anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Selagi Aura sedang menyusun rencana untuk membuat pak Rio datang padanya, ponselnya pun berdering menandakan ada sebuah panggilan telepon, Aura dengan malas menjawab nya karena merasa terganggu
" Halo..." Ucapnya datar
" Halo apa bener ini dengan aura?" Tanya orang di seberang
" Iya bener, ini siapa ya?"
" Kenalkan saya Jasmin, yang kemarin ketemu sama kamu di hotel pas marahin OG itu, masih ingat gak?".. Aura jelas saja masih mengingat gadis cantik, kulit putih bersih dan mempunyai body yang sangat bagus itu
" Ooww iya, saya ingat. Ada apa ya?"
" Saya mau tanya kamu saudaranya nisa kan? Si OG itu?" Tanya Jasmin di seberang
" Bagaimana orang ini bisa tau? Jangan sampai nisa yang memberitahu kan nya" gumam Aura
" Kan aku udah bilang kalo aku tuh gak kenal sama dia, Kenapa emang nya? Trus Lo siapa sih?" Tanya nya kembali
" Gw tunangan Rio pemilik hotel Rismoyo, tapi saudara lo tuh mencoba buat ngerebut tunangan gw"
" Oowww jadi lo tunangan nya cowok yang lagi dekat sama si miskin itu? Yang benar aja? Kok bisa Lo kalah saing sama cewek udik miskin itu?"
" Bukan kalah cuma pasti dia pake pelet tuh, biar bisa dapatin Rio" ucap jasmin
" Oya? Trus apa hubungannya sama gw? Dan juga mau Lo apa sih?"
" Gw mau lo harus jauhin gadis miskin itu sama rio ntar gw bayar berapa pun yang lo minta" ucap jasmin
Aura membayangkan uang yang banyak jika dia berhasil
" Oke, kita kerja sama aja gimana?"
" Terserah lo aja, yang penting gw tunggu kabar baiknya aja" ucapnya kemudian Sambungan terputus
" Jadi cewek ini tunangan si cowok ganteng dan kaya itu? Berarti nih cewek duit banyak dong? Kalo gw berhasil Jauhin Nisa sama si cowok itu gw dapat uang banyak, gw bisa perawatan trus bisa jalan-jalan dan berbelanja apa aja, asyiiik"... Ucap aura senang
******
" Mah, mamah mu duit gak?" teriak aura menghampiri mamahnya
" Duit? Mau lah ra, siapa coba yang gak mau duit, aneh aja pertanyaan kamu "
" Kalo gitu mamah harus bantu aku"
" Bantu apa?"
" Aku mau buat pak rio datang ke sini, tapi aku butuh bantuan mama"
" Pak Rio siapa?" Tanya Tante Siska
" Itu loh cowok yang tadi aku tunjukin sama si miskin itu "
" Ohhh... Trus kamu butuh bantuan apa?"
" Aku mau mama bersikap seolah mama yang ngerawat nisa dan kedua adiknya tapi dia gak pernah menganggap mama dan keluarga kita, Pokoknya kayak gitu deh mah, mama kan paling hebat tuh kalau soal memutar balikkan fakta"
" Huusssttt!!! Jadi anak jangan terlalu jujur lah, hahahaha.. iya itu sih gampang, mama siap bantu yang penting ada duitnya"
" Beneran ya mah, soal duit itu gampang mah " jawab aura
****
Pagi hari ini terasa berbeda bagi rio dan nisa, sebab mereka telah menjalin hubungan, nisa yang melakukan aktifitasnya di ruangan rio pun selalu tersenyum jika mengingat ucapan rio yang memintanya untuk menjadi istrinya
" Selamat pagi cantik ku" ucap rio yang sudah berdiri di belakang nisa
" Kok dari tadi senyum senyum sendiri sih, kayak nya bahagia banget, sampai kekasihnya masuk aja gak di sadari" ucap Rio
" Maaf pak saya gak_"
" Husssttt...!!! Jari Andre menutup bibir nisa, kan udah di bilangin kalau berdua gini jangan panggil bapak lah, coba deh kamu panggil apa?"
" Mas..."
