Bismillahirrohmanirrohim.
Siapa sangka dirinya akan terjebak di dalam novel buatan kakaknya sendiri, selain itu, sialnya Jia harus berperan sebagai Antagonis di novel sang kakak, yang memang digambarkan untuk dirinya dengan sifat yang 100% berbanding terbalik dengan sifa Jia sebenarnya di dunia nyata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hainadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keindahan Kota
...Bismillahirrohmanirrohim....
...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...
...بسم الله الر حمن الر حيم...
...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa 3ala ali sayyidina Muhammad....
...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...
...🍒Selamat membaca semua🍒...
Di tengah gemerlap malam, sebuah bangunan megah menjulang tinggi, memancarkan cahaya emas yang menerangi seluruh kawasan sekitarnya. Gedung itu berdiri dengan desain arsitektur yang memadukan gaya klasik dan modern, menampilkan pilar-pilar besar yang menjulang dengan ukiran mewah, serta dinding kaca yang memantulkan keindahan lampu-lampu kota.
Di Sekitar gedung itu terdapat bangunan lain yang juga menjulang tinggi terlihat sangat megah menghiasi kota.
Di bagian dalam gedung, suasana semakin memukau. Langit-langit aula utama menjulang tinggi, dihiasi dengan lampu gantung kristal raksasa yang memancarkan kilauan bak bintang di malam hari. Lantai marmer mengilap membentang luas, dihiasi dengan karpet merah tebal yang memandu para tamu menuju pusat perayaan.
Di setiap sudut ruangan, meja-meja bundar berlapis kain satin putih dengan hiasan bunga segar memberikan nuansa elegan. Para tamu, berpakaian dalam balutan gaun malam dan setelan jas terbaik, menikmati suasana pesta formal ini dengan penuh antusias. Suara gesekan biola dan dentingan piano memenuhi ruangan, menambah atmosfer mewah yang sulit dilupakan.
Pelayan-pelayan berseragam rapi melintas dengan gerakan halus, membawa nampan berisi hidangan mewah yang tampak seperti karya seni kuliner. Sementara itu, tawa ringan dan percakapan hangat menggema di ruangan, menciptakan harmoni antara kemewahan dan kehangatan.
Berbagai jenis makanan dan minum mewah tertata rapi, semua itu dihidangkan dengan sempurna.
Di tengah aula, terdapat sebuah panggung besar dengan dekorasi spektakuler. Tirai beludru merah menyala dengan hiasan emas menjadi latar belakangnya, siap untuk menyambut momen puncak malam dari pesta beberapa orang berpengaruh di kota akan memberikan sambutan dan motivasi mereka.
Di luar gedung Jia yang baru sampai di depan gedung dengan mobil miliknya. Jia keluar dari mobil seorang diri. Ketika melihat gedung di depannya, Jia menatap takjub gedung tempat diadakan pesta. Gedung yang menjulang tinggi tepat di depannya sangat indah, matanya mengelilingi sekitar luar gedung. Jia benar-benar takjub melihat keindahan pusat kota di dalam dunia novel.
“Waw, sungguh luar biasa! Aku tidak menyangka pusat kota di dalam dunia novel akan seindah ini. Bahkan lebih indah dari pusat kota tempatku tinggal di dunia nyata. Sungguh luar biasa, aku merasa seperti sedang berada di negri dongeng.”
Keindahan kota sangat sayang untuk dilupakan, ini adalah pengalaman pertama Jia melihat kota seindah ini. Bangunan ini, dengan kemegahannya yang memanjakan mata, benar-benar menjadi tempat di mana malam terasa istimewa bagi Jia.
Puas memanjakan mata setelah menatap gedung mewah dan megah. Jia berjalan anggung menuju pintu masuk tempat acara pesta diselenggarakan.
Tangan kanan Jia memegang erat undangan plantinum yang menandakan dia adalah salah satu tamu Vvip. Bibir Jia memperlihatkan senyum kecil yang semakin menambah kesan anggun pada Jia.
Beberapa pasang mata menatap kearahnya takjub melihat kecantikan Jia yang dibalut make up tipis justru semakin membuat Jia terlihat sangat cantik.
"Siapa perempuan itu? Dia terlihat seperti bidadari."
"Aku baru pertama kali melihat gadis secantik ini."
"Sungguh lebih cantik dari putri keluarga Sky."
