Lanjutan My Kindergarten Teacher dan The Five Brothers
Bagaimana jika kamu adalah putri dan cucu pemilik salah satu bank terbesar di Indonesia tapi dikira miskin oleh duda kaya hingga menawarkan menjadi Sugar Daddy nya supaya bisa berdekatan karena pria itu mengalami gynophobia.
Salasika Hadiyanto tidak menyangka jiwa gabutnya membuat dirinya memiliki Sugar Daddy bernama Lingga Xavier Horance. Part konyolnya, anak Xavier, Xander sangat dekat dan mendukung ayahnya tinggal bersama Sasa.
Bagaimana reaksi Dewa dan Sagara Hadiyanto saat tahu cucu dan putrinya memiliki Sugar Daddy akibat salah paham?
Generasi ke 8 klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ding Dong
Rodrigo keluar dari ruang kelas Prudence dimana putrinya sudah menunggu. Pria itu menoleh ke arah Sasa yang sedang mencabut kertas bertuliskan nama-nama para murid dan orang tua di meja masing-masing. Prudence melihat ayahnya tertarik dengan gurunya, langsung bersorak dalam hati karena tujuannya bisa tercapai. Selama sekolah di sekolah internasional ini, Prudence sudah melihat bagaimana tipe para guru disana dan menurut Prudence hanya Sasa yang cocok di hatinya. Sasa bukan tipe guru matre atau penjilat dengan orang tua yang datang.
"Bagaimana dengan miss Sasa, papa ?" tanya Prudence ke Rodrigo saat mereka tiba di mobil BMW milik Rodrigo.
"Kita bicara di dalam mobil saja sayang, papa tidak nyaman dilihatin sama guru-guru kamu lainnya," jawab Rodrigo yang melihat beberapa guru muda menatapnya dengan penuh minat.
Prudence melirik ke arah guru-guru yang dia benci dan langsung masuk ke dalam mobil ayahnya. "Aku tidak suka mereka, Papa!"
Rodrigo masuk ke dalam mobil dan tersenyum. "Papa juga tidak suka dengan wanita yang terlalu agresif."
"Bagaimana dengan miss Sasa?" Prudence menatap Rodrigo dengan mata berbinar.
"Cantik, cerdas dan menggemaskan." Rodrigo melihat Sasa berjalan keluar sambil membawa berkas. "Dia cantik kan Pru ?"
"Sangat cantik papa."
"Kalau papa mengajak Sasa makan malam di rumah, bagaimana?"
Prudence langsung menjerit senang. "Ayo papa ! Ajak ke rumah ! Papa masak steak yang enak !"
"Sayangnya, Pru, miss Sasa menolak. Katanya dia mau hibernasi macam beruang kalau weekend."
Prudence melongo. "Miss Sasa? Hibernasi?"
***
Sasa masuk ke dalam ruang guru dan mulai mengikuti acara meeting. Nina dan Yetty langsung menatap sebal ke arah Sasa karena gadis itu mendapatkan para orang tua yang kaya raya dan good looking. Mereka sudah tahu kalau ada dua duda keren dan kaya di ruang kelas Sasa, membuat kedua wanita itu iri dengan keberuntungan di guru baru.
Meskipun Sasa dijulidin oleh rekan gurunya, gadis itu tetap memasang wajah bodo amat gue kagak urus ! Sasa mengikuti acara hasil pertemuan para wali murid dan para guru. Saat giliran Sasa, gadis itu memberikan laporannya dan para wali murid sangat antusias dengan rencana khusus kelasnya saja.
"Uang dari mana itu Sasa ? Murid kamu 25, anggap saja wali murid 50 total 75 orang dan kamu traktir Padang?" ejek Nina.
"Anggap saja gajiku masih cukup buat para siswa dan wali muridku," jawab Sasa.
"Kamu miskin saja belagu ! Nanti kamu pinjam uang sekolah lagi kalau gaji kamu kurang !" ejek Yetty.
"Kayak siapa ya ?" seringai Sasa. "Biasanya orang bilang seperti itu, mengaca pada dirinya sendiri."
