apa jadi nya , jika kamu bekerja dengan seorang bos cantik ,masih muda dan sedikit genit , itulah yang di alami oleh Raka , ia bekerja sebagai supir serta asisten pribadi nya seorang CEO muda dan cantik , yang diam diam menaruh hati pada nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
salah paham
Akhir nya dia berpaling juga dari ku , kemudian dia juga mengambil makanan nya berniat untuk menyuapi ku , dini dan temen nya hanya tersenyum melihat ku .
kemudian Bu Dewi memberi kode pada ku. Minta untuk di suapi lagi , aku pun menyuapi nya lagi , lalu ia memberi kode kalau ada sisa makanan di bibir nya .
Segera kuambil tisu dan ku lap perlahan bibir mungil nya itu , dia tersenyum pada ku .
gara gara Bu Dewi datang , semua rencana ku gagal, lagian kenapa sih bos selalu memantau ku , seolah ia tidak ingin membuat ku bebas , sungguh sangat posesif sekali dia , mungkin jika dia sudah menikah baru tidak seperti ini , tapi kapan ya dia akan menikah?.
" maaf saya mau tanya ni Bu ? Apa kalian pacaran ? Aku lihat kalian berdua mesra sekali ?"tanya teman dini penasaran.
" enggak !" jawab ku
"iya ! " jawab Bu Dewi.
Ku menjawab berbarengan dengan Bu Dewi, meskipun jawaban kami berbeda,
" iya !"
" enggak! "
" aduh ! Yang benar siapa ni ?" tanya teman dini .
" aku !"
" saya "
aku melihat kearah Bu Dewi karena lagi lagi kami menjawab berbarengan , " kompak ya kalian " kata teman dini sembari tertawa .
" wah Din, saingan mu berat sekali " ucap nya lagi .
dino mendorong sedikit teman nya , ia tampak sangat malu , Bu Dewi menatap ke arah dini sembari menyangga kepala nya , sontak membuat dino sedikit ketakutan , sesekali ia menatap ku , ku beri kode pada dini dengan mengangkat alis ku agar ia tidak takut .
" Ahh , sudah sudah , ayo lanjut makan lagi , lapar nih " aku mencoba memecah suasana.
Aku tidak lagi memperdulikan mereka , aku lanjut menyantap makanan ku , begitu juga dengan teman nya dini, saat ini dini tampak mati kutu , karena Bu Dewi terus menatap nya .
Setelah selesai makan aku mencoba mengajak ngobrol teman nya dini , " maaf , mbak nama nya siapa ya ?" tanya ku .
Baru aja tanya nama , Bu Dewi udah memelototi ku .
" hehehehe, gak Bu cuma tanya nama aja "
" nama nya Cindy" jawab Bu Dewi.
Ini bos bener bener deh batin ku .
" aku bayar dulu ya " ucap ku pada mereka .
Bu Dewi mengangguk sambil tersenyum mencurigakan, lalu aku menuju meja kasir.
"Seratus delapan puluh lima ribu mas !" ucap penjaga kasir .
" mbak, tolong bungkus dua lagi ya " ucap ku , sengaja ku bungkus buat dini , karena aku kasihan pada nya karena ia tidak nafsu makan karena Bu Dewi.
Aku duduk kembali , kulihat semua nya masih belum berubah, dini masih mematung, karena Bu Dewi masih menatap nya .
" sudah ?" tanya Bu Dewi lembut
" tunggu sebentar Bu " jawab ku sambil melirik kearah dini
tak berselang lama pelayan datang membawa pesanan ku yang di bungkus satu satu
" dah yuk balik " ajak ku pada mereka .
aku segara beranjak namun seperti biasa Bu Dewi langsung merangkul tangan ku dengan erat .
sesampai nya di parkiran, dini mendekati ku , ku keluar kan kunci motor nya .
" hehehehe, kamu sama saya , biar dini sama Cindy " ucap Bu Dewi.
Aku dan Cindy bertukar kunci. sekarang aku mengendarai sepeda motor Cindy , Bu Dewi langsung memeluk ku
ku Hela nafas panjang, niat sekali sih Bu Dewi pisahin aku sama dini , semoga saja dini gak membenci ku .