" Iya cantik ku "
" Mas, tumben kok datang nya pagi, biasa nya juga kan sembilan atau jam sepuluh" tanya Nisa masih dengan aktifitas nya membersihkan meja
" Itu kan dulu, sekarang mas mu ini akan datang pagi untuk ketemu kekasih hati, hehehehe"
" Mas bisa aja, aku buatin kopi ya"
" Nanti aja, mas masih mau berduaan sama kamu" ucap Rio menarik tubuh nisa dalam pelukannya
" Mas...., Gak enak di lihat orang"
" Orang siapa? Di sini gak ada orang selain kita" jawab rio
Seketika nisa sontak berdiri karna pak irfan tiba tiba masuk ke dalam ruangan tanpa mengetok terlebih dahulu, Sedangkan pak irfan juga begitu kaget melihat pemandangan orang kasmaran di depannya
" Maafkan saya pak Rio, saya gak tau kalau pak rio sudah berada di dalam ruangan" ucap irfan
"Ahhh.. elu ganggu aja" ucap Rio
" Sorry bro " jawabnya
" Maaf ya nisa saya gak tau" ucap pak Irfan lagi
" Gak apa apa pak, kalo begitu saya permisi pak Rio, pak Irfan " ucap nisa
" Nisa, mas udah bilang berapa kali jangan panggil bapak kalau kita lagi berdua" ucap Rio, sementara nisa hanya menautkan alisnya
" Kan ada pak irfan" jawab nisa
" Anggap saja dia gak ada " jawab rio
" Hahahah Sialan lo kampret " ucap pak irfan seraya keluar dari ruangan
" Ya sudah, tolong buatkan mas mu ini kopi, tapi jangan manis manis, soalnya yang buat kan udah manis, kalau mas minum trus lihat kamu tambah manis dong bisa diabetes nanti hehehehe" ucap Rio mengeluarkan rayuan gombalnya
" Mulai deh mas"
" Jangan lama lama nis, mas takut kangen" ucapnya menggoda Nisa sembari tersenyum
*******
Tak berapa lama ponsel rio bergetar menandakan sebuah pesan masuk
[ Selamat pagi, apa bener ini dengan pak Rio Rismoyo]
[Selamat pagi juga iya benar, Apa ada yang bisa di bantu?]
[ Maaf ganggu, saya saudara nisa yang bekerja sebagai OG bapak, saya mau minta tolong suru balik kampung soalnya bapaknya lagi sakit, saya suru pulang tapi gak mau]
[Oya? Ini dengan siapa?]
[Saya aura, tapi jangan beritahu nisa kalau saya menghubungi bapak karena saya takut dia marah]
[ Kebetulan saya mau ke luar kota, biar nanti saya yang akan mampir sekalian di rumah nisa]
" Yessss akhirnya" ucap aura
[ Iya nanti bapak hubungi saya aja kalau udah sampai di sini] tulis aura di pesan
" Faaan... irfaaannn " panggil rio pada sekretaris sekaligus sahabatnya itu
" Ada apa bro"
" Coba kamu baca pesan ini" Rio menyodorkan ponselnya pada irfan
" Dasar penipu, itu gak benar bro, bokapnya baik baik aja kok, kayaknya ada di rencanakan"
" Baiklah kita akan ikut bermain jika memang benar begitu"
*****
Akhirnya Rio memutuskan untuk pergi ke kampung nisa, dia pun telah menghubungi Aura, begitu bertemu Rio ada perasaan kagum aura pada nya lantaran pria yang sekarang di depannya jauh lebih tampan dari fotonya
Mereka telah sampai di rumah nisa, ada kedua adiknya juga di sana, tapi pak yunus belum pulang dari menarik becak, kedua adik nisa merasa heran karena kali ini bibinya sungguh sangat bersikap manis pada mereka
" Ayo pak silakan masuk, maaf rumah nisa agak sedikit mirip gubuk pak" ucap bi siska
" Bapaknya nisa dimana? Tanya rio tak merespon ucapan Bi siska
" Bapak lagi narik becak mas" sambung Arya yang memandang aneh pada Rio
" Loh katanya sakit kok malah narik becak?" Ucap Rio
" Itu lah pak Rio,, saya selalu berpesan pada bapak nisa, gak usah kerja kalau lagi sakit, tapi dia nya aja yang gak mau dengar, malah dia bilang kalau gak dapat duit dia gak bsa berjudi pak, Saya cuma kasihan sama kedua adik nisa sejak ibunya meninggal cuma saya yang mau merawat mereka, bapak nya gak peduli sama anak anak nya, Bahkan Sampai sekolah nya pun semua kami yang menanggung" ucap bi siska berbohong
" Bohong mas-" ucap arya namun di potong oleh Aura...
