Memiliki anak yang memiliki kelainan jantung membuat Diana harus berjuang sendirian karena suami dan semua keluarga tidak mau menerima sang anak yang bagi mereka menyusahkan dan membuat malu.
kerinduan seorang anak pada sang ayah yang di bawa hingga nafas terakhirnya.
Di saat kesedihan Diana di tinggal anak nya ia mendapati bukti perselingkuhan sang suami dengan sekertarisnya.
Karena lelah dan tidak memiliki harapan lagi membuat Diana mengakhiri hidup nya di depan sang suami.
Ingin tau nasib Diana selanjutnya ayo ikuti kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Menurut mu apa aku harus membuat mereka bertemu dengan keadaan Diana yang sudah bahagia atau kita halangi mereka untuk bertemu?" ucap Danendra
"kalau pendapat saya, saya akan memperlihatkan kebahagiaan nona Diana dan ada anda bersama nona bukanya itu akan membuat pria berengsek itu jatuh sakit kesekian kali," jawab Alif
Danendra berpikir bagaimana baiknya ia juga memikirkan ucapan Alif.
"Tuan jika boleh saya beri saran, lebih baik tuan mulai mendekati nona Diana jangan sampai tuan menyesal karena kelamaan untuk mendekati nya, apa lagi tuan muda Dio sangat menyukai nona Diana, jika saya jadi tuan udah saya Pepet terus tu nona Diana, sudah cantik, muda, segar, es campur gak tu" ucap Alif
Mendengar itu Danendra melempar Alif dengan pulpen yang di pegangnya.
"Tuan sakit dahi saya" keluh Alif
" Kau jangan mengayalkan istriku, atau memikirkan yang tidak tidak, dia milikku" sengit Danendra
"Jadian juga belum" keluh Alif dan membuat Danendra menatap tajam Alif.
"Sebagai hukuman, selesaikan pekerjaan ini aku akan menemui istri kecilku dan ingin bertemu dengannya untuk bicara hal penting jadi setelah selesai kau boleh langsung pulang" ucap Danendra
Lalu mengambil jasnya lalu pergi dari sana, meninggalkan Alif yang masih menatap Danendra dengan kesal.
"Nasib nasib" keluh Alif lalu mengambil semua berkas lalu keluar dari ruang Danendra.
Sedangkan Danendra yang keluar dari perusahaan nya tanpa sengaja menabrak seorang wanita.
Wanita yang di tabrak Danendra pun terjatuh, saat melihat siapa yang menabraknya ia pun tidak jadi marah.
"Tuan... Kaki saya sakit tidak bisa jalan" ucap wanita itu dengan suara yang mendayu dan kesakitan.
Sedangkan Danendra bukanya membantu wanita itu tapi justru sibuk membersihkan bajunya.
"Kau kalau jalan itu pakai mata, jangan sibuk tebar pesona, gak ada yang terpesona, yang ada geli" ucap Danendra dingin
"Jika kau ingin tebar pesona, jangan di kantor, merusak pemandangan saja jika besok kau masih memakai pakaian bayi kau akan ku pecat" ucap Danendra dingin lalu pergi dari sana tanpa memperdulikan wanita itu
"Tuan... Tuan tolong saya dulu" ucap wanita itu.
Danendra yang mendengar itu pun berhenti berjalan lalu menoleh.
"Pak Amir tolong gendong wanita itu lalu buang di tempat sampah jika wanita itu tidak mau bangun dari sana" ucap Danendra lalu masuk mobilnya pergi dari sana
Sedangkan wanita tadi sangat shock mendengar ucapan bos nya itu, lalu bangun sari duduknya dan pergi dari sana karena malu.
Setelah menempuh perjalanan beberapa saat akhirnya Danendra sampai di rumah keluarga Nugraha.
"Permisi pak saya mau bertemu dengan nona Diana, saya ayahnya Dio yang datang dengan Diana tadi" ucap Danendra pada security disana.
"Baik tuan silahkan masuk," ucap security itu sembari membukakan pintu gerbangnya dan mobil Danendra pun masuk.
Setelah memarkirkan mobilnya Danendra pun turun dan mendekati pintu masuk lalu menekan bel rumah tidak lama pintu terbuka.
Yang membukakan pintu ternyata adalah Diana yang kebetulan akan memberikan bakso untuk security.
Tadi bibi akan memberikannya tapi Diana menyuruh mereka segera makan saja, dan Diana yang akan mengantarkannya.
