak tapi sosok seorang Daddy, tetap di butuhkan oleh anakmu ...... Bicarakan baik-baik dengan Pak Bima, aku yakin kalian berdua pasti bisa mencari jalan tengah yang terbaik agar tidak saling menyakiti ...... Apapun keputusanmu nanti aku selalu mendungmu Jas," Jelas Cantika panjang lebar lalu memeluk Jasmin, yang sedang menangis.
" Terima kasih Tika, tanpa kamu dan kedua orang tuamu aku tidak bisa seperti ini ..... Kalian penyelamat dan penolongku yang di kirim Tuhan untukku ..... Iya aku hanya buruk waktu untuk berfikir dengan baik dan menerima semua ini dengan ikhlas tidak ada dendam apa lagi kebencian nantinya ....... Aku kan mencoba berdamai dengan garis takdir hidupku pelan-pelan..... Kamu benar aku tidak boleh egois ada Tripel yang harus aku pikirkan dan utamakan perasaan dan keinginannya.... Aku tidak mau meraka menganggap aku mommy, yang jahat dan buruk di mata mereka.... Aku sudah berjanji akan mengenalkan meraka pada Daddy nya, kalau sudah ketemu ..... Bahagia dan senyum meraka segalanya untukku, meraka selama ini sudah cukup menderita jauh dari Daddy nya ..... Sebenarnya aku merasa bersalah sebagai mommy tidak bisa memberikan keluarga yang utuh, aku gagal Tika, " Ungkap Jasmin sambil menangis menumpahkan segala unek-unek yang di simpan sendirian selama ini.
" Tidak Jas, kamu mommy yang hebat dan tangguh yang di miliki Tripel dan aku yakin sekali anakmu pasti bangga memiliki mommy sehebat dan sekuat kamu Jas, " Ucap Cantika yang mencoba menenangkan dan meyakinkan Jasmin.
"Sudah nangisnya Jas, nanti mata kamu bengkak dan anakmu yang genius itu akan bertanya terus menerus..... Nanti kita akan sama-sama menjalankan semua pada Tripel pelan-pelan aku akan membantumu.... Tidak perlu takut karena tidak ada yang perlu di takutkan selagi kita benar dan tidak merugikan orang lain ..... Ingat kebahagiaan Triple yang utama jadi semangat kita hadapi bersama-sama ya, " Jelas Cantika menuntun Jasmin masuk ke dalam ruangan istirahatnya agar Jasmin, bisa tidur siang karena Cantika, yakin saat ini pikiran Jasmin, sedang kacau dan banyak yang di pikiran, nanti dia akan membangunkannya saat mau pulang saja.
" Tidurlah aku tinggal ya, istirahat lah siap tau nanti ketika bangun tidur pikiran mu fresh kembali Jas, " Ucap Cantika setalah sampai kamar istirahatnya.
" Maaf aku merepotkan mu Tika, harusnya aku bekerja malah tidur sekarang...... Tidak apa-apa benar kan aku istirahat sebentar" Tanya Jasmin ketika sudah tiduran di kasur Cantika.
" Tidak apa-apa, sudah kamu tidur aku tinggal ya, nanti aku bangunkan kamu, " Ucapnya lalu berjalan keluar kamar setelah Jasmin menggunakan kepalanya sebagai jawaban.
*****
Terlihat Bima, di dalam mobil perjalanan menuju ke Bandung dia duduk dengan tenang dan melamun dari tadi, setelah kepergian Jasmin, tadi Bima, langsung mengajak berangkat pada Galang, tak lupa Bima, berpamitan pada ke dua orang tuanya sebelum berangkat dan dia juga berkata kalau dia sudah berkata jujur pada Jasmin, tadi tentang siapa dirinya sebenarnya. Galang yang duduk di depan sebenarnya heran dengan tingkah Bima, tidak biasanya Bima, duduk melamun bisanya dia akan mengerjakan beberapa kerjaan di perjalanan tapi tidak dengan hari ini sepertinya sedang banyak pikiran tebak Galang, yang dari memperhatikan dari depan.