Bu Dewi benar benar memeluk ku erat, hingga dapat kurasakan benda kenyal nya menempel di punggung ku , aku terkejut tiba tiba tangan Bu Dewi memegang area pribadi ku .
" eh ,,eh ,,Bu !" teriak ku .
" kalau macam macam sama aku , ini taruhan nya " ucap nya sembari tersenyum.
Aku langsung tersentak saat tangan nya tiba tiba meremas biji kristal ku . ancaman nya sungguh sangat menakut kan bisa bisa hancur masa depan ku .
" iya ,Bu ,iya ,, !!" teriak ku .
ia pun melepaskan tangan nya dan kembali memeluk ku . sesampai nya di kantor Bu Dewi langsung masuk , sedang kan aku menunggu di depan pintu , menunggu kedatangan dini dan Cindy, tak lama menunggu akhirnya nya mereka datang , aku langsung menghampiri mereka .
" Din , maaf ya , Bu Dewi parah banget !" ucap ku penuh penyesalan .
" tidak apa apa , harus nya aku yang minta maaf " jawab dini .
" loh , maaf kenapa Din ?" tanya ku heran.
" aku tidak tahu kalau kamu punya hubungan dengan Bu Dewi" ucap dini .
" eh , enggak enggak , aku gak punya hubungan apa apa sama Bu Dewi , sumpah !" jelas ku sambil mengangkat kedua jari ku .
dini tersenyum pada ku, namun kulihat tampak nya ia tidak percaya , lalu kuberikan makanan yang kupesan tadi untuk nya .
" Nih Din , aku sengaja beli buat kamu , kamu tadi belum sempat makan kan ?"
" terima kasih ya ka " ucap nya sambil mengambil dari tangan ku , lega rasa hati ku , ternyata ia mau menerima nya , dino pun masuk bersama teman nya itu . Aku sendiri juga bergegas menuju ruangan Bu Dewi, di dalam ruangan nya Bu Dewi sedang duduk sambil memainkan pensil .
" maaf Bu , ini tadi aku pesan buat Bu Dewi " ku taruh makanan nya di depan meja nya .
Bu Dewi sangat senang , ia langsung membuka nya .
" terima kasih ya ! bisa perhatian juga kamu orang nya " ucap nya .
Aku pun langsung kembali keruangan ku ,saat aku duduk , aku kok jadi berfikiran aneh. , kok aku membelikan buat Bu Dewi juga ya ? Untung nya apa buat ku ?
tapi gak apa apa lah , ku lanjutkan pekerjaan ku dan ku selesaikan. Timbul penasaran dalam hati ku , apa makanan yang aku beli tadi di makan oleh bu dewi ya ? Lalu ku intip . Kulihat Bu Dewi sedang memakan nya sambil melihat kelayar laptop nya .
Aku pun langsung kembali dengan perlahan takut Bu Dewi mendengar langkah ku , tiba tiba ada notifikasi pesan masuk dari ponsel ku, dini mengirimi ku pesan foto makanan yang aku beli tadi " terimakasih ya ka , maaf ngerepotin"
membaca nya membuat hati ku senang , ternyata dini tidak marah pada ku , aku hendak ke bawah menuju toilet setelah selesai, aku melirik dini yang sedang fokus dengan kerajaan nya .
aku pun kembali naik , aku melihat Bu Dewi baru saja menutup pintu ruangan nya tampak nya ia baru saja keluar, namun saat aku kembali ke ruangan ku , aku panik mencari ponsel ku , aku lupa menaruh nya di mana. Ku cari di setiap sudut ruangan ku , sampai aku kembali ke toilet, namun tidak kutemukan .
Aku pun akhir nya kepikiran untuk mencari nya di ruangan Bu Dewi, saat aku masuk kulihat Bu Dewi sedang asik bermain ponsel .
" maaf Bu , ibu ada lihat handphone ku enggak? " tanya ku .
" handphone ! Gak tuh , emang kamu ada tinggal di sini ?" ia malah berbalik bertanya pada ku .
" saya lupa taruh dimana , ibu bisa tolong telponin gak ? " pinta ku .
kemudian ia menelepon nomor ku , ku dengan suara nya , dan ku cari di mana asal suara itu , yang seperti nya berbeda di meja Bu Dewi.