NovelToon NovelToon
Cinta Satu Malam CEO

Cinta Satu Malam CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dipecat

Sepulang kuliah, seperti biasa Arumi tidak langsung pulang ke rumahnya, tapi dia pergi ke cafe tempatnya bekerja. Sudah beberapa hari ini, sejak ibunya sakit, Arumi selalu izin bekerja. Dia juga sering terlambat sampai di tempat kerja. 

Arumi memarkirkan motornya seperti biasa. Setelah itu dia masuk ke dalam cafe. 

"Arumi..." 

Arumi tersenyum pada Bu Riris manajer cafe. 

"Maaf Bu, saya terlambat lagi. Tadi motornya mogok di jalan Bu. Jadi saya bawa ke bengkel dulu sebentar."

Bu Riris menatap Arumi tajam. 

"Arumi, mulai sekarang kamu tidak perlu lagi datang bekerja. Karena posisi kamu sudah ada yang menggantikan," ucap Bu Riris. 

"Maksud ibu apa?"

"Arumi, saya tidak mau punya bawahan yang tidak disiplin. Saya sudah bilang pada atasan untuk memberhentikan kamu dan mengganti kamu dengan orang lain. Dan juga, mulai hari ini, cafe ini tidak bisa menerima pekerja paruh waktu. Silahkan kamu bisa mencari kerja di tempat lain."

"Jadi ibu mecat saya?"

"Menurut kamu?"

Arumi diam dan hanya bisa menundukan wajahnya sedih. 

"Tapi kamu tenang saja Arumi. Saya tidak akan memecat kamu secara cuma-cuma. Saya masih  punya sedikit pesangon untuk kamu." 

Arumi mengangguk. 

"Tunggu sebentar saya akan ambil uangnya."

Bu Riris mengambil sebuah amplop coklat dan memberikannya ke Arumi. 

"Ini uang pesangon kamu Arumi."

"Terimakasih Bu. Kalau begitu saya permisi dulu."

"Ya, silahkan."

Arumi pergi meninggalkan tempat kerjanya dengan perasaan sedih. Arumi tidak tahu apa yang akan dia katakan pada ibunya. Ibu Arumi masih butuh banyak uang untuk pengobatannya. Seandainya Arumi tidak bekerja, dari mana Arumi akan mendapatkan uang untuk biaya kehidupannya sehari-hari. 

Arumi ke tempat parkir untuk mengambil motornya. Setelah itu dia meluncur pergi meninggalkan cafe itu. 

Arumi menghentikan laju motornya setelah dia sampai di dekat penjual bubur ayam. Arumi turun dari motornya dan menghampiri penjual bubur ayam. 

"Pak, satu mangkuk ya Pak."

"Baik Neng."

Beberapa saat kemudian, bapak penjual bubur memberikan satu mangkuk bubur ayam pada Arumi. 

"Terimakasih."

"Sama-sama Neng."

Di sela-sela Arumi makan, tiba-tiba Gina menghampirinya. 

"Arumi, kamu tadi pulang duluan , aku kira kamu ke cafe. Ternyata kamu malah lagi makan bubur," ucap Gina. 

Gina adalah sahabat dekat Arumi. Mereka saling mengenal sejak mereka kuliah di kampus yang sama. Selama ini, Gina yang selalu membantu kesulitan Arumi. Gina juga tempat Arumi curhat dan berkeluh kesah. Dan hanya Gina satu-satunya sahabat terbaik Arumi. 

"Gin, kamu mau pesan bubur juga?" tanya Arumi. 

"Nggak ah. Aku udah makan tadi di kantin. Masih kenyang."

"Ya udah, aku makan dulu ya."

"Iya. Silahkan."

"Arumi, waktu pesta ulang tahun Riana, sebenarnya kamu datang ke sana nggak sih?" tanya Gina. 

Wajah Arumi mendadak sedih saat Gina mengingatkan soal malam itu. 

"Gin, aku udah nggak tahan lagi Gin. Aku pengin cerita semua ini sama kamu," ucap Arumi. 

Gina mengernyitkan alisnya.

"Ada apa Arumi?"

"Aku datang ke sana sendiri, dan kamu tahu apa yang terjadi?"

Gina menggeleng.

"Ada seorang pelayan yang memberikan aku minuman. Dan aku nggak tahu, minuman apa yang sudah pelayan itu berikan. Sejak itu, aku sakit kepala dan aku langsung nggak ingat lagi setelah itu. Sepertinya memang ada yang sengaja menjebak aku."

Gina terkejut saat mendengar ucapan Arumi. 

"Kamu serius?" 

"Aku serius. Pas bangun, aku tiba-tiba sudah ada di hotel bersama seorang pria."

"Apa!" 

Sssttt...

"Jangan keras-keras bicaranya," bisik Arumi. 

"Jadi malam itu kamu tidur di hotel sama seorang pria?"

Arumi menganggukan kepalanya. 

"Huh, pantesan ibu kamu malam itu nelpon sampai banyak sekali panggilan tak terjawab. Waktu itu, aku lagi sakit dan tidur sampai pagi. Aku nggak bisa ke sana temani kamu. Aku juga nggak jawab telpon ibu kamu karena aku sudah tidur. Terus apa yang terjadi malam itu?"

