semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari pernikahan
Malam hari nya,para anak buah Revan mengantar semua bingkisan lamaran ke kediaman Novi,membuat para tentangga menatap tak percaya dan mulai bergosip....
"Astaga,siapa yang melamar Novi?"
"keliatan dari mobil dan orang yang datang sih? Kek nya calon suami Novi berasal dari kalangan orang kaya,"
"Iya,udah kayak cartoon cinderella gak sih? Dilamar oleh pangeran pujaan hati,"
"Iya,status kaya pasti orang nya tampan,aku jadi penasaran siapa calon suami Novi,"
Novi yang diam-diam berdiri di jendela kamar nya dan mendengar semua gosipan para ibu-ibu itu,ingin sekali dia mengatakan yang sebenarnya,kalau pernikahan ini terjadi bukan karna kemauan nya,namun karna paksaan dari Revan yang tak segan-segan mengancam nya....
"Hiks,hiks,tuhan ini sangat sakit...." lirih Novi menangis sesuguhkan,sambil duduk terdiam di sudut jendela.
(Di luar kamar)
Dino dan sang ibu sedang kewalahan menerima bingkisan yang datang tiada habis nya,membuat mereka berdua kecapean,lalu duduk sejenak sambil menghembuskan nafas dengan wajah lelah....
"Ma,siapa sih yang akan menikahi kakak? Kenapa tidak menyuruh nya membeli sekalian supermarket itu saja," gerutu Dino memasan wajah kesal,karna sejak tadi dia mondar mandi menyimpan semua bingkisan mulai dari yang berat dan ringan.
"Entahlah,Mama pun bingun," ucap sang ibu memasan wajah sedih.
Membuat Dino bingun dan menatap wajah sang ibu penuh selidik,karna dia tidak mengetahui apa saja yang sudah terjadi hari ini,dan dia hanya tau kalau sang kakak akan menikah,itu saja....
"Ma,katakan apa yang sudah terjadi?" tanya Dino menatap sang ibu penuh selidik.
"Itu-"
"Ma,sudah malam,waktunya tidur," potong Novi yang tak mau adik laki-laki nya tau apa yang sudah terjadi.
"Eh,iya.sudah ya semuanya,Mama mau istirahat dulu," ujar ibunda Novi langsung bangkit dari duduknya,lalu berjalan masuk ke dalam kamar.
"Kak,beritahu aku,apa yang sudah terjadi?" tanya Dino penuh curiga melirik ke arah sang kakak yang dari tadi mencoba menghindari tatapan nya.
"Sebaiknya kamu kuliah yang benar,tidak perlu mengurusi urusan orang dewasa Dino," selah Novi berusaha mengalihkan pembicaraan,karna dia tak mau adik nya tau dan mengamuk.
Brakkkkk!
"Apakah selama ini kalian mengangapku anak kecil?! Aku ini sudah berumur 19 tahun kak,dan aku adalah laki-laki satu-satu nya di rumah ini! Kenapa kalian sama sekali tidak menghargaiku,apakah kalian ingin melihat ku memakai daster dan menari kesana kemari layak nya wanita,Hah!" raung Dino marah karna tidak diangap menjadi seorang pria di rumah nya sendiri.
Plakkkkk!
"Diam! Cukup Dino! Kakak hanya ingin kamu fokus sekolah dan tidak perlu memikirkan permasalahan sepele yang terjadi di dalam rumah ini,karna masih ada kakak,hiks,hiks...kakak akan berjuan menghadapi nya,percayalah kepada kakak...." lirih Novi menangis karna sudah menampar sang adik yang selama ini sangat ia sayang.
Melihat sang kakak menangis menangis terisak-isak,membuat Dino merasa tak tega,lalu melangkah menghampiri sang kakak lalu memeluknya dengan erat....
"Maafkan aku,kak," bisik Dino.
"Tidak.maafkan kakak,apakah tamparan kakak sakit? Maafkan kakak Dino?" tanya Novi sambil membalas pelukan Dino.
Dino mengelengkan kepala,karna dengan kaki nya yang panjang dan tubuh nya yang kekar berkotak delapan,tidak akan merasakan tamparan kecil yang Novi layangkan tadi....
"Cih! Dasar robot," gerutu Novi sambil memukul pelang dada bidan sang adik.
"Hehehe,siapa suruh kakak dan ibu selalu memaksaku makan yang banyak," ujar Dino sambil tertawa cengengesan.
Ibunda Novi yang diam-diam menyaksikan mereka berdua sejak tadi ikut menangis,karna walaupun kedua kakak beradik ini selalu bertengkar,namun sang adik lebih memilih mengalah kepada kakak nya itu....
"Suamiku...kau lihat putra mu,dia sangat mirip dengan mu.dia selalu peka terhadap wanita,jika kamu masih hidup,kamu pun pasti akan bahagia menyaksikan mereka berdua tumbuh dewasa,"
Ibunda Novi meraih foto sang mendiam sang suami,lalu mengecup nya dengan lembut,untuk menyalurkan rasa rindu nya kepada mendiam sang suami tercinta....
🔽
🔽
🔽
(Keesokan pagi nya)
Hari pernikahan pun di lakukan di sebuah gedung mewah,yang hadir disana para tamu dan kedua ibunda Revan,nyonya Rita Williams dan sang suami tuan Antonio Williams.sebenarnya mereka menentang pernikahan yang dilakukan oleh Revan,namun Revan tetap keras kepala ingin menikahi Novi demi bisa membuat Novi menderita....
Dan akhirnya mereka berdua pun hanya pasrah dan membiarkan Revan melakukan apa pun yang menurutnya benar.di sisi lain ibunda Mary yang tidak terima langsung datang ke area gedung pernikahan dan melakukan protes kepada Novi yang sudah sepenuh nya menjadi istri Revan Williams....
"Dasar wanita sial! Kau membuat putriku tiada,sekarang kamu malah menikah dengan calon suami putriku,dasar wanita tidak tau malu!" teriak ibunda Mary ke arah Novi yang berjalan keluar dari dalam gedung dengan memakai gaung pengantin yang dipesankan untuk Mary.
Seketika para wartawan pun heboh dan menyoroti kamera ke arah Ibunda Mary,namun dengan tegas Revan mengancam mereka....
"Ini adalah pernikahan ku dan Novi,siapa pun tidak berhak menilai nya,lagian Mary sudah meninggal dan aku punya hak untuk menikah lagi," tegas Revan seolah pernikahan mereka dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.
Para wartawan hanya mengangguk dan membenarkan ucapan Revan,sedangkan ibunda Mary terdiam tak percaya mendengar ucapan yang barusan keluar dari bibir Revan,karna dia tau bagaimana Revan sangat mencintai Mary....
(Bersambung)