" Bim, kamu tidak kenapa-kenapa kan ....? Kalau kamu sedang tidak enak badan kita bisa besok saja ke sananya " Ucap Galang yang dari tadi sebenarnya sudah gatal sekali melihat tingkah Bima.
" Aku tidak apa-apa Lang, hanya sedang banyak pikiran saja ...... Hasil tes DNA antara Reno dan aku sudah keluar Lang, dan kemarin malam aku juga sudah berkata jujur semua pada Papa dan Mama..... Iya aku Daddy kandung kembar Lang, ....."Tadi juga aku sudah bicara jujur sama Jasmin tapi sepertinya dia marah dan benci mungkin sama aku ..... Tapi memang aku pantas mendapatkan itu aku lelaki bejat dan brengsek.... Aku takut Jasmin tidak mau memaafkan dan mengampuni salah dan dosaku Lang..... Aku bingung harus gimana, jujur aku takut sekali ..... Menurutmu aku harus gimana Lang, ? Jelas Bima panjang lebar pada Galang sambil berkaca-kaca.
" Jadi benar kamu Daddy meraka Bim ? Aku ikut senang semua sudah terungkap..... Jangan langsung menyimpulkan segala sesuatu yang belum pasti, kita berdoa saja Tuhan membuka dan memberikan petunjuk dan pertolongan agar Jasmin mau memanfaatkan dan menerima semua ini .... Ini tidak mudah buat dia Bim, berikan dia waktu untuk berfikir dengan tenang memikirkan semua ini .... Percayalah dia hanya perlu waktu dan berdamai dengan semua ini, karena aku bisa nilai bila Jasmin, termasuk perempuan yang berfikiran positif dan bijak ..... Dia pasti akan memiliki perasaan dan kebagian anak-anak kalian .....kita tunggu beberapa hari buat dia berfikir Bim, " Jawab Galang panjang lebar mencoba menenangkan dan memberikan semangat agar Bima, tidak terlalu menyalahkan dirinya sendiri padahal kan Bima, juga tidak mau seperti ini.
" Iya aku juga berfikir seperti yang kamu katakan Lang, walaupun sebenarnya aku sedikit ada rasa takut di hatiku ..... Aku takut Jasmin, akan mempersulit aku bertemu dengan Tripel setelah tau aku Daddy kandung mereka .... Kamu tau sendiri kan perjalanan hidupnya yang di lalunya selama ini tidaklah mudah dan belum tentu aku sendiri bila di posisi Jasmin, akan sekuat dan setangguh Jasmin ...... Dia benar-benar menutup mata dan telinganya saat hinaan dan cacian di terimanya dari orang sekitarnya, dan dia membesarkan, mendidik dan menjaga Tripel dengan tangan sendiri ..... Cobaan di tinggalkan kedua orang tuanya belum sembuh tapi aku memberikan cobaan lagi dan aku tidak ada di sisinya selama ini dia mengalami seorang diri laki macam apa aku ini Lang .....!!!" Ucap Bima dengan sedikit emosinya.
" Iya dia begitu hebat dan sempurna .... Anakmu beruntung memiliki mommy, sepertinya, dan Tripel juga beruntung memiliki Daddy, sepertimu walau mereka hadir di dunia ini dengan cara salah tapi aku yakin kalian akan mendidiknya dengan cara benar ..... sudah jangan terlalu di fikiran kita selesaikan perkejaan di Bandung baru kita memikirkan jalan keluar masalahmu bersama Jasmin ..... Aku yakin pasti ada jalan jangan langsung menyerah dan putus asa " Jawab Galang mencoba memberikan ketenangan dan pikiran positif.
" Terima kasih Lang, selalu bisa aku andalkan di setiap saat dan waktu .... Terima kasih sudah mau jadi sahabat yang baik buat aku selalu membantu dan berbagi setiap masalah yang aku alami" Ujar Bima dengan senyuman.
" Sama-sama kita kan sahabat layaknya saudara jadi harus berbagi susah dan senangnya " Jawab Galang dengan senyuman menghiasi wajahnya.
Semoga tidak terjadi apa" sama Jasmin
Lanjut thor ttp semsngat 💪
semangat kak author