Mayra begitu bahagia dijodohkan dengan pria pilihannya, akan tetapi harapannya dicintai harus pupus dan kandas. Rayyan Atmadja sangat membenci Mayra namun dirinya enggan untuk melepaskan.
Apakah Mayra mampu mempertahankan dan membuat Rayyan mencintainya atau Mayra lama-lama menjadi bosan lalu meninggalkan pria pilihannya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Sekamar
Setelah makan malam dan mengobrol sebentar bersama Oma Salsa, Rayyan dan Mayra lantas melangkah ke kamar. Rayyan mengambil selimut lalu melemparkannya ke arah Mayra kemudian berkata, "Tidurlah di bawah, aku tak sudi seranjang denganmu!"
"Mas, di kamar ini begitu dingin begitu juga lantainya," ucap Mayra.
"Jadi kamu mau aku tidur di bawah?" Rayyan menunjuk diri sendiri.
"Bukan begitu," ucap Mayra lagi.
"Sudahlah, terima saja. Lagian cuma satu malam, apa salahnya tidur di lantai," kata Rayyan.
"Baiklah, Mas. Aku akan tidur di lantai," ucap Mayra terpaksa.
Mayra membentangkan selimutnya di lantai lalu tidur diatasnya tanpa memakai bantal. Dengan menahan tangisannya, ia berusaha menutupi matanya. Ia bingung mencari cara agar lepas dari Rayyan meskipun mencintainya.
Pukul 1 malam, Rayyan terbangun dan mendengar rintihan. Ia pun mencari asal suara ternyata dari arah bawah ranjangnya. Rayyan melihat Mayra menangis namun dengan matanya tertutup.
"Ayah, tolong maafkan aku. Jangan pergi tinggalkan aku! Aku mohon!" Mayra mengigau.
Rayyan yang kesal tidurnya terganggu lantas turun dari ranjangnya dan membangunkan Mayra dengan menendang pelan punggung Mayra. "Hei, jangan berisik!"
Mayra tersentak bangun dan duduk seraya mengucek matanya.
Rayyan berdiri sembari melipat kedua tangannya, "Bisakah kamu bermimpi tidak mengganggu aku tidur?"
"Maaf, Mas!" Mayra tertunduk.
"Sekali lagi kamu mengganggu waktu tidurku maka aku akan menyuruhmu tidur di kamar mandi!" Rayyan memberikan peringatan.
Mayra mengangguk mengiyakan.
Rayyan melanjutkan tidurnya, sedangkan Mayra memilih menahan kantuknya takutnya dia bermimpi dan mengigau mengingat ayahnya yang pergi menghilang dari kehidupannya.
***
Esok paginya, Rayyan terbangun dan melihat ke bawah ranjangnya Mayra sudah keluar dari kamarnya. Turun ranjang lalu bergegas membersihkan diri.
Selepas itu Rayyan melangkah ke ruang makan bersiap menikmati sarapan bersama Oma Salsa dan Mayra. Rayyan menghampiri Mayra kemudian mengecup kepalanya tentunya membuat Mayra tercengang.
"Selamat pagi istriku!" sapa Rayyan begitu lembut dan manis.
"Pa..pagi suamiku!" balas Mayra mengapa walaupun terbata.
Oma Salsa melihat pemandangan di depannya lantas tersenyum bahagia.
"Kamu masak apa pagi ini?" Rayyan berbasa-basi.
"Aku tidak memasak pagi ini, maafkan aku!" Mayra lagi-lagi terbata.
"Oh, tidak apa-apa!" Rayyan tersenyum penuh kepalsuan.
"Suamimu mempunyai beberapa pelayan, kamu tidak perlu capek dan lelah. Cukup layani saja Rayyan dengan baik," kata Oma Salsa dari belakang sepasang suami istri itu.
Mayra tersenyum kaku namun tidak dengan Rayyan.
"Tidur rumahmu ini sungguh nyaman, sepertinya Oma akan sering menginap di sini," ucap Oma Salsa.
"Oma, aku dan Mayra jarang sekali di rumah. Kami sering pergi ke luar kota dan negeri dalam rangka pekerjaan sekaligus liburan," ujar Rayyan beralasan tentunya ia tak ingin Oma Salsa mengetahui kehidupan dirinya dan Mayra.
"Kamu sering ke luar negeri tapi mengunjungi sulit sekali!" protes Oma Salsa.
"Maaf, Oma. Karena aku memang benar-benar sangat sibuk," Rayyan lagi-lagi memberikan alasan palsu.
"Hmm, ya sudahlah Oma akan menginap di sini dua bulan sekali. Tapi, kamu harus atur jadwal kerja," kata Oma Salsa.
"Baik, Oma. Tenang saja!" janji Rayyan tersenyum.
Selepas sarapan Oma Salsa pamit pulang, begitu juga dengan beberapa pelayan. Rayyan menarik lengan Mayra secara paksa dan mendorongnya hingga membentur tembok.
"Auww!" Mayra merintih kesakitan.
"Aku benar-benar menyesal memberikan kecupan kepadamu!" kesal Rayyan.
"Aku tidak memintanya!" ucap Mayra yang juga sangat heran suaminya mengecup pucuk kepalanya.
Rayyan melayangkan tamparan ke pipi Mayra, "Gara-gara pernikahan ini aku harus berpura-pura menjadi seorang suami baik dan romantis!"
"Jika Mas Rayyan membenci pernikahan ini, aku mohon lepaskan aku!" Mayra memegang pipinya dan menangis.
"Jika aku bisa, maka kamu sudah tidak kelihatan lagi di mataku!" kata Rayyan.
"Cara apa yang harus aku lakukan agar Mas Rayyan dapat melepaskan ku?" tanya Mayra sudah tak sanggup hidup bersama suaminya.
"Kamu harus berselingkuh!" jawab Rayyan.
"Aku tidak bisa, Mas. Aku masih istri sah kamu, aku akan berdosa," ucap Mayra menolak rencana suaminya.
"Karena hanya dengan cara itu Oma Salsa membencimu!" kata Rayyan.
"Mas, apa tidak ada cara lain?" tanya Mayra lagi.
"Tidak ada," jawab Rayyan.
Salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