Cinta Sejati

Esok harinya dikampus, Raja sedang mondar-mandir ditemani tiga sahabatnya menunggu Laila selesai ujian. Raja menunggu di dekat ruang Aula, karena semua mahasiswa/i akan berjalan lewat depan Aula selesai ujian.

Raja terdiam sambil menghisap rokoknya setelah melihat Laila dari kejauhan. Sedangkan Laila sedang mengobrol dan bercanda sepanjang langkahnya dengan Bunga.

Saking asiknya mengobrol dan bercanda, Laila tak menyadari ada Raja dan ketiga sahabatnya yang menunggu dia melawati jalan itu.

"Laila.."

Laila yang mendengar namanya di panggil langsung menoleh dan tersenyum kemudian mengucapkan salam pada Raja.

"Assalamualaikum..."

"Hmm Waalaikumsalam.. Gimana ujiannya ?" tanya Raja berusaha bersikap biasa saja masih dengan menghisap rokoknya.

"Alhamdulillah, ujiannya berjalan lancar.. Terimakasih kau sudah mau membantuku.." sahut Laila sesekali melirik Bunga disampingnya.

"Bagus kalau begitu, jika kau membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk menghubungiku.." ujar Raja dengan senyum manisnya.

"Ah iya terimakasih Raja, kami pasti akan memberitahumu.."

Raja yang kembali mendengar Bunga menjawab wajahnya kesal. Dia hanya ingin mendengar jawaban dari Laila, bukan darinya.

"Bunga, biarkan Laila yang menjawab.."

Bunga lalu menunduk malu dan kecewa karena Raja selalu saja terang-terangan mengucapkan itu padanya. Padahal Bunga hanya ingin berbagi kebahagiaan bersamanya. Sedangkan Laila yang mendengar Raja bicara seperti itu pada Bunga langsung menyahut Raja.

"Terimakasih, aku akan menghubungimu jika aku membutuhkan bantuanmu.." sahut Laila lembut.

"Oke baiklah.. Kau boleh pergi.."

"Terimakasih, kami permisi.."

Laila melangkah pergi setelah berpamitan pada Raja. Sedangkan Raja sambil menghisap rokoknya terus memandangi punggung Laila dari kejauhan hingga hilang dari penglihatannya.

Sedangkan Erik dan teman lainnya yang melihat Raja berjalan pelan terus menatap Laila hingga jauh, merasa heran. Erik dan teman lainnya lalu bertanya pada Raja yang masih menghisap rokoknya.

"Raja, emang Laila minta bantuan apa sama lu ?" tanya teman Raja yang bernama Ivan.

"Kartu ujiannya hilang, dia minta tolong padaku kemarin agar hari ini bisa ikut ujian.."

Ivan yang mendengar jawaban Raja tak menyukainya. Dia melayangkan protes pada Raja untuk tidak sembarangan membantu orang lain.

"Ceroboh sekali dia.. Hey kau Lai.."

"Sudah biarkan saja, dia gadis baik.. Kasihan jika kita tidak membantunya.."

Semua teman Raja yang mendengar jawaban darinya saling menoleh dan saling menatap. Seakan sikap Raja berubah setelah mengenal Laila dikampusnya.

"Apa ? Gadis baik..?"

"Itu tandanya gadis lugu.."

"Lalu berarti itu Artinya...?"

Raja yang di jahili oleh ketiga temannya tersenyum malu, wajahnya seketika memerah. Dia berusaha menetralkan semuanya sambil menyalakan rokok untuk yang ketiga kalinya.

"Ja ! Kenapa matamu merah sekali ?" tanya Erik ingin menjahili Raja.

Raja lalu melebarkan matanya dan memperlihatkan matanya pada kedua temannya yang lain untuk memastikan, apa benar matanya merah.

"Masa sih ? Apa iya ?"

"Iya benar.. Apalagi dimatamu terlihat ada wajah Laila disana.."

"Ha..ha..ha..ha.."

Semua menjahili Raja, sedangkan Raja langsung menunduk menyandarkan dirinya di sebuah pembatas tembok depan ruang Aula tersipu malu mendengar temannya masih saja terus menjahilinya.

"Ciee..Ciee.. Raja akan menjadi kekasih dari anak seorang Ustadz.."

"Ha..ha..ha..ha.."

Raja yang terus saja dijahili akhirnya melangkah pergi meninggalkan teman-temannya disana karena malu. Yang lain melihat Raja pergi pun akhirnya mengikuti kemana Raja pergi.

*

Sore hari, Raja bersiap menggunakan pakaian style nya karena akan membeli sesuatu di pusat perbelanjaan. Sedangkan Erik yang sudah datang karena diperintah Raja untuk menemaninya, berada di dapur menemani Melisa disana.

"Erik.. Akhir-akhir ini sepertinya Raja berubah. Memangnya dia sedang bahagia ya ?" tanya Melisa penasaran.

Erik yang ditanya Melisa menjawab dengan mulut yang sudah di penuhi kue bolu buatan Melisa duduk dikursi meja makan.

"Raja sedang jatuh cinta Kak.."

"Apah ? Jatuh cinta ? Dengan siapa ?"

Melisa memberikan beberapa pertanyaan secara bertubi-tubi karena terkejut mendengar adik iparnya itu bisa menyukai seorang wanita.