"Aku nggak ingat apa-apa. Tapi yang aku ingat, aku hanya sedang berbaring dengan seorang lelaki."

"Hah, jangan-jangan malam itu, cowok itu sudah macam-macam sama kamu. Kenapa kamu nggak minta pertanggungjawaban dia?" 

"Kamu tenang saja. Cowok itu mau tanggung jawab kok, seandainya aku hamil. Dia juga sudah memberikan aku uang dua puluh juta. Dan aku gunakan uang itu untuk biaya operasi ibu."

Gina jadi ikut sedih saat mendengar ucapan Arumi. Selama ini, Arumi tidak pernah dekat dengan lelaki. Hanya Jefri lelaki yang berani mengejar-ngejar Arumi. Namun Arumi tidak pernah membalas cinta  Jefri. Karena Arumi ingin fokus pada kuliahnya. Dia juga tidak mau punya urusan dengan anak pemilik kampus itu yang suka juga dengan Jefri. 

"Dua puluh juta, tidak akan mengembalikan keperawanan kamu Arumi. Kenapa kamu tidak minta dia untuk nikahi kamu aja."

"Dia nggak mau nikah sama aku. Karena dia sudah punya tunangan. Dia juga menyuruh aku untuk tidak ganggu dia, dan pergi dari kehidupannya."

"Ih, cowok itu benar-benar kurang ajar. Sudah berani  berbuat tapi  tidak  berani bertanggung jawab. Kalau seperti ini, kamu yang rugi Arumi."

"Iya aku tahu. Tapi cowok itu juga sepertinya lagi nggak sadar saat melakukannya. Entah dia itu mabuk, atau ada yang memberinya obat, aku juga nggak tahu. Ini semua terjadi karena kecelakaan."

"Arumi, bagaimana kalau kamu sampai  hamil?" 

"Entahlah, aku juga bingung. Seandainya aku hamil, aku akan cari lagi dia untuk bertanggung jawab."

"Baguslah kalau begitu. Kamu tenang saja. Aku pasti akan bantu kamu."

Arumi tersenyum. 

"Makasih ya. Kamu memang teman aku yang paling baik. Oh iya, tolong masalah ini jangan sampai ada orang lain yang tahu ya, termasuk ibu aku. Aku hanya menceritakan ini sama kamu. Karena aku percaya kalau kamu bisa menyimpan rahasiaku."

"Kamu tenang saja. Aku nggak akan menceritakan masalah ini ke siapapun."

Setelah menghabiskan satu mangkuk bubur, Arumi bangkit dari duduknya. Dia menghampiri penjual bubur untuk membayar bubur. Setelah itu Arumi kembali menemui Gina. 

"Gin, sebenarnya masih banyak yang harus aku ceritakan ke kamu," ucap Arumi. 

"Apa? kamu mau cerita apa? cerita saja sama aku. "

"Gin, masalahku sekarang itu sangat banyak. Aku benar-benar bingung Gin. Selain ibu sakit dan malam yang buruk itu,  hari ini aku juga dipecat dari pekerjaanku."

"Di pecat? kamu dipecat? kenapa kamu bisa dipecat Arumi?" tanya Gina. 

Arumi menghela nafas dalam. 

"Aku juga nggak tahu kenapa Bu Riris mecat aku. Kata Bu Riris aku di pecat karena aku sering datang terlambat dan sering minta cuti. Dan katanya cafe juga sudah tidak menerima pekerja paruh waktu. Sekarang sudah ada orang yang menggantikan  posisi aku Gin di cafe itu. "

"Ya ampun, kasihan banget sih kamu Arumi. Maafin aku ya, untuk saat ini aku nggak bisa bantu kamu  apa-apa. Terus, kalau kamu nggak punya pekerjaan, kamu mau gimana?"

"Aku juga nggak tahu. Ibu aku lagi sakit. Dia masih belum bisa jualan. Apa yang harus aku lakukan sekarang. Mau jualan juga nggak punya modal. Dan bingung mau jualan apa."

"Sabar ya Arumi. Kamu harus yakin, semua masalah pasti akan ada jalan keluarnya. Kita cari jalan keluarnya sama-sama untuk masalah kamu."

Arumi tersenyum dan mengangguk. 

1
muna aprilia
lanjutkan
Dinda Putri
karya yang bahus
Nana Susanty
bagus
Adinda
pergi aja arumi kehadiranmu tidak diharapkan mereka terutama Arya, pergi tinggalin arya biar nyesal dia.
Adinda
mungkin Arumi anak orang kaya ayah dan ibunya mungkin cerai karena orang ketiga
millie ❣
Si Arya jadi laki yg tegas disamping itu karma loe jg harus menyadari semua diatur takdir jg semesta kannnn loe bs nikah ama Arumi perlakukan Arumi dgn baiklah jadilah suami yg tegas bisa melindungi arumi kelak dr keluarga loe org lain yg akan membully dia 😏😏
millie ❣
Gw kok kasian ama Arumi siiiiii kalau cinta satu mlm terjadi bukankah itu takdir harusnya bs bersatu apalg nanti kalau Arumi hamidun gmn donk pertanggung jawaban'y g kasian apa ??????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!