" Dek, kamu gak usah belain bapak kamu, mbak tau itu emang bapak kamu, tapi kalau salah kamu gak boleh benarkan perbuatan nya dek"
" Tapi Mbak aura"...
" Namun setelah nisa kerja dan punya gaji, dia tak pernah ingat pada kami, bahkan anak saya saja tak sempat mencari kerja karna sibuk mengurus kedua adiknya " ucap bibi siska lagi
" Iya pak rio, kalau di kantor bapak ada kerja apa pun saya mau kok pak, biar adik-adik saya ini bisa sekolah sampai selesai pak" ucap Aura
" Baik sekali anda Bu, mau merawat ponakan anda dengan sangat baik, Lain kali kalau ada lowongan pasti saya akan kabari anda, tapi saya belum ketemu pak yunus, kapan saya bisa bertemu dengan beliau?"
" Mungkin hari ini dia tak pulang karna sibuk berjudi" ucap bibi siska
" Baik lah kalau begitu, saya permisi karna kedatangan saya kesini hanya ingin bertemu pak Yunus, Ibu tolong beri uang ini kepada pak yunus, bilang dari nisa, katakan nisa gak bisa datang karena lagi sibuk" Ucap rio dan berlalu memasuki mobilnya dan segera melaju
" Mah, lihat mah uangnya banyak banget, masa bisa nisa punya uang sebanyak ini mah? Gak percaya aku ma"
" Mbak aura, itu kan uang gajinya mbak nisa yang di titipkan untuk bapak" ucap aulia
" Diem kamu anak udik, ini bukan urusan kamu, lagian ngapain saya harus kasi sama bapak kamu, enak aja"
" Mah, pulang yuk jijik aku di sini, mual aku lihat kedua anak udik ini, udh gak sanggup aku menahan rasa jijik ini "
" Yuk sayang kita pulang" Baru saja mereka keluar dari pintu, pak yunus sudah tiba dengan menggunakan becak tua nya
" Mbak yu, ada perlu apa ke rumah saya?" Tanya nya pada kakak iparnya itu
" Gak keperluan apa apa, lagian mau ngapain aku di gubuk tua ini" jawabnya dan segera melajukan motornya sementara pak Yunus hanya terdiam dan segera masuk kerumahnya
" Arya, ada apa bibimu datang kemari?"
" Gak tau pak, gak jelas, tadi ada seorang pria yang datang ke sini, dan menitipkan gaji mbak Nisa, tapi malah di ambil sama bibi pak"
" Kok bisa? Apa benar itu gaji mbakmu?"
"Bener loh pak, aku gak bohong, mbak nis_"
" Assalamualaikum" ucapan Arya terpotong karena Rio kembali masuk ke rumah itu
" Wa'alaikum salam, Maaf mas siapa? Dan ada keperluan apa ke rumah kami?" Tanya pak yunus
" Saya boleh masuk gak pak?"
" Ooww Iya silahkan mas" ucap pak Yunus mempersilahkan Rio untuk masuk
"Maaf saya datang karena tadi ponsel saya kelupaan, maaf pak saya ambil dulu" Ucap Rio kemudian mengambil ponselnya di meja yang sengaja dia tinggalkan
" Pria Ini loh pak yang tadi aku bilang" ucap Arya
Rio yang melihat tanda tanya di raut mereka pun akhirnya angkat bicara
" Maaf pak, kenalkan saya atasan nya Nisa di hotel, nama saya Rio" ucapnya
" Oowww jadi nak Rio ini bos nya nisa ya? Nisa banyak cerita tentang bosnya, katanya bosnya itu sangat baik, bapak ucapkan Terima kasih banyak ya nak karna sudah begitu baik sama Nisa di sana" ucap pak yunus
"Iya pak sama-sama, tapi saya datang ke sini karena ingin mengatakan suatu hal penting sama bapak"..
Arya dengan inisiatif membuatkan teh buat bapaknya dan Rio, setelah teh telah tersaji pak Yunus melirik ke arah arya, dengan segera Arya pun mengerti dan mengajak Aulia adiknya masuk ke dalam
" Mau bicara soal apa nak? Apa nisa di sana membuat kesalahan nak Rio?"
Rio yang merasa bimbang mencoba menenangkan diri, dengan mencicipi teh buatan arya...
" Pak, sebenarnya Nisa...."