Bisik-bisikan dari para tamu undangan membuat Jia tersenyum kecil, padahal dia belum masuk kedalam sudah menjadi pusat perhatian.
"Jika aku mengikuti cerita asli novel ini, Jia membuang kartu platinumnya hanya untuk kartu silver agar bisa bersama Raka. Tapi untungnya aku tidak bodoh seperti Jia dalam cerita. Sayang sekali membuang kartu undangan platinum hanya untuk kartu silver. Mba Mika sangat keterlaluan."
Sampai detik ini Jia masih begitu sebal dengan sang kakak sulung, padahal tidak tahu apakah mereka akan bertemu lagi atau tidak. Untuk saat ini Jia akan menjalani kehidupannya di dalam dunia novel menjadi Jia versi dirinya sendiri tidak seperti dalam buku.
Usai diizinkan masuk Jia diantar seorang pelayan ke dalam ruangan Vvip yang disiapkan untuk tamu khusus. Saat Jia masuk semua orang sudah duduk tenang di tempat mereka masing-masing karena acara sudah dimulai.
Jia berjalan santai menuju ruangnya sambil sesekali melihat-lihat keindahan di dalam gedung. 'Sungguh luar biasa,' ungkap Jia dalam benaknya, dia benar-benar terpesona akan keindahan kota di dunia novel.
Sampai di ruangnya Jia duduk seorang diri disatu ruangan karena undangan yang dia dapat hanya untuk dirinya sendiri. "Aku kira ruang Vvip milikku sudah paling besar ternyata ada yang lebih besar."
"Tunggu sebentar, ruangan disebelahku milik siapa?" tanya Jia pada si pelayan. Tidak tahu kenapa jiwa keponya mulai keluar.
"Saya kurang tau nyonya, tapi yang jelas ruangan disebelah milik tamu superstar diacara ini, dia tamu terhormat." Jia mengangguk paham tanpa bertanya lagi.
Di dalam ruang Vvip itu semua makanan enak dan minuma sudah tersedia. "Kenapa sepi sekali, bukankah acaranya sudah dimulai," dia berucap sambil melihat kebawa para tamu yang membawa kartu silver dan gold.
'Aku baru ingat, di dalam cerita ini mba Mika menulis acara pertama dalam pesta ini ada lelang dan dalam lelang kali ini mereka mengeluarkan beberapa barang yang sangat berharga.' Melihat peluang besar Jia juga bersiap untuk ikut berpartisipasi dalam acar pertama untuk pesta, yaitu : lelang.
Sedangkan tamu yang berada di ruang superstar mengerutkan dahi bingung ketika mendengar suara seorang. "Kenapa aku tidak asing dengan suara ini," gumannya mencari sumber suara.
"Tuan Raymon, apa kita akan ikut menawar?" tamu terhormat itu tak lain dan tak bukan adalah Raymon yang ditemani oleh Liu, asisten setia Raymon. Pertanyaan asisten Liu tidak langsung dia jawab, karena lagi-lagi Raymon mendengar suara Jia.
'Wow! Aku ingat setidaknya ada 3 barang lelang berharga pada malam ini,' tidak sadar Jia jika ada yang bisa mendengar pikirannya.
Raymon yang lagi-lagi mendengar suara Jia terbesit sebuah ide bagus. "Asisten Liu ikutlah menawar dalam lelang kali ini." Asisten Liu mengangguk patuh, walaupun cukup bingun. Tidak biasanya sang bos ikut menawar dalam acara lelang di tempat lain.
"Baiklah dalam hitungan ketiga acara lelang yang ikut diselenggarakan sebagai salah satu acara pada pesta besar ini akan resmi dibuka, sebagai pembukaan acara pesta malam ini," dibawah sana pemandu acara mulai melakukan tugasnya.
Riuh tepuk tangan dari para tamu membuat acara semakin terasa meria, Jia yang memang seorang fotografer dia menyia-nyiakan momen kali ini. Dia mengambil beberapa gambar dengan objek yang menurutnya menarik.
"Jia, ayo kita berperang malam ini. Kamu harus bisa mendapatkan uang diacara ini. Jangan lupa kamu juga harus mencari bukti perselingkuhan Raka dan Sania. Semangat Jia, kamu pasti bisa!" Jia memberi semangat pada diri sendiri.