"Om... kenapa disini, kok tau rumah ku, eh bukan maksudnya rumah keluarga ku" tanya Diana
"Apa sih yang gak aku tau tentang kamu, soal begini kecil bagiku" jawab Danendra sombong
"Sombong banget, om orang sombong kuburanya lebar Lo" ucap Diana
"Bagus dong lebar dari pada sempit" jawab Danendra
"Lebar karena banyak dosa kok bagus, terus om mau apa kemari, mau jemput putraku pasti, kenapa mesti di jemput sih biarkan saja dia Disni besok juga libur" ucap Diana kesal
"Siapa yang jemput bocah songong itu, saya kemari mau ketemu kamu, dan dia buka. putramu tapi putra kita" ucap Danendra santai
"Sejak kapan kamu aku jadi kita?" tanya Diana
"Dari pertama kita ketemu, saat kamu marahin pelayan di restoran Nusantara, disitulah kamu dan aku jadi kita" jawab Danendra dengan senyum kecilnya.
"Is... Ini keputusan sepihak ya, tapi tunggu dulu kita lanjutin nanti saya mau kasih bakso ini untuk pak Har dulu, om tunggu sebentar" ucap Diana lalu pergi kepos dan memberikan bakso dan es yang dibuatnya.
Setelah selesai Diana mendekati Danendra lagi.
"Ayo kita ke paviliun saja, dirumah sedang kumpul Dio juga sedang bercerita dengan Oma dan opanya, bukanya om juga ada yang mau di bahas" ucap Diana
"Iya benar ada yang mau saya katakan sama kamu penting" jawab Danendra
"Ok ayo kita kesana saja, " ucap Diana lalu membawa Danendra ke arah paviliun sebelah rumah yang di batasi taman kecil saja.
Sesampainya di sana Danendra dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu pintu pun terbuka lebar,
Lalu Diana pergi kedapur untuk membuatkan minum Danendra, selesai ia pun kedepan lagi
"Silahkan di minum om, disini hanya ada ini kalau mau makan ke restoran saja, tapi kalau mau bakso nanti aku ambilin setelah kita bicara" ucap Diana
Danendra tersenyum mendengar ucapan Diana yang apa adanya.
"Diana Ayu Pratama, putri dari Darma Pratama, yang kabur saat pertemuan pertamanya dengan calon suaminya yang di jodohkan oleh kedua orangtuanya, apa benar?* tanya Danendra
Diana menatap Danendra lekat, iya tidak kaget lagi dengan semu ini, bukanya dia bilang sangat mudah untuk tau segalanya.
"Benar" jawab Diana Dengan tenang
"Apa kau tau sayang jika Diamas dan sekertaris nya memiki hubungan gelap dan wanita itu sedang hamil" ucap Danendra
"Iya tau " jawab Diana santai.
"Apa karena itu kamu menolak dia" ta ya Danendra
"Lebih dari itu, dan ini tidak bisa aku ceritakan" jawab Diana
Danendra mendengar itu pun menganggukkan kepalanya tanda mengerti dia juga tidak mau memaksa.
"Baik aku tidak akan memaksa bertanya apa itu, tapi aku harap jika kita sudah menikah nanti kamu mau berbagi suka suka mu padaku dan mempercayai ku seutuhnya" ucap Danendra mendengar itu Diana kaget
"Apa menikah, siapa... Aku dan om?" tanya Diana terkejut
"Tentu dengan siapa lagi, apa kamu berharap menikah dengan pria lain, maaf itu tidak akan terjadi, karena kamu milik ku, ibu Dio dan juga ibu anak anak kita lainya nanti" jawab Danendra dengan senyumnya.
"Kok maksa" ucap Diana kesal
" Gak maksa tapi itu memang sudah tertulis jika kita itu berjodoh, jadi jangan lari lari jodohmu sayang" jawab Danendra
"Om pedofil... Om tau usia ku masih 18 tahun dan om pasti sudah tua Dio saja sudah berusia hampir 15 tahun" ucap Diana
"Tolong di ralat sayang, aku bukan tua tapi dewasa dan aku hot Daddy, kamu pasti tidak akan menyesal memiliki suami seperti ku" ucap Danendra dengan menatap Diana lekat.
Diana hanya diam, memandang balik dan menatap mata Danendra dengan seliti, membuat Danendra jadi salah tingkah.
"Wah benar om itu hot tu lihat wajahnya terbakar sampai merah, harus di siram ini" ucap Diana.
Mendengar itu Danendra terkejut, ia hampir ingin menangis mendengar ucapan Diana.
Bersambung
Ni clon mnntu sm clon mrtua ga akur,ribut trs.....🤣🤣🤣