"Dengan gadis yang kemarin datang kemari, yang waktu itu bertemu di Masjid kampung X katanya.." jelas Erik yang terus menoleh kesana kemari melihat Melisa mondar-mandir sedang memasak.

"Ooh yang itu.. Itu teman kampusnya kan ?" tanya Melisa lagi masih penasaran.

"Iyaa.. Namanya Laila.."

Saat sedang mengobrol, tiba-tiba Raja datang menemui Melisa di dapur. Karena dia ingin meminta sesuatu pada Melisa.

"Kak.. Aku boleh pinjam uang tidak ? Tabunganku tinggal lima juta. Aku ingin membeli sesuatu tapi uangku kurang.."

Melisa yang mendengar itu tersenyum dan melangkah pergi ke kamarnya untuk mengambil uang. Sedangkan Raja dan Erik mengobrol di sana sambil memakan kue bolu buatan Melisa. Tak lama Melisa datang dengan membawa uang sesuai permintaan Raja.

"Nih ambil saja untukmu, nggak usah pinjam.."

Melisa menyerahkan uang sepuluh juta untuk Raja. Sedangkan Raja yang melihat Melisa memberikan uang sepuluh juta merasa tidak enak.

"Ini kebanyakan Kak.. Lima juta saja cukup.." sahut Raja sambil menyerahkan setengahnya pada Melisa.

"Sudah ambil saja, siapa tahu kamu membutuhkan lebih.." kata Melisa tersenyum dan mengusap bahu Raja.

Tiger yang sedang membaca buku diruang keluarga tak sengaja mendengar percakapan Istri dan adiknya merasa kesal. Karena Melisa sangat memanjakan Raja sejak masih remaja.

"Jangan berikan segitu, berikan saja lima puluh atau seratus juta sekalian.. Biar dia bisa foya-foya dengan teman-temannya.."

Raja yang mendengar Kakaknya kesal menatap Melisa seakan bertanya uang yang diberikan padanya itu uang siapa.

"Sudah.. Kau tenang saja." lirih Melisa pada Raja dan berbicara dengan Tiger dari kejauhan.

"Kau tenang saja, itu uang tabunganku sendiri. Bukan uang yang kau berikan padaku !" Ujar Melisa sedikit berteriak agar suaminya mendengar apa yang ia katakan.

Raja lalu berpamitan pada Kakak iparnya itu dengan lembut.

"Baiklah, aku pergi dulu ya Kak. Terimakasih uang nya.."

Raja berdiri melangkah dan berhenti sesaat berpamitan dengan Tiger dengan melambaikan tangannya seperti berpamitan dengan sahabatnya.

"Bay Kak.."

Tiger yang sudah melihat Raja pergi lalu menoleh ke arah istrinya di dapur. Seakan mengatakan jangan terlalu memanjakan adiknya. Nanti bisa semakin urakan.

"Lihat itu, kau terus saja memanjakan dia. Sudah ku bilang padamu, jangan terlalu memanjakan dia ! Nanti bisa semakin urakan !" kesal Tiger kemudian menghampiri Melisa didapur.

"Aku tidak memanjakannya Mas, dia meminta uang karena ingin membelikan sesuatu untuk kekasihnya.."

"Apa ? Kekasih ?"

Tiger terkejut mendengar Melisa mengatakan bahwa Raja memiliki kekasih. Dia menatap Melisa dan Melisa menyahutnya dengan menganggukkan kepalanya lalu tersenyum.

"Raja sedang jatuh cinta Mas.." ujar Melisa lagi kembali menekankan ucapannya.

"Jatuh cinta ? Dengan siapa ? Wanita mana yang mau dengan lelaki urakan seperti dia ?"

Tiger tak percaya, dia menyahutnya dengan meremehkan adiknya. Seakan adiknya itu tidak akan pernah bisa menyukai wanita. Karena hidupnya selalu saja berkelahi dimana pun berada.

"Kau ingat kemarin saat ada dua gadis kemari ? Gadis yang memakai hijab itulah yang disukai oleh Raja.."

Tiger menganggukkan kepalanya sambil menyuap kue bolu ke dalam mulutnya. Jika Raja menyukainya sangat masuk akal menurutnya. Karakter Laila yang kalem dan lembut itu lah yang membuat Raja jadi jatuh hati pada Laila.

"Oohh yang itu, yaa syukurlah jika memang itu benar. Jadi Raja bisa sedikit merubah kelakuannya yang berandal itu."

Melisa terus tersenyum sambil memasak untuk makan malam karena senang mendengar adik yang ia rawat sejak kecil sudah mulai menyukai seorang gadis. Sedangkan Tiger kembali menuju ruang keluarga untuk meneruskan membaca bukunya yang belum selesai.

Perubahan Raja membuat semuanya senang termasuk Kakaknya. Ini suatu kebahagiaan bagi keluarga Raja saat mendengar Raja menyukai gadis muslim yang taat agama, karena suatu saat nanti Laila akan bisa membimbing Raja ke jalan yang lebih baik.

...----------------...

Bersambung...

***

Hay para pembaca setia.. Gimana Nih cerita Raja dan Laila ? Seru nggak ? Jangan lupa jempol dan Ratingnya yaa.. Selamat membaca, semoga suka dengan ceritanyaa.. Sampai jumpa di Up selanjutnya..

See You 🤗🥰😘

***

Raja Devanda.

Eka Laila Naja.