Semua orang disana tersenyum simpul mendengar sindiran Sasa karena dua guru itu sering bon sekolah.
"Coba tanya Bu Arum, pernah nggak aku pinjam uang kantor ? Tidak pernah sama sekali ! Alhamdulillah uang aku cukup." Sasa tersenyum manis.
Kedua guru wanita itu tampak geram dengan Sasa yang dengan sengaja mempermalukan mereka padahal keduanya ingin membuat Sasa malu. Sasa tetap memasang wajah lempeng dan tanpa rasa bersalah.
***
Gadis itu berjalan menuju parkiran motornya saat melihat Nina dan Yetty membuat kempes bannya. Sasa hanya menggelengkan kepalanya melihat dua orang ular disana.
"Ya ampun, memangnya kalian masih SMA?" kekeh Sasa dengan santainya
"Kamu sengaja kan ? Kamu mencoba menarik perhatian para wali murid pria kan? Terutama yang duda ! Kamu memang cewek murahan !" Nita dan Yetty menatap tajam ke Sasa.
"Kenapa? Kalian memang tidak bisa menarik perhatian para wali murid? Mungkin kalian yang murahan ! Be classy dong. Tunjukan kelebihan kamu dan kemampuan kamu dengan berkelas bukan ala ani-ani gayung pink," kekeh Sasa.
"Kamu bilang kami ani-ani?" bentak Yetty.
"Skandal kalian itu. Memangnya aku tidak tahu kamu dilabrak istri sah. Kamu juga, dilabrak tunangan. Ayo, kalau mau aku bongkar aib kalian silahkan."
Kedua wanita itu menatap kesal ke Sasa.
"Oh, kalian boleh bawa motor kempes itu kok." Sasa lalu pergi meninggalkan keduanya lalu gadis itu mengambil ponselnya. "Woi, Sekiya ! Minta tolong dong !"
***
Sasa memilih naik ojek online menuju restauran Padang Sederhana untuk memesan di tanggal 17 Agustus besok. Tanggal 16 Agustus dia memilih untuk memesan nasi ayam lengkuas di daerah pecinan. Sasa memang ingin memberikan makanan khas Indonesia saat acara besok.
Gadis itu pun menuju ke toko buku untuk mencari pernak pernik di kamarnya karena nanti sore akan dipasang wallpaper baru. Sasa berjalan keluar dari toko buku dengan kantong belanjaan saat melihat mobil BMW hitam berhenti di depannya.
"Mau pulang Miss Sasa? Ayo saya antar," senyum Rodrigo.
"Tidak usah. Saya mau ke istana buah di sebelah," jawab Sasa.
Rodrigo menengok ke belakang dimana ada toko buah disana. "Tunggu sebentar, saya putar dulu karena ini satu arah." Rodrigo menjalankan mobilnya untuk memutar karena jalan Pandanaran satu arah.
Sasa hanya mengacuhkan ucapan Rodrigo dan memilih jalan kaki ke toko buah itu. Sasa berjalan menuju divisi buah ketika sebuah tangan menariknya ke arah belakang yang tertutup rak-rak disana.
"Xavier ?" bisik Sasa terkejut saat melihat siapa yang menariknya.
"Kamu ngapain kemari ?"
"Beli buah. Tapi kenapa ...." Sasa terkejut saat Xavier menempelkan badannya hingga menutup tubuh gadis itu.
Xavier melirik dan melihat Rodrigo mencari Sasa. Pria itu menatap Sasa kembali. "Kamu janjian dengan pria Amerika itu?' bisik Xavier.
"Nggak. Aku ketemu di depan Merbabu. Terus aku langsung kemari karena dia harus memutar. Kamu ngapain kemari ?" Sasa melihat wajah lega Xavier. "Kamu sendiri ngapain kesini ?"
"Bawa kamu pulang !"
Sasa mendelik. "Eh?"
***
Yuhuuuu up sore yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
biar kapok tu di ayu sama ibunya🤣🤣
salah pilih lawan
tu bru dr jkrta,bntr lg bkln pd dtng tu kluarga sasa yg lain....siap2 aja khilangn jbtan....
saiki Isamu mung garuk garuk kan...